Anda di halaman 1dari 3

ETIOLOGI

KOMPLIKASI
PENYALAHGUNAAN NAPZA
penyakit fisik Faktor Internal
 Faktor Kepribadian
gangguan tidur, makan,
 Inteligensia
paru-paru, hati dan Pemeriksaan Diagnostik
DEFENISI  Usia
organ penting lainnya,
 Pemeriksaan Urin,  Dorongan Kenikmatan dan Perasaan Ingin
Menurut rumusan WHO (Hawari, 1991 dalam
psikis, Skrining dan
Afiatin 2000) mendefinisikan penyalahgunaan zat Tahu
Konfirmatori
pasien NAPZA juga sebagai pemakaian zat yang berlebihan secara  Pemecahan Masalah
 Rapid Test
tidak jarang mengalami terus-menerus atau berkala di luar maksud medik.
 Tes Darah Faktor Eksternal
kecemasan yang
berlebih, paranoid,  Sampel Rambut  Keluarga
halusinasi dan  Faktor Kelompok Teman Sebaya
gangguan psikis (Peer Group)
lainnya.  Faktor Kesempatan

Melalui saluran pernafasan (tembakau,


Melalui saluran pencernaan (alkohol, Melalui aliran darah (heroin,
heroin, ganja,kokain)
amfetamin, magic mushroom, pil ekstasi) amfetamin, morfin)

Setelah dihirup,
Stlah dmakan/mnum msuk Jantung- seluruh
masuk slrn. prnfasan
slrn. pncrnaan tubuh

Tenggorokan-
Mulut-tenggorokan- Aliran darah ke otak
bronkus - bronkiolus
- paru2 - alveolus lambung-usus halus

Absorbsi di usus halus Mengganggu transmisi


Diserap di pembuluh
neurotransmiter
darah kapiler

Jantung – seluruh Masuk pembuluh darah Hati- jantung- seluruh


tubuh mllui darah tubuh
Transmisi
neurotransmiter
terganggu

Stimulan (laju neurotransmiter Depresan (laju Halusinogen (mendistrosi laju Noc : Menahan diri dari
dipercepat) cth: Kafein, Kokain, neurotransmiter neurotransmiter) cth: marijuana, magic memutilasi
Amphetamin, Shabu-shabu dan Ekstasi diperlambat) cth: opioda mushroom Tujuan: Agar anak dapat menahan
diri dari sengaja melukai diri
Kerja fungsi tubuh sendiri
Kerja fungsi
Gangguan Persepsi Resiko perilaku
tubuh NIC : Perawatan penggunaan zat
Sensori: Halusinasi kekerasan
terlarang

Pemakaian berulang Intervensi:

NOC : 1. pertimbangkan adanya penyakit


Sayatan untuk Mutilasi diri penerta maupun adanya penyakit
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan penggunan obat ^
jiwa atau kondisi medis menyertai
keperawatan, diharapakan Penumpukan zat dan
yang membuat adanya perubahan
gangguan persepsi sensori anak kerusakan sel
dlm hal perawatan.
teratasi.
2. tingkatkan hubungan saling
NIC: Keracunan dan over Intoksikasi Napza
percaya dengan membuat batasan
dosis
1. Monitor tingkat neurologis yang jelas.
2. Monitor fungsi neurologis klien
DAFTAR PUSTAKA 3. Dorong pasien untuk menjaga
3. Monitor respon neurologis
DIAGNOSA grafik rinci penggunaan zat untuk
4. Monitor reflek-reflek meningeal
5. Monitor fungsi sensori dan KONSEP DASAR 1. Partodiharjo, Subagyo. 2009. Kenali Narkoba Dan mengevaluasi kemajuan.
persepsi : penglihatan, NOC&NIC Musuhi Penyalahgunaannya. Jakarta : Erlangga.
penciuman, pendengaran, 2. Kaplan & Sadock. 2012. Buku Ajar Psikiatri Klinis.
PATOFISIOLOGI
pengecapan, rasa Jakarta. ECG
6. Monitor tanda dan gejala 3. Maslim R. 2001. Gangguan Mental dan Perilaku
penurunan neurologis klien Akibat Penggunaan Zat. In PPDGJ-III Bagian Ilmu
Kesehatan Jiwa FK Unika Atmajawa: Jakarta.
4. Husain AB. 2010. Gangguan Penggunaan Zat Buku
Ajar Psikiatrik. Jakarta : Badan Penerbit FK UI

Anda mungkin juga menyukai