Anda di halaman 1dari 6

Nama : Mia Ranti Rahmawati P

NIM : 34403517075
Kelas : 2B
Mata Kuliah : Maternitas
KONSEPSI DAN NIDASI
A. PENGERTIAN
Konsepsi adalah suatu peristiwa persatuan antara sel mani dengan sel telur. Fertilisasi
terjadi di ampula tuba, hanya satu sperma yang telah menglami proses kapasitasi dapat
melintasi zona pelusida masuk ke dalam vitellus ovum. Setelah itu zona pelusida mengalami
perubahan sehingga tidak dapat dilalui sperma lain
Nidasi adalah peristiwa tertanamnya atau bersarangnya sel telur yang telah dibuahi
(fertilized egg) ke dalam endometrium. Sel telur yang telah dibuahi (zygote) akan segera
membelah menjadi blastomer. Pada hari ketiga 16 blastomer disebut morula. Pada hari ke-4
di dalam morula akan terbentuk rongga, bangunan ini disebut blastula.
B. PROSES
Setiap kehamilan harus ada spermatozooa, ovum, pembuahan ovum (konsepsi), dan nidasi
hasil konsepsi
1. Sel telur ( ovum )
Pertumbuhan embrional yang kelak menjadi ovum terjadi di genital ridge
Menurut umur wanita, jumlah oogonium adalah :
a. BBL :750.000
b. Umur 6-15 :439.000
c. Umur 16-25 :159.000
d. Umur 26-35 :59.000
e. Umur 35-45 :39.000
f. Masa menopause : semua hilang
Urutan pertumbuhan Ovum ( Oogenesis )
a. Oogenia
b. Oosit pertama(primary oocyte)
c. kedua ovum Primary ovarian folliculi
d. Pematangan pertama ovum
e. Pematangan pada waktu sperma
2. Sel mani ( spermatozoa )
Setelah janin dilahirkm, jumlah spermatogonium yang ada tidak mengalami
perubahan Tiap spermatozoa terdiri atas tiga bagian yaitu kaput, atau kepala yang
berbentuk lonjong agak gepeng dan mengandung bahan nukleus, ekor, dan bagian yang
silindrik menghubungkan kepala dengan ekor. Dengan getaran ekornya spermatozoon
dapat bergerak cepat.
Dalam pertumbuhan embrional spermatogonium berasal dari sel sel primitif
tubulus tubulus testishingga masa pubertas tiba. Pada masa pubertas sel spermatogonium
tersebut di bawah pe¬ngaruh sel sel interstisial Leydig mulai aktif mengadakan mitosis,
dan terjadilah spermatogenesis yang amat kompleks itu.Tiap spermatogonium membelah
dua dan menghasilkan spermatosit pertama.
Spermatosit pertama ini membelah dua dan menjadi dua spermatosit kedua,
spermatosit kedua membelah dua lagi tetapi dengan hasil bahwa dua spermatid masing
masing memiliki jumlah kromosom setengah dari jumlah yang khas untuk jenis itu. Dari
spermatid ini kemudian tumbuh spermatozoa.
3. KONSEPSI
Ovum dilingkari oleh zona pellusida. Di luar zona pellusida im ditemukan sel sel
korona radiata, dan di dalamnya terdapat ruang perivitellina, tempat benda benda kutub.
Bahan bahan darl sel sel korona radiata dapat disalurkan ke ovum melalul saluran saluran
halus di zona pellusida. Jumlah sel sel korona radiata di dalam Ovum yang dilepas oleh
ovarium disapu o1eh mikrofilamen mikrofilamen fimbria infundibulum ke arah ostium
tuba abdominale, dan disalurkan terus ke arah medial. Ovum sesudah dilepas oleh ovarium
mempunyai diameter 100″ (0,1 mm).
Ditengah tengahnya dijumpai nukleus yang berada dalam metafase pada
pembelahan pernatangan kedua, terapung apung dalam sitoplasma yang kekuning-
kuningan yakni vitellus. Vitellus ini mengandung banyak zat hidrat arang dan asam amino.
Perjalanan ovum di ampulla tuba makin berkurang, hingga ovum hanya dilingkari
oleh zona pellusida pada waktu berada dekat pada perbatasan ampulla dan ismus tuba,
tempat pembuahan umumnya terjadi. Hanya satu spermatozoa yang telah mengalami
proses kapasitasi, dapat melintasi zona pellusida masuk ke vitellus. Sesudah itu zona
pellusida segera mengalami perubahan dan mempunyai sifat tidak dapat dilintasi lagi oleh
spermatozoa lain. Spermatozoa yang telah masuk ke vitellus kehilangan membran
nukleusnya yang tinggal hanya pronukleusnya. Masuknya spermatozoa ke dalam vitellus
membangkitkan nukleus ovum yang masih dalam. metafase untuk pembelahan
pembelahannya. Sesudah anafase kemudian, timbul telofase, dan benda kutub (polar body)
kedua menuju ke ruang perivitellina. Ovum sekarang hanya mempunyai pronukleus yang
haploid. Pronukleus spermatozoon telah mengandung juga jumlah kromosom yang
haploid.
Kedua pronukleus dekat mendekati dan bersatu membentuk zigot yang terdiri atas
bahan genetik dari wanita dan pria. Pada manusia terdapat 46 kromosom, ialah 44
kromosom otosom dan 2 kromosom kelamin; pada seorang pria satu X dan satu Y.
Sesudah pembelahan kematangan maka ovum matang mempunyai 22 koromosom otosom
serta I kromosom X, dan suatu spermatozoon 22 kromosom otosom serta I kromosom X
atau 22 kromosom otosom serta I kromosom Y. Zigot sebagai hasil pembuahan yang
memiliki 44 kromosom otosom serta 2 kromosom X akan tumbuh sebagai seorang janin
wanita, sedang 44 kromosom otosom serta I kromosom X dan I kromosom Y akan tumbuh
sebagai seorang janin pria.
Dalam beberapa jam setelah pembuahan terjadi, mulailah pembelahan zigot. Hal
ini dapat berlangsung oleh karena sitoplasma ovum mengandung banyak zat asam amino
dan enzim. Segera setelah pembelahan im terjadi, maka pembelahan-pembelahan
selanjutnya berjalan dengan lancar, dan dalam 3 hari terbentuk suatu kelompok sel sel
yang sama besarnya. Hasil konsepsi berada dalam stadium morula. Energi untuk
pembelahan ini diperoleh dari vitellus, hingga volume vitellus makin berkurang dan terisi
seluruhnya oleh morula. Dengan demikian, zona pellusida tetap utuh, atau dengan
perkataan lain, besarnya hasil konsepsi tetap sama. Dalarn ukuran yang sama ini hasil
konsepsi disalurkan terus ke pars ismika dan pars interstisialis tuba (bagian bagian tuba
yang sempit) dan terus ke arah kavum uteri oleh arus serta getaran silia pada permukaan
sel sel tuba dan kontraksi tuba.
4. BLASTULASI NIDASI
Setelah sel-sel morula mengalami pembelahan terus-menerus maka akan terbentuk
rongga di tengah. Rongga ini makin lama makin besar dan berisi cairan. Embrio yang
memiliki rongga disebut blastula, rongganya disebut blastocoel, proses pembentukan
blastula disebut blastulasi.
Pembelahan hingga terbentuk blastula ini terjadi di oviduk dan berlangsung selama
5 hari. Selanjutnya blastula akan mengalir ke dalam uterus. Setelah memasuki uterus,
mula-mula blastosis terapung-apung di dalam lumen uteus. Kemudian, 6-7 hari setelah
fertilisasi embryo akan mengadakan pertautan dengan dinding uterus untuk dapat
berkembang ke tahap selanjutnya. Peristiwa terpautnya antara embryo pada endometrium
uterus. Setelah memasuki uterus, mula mula blastosis terapumg –apung di dalam lumen
uterus. Kemudian 6-7 hari setelah fertilisasi embrio akan mengadakan pertautan dengan
dinding uterus untuk dapat berkembang ke tahap selanjtnya. Peristiwa terpautnya antara
embrio pada endometrium uterus disebut implantasi atau nidasi. Implantasi ini telah
lengkap pada 12 hari setelah fertilisasi (Yatim, 1990: 136)
5. Gastrulasi
Menurut Tenzer (2000:212) Setelah tahap blastula selesai dilanjutkan dengan tahap
gastrulasi. Gastrula berlangsung pada hari ke 15. Tahap gastrula ini merupakan tahap atau
stadium paling kritis bagi embryo. Pada gastrulasi terjadi perkembangan embryo yang
dinamis karena terjadi perpindahan sel, perubahan bentuk sel dan pengorganisasian
embryo dalam suatu sistem sumbu. Kumpulan sel yang semula terletak berjauhan,
sekarang terletak cukup dekat untuk melakukan interkasi yang bersifat merangsang dalam
pembentukansistem organ-organ tbuh. Gastrulasi ini menghasilkan 3 lapisan lembaga
yaitu laisan endoderm di sebelah dalam, mesoderm disebelah tengah dan ectoderm di
sebelah luar.
Dalam proses gastrulasi disamping terus menerus terjadi pembelahan dan
perbanyakan sel, terjadi pula berbagai macam gerakan sel di dalam usaha mengatur dan
menyusun sesuai dengan bentuk dan susunan tubuh individu dari spesies yang
bersangkutan.
6. Tubulasi
Tubulasi adalah pertumbuhan yang mengiringi pembentukan gastrula atau disebut
juga dengan pembumbungan. Daerah-daerah bakal pembentuk alat atau ketiga lapis benih
ectoderm, mesoderm dan endoderm, menyusun diri sehingga berupa bumbung, berongga.
Yang tidak mengalami pembumbungan yaitu notochord, tetapi masif. Mengiringi proses
tubulasi terjadi proses differensiasi setempat pada tiap bumbung ketiga lapis benih, yang
pada pertumbuhan berikutnya akan menumbuhkan alat (organ) bentuk definitif. Ketika
tubulasi ectoderm saraf berlangsung, terjadi pula differensiasi awal pada daerah-daerah
bumbung itu, bagian depan tubuh menjadi encephalon (otak) dan bagian belakang menjadi
medulla spinalis bagi bumbung neural (saraf). Pada bumbung endoderm terjadi
differensiasi awal saluran atas bagian depan, tengah dan belakang. Pada bumbung
mesoderm terjadi differensiasi awal untuk menumbuhkan otot rangka, bagian dermis kulit
dan jaringan pengikat lain, otot visera, rangka dan alat urogenitalia.
7. Organogenesis
Organogenesis atau morfogenesis adalah embryo bentuk primitive yang berubah
menjadi bentuk yang lebih definitive dan memmiliki bentuk dan rupa yang spesifik dalam
suatu spesies. Organogensisi dimulai akhir minggu ke 3 dan berakhir pada akhir minggu
ke 8. Dengan berakhirnya organogenesis maka cirri-ciri eksternal dan system organ utama
sudah terbentuk yang selanjutnya embryo disebut fetus (Amy Tenzer,dkk, 2000).
8. Plasentasi
Pada ± minggu ke 16 seluruh kantong rahim telah ditutupi oleh vili korialis.
Setelah kantung membesar, vili diseberang janin (daerah desidua capsularis) terjepit,
mengalami degenerasi, sehingga menjadi halus (korion halus). Vili di desidua basalis
berkembang dengan cepat membentuk plasenta (Plasenta Pars Fetalis).
Fungsi plasenta:
a. nutritive, alat yang menyalurkan makanan dari ibu ke janin
b. ekskresi, alat yang menyalurkan hasil metabolisme dari janin ke ibu.
c. respirasi, menyalurkan O2 dari ibu ke janin
d. alat pembentuk hormone (Endokrin)
e. alat penyalur antibody dari ibu ke janin (Imunologi)
f. Farmakologi, menyalurkan obat yang dibutuhkan janin, dari sang ibu.
Plasenta dihubungkan dengan umbilikulus janin melalui tali pusar (Umbilical
Cord) yang mengandung dua arteri umbilikalis dan satu vena umbilikalis. Mesoblast
antara ruang amnion danm embrio menjadi padat disebut body stalk, menghubungkan
embrio dengan dinding trofoblast yang kelak menjadi tali pusat.
Pertumbuhan/Perkembangan Janin Bayi Dalam Rahim Kandungan Ibu Tiap
BulanSebelum lahir ke dunia, anak akan tumbuh dan berkembang di dalam rahim ibunya
selama kurang lebih sembilan bulan lamanya. Setiap bulan janin mengalami proses
perkembangan yang berbeda-beda. Untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik,
sang ibu membutuhkan asupan makanan dengan gizi tertentu.
Ketika hamil seorang wanita mengalami peningkatan kebutuhan asupan gizi untuk
mencukupi kebutuhan dua orang (sang ibu dan janin bayinya), yaitu antara lain seperti
energi, protein, mineral, kalsium, air, omega 3, vitamin, asam folat, zat besi dan lain
sebagainya.
Pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim dipengaruhi oleh beberapa
faktor dan subfaktor antara lain :
a. Faktor ibu
1) Keadaan kesehatan ibu saat hamil
2) Penyakit yang menyertai kehamilan
3) Penyulit kehamilan
4) Kelainan pada uterus
5) Kehamilan tunggal atau ganda atau triplet
6) Kebiasaan ibu, merokok, alkohol, kecanduan
b. Faktor janin
1) Jenis kelamin janin
2) Penyimpangan genetik : kelainan kongenital, pertumbuhan abnormal
3) Infeksi intrauterine
c. Faktor Plasenta
Plasenta adalah akarnya janin untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik
dalam rahim. Karena itu plasenta sangat penting artinya untuk menjamin kesehatan
janin dalam rahim, yang ditetapkan dengan indeks plasenta
Indeks plasenta = Berat plasenta
Empat puluh minggu kehamilan yang menyenangkan dan penuh perubahan pun
dimulai sejak hari pertama menstruasi terakhir. Akan merasakan adanya suatu makhluk
mungil yang tumbuh dan berkembang di dalam rahim. Namun kita tidak pernah
mengetahui bentuk dan ukuran calon buah hati dari minggu ke minggu.

Anda mungkin juga menyukai