Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS ARTIKEL

PENGALIHAN LAHAN PERTANIAN MENJADI TAMBAK


UDANG DI PESISIR PANTAI SELATAN

Disusun oleh:

Silvia Nur Tiaswati (15/385529/TP/11398)

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2015
A. Latar Belakang Masalah

Salah satu pemanfaatan lahan adalah untuk bercocok tanam dan sebagai
lahan pertanian. Namun saat ini seiring dengan perkembangan zaman yang
semakin maju,banyak lahan pertanian yang beralih fungsi menjadi lahan
nonpertanian yang kemudian banyak lahan pertanian yang berubah menjadi
kawasan industri, komplek perumahan, kawasan perdagangan, dan berbagai
macam sarana publik lainnya.

Pengalihan lahan pertanian salah satunya terjadi di daerah pesisir pantai


selatan, Bantul, Yogyakarta yang semula adalah lahan pertanian berubah menjadi
tambak udang. Hal ini menjadi polemik bagi warga sekitar dan pemrintah. Karena
semenjak adanya konversi lahan pertanian ini banyak warga yang semula
berprofesi sebagai petani beralih menjadi penambak udang.

B. Analisis Artikel

Pengalihan fungsi lahan pertanian dan alih fungsi gumuk pasir semakin
marak terjadi di Indonesia, khususnya adalah di wilayah pesisir pantai selatan,
Bantul, Yogyakarta.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul prihatin


dengan aksi alih fungsi gumuk pasir menjadi tambak udang di sepanjang Pantai Selatan.
Selain merusak ekosistem alam, juga menghilangkan mitigasi kebencanaan di kawasan
tersebut.(Slamet,2014)
"Banyak dampak negatif dari tambak udang, di antaranya terhadap
keindahan obyek wisata Pantai Selatan. Di samping itu, jika gumuk pasir di Pantai
Selatan hilang, maka potensi bencana seperti angin kencang dan tsunami akan
mudah terjadi," kata Kepala BPBD Kabupaten Bantul, Dwi Daryanto, Kamis
(21/8/2014).(Slamet,2014)

Menteri Kehutanan Prakosa, pada bulan Mei tahun lalu Kehutanan


Prakosa telah mengeluarkan peringatan tentang kerusakan hutan-hutan bakau di
Indonesia. Prakosa mengatakan pentingnya niat dan komitmen kuat untuk
mencegah kerusakan yang lebih parah. Peringatan itu nampaknya ditujukan
kepada rekan-rekan menteri di departemen lain yang justru mendorong
peningkatan usaha tambak udang. Sesungguhnya, dorongan itu telah menjadi
dukungan meningkatnya kegiatan produksi yang merusak lingkungan pesisir dan
memiskinkan komunitas-komunitas pesisir.(Down to earth,2003)
Laporan terbaru yang diterbitkan organisasi lingkungan di organisasi
Inggris, Ecological Justice Foundation, telah mendokumentasikan bahwa besarnya
konsumsi udang di Amerika Serikat, Eropa dan Jepang akan mengakibatkan
terjadinya kerusakan mata pencaharian dan lingkungan bagi masyarakat yang
tinggal di wilayah pesisir di negara-negara berkembang, khususnya Asia dan
Amerika Latin. Industri udang telah menyebabkan berkurangnya sekitar 38%
lahan hutan bakau dunia. Dan di beberapa negara, usaha tambak udang telah
menjadi ancaman terbesar ekosistem hutan bakau.(Down to earth,2003)

Dengan biaya produksi sebesar Rp 40.000/kg, petambak dapat


memperoleh keuntungan minimal Rp 60.000/kg. Padahal per hektare tambak
paling sedikit menghasilkan 12 ton udang. Masih ditambah kawasan pansela
merupakan “surga” untuk bertambak karena bukan kawasan industri, jadi tidak
ada risiko pencemaran limbah. Lahan pasir juga memberikan keuntungan bagi
usaha budidaya udang, yaitu hemat waktu dan ongkos produksi.(Suprayoga,2015)

Memang pengalihan fungsi lahan pertanian ini memiliki banyak sisi negatif
daripada sisi positifnya, mulai dari rusaknya lingkungan sampai beralihnya profesi tetap
masyarakat sekitar.

Saat ini Pemkab Bantul berencana menghentikan sementara pembukaan


tambak baru. Tambak yang beroperasi hanya yang sudah terlanjur dibuka.
Pemkab, akan menata kembali keberadaan tambak tersebut. Pemkab Bantul
berencana memindahkan ratusan tambak udang ilegal alias tidak berizin. Sebagian
besar lahan yang menjadi area relokasi merupakan lahan pertanian. Namun,
menjelang bulan Maret ini masih belum ada kejelasan mengenai Rencana Pemkab
Bantul untuk memindahkan tambak udang tersebut. (Bhekti,2014)

B. Solusi

Menurut saya, pemerintah segera melakukan tindakan untuk


merelokasi dan melakukan pemindahan tambak udang yang sudah
semakin menjamur. Pada kenyataannya hingga kini pemerintah hanya
mengumbar janji saja dan terus menunda pemindahan tambak udang
tersebut. pengalihan fungsi lahan pertanian sebaiknya dibatasi dengan
sebaik mungkin sehingga, masyarakat mendapat keuntungan dari hasil
penjualan tambak udang, tidak mengurangi terlalu banyak lahan pertanian
dan tidak merusak lingkungan karena hilangnya hutan bakau sebagai
pemecah ombak.

DAFTAR PUSTAKA

Slamet, Suryono.2014. Banyak Gumuk Pasir di Bantul Beralih Funsi Jadi


Tambak. Diunduh dari
http://rri.co.id/post/berita/98266/daerah/banyak_gumuk_pasir_di_bantul_be
ralih_fungsi_jadi_tambak.html pada hari Minggu, 9 Agustus 2015 pada
pukul 18.20 WIB

Down to earth.2003. Diunduh dari


http://www.downtoearth-indonesia.org/id/story/tambak-udang-merusak-
hutan-bakau-dan-mata-pencaharian pada hari Minggu, 9 Agustus 2015 pada
pikul 18.30 WIB.

Suprayoga,Joko.2015. Bencana Ekologi dari Tambak Udang. Diunduh dari


http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/bencana-ekologi-dari-tambak-
udang/ pada hari Minggu, 9 Agustus 2015 pada pukul 18.35 WIB.

Suryani, Bhekti.2015. Diunduh dari http://jogja.tribunnews.com/ pada hari


Minggu, 9 Agustus 2015 pada pukul 18.40 WIB.

Anda mungkin juga menyukai