140710150032
Geofisika
Pengenalan Metode GPR pada Material Sedimen
GPR telah digunakan untuk memperoleh citra patahan pada bawah permukaan
(deformasi kulit bumi) dengan derajat kesuksesan yang bermacam-macam. Reiss dkk. (2003)
mendeskripsikan alluvial yang patah di Spanyol Selatan dan Sisilia. Mereka menunjukkan
bahwa patahan turun dapat dipetakan dengan GPR dan menyarankan bahwa GPR harus
digunakan sebagai alat pendukung metode pemasangan pipa bawah laut (pretrenching) pada
investigasi bidang paleoseismik. Selain itu, mereka menyarankan bahwa evaluasi kuantitatif
dari profil GPR beresolusi tinggi dapat digunakan untuk mengikuti jejak segmen patahan
sepanjang strike (arah perlapisan) batuan, dan menilai banyaknya perpindahan sepanjang
patahan. Sudah jelas bahwa dengan litologi yang tepat, survey GPR pada 2-D dan 3-D dapat
sangat berkembang di aplikasi pada analisis patahan dan rekonstruksi sejarah terjadinya
patahan tersebut, termasuk juga cara dan ukuran perpindahan patahan serta kronologi
relatifnya.
Selain untuk ilmu sedimentologi, GPR juga digunakan pada aplikasi lapangan teknik
lingkungan, yang bervariasi dari pendeteksian besi penguat pada semen, hingga kebocoran air,
serta kontaminasi. Contoh penelitian seperti Hendrickx dkk. (2003) yang menunjukkan studi
dengan aplikasi berbeda di pendeteksian ranjau bawah permukaan. Mereka mengetes performa
GPR pada kondisi basah dan kering dan mengilustrasikan masalah-masalah yang berhubungan
dengan penggunaan GPR untuk mendeteksi ranjau non-logam.
Kesimpulan
Aplikasi GPR pada sedimen sedang berkembang secara pesat karena GPR memberikan
pencitraan yang memiliki resolusi tinggi dari bawah permukaan yang dangkal, yang tidak dapat
diberikan oleh metode non-destruktif manapun. Penggunaan GPR telah melampaui bidang
karakterisasi lingkungan dengan pola refleksi dan fasies radar dan berlanjut ke penilaian yang
lebih kuantitatif dari badan batupasir. GPR memiliki potensi yang besar dalam seleksi lokasi
lubang bor dan memilih titik sampel untuk ilmu geoteknik, stratigrafi dan geokronologi.
Penggunaan GPR dalam pencitraan stratigrafi dangkal dapat mencapai keberlanjutan
signifikan pada stratigrafi umur geologi Kuarter, riset mitigasi bencana alam, hidrogeologi
akuifer dangkal serta kontaminasi tanah. Penggunaan GPR untuk mengatasi masalah spesifik
dari stratigrafi kemungkinan besar akan terus bertambah, begitupun dengan penggunaan survey
GPR 3-D. Tentunya pekerjaan lanjutan dibutuhkan untuk membatasi identifikasi objek yang
terkubur dan litologi bawah permukaan tanah.
Daftar Pustaka:
Bristow, C. S. & Jol, H. M. 2003. Ground Penetrating Radar in Sediments. UK: Geological
Society, London, Special Publications, 211, pp. 1-7.