Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-
Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.
Penyusun
1|Page
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
interprofesional ......................................................................................... 5
komunikasi ................................................................................................ 6
2|Page
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 MASALAH
3|Page
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4|Page
Trend adalah hal yang sangat mendasar dalam berbagai pendekatan analisa, trend juga
dapat di definisikan salah satu gambaran ataupun informasi yang terjadi pada saat ini yang
biasanya sedang popular di kalangan masyarakat. Jadi trend adalah sesuatu yang sedang di
bicarakan oleh banyak orang saat ini dan kejadiannya berdasarkan fakta (Muharamiatul, 2012).
Sedangkan issu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan terjadi atau
tidak terjadi pada masa mendatang, yang menyangkut ekonomi, moneter, sosial, politik, hukum,
pembangunan nasional, bencana alam, hari kiamat, kematian, ataupun tentang krisis.
Atau sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak namun belum jelas faktannya atau buktinya
(Muharamiatul, 2012).
2.2 Komunikasi dalam Pelayanan Kesehatan serta Kolaborasi Interprofesional
Komunikasi merupakan proses kompleks yang melibatkan perilaku dan memungkinkan
individu untuk berhubungan dengan orang lain dan dunia sekitarnya. Sedangkan komunikasi
terapeutik adalah kemampuan atau keterampilan perawat untuk membantu klien beradaptasi
terhadap stress, mengatasi gangguan patologis dan belajar bagaimana berhubungan dengan orang
lain ( Mundakir, 2006 ).
Kolaborasi interprofesional merupakan merupakan strategi untuk mencapai kualitas hasil
yang dinginkan secara efektif dan efisien dalam pelayanan kesehatan. Komunikasi dalam
kolaborasi merupakan unsur penting untuk meningkatkan kualitas perawatan dan keselamatan
pasien (Reni,A al,2010). Kemampuan untuk bekerja dengan profesional dari disiplin lain untuk
memberikan kolaboratif,patient centred care dianggap sebagai elemen penting dari praktek
profesional yang membutuhkan spesifik perangkat kompetensi.
5|Page
2. Kurangnya kesadaran diri para perawat dalam menjalankan komunikasi dua arah
secara terapeutik.
Manusia sebagai makhluk sosial tentunya selalu memerlukan orang lain dalam
menjalankan dan mengembangkan kehidupannya. Hubungan dengan orang lain akan terjalin bila
setiap individu melakukan komunikasi diantara sesamanya. Kepuasan dan kenyamanan serta rasa
aman yang dicapai oleh individu dalam berhubungan sosial dengan orang lain merupakan hasil
dari suatu komunikasi. Komunikasi dalam hal ini menjadi unsur terpenting dalam mewujudkan
integritas diri setiap manusia sebagai bagian dari sistem social (Muharamiatul, 2012).
Komunikasi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari memberikan dampak yang sangat
penting dalam kehidupan, baik secara individual maupun kelompok. Komunikasi yang terputus
akan memberikan dampak pada buruknya hubungan antar individu atau kelompok. Tatanan
klinik seperti rumah sakit yang dinyatakan sebagai salah satu sistem dari kelompok sosial
mempunyai kepentingan yang tinggi pada unsur komunikasi. Komunikasi di lingkungan rumah
sakit diyakini sebagai modal utama untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang akan
ditawarkan kepada konsumennya. Konsumen dalam hal ini juga menyangkut dua sisi yaitu
konsumen internal an konsumen eksternal. Konsumen internal melibatkan unsur hubungan antar
individu yang bekerja. Komunikasi di lingkungan rumah sakit diyakini sebagai modal utama
untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang akan ditawarkan kepada konsumennya. Konsumen
dalam hal ini juga menyangkut dua sisi yaitu konsumen internal dan konsumen eksternal.
Konsumen internal melibatkan unsur hubungan antar individu yang bekerja di rumah sakit, baik
hubungan secara horisontal ataupun hubungan secara vertikal. Hubungan yang terjalin antar tim
multidisiplin termasuk keperawatan, unsur penunjang lainnya, unsur adminitrasi sebagai
provider merupakan gambaran dari sisi konsumen internal. Sedangkan konsumen eksternal lebih
mengarah pada sisi menerima jasa pelayanan, yaitu klien baik secara individual, kelompok,
keluarga maupun masyarakat yang ada di rumah sakit. Seringkali hubungan buruk yang terjadi
6|Page
pada suatu rumah sakit, diprediksi penyebabnya adalah buruknya sistem komunikasi antar
individu yang terlibat dalam sistem tersebut (Mundakir, 2006).
Situasi atau suasana yang penuh kebisingan akan mempengaruhi baik atau tidaknya pesan
diterima oleh komunikan, suara bising yang diterima komunikan saat proses komunikasi
berlangsung membuat pesan tidak jelas, kabur, bahkan sulit diterima. Oleh karena itu, sebelum
proses komunikasi dilaksanakan, lingkungan harus diciptakan sedemikian rupa supaya tenang
dan nyaman. Komunikasi yang berlangsung dan dilakukan pada waktu yang kurang tepat
mungkin diterima dengan kurang tepat pula. Misalnya, apabila perawat memberikan penjelasan
kepada orang tua tentang cara menjaga kesterilan luka pada saat orang tua sedang sedih, tentu
saja pesan tersebut kurang diterima dengan baik oleh orang tua karena perhatian orang tua tidak
berfokus pada pesan yang disampaikan perawat, melainkan pada perasaan sedihnya.
2. Kejelasan pesan
Kejelasan pesan akan sangat mempengaruhi keefektifan komunikasi. Pesan yang kurang jelas
dapat ditafsirkan berbeda oleh komunikan sehingga antara komunikan dan komunikator dapat
berbeda persepsi tentang pesan yang disampaikan. Hal ini akan sangat mempengaruhi
pencapaian tujuan komunikasi yang dijalankan. Oleh karena itu, komunikator harus memahami
pesan sebelum menyampaikannya pada komunikan, dapat dimengerti komunikan dan
menggunakan artikulasi dan kalimat yang jelas.
faktor yang perlu diperhatikan untuk mengupayakan proses komunikasi yang efektif,yaitu antara
lain:
Hal-hal yang bersifat penting dan pribadi paling baik dibicarakan secara langsung atau
tatap muka, dan dengan demikian mengurangi adanya kecanggungan serta kemungkinan adanya
miskomunikas.
7|Page
o Kesadaran dan pengertian terhadap makna simbolis
Komunikasi seringkali disampaikan secara non verbal atau body language. Pengertian
akan body language, yang bisa berbeda sesuai dengan kultur, ini akan memberikan kelebihan
dalam komunikasi.
Umpan balik menjadikan komunikasi lebih efektif karena dapat memberikan kepastian
mengenai sejauh mana komunikasi yang diadakan oleh seseorang sumber (source) dapat diterima
oleh komunikan (receiver).
Komunikasi yang memungkinkan kita untuk melihat dengan baik lawan bicara kita, melihat
body language, melihat mimik lawan bicara, serta menghilangkan panjangnya rantai komunikasi
yang memungkinkan terjadinya mis komunikasi.
o Komunikasi efektif
Komunikasi efektif diharapkan dapat mengatasi kendala yang ditimbulkan oleh beberapa
pihak, pasien, dokter, perawat maupun tenaga kesehatan lainnya. Contohnya dokter dapat
mengetahui dengan baik kondisi pasien dan keluarganya dan pasien pun percaya sepenuhnya
kepada dokter. Kondisi ini amat berpengaruh pada proses penyembuhan pasien selanjutnya.
Salah satu trend dalam pelayanan kesehatan adalah Telenursing yang didefinisikan
sebagai praktek keperawatan jarak jauh menggunakan teknologi telekomunikasi (National
Council of State Boards of Nursing, 2011). Teknologi informasi dibidang keperawatan adalah
teknologi informasi yang mengintegrasikan ilmu keperawatan, komputer, ilmu pengetahuan, dan
ilmu informasi untuk mengelola dan mengkomunikasikan data, informasi, dan pengetahuan
dalam praktek keperawatan. Informatika keperawatan memfasilitasi integrasi data, informasi,
dan pengetahuan untuk dukungan klien, perawat, dan penyedia lainnya dalam pengambilan
8|Page
keputusan mereka dalam semua peran dan pengaturan. (Terhuyung & Bagley-Thompson,2002
dalam Salim, 2010)
5) berguna dalam kasus-kasus kronis atau kasus geriatik yang perlu perawatan di rumah dengan
jarah yang jauh dari pelayanan kesehatan,
6) mendorong tenaga kesehatan atau daerah yang kurang terlayani untuk mengakses penyedia
layanan melalui mekanisme seperti : konferensi video dan internet (American Nurse Assosiation,
1999).
1) Bisa digunakan sebagai sarana untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi petugas
yang secara geografis sulit diakses, dengan mengembangkan model Tele-edu atau Telecosulting
yang dapat memfasilitasi pembelajaran maupun konsultasi asuhan keperawatan
dari perawat primer kepada perawat spesialis, atau model Tele-ICU dimana pelayanan
intensive care dapat diberikan pada pasien yang berada ditempat yang terisolasi namun
9|Page
2) Bisa digunakan sebagai sarana memantau perkembangan serta memandirikan pasien atau
keluarga untuk merawat diri sendiri melalui metode Telenursing. Pasien yang sudah bisa
pulang dan harus menjalani perawatan secara mandiri dirumah dapat di folow up melalui
metode.
3) Bisa digunakan sebagai sarana memandu dan memantau rehabilitasi pasien pasca dirawat
di rumah sakit. Dengan metode Telenursing ini petugas dapat memantau dan memandu
BAB III
PENUTUP
10 | P a g e
3.1 Kesimpulan
Trend adalah hal yang sangat mendasar dalam berbagai pendekatan analisa, tren juga
dapat di definisikan salah satu gambaran ataupun informasi yang terjadi pada saat ini yang
biasanya sedang popular di kalangan masyarakat.
Issu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan terjadi atau tidak terjadi
pada masa mendatang, yang menyangkut ekonomi, moneter, sosial, politik, hukum,
pembangunan nasional, bencana alam, hari kiamat, kematian, ataupun tentang krisis.
Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan secara sendiri atau secara
bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara, meningkatkan kesehatan, mencegah
dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan
ataupun masyarakat. Pelayanan rumah sakit merupakan salah satu bentuk upaya yang
diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Pelayanan rumah sakit berfungsi untuk
memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu yang dilakukan dalam upaya
peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit, dan pemulihan kesehatan
yang bermutu dan terjangkau dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
11 | P a g e
Mundakir. 2006. Komunitas Keperawatan Aplikasi dalam Pelayanan. Yokyakarta : Graha Ilmu
Jurnal “TELENURSING SEBAGAI TREND DAN ISSU PELAYANAN KEPERAWATAN INDONESIA DITAHUN
2020” oleh Irfan Maulana
12 | P a g e