Disusun Oleh :
Tingkat 2B
Kelompok 5
Lilik Masyita P17320116
Adila Nur Aulia P17320116
Puri Wulan Suci P17320116
Sheilla Fatima Az-Zahra P17320116115
Shania Fauzia P17320116120
Novita Teguh Utami P17320116119
Arum Maemunah P17320116123
Ulfah Nur Tsina Fitriani P17320116124
1. Kerusakan Kulit yang Berhubungan dengan Penuaan Dini karena Sinar Matahari
(Photoaging)
Perubahan pada kulit yang berhubungan dengan penuaan dini karena sinar matahari
merupakan bukti yang paling jelas dalam daerah kulit yang terpajan sinar matahari, atau
dermatoheliosis, adalah suatu kondisi pada kulit akibat dari sinar UV yang merusak. Wajah, leher,
lengan dan tangan paling banyak menunjukkan perubahan ini. Perubahan ekstrinsik pada kulit yang
ditambah dengan intrinsik ini pada akhirnya dapat menyebabkan perubahan intrinsik menjadi
lengkap.
Perubahan dini adalah hasil peradangan kronis, yang dikenal sebagai elastotis. Serabut
elastis secara berangsur-angsur mengalami degradasi, menjadi lebih tebal dan tidak teratur, serta
menyebabkan kulit menjadi kendur dan keriput. Ketika peradangan kronis berlanjut da perubahan
dini memberi jalan ke arah perubahan yang lebih lanjut, kulit tidak mengalami perubahan inflamasi
dan adanya fibroblas yang diam. Keseluruhan jumlah kolagen yang matang menurun dan pembuuh
darah kecil mulai mengalami dilatasi, menghasilkan telangiektasi yang terlihat jelas. Pada daerah
tubuh yang terpajan sinar matahari cukup banyak, terutama pada wajah, kelenjar sebasea membesar
dan ukuran pori-pori membesar.
Perubahan tahap akhir lebih lanjut akibat penuaan dini karena sinar matahari termasuk
penurunan respon perlindungan kulit terhadap sinar matahari karena distribusi melanin berkurang
dan menjadi tidak beraturan. Oleh karena, lansia beresiko tinggi untuk mengalami kerusakan kulit
akibat terpajan sinar matahari yang berlebihan. Lesi yang khas dari pajanan sinar matahari termasuk
keratosis seboroik dan aknitik, solar lentigines, keratoakantoma, epitelioma sel basal, dan
karsinoma sel skuamosa.
3. Kulit Kering
Kekeringan ini terjadi karena menurunnya hormone androgen, menurunnya fungsi kelenjar
sebasea, berkurangnya jumlah dan fungsi kelenjar keringat dan berkurangnya kadar air
dalam epidermis
5. Kulit kendor
Hal ini disebabkan karena penurunan jumlah fibroblast yang menyebabkan penurunan
jumlah serat elastin, sehingga jaringan kolagen menjadi kendor
B. Pencegahan
a. Pencegahan Primer
Salah satu resiko yang lebih cepat terjadi pada kulit walaupun tidak jelas yaitu
kekeringan. Selain merasa kulit kering dikarenakan adanya penurunan lubrikasi, lansia
merasakan gatal (Pruritus) yang lebh terlokalisasi atau pada seluruh tubuh. Hal ini
terjadi secara alami dikerenakan
b. Pencegahan Sekunder
c. Pencegahan Tesier
Klien yang memerlukan perawatan kulit berkelanjutan pada umumnya
memerlukan lebih banyak dukungan dan pendidikan.
Contoh : seorang lansia yang lemah mungkin memiliki luka dekubitus didaerah
tonjolan tulang. Ulkus tidak mungkin sembuh jika asupan kalori tidak adekuat. Metode
yang tersedia untuk merawat luka seperti itu sering kali mahal kemudian diarahkan
kepada penatalaksanaan tanda dan gejala. Penggunaan alat bantu bantu teurapeutik
yang mencakup kasur dan tempat tidur khusus dan bantal kursi khusus, dapat
memperkecil risiko perkembangan luka dekubitus.
Tujuannya adalah untuk mengoptimalkan fungsi apa pun jika mungkin dan
untuk mencapai tingkatan rasa nyaman dan kesejahteraan paling tinggi.
C. Cara Mengatasi
1. Kerusakan Kulit yang Berhubungan dengan Penuaan Dini karena Sinar Matahari
(Photoaging)
Hal pertama yang harus dilakukan adalah mencari tempat yang tidak terpapar sinar matahari
langsung. Setelah terlindung dari paparan sinar matahari, atau dapat melakukan beberapa hal
berikut:
a. Mandi dengan air dingin untuk menurunkan temperatur kulit yang terbakar. Setelah
mandi, tepuk halus bagian kulit yang terbakar dengan handuk. Hindari mengelap kulit
sampai terlalu kering. Biarkan kulit agak lembap lalu segera oleskan pelembap untuk
mempertahankan kandungan air pada kulit saat mandi.
c. Bila kulit terbakar hingga melepuh, jangan pecahkan gelembung-gelembung berisi air
yang terbentuk saat kulit melepuh. Memecahkan gelembung-gelembung tersebut dapat
menimbulkan infeksi. Biarkan sampai gelembung-gelembung pada permukaan kulit
sembuh dengan sendirinya
d. Berikan perhatian ekstra pada bagian yang terbakar agar terlindungi dari sinar matahari.
Cara mengatasi kulit kering atau bersisik pada lansia antara lain :
a. Kebersihan
Kulit diseluruh bagian tubuh harus terjaga keberesihannya, termasuk bebas dari
basah karena akan mengundang infeksi jamur.
b. Mengurangi kekeringan dan gatal
Dengan adanya penuaan, maka sekresi minyak dari kulit berkurang, dan akan
menyebabkan kulit kering dan gatal. Garukan ataupun menggunakan air panas, akan
memperberatkan keadaan. Apabila kering kulit mudah pecah pecah dan akan
menimbulkan infeksi. Untuk mengelola kulit adalah memberikan pelembab berkali – kali.
Gatal juga akan terpicu dengan penggunaan pakaian dari wool, oleh karenannya perlu
memilih pakaian yang sesuai. Gunakan pakaian katun yang lembut. Penderita lebih
merasa enak dengan piyama tipis.
c. Mandi
Air panas akan menghilangkan minyak pada kulit, pada lansia hanya boleh
menggunakan air hangat, dan menghindari pembersihan yang berlebihan, Penggunaan
sabun di anjurkan hanya pada tempat – tempat tertentu saja, bagian tubuh lainnya hanya
di bersihkan dengan air hangat saja.
d. Menjaga lingkungan
Suasana lingkungan harus di sesuaikan. Bila memungkinkan jagalah kelembaban
ruang tidur atau ruangan lain di rumah dengan memasang humidifier.
e. Mengonsumsi makanan dengan omega-3.
Makanan yang mengandung omega-3 seperti salmon, sarden, menghasilkan asam
lemak esensial yang bisa membantu menjaga kadar minyak alami di kulit.
f. Jangan menggaruk kulit secara berlebihan.
Menggaruk dan menggosok kulit secara berlebihan bisa membuat kulit menjadi gatal,
kemerahan, kasar, tampak kusam, mengelupas, dan rusak.
B. Pelembab
Pelembab adalah bahan topikal yang mengandung beberapa komponen dan
berfungsi mencegah atau memperbaiki kulit yang kering ,beberapa sediaan
pelembab berdasarkan kandung airnya,antara lain lotion,krim,salep.
5. Kulit kendor
a. Tingkatkan Massa Otot
Meningkatkan massa otot menjadi salah satu solusi yang cukup baik
untuk mengurangi kelonggaran yang ada pada kulit. Dengan massa otot yang
meningkat, kulit akan menjadi lebih penuh dan kencang serta terlihat lebih
sehat. Cara terbaik untuk meningkatkan massa otot adalah dengan melakukan
olahraga angkat beban.
b. Tingkatkan elastisitas kulit
Kulit yang kendur akan kehilangan elastisitasnya. Ada banyak cara yang
dapat dilakukan untuk meningkatkan elastisitas kulit ini, diantaranya yaitu :
a. Berhenti merokok
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Internatinal Asociation of
Ecologic and Dermatology menunjukkan bahwa seseorang yang merokok
memiliki kulit dengan usia lebih tua 9 tahun dibandingkan dengan usia
aslinya.
b. Lakukan pemilihan makanan dengan tepat
Dua sumber penting yang dapat menjaga kulit tetap elastis adalah
kolagen dan elastin. Kedua unsur ini terdapat pada makanan tinggi protein
seperti susu, keju, tofu, kacang-kacangan, dan minyak ikan. Selain itu,
konsumsi vitamin dan mineral dari sayur-sayuran dan buah-buahan juga
dapat meningkatkan kesehatan kulit
c. Menjaga kesehatan kulit
Perawatan kulit setiap hari sangat diperlukan untuk mengangkat sel-sel
mati untuk meningkatkan sirkulasi pada kulit. Mandi dengan air panas yang
dicampur dengan garam-garam mineral dapat membantu mengencangkan
kulit, melembabkan kulit serts meningkatkan pembentukan kolagen dan
elastin pada kulit
DAFTAR PUSTAKA
https://kesehatanmendunia.wordpress.com/2012/01/18/luka-dekubitus/
diakses pada tanggal 20.08.2018 jam 20:00
https://nurvitasarisite.wordpress.com/2017/10/17/perawatan-luka-dekubitus/
diakses pada tanggal 20.08.2018 jam 20:11
http://www.kalbemed.com/Portals/6/075CMEKulit%20Kering%20pada%20Usia%20Lanjut.pdf
diakses pada tanggal 20.08.2018 jam 20:15
https://www.apki.or.id/cara-mengencangkan-kulit-kendur/
diakses pada tanggal 20.08.2018 jam 20:45