Anda di halaman 1dari 4

TEORI TAMBAHAN

1. Prinsip Dasar Pengeringan


Proses pengeringan pada prinsipnya menyangkut proses pindah panas danpindah
massa yang terjadi secara bersamaan (simultan). Pertama-tama panas harus ditransfer dari
medium pemanas ke bahan. Selanjutnya setelah terjadi penguapan air, uap air yang terbentuk
harus dipindahkan melalui struktur bahan ke medium sekitarnya.
Proses ini akan menyangkut aliran fluida dimana cairan harus ditransfer melalui struktur
bahan selama proses pengeringan berlangsung. Jadi panas harus disediakan untuk menguapkan
air dan air harus mendifusi melalui berbagai macam tahanan agar supaya dapat lepas dari
bahan dan berbentuk uap air yang bebas. Lama proses pengeringan tergantung pada bahan yang
dikeringkan dan cara pemanasan yang digunakan. Dengan sangat terbatasnya kadar air pada
bahan yang telah dikeringkan, maka enzim-enzim yang ada pada bahan menjadi tidak aktif dan
mikroorganisme yang adapada bahan tidak dapat tumbuh.
Di samping itu enzim tidak mungkin aktif pada bahan yang sudah dikeringkan, karena
reaksi biokimia memerlukan air sebagai medianya. Berdasarkan hal tersebut, berarti kalau kita
bermaksud mengawetkan bahan melalui proses pengeringan, maka harus diusahakan kadar air
yang tertinggal tidak mungkin dipakai untuk aktivitas enzim dan mikroorganisme. Mekanisme
keluarnya air dari dalam bahan selama pengeringan adalah sebagai berikut:
 Air bergerak melalui tekanan kapiler.
 Penarikan air disebabkan oleh perbedaan konsentrasi larutan disetiap bagian bahan.
 Penarikan air ke permukaan bahan disebabkan oleh absorpsi dari lapisan-lapisan
permukaan komponen padatan dari bahan.
 Perpindahan air dari bahan ke udara disebabkan oleh perbedaan tekanan uap.

2. Pengeringan dan Aplikasinya


Dalam pengeringan adiabatik zat padat itu bersentuhan dengan gas menurut salah satu
cara berikut:
1. Gas ditiupkan menlintas zat permukaan hamparan atau lembaran zat padat atau melintas
satu atau kedua sisi lembaran atau film sinambung. Proses ini dapat disebut juga
pengeringan dengan sirkulasi silang.
2. Gas yang ditiupkan melalui hamparan zat padat butiran besar yang ditempatkan diatas
awak pendukung.
3. Zat padat disiramkan disiram ke bawah melalui suatu arus gas yang bergerak perlahan-
lahan ke atas, terkadang dalam hal ini terdapat pembawa ikutan yang tidak dikehendaki
dari partikel halus oleh gas.
4. Gas dialirkan melaluizat padat dan dengan kecepatan yang cukup membuat bahan
terfluidisasikan.
5. Zat padat seluruhnya dibawa ikut dengan arus gas kecepatan tinggi dan diangkat secara
pneumatik dari piranti percampuran ke pemisah mekanik.
Pengeringan adiabatik dibedakan menurut zat padatnya itu berkontak dengan permukaan
panas sumber kalor lainnya. Zat padat dihamparkan diatas permukaan bersama dengan
permukaan horizontal, yang stasioner atau bergerak lambat dan dimasak hingga kering.
Sedangkan yang satu lagi yaitu zat padat tersebar diatas permukaan panas biasanya berbentuk
silinder dengan batuan pengaduk.
Ada beberapa Faktor yang berpengaruh terhadap laju pengeringan diantaranya adalah
sebagai berikut,
 Sifat fisika dari bahan yang dikeringkan
 Pengaturan geometris bahan pada permukaan alat atau media perantara perpindahan
panas
 Sifat fisik lingkungan pengering.
Operasi pengeringan zat padat yang mengandung cairan (dalam hal ini air) dapat
dilakukan pada alat-alat pengering dengan udara sebagai media pengeringan. Operasi ini dapat
ditempatkan di dalam alat itu sendiri atau di luar alat pengering. Untuk pekerjaan ini dicapai tray
dryer dengan sumber energi udara panas dari electric heater yang dipasang diluar alat percobaan,
sebagai penghembus udara dipakai blower yang terpasang satu unit dengan electric heater itu.
Alat itu memakai x tray yang nantinya untuk menempatkan zat yang akan dikeringkan secara
batch. Saat pengeringan berlangsung, permukaan kontak antara permukaan dengan udara yang
selalu basah dengan cairan sampai cairan habis teruapkan seluruhnya.
3. Tray dryer

Pengering baki (tray dryer) disebut juga pengering rak atau pengering kabinet, dapat
digunakan untuk mengeringkan padatan bergumpal atau pasta, yang ditebarkan pada baki logam
dengan ketebalan 10-100 mm. Pengeringan jenis baki atau wadah adalah dengan meletakkan
material yang akan dikeringkan pada baki yang lansung berhubungan dengan media pengering.
Cara perpindahan panas yang umum digunakan adalah konveksi dan perpindahan panas secara
konduksi juga dimungkinkan dengan memanaskan baki tersebut.
Rangka bak pengering terbuat dari besi, rangka bak pengerik di bentuk dan dilas,
kemudian dibuat dinding untuk penyekat udara dari bahan plat seng dengan tebal 0,3mm.
Dinding tersebut dilengketkan pada rangka bak pengering dengan cara di revet serta dilakukan
pematrian untuk menghindari kebocoran udara panas. Kemudian plat seng dicat dengan warna
hitam buram,agar dapat menyerap panas dengan lebih cepat. Pada bak pengering dilengkapi
dengan pintu yang berguna untuk memasukan dan mengeluarkan produk yang dikeringkan. Di
pintu tersebut dibuat kaca yang mamungkinkan kita dapat mengetahui temperature tiap rak,
dengan cara melihat thermometer yang sengaja digantungkan pada setiap rak pengering. Di
bagian atas bak pengering dibuat cerobong udara, bertujuan untuk memperlancar sirkulasi udara
pada proses pengeringan.

4. Spesifikasi Alat Dan Cara Kerja Alat


Alat pengering tipe rak (tray dryer) mempunyai bentuk persegi dan di dalamnya berisi
rak-rak yang digunakan sebagai tempat bahan yang akan dikeringkan. Pada umumnya rak tidak
dapat dikeluarkan. Beberapa alat pengering jenis itu rak-raknya mempunyai roda sehingga dapat
dikeluarkan dari alat pengering. Ikan-ikan diletakkan di atas rak yang terbuat dari logam dengan
alas yang berlubang-lubang. Kegunaan dari lubang tersebut untuk mengalirkan udara panas dan
uap air.
Ukuran rak yang digunakan bermacam-macam, ada yang luasnya 200 cm2 dan ada juga
yang 400 cm2. Luas rak dan besar lubang-lubang rak tergantung pada bahan yang akan
dikeringkan. Selain alat pemanas udara, biasanya juga digunakan blower untuk mengatur
sirkulasi udara dalam alat pengering. Kipas yang digunakan mempunyai kapasitas aliran 7-15
feet per detik. Udara setelah melewati kipas masuk ke dalam alat pemanas, pada alat tersebut
udara dipanaskan lebih dahulu kemudian dialirkan diantara rak-rak yang sudah berisi bahan.
Arah aliran udara panas di dalam alat pengering dapat dari atas ke bawah dan juga dari bawah ke
atas. Suhu yang digunakan serta waktu pengeringan ditentukan menurut keadaan bahan.
Biasanya suhu yang digunakan berkisar antara 80-1800C. Tray dryer dapat digunakan untuk
operasi dengan keadaan vakum dan seringkali digunakan untuk operasi dengan pemanasan tidak
langsung. Uap air dikeluarkan dari alat pengering dengan pompa vakum.
Alat tersebut juga digunakan untuk mengeringkan hasil pertanian berupa biji-bijian.
Bahan diletakkan pada suatu bak yang dasarnya berlubang-lubang untuk melewatkan udara
panas. Bentuk bak yang digunakan ada yang persegi panjang dan ada juga yang bulat. Bak yang
bulat biasanya digunakan apabila alat pengering menggunakan pengaduk, karena pengaduk
berputar mengelilingi bak. Kecepatan pengadukan berputar disesuaikan dengan bentuk bahan
yang dikeringkan, ketebalan bahan, serta suhu pengeringan. Biasanya putaran pengaduk sangat
lambat karena hanya berfungsi untuk menyeragamkan pengeringan.

Keuntungan dari alat pengering jenis itu sebagai berikut :


 Laju pengeringan lebih cepat
 Kemungkinan terjadinya over drying lebih kecil
 Tekanan udara pengering yang rendah dapat melalui lapisan bahan yang dikeringkan.

Anda mungkin juga menyukai