Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teknologi berkembang semakin pesat, perkembangan tersebut


menciptakan perkembagan pola pikir manusia sehingga manusia mampu
membuat terobosan teknologi dan inovasi teknologi baru yang nantinya dapat
digunakan untuk memudahkan kerja manusia dan mampu menggantikan peran
manusia. Terobosan dan inovasi baru tersebut dapat mencakup bidang ilmu
pengetahuan, salah satu ilmu pengetahuan yang diciptakan dari hasil pemikiran
manusia adalah radar.
Radar merupakan sistem objek deteksi yang menggunakan gelombang
radio untuk menentukan jangkauan, ketinggian, arah, atau kecepatan objek.
Radar dapat digunakan untuk mendeteksi pesawat, kapal, pesawat ruang
angkasa, peluru kendali, kendaraan bermotor, formasi cuaca, dan medan.
Penggunaan radar sangat beragam, termasuk kontrol lalu lintas udara,
astronomi radar, pertahanan udara, sistem antiroket, radar laut untuk mencari
landmark dan kapal lainnya, sistem pesawat anticollision, sistem pengawasan
laut, pengawasan luar angkasa dan sistem pertemuan, dan pemantauan curah
hujan. Karena radar memiliki manfaat yang sangat banyak dalam kehidupan,
maka dalam makalah ini akan dibahas mengenai penerapan gelombang radio
pada radar.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang penulis


angkat dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana prinsip kerja radar?
2. Bagaimana penerapan gelombang radio pada radar?

1
2

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penulis dalam menyusun makalah ini adalah sebagai
berikut.
1. Menjelaskan prinsip kerja radar.
2. Menjelaskan penerapan gelombang radio pada radar.

1.4 Batasan Masalah


Pada makalah ini penulis membatasi masalah pada: gelombang radio,
pengertian radar, komponen radar, prinsip kerja radar secara umum, dan
penerapan gelombang radio pada radar.

1.5 Metode Penulisan


Penulisan makalah ini menggunakan metode studi pustaka, di mana
informasi yang ada diperoleh dan diolah dari berbagai sumber baik media cetak
(buku) maupun media elektronik (internet). Semua informasi dan gagasan yang
telah diperoleh dalam makalah ini digabungkan menjadi satu kesatuan yang
tersusun secara sistematis dan objektif berdasarkan metode penulisan yang telah
ditetapkan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Gelombang Radio


Heinrich Hertz (1857-1894) membuat gelombang elektromagnetik
dengan frekuensi jauh lebih rendah, sekitar 109 Hz, yang mana gelombang ini
dinamakan Gelombang Radio, karena daerah frekuensi ini sekarang digunakan
untuk pengiriman sinyal radio dan TV (Giancoli, 2014: 219).

Gambar 1. Spektrum Elektromagnetik


Sumber: (Giancoli,2014)

Gelombang radio yang mempunyai panjang gelombang antara 30 meter


sampai 30.000 meter dapat dipantulkan oleh lapisan muatan yang terdapat di
bagian atas atmosfer bumi. Gelombang seperti ini banyak digunakan untuk
komunikasi radio (Surya, 2009).
Komunikasi radio dilakukan dengan membuat sinyal-sinyal bunyi dalam
bentuk kode-kode yang dapat dibawa oleh gelombang radio. Kode-kode ini dapat
dibawa dalam bentuk modulasi amplitudo (AM = amplitude modulation) artinya
amplitudo gelombang radio dimodulasi sedemikian sehingga dapat membawa
kode-kode bunyi tersebut. Pengkodean dapat juga dilakukan dengan modulasi
frekuensi (FM = frequency modulation) (Surya, 2009).

3
4

Gambar 2. Sinyal-sinyal dipantulkan oleh lapisan atmosfer


Sumber: (Surya, 2009)

Sinyal-sinyal yang dibawa oleh gelombang radio ini kemudian


dipantulkan oleh lapisan atmosfer yang selanjutnya dapat diterima oleh penerima
(Gambar 2). Khususnya untuk FM pemantulan dilakukan oleh satelit atau
stasiun-stasiun relay (hal ini disebabkan gelombang FM tidak dapat dipantulkan
oleh lapisan atmosfer) (Lihat Gambar 3). Komunikasi dapat berjalan baik, jika
si penerima mempunyai alat pembuka kode-kode yang dibawa oleh gelombang
radio ini (Surya, 2009).

Gambar 3. Sinyal dipantulkan oleh satelit


Sumber: (Surya, 2009)

Gelombang yang digunakan pada televisi mempunyai panjang gelombang


sekitar 3 meter (lebih pendek dari gelombang AM). Gelombang ini termasuk
gelombang FM sehingga dibutuhkan satelit untuk menyebarkan informasi ke
daerah-daerah yang jauh (Surya, 2009).
5

(a) (b) (c)


Gambar 4. Bentuk Gelombang (a) Gelombang radio, (b) Modulasi Amplitudo,
(c) Modulasi frekuensi
Sumber: (Surya, 2009)

2.2 Pengertian Radar


Radar (yang dalam bahasa Inggris merupakan singkatan dari Radio
Detection and Ranging yang berarti deteksi dan penjarakan radio) adalah suatu
sistem gelombang elektromagnetik (khususnya gelombang radio) yang berguna
untuk mendeteksi, mengukur jarak, membuat map benda-benda seperti pesawat
terbang, berbagai kendaraan bermotor, dan informasi cuaca. Radar bekerja
dengan menggunakan gelombang radio yang dipantukan dari permukaan objek.
Radar menghasilkan sinyal energi elektromagnetik yang difokuskan oleh antena
dan ditransmisikan ke atmosfer. Benda yang berada dalam alur sinyal
elektromagnetik ini yang disebut objek yang menyebarkan energi
elektromagnetik tersebut. Sebagian dari energi elektromagnetik tersebut
disebarkan kembali ke arah radar. Antena penerima yang biasanya juga antena
pemancar menangkap sebaran balik tersebut dan memasukkannya ke alat yang
disebut receiver (Skolnik, 1980).

Gambar 5. Radar
Sumber: (https://id.wikipedia.org)
6

Sedangkan alat pendeteksi konvensional, radar atau kepanjangannya


Radio Detection and Ranging, menggunakan gelombang radio untuk
pendeteksian. Jika gelombang yang dipancarkan mengenai benda (dalam hal ini
adalah pesawat) akan berbalik arah, dan waktu yang diperlukan untuk kembali
lewat alat penerima dapat mengetahui informasi jarak, kecepatan, arah, dan
ketinggian (Skolnik, 1980: 3).

2.3 Komponen Radar


Sistem radar mempunyai tiga komponen utama yakni: Antena,
Transmitter (Pemancar sinyal), dan Receiver (penerima sinyal) (Young, 2004).

a. Antena

Gambar 6. Antena Radar


Sumber: (http://widyana.blog.st3telkom.ac.id)

Antena radar adalah suatu antena reflektor berbentuk parabola yang


menyebarkan energi elektromagnetik dari titik fokusnya dan dicerminkan
melalui permukaan yang berbentuk parabola sebagai berkas sempit (Gambar
6A). Antena radar merupakan dwikutub (Gambar 6B). Input sinyal yang
masuk dijabarkan dalam bentuk phased-array yang merupakan sebaran
unsur-unsur objek yang tertangkap antena dan kemudian diteruskan ke pusat
sistem radar (Gambar 6C) (Young, 2004).
7

Contoh Reflektor antena :

Gambar 7. Reflektor antena


Sumber: (http://www.fisikanet.lipi.go.id)

b. Pemancar Sinyal (Transmitter)


Transmitter pada sistem radar berfungsi untuk memancarkan
gelombang elektromagnetik melalui reflektor antena agar sinyal objek yang
berada pada daerah tangkapan radar dapat dikenali, umumnya Transmitter
mempunyai bandwidth yang besar dan tenaga yang kuat serta dapat bekerja
efisien, dapat dipercaya, tidak terlalu besar ukurannya dan juga tidak terlalu
berat serta mudah perawatannya (Young, 2004). .
Contoh Transmitter berupa tabung :

Gambar 8. Transmitter
Sumber: (http://widyana.blog.st3telkom.ac.id)
8

c. Penerima sinyal (Receiver)


Receiver pada sistem radar berfungsi untuk menerima pantulan kembali
gelombang elektromagnetik dari sinyal objek yang tertangkap radar melalui
reflektor antena, umumnya Receiver mempunyai kemampuan untuk
menyaring sinyal agar sesuai dengan pendeteksian serta dapat menguatkan
sinyal objek yang lemah dan meneruskan sinyal objek tersebut ke signal dan
data processor (Pemroses data dan sinyal) serta menampilkan gambarnya di
layar monitor (Display) (Young, 2004). .
Selain tiga komponen di atas, sistem radar juga terdiri dari beberapa
komponen pendukung lainnya, yaitu (Young, 2004):
1. Modulator, adalah alat pengendali transmitter dengan menentukan waktu dan
jumlah sinyal yang harus ditransmisikan.
2. Duplexer sebagai penghubung antara transmitter dan receiver.
3. Signal procesor sebagai pengolah sinyal kembali
4. Layar tampilan (display), menampilkan informasi aktual tentang pulsa yang
telah kembali.

2.4 Jenis-Jenis Radar


Adapun jenis-jenis radar antara lain sebagai berikut.
1. Doppler Radar

Gambar 9. Doppler Radar


Sumber: (commons.wikimedia.org)

Radar Doppler merupakan jenis radar yang menggunakan Efek


Doppler untuk mengukur kecepatan radial dari sebuah objek yang masuk
daerah tangkapan radar. Radar jenis ini sangat akurat dalam mengukur
9

kecepatan radial. Contoh Radar Doppler yaitu Weather radar yang


digunakan untuk mendeteksi cuaca (Wikipedia).

2. Bistatic Radar

Gambar 10. Sistem deteksi objek radar Bistatic


Sumber: (https://en.wikipedia.org/wiki/Radar)

Radar Bistatic adalah jenis sistem radar yang mempunyai kompenen


pemancar sinyal (transmitter) dan penerima sinyal (receiver) dipisahkan
oleh suatu jarak yang dapat dibanding dengan jarak target/objek. Objek
dideteksi berdasarkan pantulan sinyal dari objek tersebut ke pusat antena.
Contoh Radar Bistatic yaitu Passive radar (Wikipedia).

2.5 Prinsip Kerja Radar


Secara sederhana, komponen radar bagian transmitter yang memproduksi
pulsa-pulsa untuk diradiasikan ke ruang bebas. Pulsa yang mengenai target,
kemudian menghasilkan echo (gema) dipantulkan kembali ke Radar. Dengan
antena penerima yang sangat sensitif, receiver radar menerima sinyal echo
selanjutnya sinyal tersebut diolah untuk mengidentifikasi target. Hasil
identifikasi target berupa jarak target terhadap radar, ketinggian target bahkan
dengan signal processing modern dapat diketahui jenis dari target tersebut
(Wahab, 2009).
10

Gambar 11. Prinsip kerja radar secara sederhana


Sumber: (Wahab, 2009)

Rumus umum:

𝑃𝑡 .𝐺 2 .𝜎.𝜆
𝑃𝑒 = (4𝜋)3 𝑅 4
(1)

Sehingga jarak R dapat diperoleh dengan rumus:

4 𝑃 .𝐺 2 .𝜎.𝜆
𝑅=√𝑡 (4𝜋)3
(2)
𝑃 𝑒
dengan, 𝑃𝑒 = daya yang mampu dideteksi oleh radar (Watt)
𝑃𝑡 = daya transmitter (Watt)
𝐺 = gain (penguatan)
𝜎 = luas penampang radar (m2)
𝜆 = panjang gelombang (m)
𝑅 = jarak antara transmitter ke target (m) (Wahab, 2009).

2.6 Kegunaan Radar


Adapun kegunaan radar dalam kehidupan, antara lain sebagai berikut.
1. Keperluan Militer
a. Airborne Early Warning (AEW)
Airborne Early Warning adalah sistem radar untuk mendeteksi
pesawat terbang lain. Sistem radar ini sering digunakan untuk pertahanan
dan penyerangan udara (Wikipedia).
11

Gambar 12. Pesawat yang menggunakan AEW


Sumber: (https://en.wikipedia.org/Airbone_Early_Warning)

b. Radar Pengendali/Pemandu Peluru Kendali

Gambar 13. Peluru kendali


Sumber: (www.military.com)

Pesawat tempur Amerika Serikat F-14 yang menembakkan peluru


kendali udara ke udara (air-to-air missile) “AIM-54 Phoenix” yang
menggunakan radar pemandu untuk mencapai target penembakkan
(Wikipedia).

2. Keperluan Kepolisian
Radar Gun dan Microdigicam radar merupakan contoh radar yang
sering digunakan pihak kepolisian untuk mendeteksi kecepatan kendaraan
bermotor di jalan.

Gambar 14. Radar gun dan microdigicam radar


Sumber: (wikimedia.org)
3. Keperluan Penerbangan
Dalam bidang penerbangan, penggunaan radar terlihat jelas pada
pemakaian Air Traffic Control (ATC). Air Traffic Control merupakan suatu
kendali dalam pengaturan lalu lintas udara. Tugasnya adalah untuk mengatur
lalu lalang serta kelancaran lalu lintas udara bagi setiap pesawat terbang yang
akan lepas landas (take off), terbang di udara, maupun yang akan mendarat
(landing). ATC juga berfungsi untuk memberikan layanan bantuan informasi
bagi pilot tentang cuaca, situasi dan kondisi bandara yang dituju. Radar
mempunyai kelebihan dalam komunikasi. Radar yang sangat kuat dapat
membantu pilot untuk melihat cuaca, situasi dan kondisi bandara
(Wikipedia).

Gambar 15. Air Traffic Control (Kendali lalu-lintas udara)


Sumber: (www.wikimedia.org)

4. Keperluan Cuaca
a. Weather radar merupakan jenis radar cuaca yang mampu mendeteksi
intensitas curah hujan dan cuaca buruk seperti adanya badai (Wikipedia).

Gambar 16. Radar cuaca


Sumber: (https://e.wikipedia.org/wiki/Weather_Radar)
13

b. Wind profiler merupakan jenis radar cuaca yang menggunakan gelombang


suara (sonar) untuk mendeteksi kecepatan dan arah angin (Wikipedia).

Gambar 17. Wind profiler


Sumber: (https://www.flickr.com)

2.7 Penerapan Gelombang Radio pada Radar

Gambar 18. Prinsip kerja radar


Sumber: (Wahab, 2009)

Radar pada umumnya beroperasi dengan menyebar tenaga elektromagnetik


terbatas di dalam piringan antena yang bertujuan untuk menangkap sinyal dari
benda yang melintas pada daerah tangkapan yang bersudut 20 o – 40o. Ketika
suatu benda masuk dalam daerah tangkapan antena, maka sinyal yang ditangkap
akan diteruskan ke pusat sistem radar dan akan diproses hingga benda tersebut
nantinya akan tampak dalam layar monitor/display (Skolnik, 1980).
Gelombang radio ada juga yang dipancarkan dalam bentuk pulsa-pulsa
dengan interval waktu tertentu. Dengan cara mengirimkan gelombang pendek
sinyal radio (radiasi elektromagnetik) dan mengukur waktu yang dibutuhkan
14

untuk refleksi kembali. Jaraknya satu setengah dari waktu bolak balik (karena
sinyal telah melakukan perjalanan ke target dan kemudian kembali ke
penerima) dan kecepatan sinyal. Karena gelombang radio bergerak pada
kecepatan cahaya, pengukuran jarak yang akurat membutuhkan kinerja
perangkat elektronik yang tinggi. Dalam kebanyakan kasus, penerima tidak
mendeteksi kembali sementara sinyal sedang ditransmisikan. Melalui
penggunaan duplexer, radar beralih antara transmisi dan menerima pada tingkat
yang telah ditentukan. Efek yang sama memberlakukan jangkauan maksimum
juga. Untuk memaksimalkan jangkauan, waktu antar pengiriman sinyal harus
diperpanjang, disebut sebagai waktu yang pulsa pengulangan, atau timbal balik
(Skolnik, 1980: 5-6).

Gambar 19. Alat pemancar radio pulsa


Sumber: (Surya, 2009)

Gelombang radio seperti ini banyak digunakan untuk menentukan jarak


suatu benda. Misalnya pada (Gambar 19) sebuah alat pemancar radio pulsa
memancarkan gelombang ke sebuah benda yang hendak diukur jaraknya.
Gelombang akan mengenai benda dan gelombang pantulnya akan ditangkap
kembali oleh alat penerima gelombang. Dengan mengetahui waktu, t dari saat
dipancarkan dan diterimanya gelombang ini kita dapat menghitung jarak benda
(s) dengan persamaan (Surya, 2009: 321):
𝑡
𝑠 = 𝑐2 (3)

dengan, s = jarak alat pemancar dengan benda (m)


c = kecepatan cahaya (3×108 m/s)
t = waktu (s).
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Prinsip kerja radar yaitu komponen radar bagian transmitter yang
memproduksi pulsa-pulsa untuk diradiasikan ke ruang bebas. Pulsa yang
mengenai target, kemudian menghasilkan echo (gema) dipantulkan kembali
ke Radar. Dengan antena penerima yang sangat sensitif, receiver radar
menerima sinyal echo selanjutnya sinyal tersebut diolah untuk
mengidentifikasi target.
2. Penerapan gelombang radio pada radar yaitu gelombang radio banyak
digunakan untuk menentukan jarak suatu benda. Misalnya pada sebuah alat
pemancar radio pulsa memancarkan gelombang ke sebuah benda yang
hendak diukur jaraknya. Gelombang akan mengenai benda dan gelombang
pantulnya akan ditangkap kembali oleh alat penerima gelombang.

3.2 Saran
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, baik
untuk menambah wawasan maupun sebagai bahan referensi. Namun, apabila
pembaca ingin menjadikannya bahan utama referensi, maka penulis
menyarankan untuk mencari di beberapa sumber lain yang lebih terpercaya dan
mutakhir.

15
DAFTAR PUSTAKA

Giancoli, Douglas C. 2014. FISIKA: Prinsip dan Aplikasi Edisi Ke 7 – Jilid 2.


Jakarta: Erlangga.
https://id.wikipedia.org/wiki/Radar (yang diakses pada tanggal 14 Maret 2018).
Skolnik, Merrill Ivan. 1980. Introduction to Radar Systems Second Edition.
Singapura: Mc-Graw Hill Book Company.
Surya, Yohanes. 2009. Listrik dan Magnet. Tanggerang: PT.Kandel.
Wahab, Mashury. 2009. Prosiding Radar Nasional III. Bandung. Pusat Penelitian
Elektronika dan Telekomunikasi – LIPI.
Young, Houg D., Roger a. Freedman. 2004. Fisika Universitas Edisi Kesepuluh
Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

16
LAMPIRAN

Sesi Tanya Jawab:


A. Pertanyaan Peserta Seminar: Miranti Diah Prastika (A1C415051)
1. Apa bedanya sonar dengan radar?
Jawaban:
Sonar adalah gelombang yang dipancarkan oleh suara, sedangkan radar
adalah gelombang yang dipancarkan oleh sinar elektromagnet.

B. Pertanyaan Dosen Penguji: Ibu Misbah, M.Pd


1. Berapa panjang gelombang radio?
Jawaban:
Panjang gelombang radio (𝜆) adalah 30 m – 30.000 m.
2. Jika dikaitkan dengan spektrum elektromagnetik, bagaimana dengan
frekuensinya?
Jawaban:
Gelombang radio memiliki frekuensi sebesar 109 Hz – 102 Hz.
3. Hubungan panjang gelombang dengan frekuensi gelombang?
Jawaban:
𝑣 = 𝜆𝑓  𝜆 berbanding terbalik dengan 𝑓
Jadi, jika panjang gelombang semakin besar, maka frekuensi gelombang
akan semakin kecil. Begitu pula sebaliknya, semakin kecil panjang
gelombang, maka frekuensi gelombangnya semakin kecil.
4. Apa itu AM dan FM ? Bagaimana cara pengkodean pada AM dan FM?
Jawaban:
 Amplitudo Modulation (AM) adalah salah satu bentuk modulasi dimana
sinyal informasi digabungkan dengan sinyal pembawa (carrier)
berdasarkan perubahan amplitudonya. Bentuk modulasi dimana
amplitudo sinyal pembawa di variasikan secara proposional berdasarkan
sinyal pemodulasi (sinyal informasi), sedangkan frekuensi sinyal
pembawa tetap konstan.

17
 Frequency Modulation (FM) adalah uatu bentuk modulasi dimana
frekuensi sinyal pembawa divariasikan secara proposional berdasarkan
amplitudo sinyal informasi. Amplitudo sinyal pembawa tetap konstan.

5. Mengapa antena berbentuk parabola?


Jawaban:

Karena dengan bentuk parabola (piringan), pancaran sinyal akan


dipantulkan ke titik tengah (titik fokus) antena, yang mana memudahkan
antena untuk mengumpulkan sinyal yang dipantulkan oleh objek.
6. Apa yang dimaksud reflektor?
Jawaban:
Reflektor adalah sebuah alat yang dapat memantulkan cahaya, suara atau
radiasi elektromagnetik.
7. Pada komponen antena, apa yang dimaksud dengan Phased array?
Jawaban:

18
Dalam teori antena, phased array adalah sebuah array (susunan/tahapan)
dari antena di mana relatif fase sinyal masing-masing antena bervariasi
dalam sedemikian rupa sehingga pola radiasi efektif array diperkuat dalam
arah yang diinginkan dan ditekan dalam arah yang tidak diinginkan.
8. Pada komponen transmitter, apa itu bandwidth?
Jawaban:
Bandwidth (lebar pita) adalah luas atau lebar cakupan frekuensi yang
digunakan oleh sinyal dalam medium transmisi. Bandwidth dapat diartikan
sebagai perbedaan antara frekuensi terendah dan frekuensi tertinggi dalam
rentang tertentu.
9. Prinsip kerja Speed gun / radar gun? Bisakah digunakan tanpa bantuan
manusia? Apakah sudah ada di Banjarmasin?
Jawaban:

 Radar kecepatan disebut juga sebagai pistol radar (radar gun) atau
speed gun ataupun laser gun adalah alat pengukur kecepatan kendaraan
bermotor dengan prisip Doppler. Artinya, detektor akan menangkap
frekuensi lebih tinggi apabila detektor bergerak relatif mendekat
terhadap sumber, kemudian menangkap frekuensi yang lebih rendah
apabila detektor bergerak relatif menjauh terhadap sumber. Bekerja
atas dasar efek Dopler, dimana alat/radar kecepatan memancarkan
suatu gelombang radar yang diarahkan pada suatu objek yang bergerak
(mobil) dan dipantulkan kembali ke alat untuk kemudian oleh
perangkat ini diukur kecepatan objek tersebut.

19
 Bisa, dengan cara diprogram sedemikian rupa kemudian diletakkan di
atas mobil patroli polisi lalu lintas. Selain itu, alat ini bisa juga
ditempatkan di jalan.
 Sudah ada, dimana Unit Turjawali anggota polres Tanah Laut telah
melaksanakan latihan praktek penggunaan Speed Gun di Jln. Lambung
Mangkurat Banjarmasin.

C. Pertanyaan Dosen Penanggung Jawab: Ibu Saiyidah Mahtari, M.Pd


1. Apa yang dimaksud dengan gelombang?
Jawaban:
Gelombang adalah getaran yang merambat pada suatu medium.
2. Pada gambar spektrum elektromagnetik terlihat bahwa radar masuk dalam
kategori gelombang mikro, mengapa radar mengguanakan gelombang radio,
bukan mengguanakan gelombang mikro? Jelaskan!
Jawaban:
Karena gelombang mikro memiliki panjang gelombang sekitar 1 mm – 1 m,
sedangkan gelombang radio memiliki panjang gelombang sekitar 30 m -
3×104 m. Sehingga untuk menentukan jarak suatu benda/objek yang jaraknya
jauh maka digunakanlan gelombang radio yang memiliki jangkauan yang
lebih luas dan jauh.
3. Apa saja kelebihan AM dan FM?
Jawaban:
Kelebihan AM adalah memiliki jangkauan sinyal yang lebih jauh (bisa
mencapai ribuan km) dibandingkan FM. Sedangkan kelebihan FM adalah
saluran siaran FM memiliki lebar pita yang lebih banyak dari saluran siaran
AM, sehingga kualitas suara yang dihasilkan jernih atau lebih baik dari AM
dan lebih tahan noise (gangguan dari luar) daripada AM, karena jangkuan
sinyal FM lebih rendah daripada sinyal AM.
4. Siapa yang memantulkan AM dan FM?
Gelombang AM dapat dipantulkan oleh lapisan atmosfer, sedangkan
gelombang FM tidak dapat dipantulkan oleh lapisan atmosfer.

20
5. Bagaimana penerapan gelombang radio pada radar?
Jawaban:
Penerapan gelombang radio pada radar adalah radar memancarkan
gelombang ke sebuah benda yang hendak diukur jaraknya. Gelombang akan
mengenai benda dan gelombang pantulnya akan ditangkap kembali oleh alat
penerima gelombang. Gelombang radio dipancarkan dalam bentuk pulsa-
pulsa dengan interval waktu tertentu yang mana dengan cara mengirimkan
gelombang pendek sinyal radio (radiasi elektromagnetik) dan mengukur
waktu yang dibutuhkan untuk refleksi kembali. Jaraknya satu setengah dari
waktu bolak balik (karena sinyal telah melakukan perjalanan ke target dan
kemudian kembali ke penerima) dan kecepatan sinyal.
6. Urutkan spektrum gelombang elektromagnet?
Jawaban:
Jika diurutkan berdasarkan panjang gelombangnya dari yang terkecil ke
terbesar yaitu sinar gamma, sinar x, sinar ultraviolet, infra merah, gelombang
mikro, dan gelombang radio. Sedangkan jika diurutkan berdasarkan besar
frekuensinya dari yang terkecil ke terbesar yaitu gelombang radio,
gelombang mikro, infra merah, sinar ultraviolet, sinar x, dan sinar gamma.
7. Apa itu Gelombang elektromagnet?
Gelombang elektromagnet adalah gelombang yang tidak memerlukan
medium dalam perambatannya.

D. Pertanyaan Dosen Pembimbing: Bapak Abdul Salam M, M.Pd


𝑃𝑡 𝐺 2 𝜎𝜆
1. Pada persamaan umum radar 𝑃𝑒 = , kenapa R berpangkat 4?
(4𝜋)3 𝑅 4
Jawaban:
Karena ada 2 faktor yang mempengaruhi besarnya jarak (R) yaitu faktor
pertama karena gelombangnya besifat bolak-balik, dimana gelombang yang
dipancarkan oleh radar, dipantulkan oleh objek yang dikenainya sehingga
terjadi gelombang bolak-balik. Sedangkan faktor kedua yaitu karena adanya
penguatan G (gain) sehingga dapat meningkatkan besarnya jarak (R).

21

Anda mungkin juga menyukai