Anda di halaman 1dari 4

Modul Prak.

Perpetaan – Budy S

PP - 6
PENGUKURAN BEDA TINGGI
MENGGUNAKAN METODE SIPAT DATAR

4.1 Tujuan
1. Memahami cara melakukan pengukuran beda tinggi dengan menggunakan
waterpas.
2. Memahami cara pengolahan data waterpas (menghitung jarak, beda tinggi,
koreksi beda tinggi, dan ketinggian titik pengukuran).
3. Memahami cara membuat penampang.

4.2 Peralatan
1. Waterpas
2. Rambu ukur
3. Statip
4. Tabel pengamatan
5. Alat tulis, mistar, dan kalkulator

4.3 Teori Dasar


Beda tinggi antara dua titik adalah jarak antara bidang ekuipotensial yang
melalui suatu titik dengan bidang ekuipotensial yang melalui titik lainnya.
Pengukuran beda tinggi adalah pengukuran yang bertujuan untuk menentukan
beda tinggi antar titik-titik atau tinggi suatu titik secara relatif terhadap bidang
acuan tertentu. Bidang acuan (datum) untuk menentukan tinggi titik-titik di
permukaan bumi adalah tinggi muka laut rata-rata (mean sea level) atau pun
titik lokal yang sudah diketahui ketinggiannya.
Metode sipat datar adalah metode penentuan beda tinggi yang sangat
teliti dibandingkan dengan metode barometris (altimeter / barometer), theodolit,
dan t-nol. Alat ukur yang digunakan pada pengukuran beda tinggi metode sipat
datar adalah waterpas (level), dimana garis bidiknya dalam keadaan mendatar.

Laboratorium Geologi dan Perpetaan, Prodi Geofisika, FMIPA Unpad 1


Modul Prak. Perpetaan – Budy S

Beda tinggi antara dua titik pada waterpas adalah selisih antara dua bidang datar
yang melewati kedua titik yang diukur

Gambar 1 Bagian-bagian waterpas tipe jungkit

Gambar 2 Bagian-bagian waterpas tipe otomatis

4.4 Pengolahan Data


1. Jarak antar titik ukur
Jarak antar titik ukur dihitung dengan persamaan :
J = (ba-bb) x100
dengan ba : benang atas, bb : benang bawah

Laboratorium Geologi dan Perpetaan, Prodi Geofisika, FMIPA Unpad 2


Modul Prak. Perpetaan – Budy S

2. Beda Tinggi Antar Titik Ukur


Beda tinggi antar titik ukur dihitung dengan persamaan:
t = tb – tm
dengan : tb = benang tengah belakang, tm = benang tengah muka

3. Koreksi Beda Tinggi

dengan :
t+ = Jumlah beda tinggi positif
t- = Jumlah beda tinggi negatif

4. Menghitung Ketinggian Titik Ukur Terhadap Permukaan Air Laut


Ketinggian titik ukur tehadap permukaan air laut, persamaannya adalah:
Hn = Hn-1 + tn
dengan :
Hn = Ketinggian titik ukur yang dicari .
Hn-1 = Titik ukur yang telah ditentukan harga ketinggiannya dari permuaan air
laut
tn = Beda tinggi antar titik ukur

4.5 Prosedur Pengukuran


Lakukan pengukuran Waterpas Terbuka Tak Terikat Titik Tetap dengan cara
sebagai berikut :

Gambar 3. Pola Pengukuran Sipat Datar / Waterpas

Laboratorium Geologi dan Perpetaan, Prodi Geofisika, FMIPA Unpad 3


Modul Prak. Perpetaan – Budy S

1. Pasang alat pada titik yang telah ditentukan (titik 1), kemudian lakukan
leveling sampai dengan gelembung nivo berada ditengah.
2. Tegakkan rambu ukur pada titik yang telah ditentukan (titik 0 dan titik 2).
3. Arahkan alat waterpas pada rambu ukur yang posisinya di depan alat (titik 2)
kemudian catat harga benang tengah muka, benang atas muka, dan benang
bawah muka.
4. Putar alat waterpas 180O kemudian arahkan pada rambu ukur yang posisinya
dibelakang alat (titik 0) kemudian catat harga benang tengah belakang,
benang atas belakang, dan benang bawah belakang.
5. Pindahkan alat pada titik selanjutnya (titik 3), lakukan pengukuran kembali
dengan cara seperti pada no. 1 s.d. 4 (lihat gambar 3).
6. Pindahkan kembali alat pada titik berikutnya (titik 5), lakukan pengukuran
kembali dengan cara seperti pada no. 1 s.d. 4 (lihat gambar 3).

Catatan : untuk menentukan jarak antar titik tidak diperbolehkan menggunakan


meteran, tetapi harus berdasarkan hasil pengukuran waterpas dan rambu ukur.

4.6 Tugas
1. Lakukan pengukuran waterpas disekitar Kampus (Jalan raya / tanah lapang
yang berundulasi).
2. Buatlah penampang ketinggian dengan sekala horizontal 1 : 2000 atau 1 :
1000, dan sekala vertikal 1 : 20.

Laboratorium Geologi dan Perpetaan, Prodi Geofisika, FMIPA Unpad 4

Anda mungkin juga menyukai