Anda di halaman 1dari 3

A. Diagram alir proses pengolahan limbah cair PT.

IKPP

Pre-Primary Treatment Secondary Treatment


Primary &
Primary Treatment
secondary
B. IDENTIFIKASI PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI KERTAS (PT. INDAH KIAT PULP & PAPER)

1. Pre-Primary Treatment
a. Screening, yaitu pemisahan antara air limbah dengan kotoran atau partikel-partikel berukuran
besar seperti kayu, plastik dan lain-lain. Digunakan metode Rotary Screen. Fungsinya agar
kotoran tersebut tidak masuk ke dalam proses selanjutnya, proses screening tersebut dengan
menggunakan Rotary Screen.
b. Equalizing, proses ini terjadi di dalam Buffer Tank hal ini dimaksudkan agar air limbah yang
berasal dari SP dan PM bersifat homogen baik pH, temperatur dan konsentrasinya.
c. Koagulan dan dan flokulant, yaitu proses pengolahan limbah secara kimia dengan
menambahkan zat kimia ke dalamnya. Zat kimia yang dipakai pada proses ini adalah Alum Sulfat
sebagai koagulan dan ANP (Anionic Polymer) sebagai fiokulant. Fungsi dari koagulan adalah
sebagai penetralisir dan untuk menyatukan partikel-partikel yang kecil. Sedangkan proses
flokulasi berfungsi untuk menyatukan partikel-partikel yang sudah terkumpul tadi menjadi
dalam bentuk flok (gumpalan yang lebih besar), gunanya agar pada proses sedimentasi akan
mudah terjadi endapan. Proses ini terjadi di dalam reactor.

2. Primary Treatment
a. Pada Primary Clarifier.terjadi proses sedimentasi.
b. Air yang dihasilkan dari proses sedimentasi kemudian masuk ke dalam Pumpping Pit. Fungsi dari
Pumping Pit adalah sebagai penampungan sementara yang berasal dari Primary Clarifier
c. Lalu air dipompa masuk ke dalam Cooling Tower melalui atas. Fungsi Cooling Tower untuk
menurunkan suhu agar sesuai untuk proses Biotreatment, yaitu berkisar antara 35-40oC.
d. Selanjutnya, dilakukan Biotreatment, dimasukkan ke dalam anoxic tank. Di sini terjadi proses
pencampuran air limbah dengan Return Sludge yang berasal dari Recycle Storage Tank. Di sini
juga terjadi penambahan nutrisi untuk bakteri yaitu Urca (yang diambil unsur N nya) dan H3PO4
(yang diambil unsur P nya), karena N dan P makronutrien untuk bakteri.
e. Kemudian dari anoxic tank masuk ke dalam oxic tank. Pada proses ini terdapat aerator yang
berfungsi untuk memberikan O2 pada bakteri untuk membantu proses penguraian senyawa
organik.
f. Melewati Gate Level, berfungsi dari Gate Level tersebut adalah untuk mengatur kadar DO
(Disolved oxyger) dalam proses oxic reaktor. Apabila DO nya tinggi pada oxic reaktor maka gate
level diturunkan. Ini berarti tinggi permukaan air pada oxic reaktor semakin surut, sehingga
kontak antara impelar aerator dengan air limbah sedikit berkurang sehingga kontak antara air
limbah dengan O2 berkurang. Begitu juga sebaliknya apabila DO nya rendah maka gate level
akan dinaikkan. Ini berarti permukaan air pada oxic reaktor akan semakin tinggi sehingga kontak
antara impelar aerator dengan air akan semakin besar.

3. Secondary Treatment
a. Pada Secondary clarifier terjadi proses sedimentasi, yaitu proses pemisahan antara air dengan
lumpur aktif menggunakan bantuan gaya grafitasi.
b. Air yang dihasilkan dari Secondary Clarifier ini sebagian akan dibuang ke sungai karena sudah
memenuhi standar baku mutu air effluent, dan sebagian lagi tidak.
c. Air yang tidak lulus standar mutu, akan di Recycle di Dehydrator. Fungsinya untuk
membersihkan Belt Press
d. Sludge yang dihasilkan dari Secondary clarifier yang berupa lumpur aktif masuk ke dalam Tangki
Lumpur Daur Ulang (Recycle storage Tank), sebagian ada yang diumpankan ke dalam anoxic
tank atau dimasukkan ke dalam Sludge Thickener agar terjadi proses pemekatan. Tujuannya
adalah agar dapat dipress dengan mudah.
e. Air yang didapat dari proses Thickener ini direcycle kembali masuk ke dalam Pumping Pit
setelah dipekatkan.
f. Sludge dimasukkan ke dalam Sludge Storage Tank. Di sini teradi proses pencampuran antara
sludge yang berasal dari Sludge Thickener dan Sludge yang berasal dari Primary clarifier.
Kemudian sludge yang berada dalam Sludge Storage Tank (Tangki Penyimpanan Lumpur)
g. Lalu dimasukkan ke dalam Dehydrator (Dewatering), diproses dengan menggunakan bantuan
senyawa kimia yaitu CNP (Cafionice Polymer). Fungsinya sebagai flokulant yaitu untuk
menyatukan partikel-partikel agar menjadi flok sehingga sludge mudah di press.
h. Setelah proses Dewatering, air yang dihasilkan dari proses pengepresan direcycle masuk ke
dalam Primary Clarifier
i. Sludge yang sudah sedikit kandungan airnya dimasukkan ke penampungan sementara sebelum
dibawa ke proses pembakaran (Incenerator).

Anda mungkin juga menyukai