Anda di halaman 1dari 8

Satuan Acara Penyuluhan :

SATUAN PENYULUHAN PENCEGAHAN GIZI BURUK PADA BALITA


DI WILAYAH RW 02 SUNGAI TIUNG
Tanggal 07 September 2018

Oleh:

Santi Ayu Sartika, S.Kep 1730913320034


Muhammad Rakha Akbar, S.Kep 1730913310027
Wahyu Saputra, S.Kep 1730913320036
Putri Ubaidah, S.Kep 1730913320030
Zuraida Mulqiah, S.Kep 1730913320013
Raudahtuljannah, S.Kep 1730913320009
Angga Dirgantara, S.Kep 1730913320001
Nor Aina, S.Kep 1730913320007
Robby Noercahya, S.Kep 1730913310033
M. Riza Brayen, S.Kep 1730913320006
Norjannah, S.Kep 1730913320029

PROGRAM PROFESI NERS ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2018

[AUTHOR NAME] 1
Satuan Acara Penyuluhan :

LEMBAR PENGESAHAN
SATUAN PENYULUHAN PENCEGAHAN GIZI BURUK PADA BALITA DI
WILAYAH RW 02 SUNGAI TIUNG

Tanggal 07 September 2018

Oleh:
Santi Ayu Sartika, S.Kep 1730913320034
Muhammad Rakha Akbar, S.Kep 1730913310027
Wahyu Saputra, S.Kep 1730913320036
Putri Ubaidah, S.Kep 1730913320030
Zuraida Mulqiah, S.Kep 1730913320013
Raudahtuljannah, S.Kep 1730913320009
Angga Dirgantara, S.Kep 1730913320001
Nor Aina, S.Kep 1730913320007
Robby Noercahya, S.Kep 1730913310033
M. Riza Brayen, S.Kep 1730913320006
Norjannah, S.Kep 1730913320029

Banjarbaru, September 2018


Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Kurnia Rachmawati, Ns. M.NSc


NIK. 1990.2014.1.139 Ririn Nurdiyayanti, S.Kep
NIP. 19870328 200903 2 003

[AUTHOR NAME] 2
Satuan Acara Penyuluhan :

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik Penyuluhan : Gizi buruk pada balita


Pokok Bahasan : Makanan untuk meningkatkan gizi pada balita
Sub Pokok Bahasan : MeningkatkansStatus gizi pada balita
Sasaran : Ibu yang mempunyai anak usia balita di wilayah RW 02
Tempat : Ruang Madrasah Ibtidayah Nurul Hasanah
Waktu : 09.00 s.d 09.30 WITA
Hari, tanggal : Jumat, 07 September 2018
Perorganisasian :1. Pembawa Acara : Zuraida Mulqiah, S.Kep
2. Penyaji : Nor Aina, S.Kep
M. Riza Brayen, S.Kep
3. Fasilitator : Wahyu Saputra, S.Kep
Putri Ubaidah, S.Kep
Noorjannah, S.Kep
Raudahtuljanah, S.Kep
Robby Noercahya Sukardi, S.Kep
Angga Dirgantara S.B, S.Kep
4. Dokumentasi : Santi Ayu Sartika
M.Rakha Akbar, S.Kep

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mendapatkan penyuluhan, peserta dapat memahami tentang senam
kaki diabetes dan diharapkan Peserta yang memiliki penyakit diabetes
untuk melakukan senam kaki diabetes di rumah.
B. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah selesai mengikuti penyuluhan, peserta dapat:
 Menyebutkan kembali pengertian senam kaki diabetes
 Menyebutkan kembali manfaat senam kaki diabetes
 Menyebutkan kembali hal-hal yang perlu diperhatikan dari senam
kaki diabetes
 Menyebutkan kembali langkah-langkah senam kaki diabetes

C. Kegiatan Penyuluhan
Alokasi waktu :
1. Pembukaan : 5 menit
2. Penyampaian materi : 10 menit
3. Tanya jawab : 10 menit
4. Penutup : 5 menit

[AUTHOR NAME] 3
Satuan Acara Penyuluhan :

Kegiatan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Metode Waktu


Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menjawab Ceramah 09.00-
2. memperkenalkan diri
salam 09.05
3. Bina hubungan saling
2. Mendengarkan
percaya
4. Mengkaji pengetahuan
peserta
5. Menyampaikan tujuan
pokok materi
Penyampaian 1. Pengertian gizi 1. Mendengarkan Ceramah 09.05-
Materi 2. Syarat-syarat makan 2. Menanyakan 09.15
bergizi
materi yang
3. Pola makan
belum
4. Sumber Gizi
5. Cara pengolahan dimengerti
bahanan makanan yang
sehat
6. Tanda dan Gejala kurang
gizi
7. Akibat kurang gizi
8. Tindakan pencegahan
kurang gizi

Tanya Jawab Melaksanakan tanya jawab 1. Mengajukan 09.15-


dengan peserta penyuluhan pertanyaan 09.25
Penutup 1. Menarik kesimpulan 1. Tanya 09.25-
2. Menyampaikan hasil
Menjawab salam jawab 09.30
Evaluasi
(diskusi)
3. Menutup penyuluhan
(salam)

D. Setting Tempat
Keterangan :
C D C D C
B A = Penyaji
D
A B = Pembawa Acara
C D C D C
C = Peserta

D = Fasilitator
[AUTHOR NAME] 4
Satuan Acara Penyuluhan :

E. Garis Besar Materi ( Terlampir)

1. Menyebutkan Pengertian gizi


2. Menyembutkan syarat-syarat makan bergizi
3. Menjelaskan Pola makan
4. Menjelaskan Sumber Gizi
5. Menjelaskan cara pengolahan bahanan makanan yang sehat
6. Menyembutkan tanda dan gejala kurang gizi
7. Menyembutkan akibat kurang gizi
8. Menjelaskan tindakan pencegahan kurang gizi

F. Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
a) Kesiapan Peserta Penyuluhan
b) Kesiapan tempat pelaksanaan.
c) Kesiapan tim penyaji
d) Kesiapan materi penyaji
e) Kesiapan media (leaflet)

2. Evaluasi Proses
a) Peserta penyuluhan akan memenuhi waktu pelaksanaan (6 orang)
b) Peserta aktif dalam melaksanakan tanya jawab (minimal 3 orang)
3. Evaluasi Hasil
a) Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan
b) Pasien dan keluarga dapat menjelaskan pengertian dan mengikuti
pemaparan materi secara menyeluruh
G. Media
- Leaflet
- LCD
- Laptop

J. Lampiran
- Materi Lengkap:

 Menyebutkan Pengertian gizi


 Menyembutkan syarat-syarat makan bergizi
 Menjelaskan Pola makan
 Menjelaskan Sumber Gizi

[AUTHOR NAME] 5
Satuan Acara Penyuluhan :

 Menjelaskan cara pengolahan bahanan makanan yang sehat


 Menyembutkan tanda dan gejala kurang gizi
 Menyembutkan akibat kurang gizi
 Menjelaskan tindakan pencegahan kurang gizi

K. Referensi :
Madi, Kus (2008). Kurang gizi di Indonesia. Diambil pada tanggal 6 November
2011.
Smith, Tony (2001). Kurang gizi pada anak. Harian Pelita. Pp.9
Smith, Tony (2004). Rencana aksi nasional pencegahan dan penanggulangan
Smith, Tony (2007). Diit gizi kurang dan lebih. Diambil pada tanggal 18 Juni
2009.
1. Pengertian
Gizi yang baik adalah salah satu unsur penting untuk
mewujudkan manusia yang berkualitas. Pemenuhan gizi anak harus
diperhatikan sedini mungkin yaitu sejak mereka masih dalam
kandungan melalui makanan ibu hamil. Kebiasaan makan sudah
dimulai sejak dari masa kanak-kanak. Gizi adalah suatu zat yang
berguna dan dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan dan
perkembangan.
Kurang gizi adalah penyakit yang disebabkan karena
kekurangan energi dan protein (marasmus) serta kekurangan protein
saja (kwashiorkor). Baik marasmus maupun kwashiorkor keduannya
disebabkan oleh kekurangan protein. Akan tetapi pada marasmus
disamping kekurangan protei terjadi juga kekurangan energi.
Sedangkan pada kwashiorkor yang kurang hanya protein sementara
kalori cukup. Istilah marasmus berasal dari bahasa Yunani yang
sejak lama digunakan sebagai istilah dalam ilmu kedokteran untuk
menggambarkan seseorang anak yang berat bedanya sangat kurang
dari berat badan seharusnya.
2. Syarat-syarat Makanan Bergizi
a) Memenuhi kebutuhan energi dan semua zat gizi sesuai dengan
umur

[AUTHOR NAME] 6
Satuan Acara Penyuluhan :

b) Susunan hidangan disesuaikan dengan pola menu seimbang,


bahan makanan yang tersedia setempat, kebiasaan makan dan
selera terhadap makan
c) Bentuk dan porsi makanan disesuaikan dengan daya terima,
toleransi keadaan anak
d) Memperhatikan kebersihan perorangan dan lingkungan
3. Pola Makanan yang bergizi
a) Energi yaitu harus sesuai dengan kebutuhan tubuh
b) Protein yaitu harus memberi suatu tingkat kecukupan akan
protein, untuk perbaikan jaringan, pemeliharaan jaringan,
pertahanan tubuh, pertumbuhan.
c) Lemak yaitu harus mengandung cukup lemak untuk memberikan
asam lemak esensiel dan vitamin A,D,E,K
d) Vitamin dan mineral dalam jumlah yang adekuat
4. Sumber Gizi
a) Makanan pokok yaitu nasi, ubi jalar, roti, sagu, jagung, kentang,
ubi kayu
b) Lauk pauk hewani yaitu ikan, telur, ayam, daging
c) Lauk pauk nabati yaitu kacang-kacangan, tempe, tahu
d) Sayur-sayuran yaitu bayem, wortel, kol, brokoli
e) Buah-buahan yaitu pisang, apel, jeruk, pepaya
f) Minyak, gula, garam seperlunya
5. Cara pengelohan makanan yang sehat
a) Cucilah tangan pakai sabun sebelum menyiapkan makanan anak
dan biasakan anak mencuci tangan sebelum makan.
b) Makanan yang baik adalah makanan yang segar, bervariasi,
tidak menggunakan penyedap, bumbu yang tajam, zat pengawet
dan pewarna
c) Cucilah bahan makanan terlebih dahulu sebelum di masak.
6. Tanda dan Gejala kurang gizi
a) Berat badan kurang dari berat badan seharusnya
b) Cengeng
c) Anak tampak kurus
7. Akibat kurang gizi
a) Pertumbuhan dan perkembangannya terhambat
b) Mudah terkena infeksi:TBC,Diare
c) Gangguan fungsi pencernaan
8. Tindakan pencegahan kurang gizi
a) Makanan diberikan secara bertahap sedikit-sedikit tapi sering.
b) Makanan mudah dicerna dan bervariasi.
c) ASI tetap diberikan, apabila anak belum mencapai umur 2
tahun.

[AUTHOR NAME] 7
Satuan Acara Penyuluhan :

d) Meningkatkan kasih sayang dan perhatian orang tua terhadap


anak-anaknya.
e) Pemerintah ataupun para wiraswasta menciptakan lapangan
pekerjaan baru untuk perbaikan taraf hidup masyarakat

[AUTHOR NAME] 8

Anda mungkin juga menyukai