Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN

DENGAN PENYAKIT MENULAR SEKSUAL


(PMS)

KELOMPOK 15
PENYAKIT MENULAR SEKSUAL

Penyakit Menular Seksual (PMS) adalah


sekelompok infeksi yang ditularkan melalui
hubungan seksual. Kebanyakan PMS dapat
ditularkan melalui hubungan seksual antara penis,
vagina, anus dan/atau mulut. (Katrina Smith, 2005).
ETIOLOGI

Golongan Golongan Golongan Golongan


Bakteri Protozoa Virus Ekstoparasit
JENIS-JENIS PMS

1. Gonorrhea
penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri
batang gram negatif Neisseria gonorrheae.
Gonorea ditularkan melalui kontak seksual. (Bowie
et, al, 1994).
MANIFESTASI KLINIS

• Disuria
• Rabas vagina yang banyak dan purulent
muncul 3-5 hari setelah terpajan
• Demam
• leukositosis
• Nyeri abdomen bawah (jika infeksi menyebar
ke ovrium dan tuba)
• 6 % pasien mengalami penyakit tanpa gejala
(EGC, 2011).

*Gonorrhea pada kehamilan dapat menyebabkan


infeksi neonatus dan pascapartum yang serius
PATOFISIOLOGI

Merangsang Hipotalamus
meningkatkan titik patokan suhu
(set point)
Farmakoterapi

Pendidikan
Kesehatan

Penatalaksanaan
SIFILIS

• Penyakit infeksi disebabkan oleh Treponema


pallidum, pada perjalanannya dapat menyerang
hampir semua alat tubuh, dapat menyerupai
banyak penyakit, mempunyai masa laten, dan
dapat ditularkan dari ibu ke janin. (Djuanda Adhi,
2010).
ETIOLOGI DAN KLASIFIKASI

Etiologi : Disebabkan oleh Treponema pallidum yang


termasuk ordo Spirochaetales familia
Spirochaetaceae dan genus Treponema.

Klasifikasi
1. Sifilis Kongenital
2. Sifilis Akuisita
MANIFESTASI KLINIS

Sifilis Primer

Sifilis Sekunder

Sifilis Laten

Sifilis Tertier
PATOFISIOLOGI
HERPES GENITAL

Herpes genital adalah infeksi pada


alat kelamin yang bisa terjadi
pada pria dan wanita

Herpes genital disebabkan


oleh virus Herpes simplex dengan
masa tenggang 4-7 hari sesudah
virus masuk ke dalam tubuh
melalui hubunan seks
PATOFISIOLOGI
CHLAMYDIA

Infeksi yang disebabkan oleh Chlamydia


trachomatis, chlamydia adalah mikroorganisme
intraselular yang menginfeksi saluran genetalia
bawah wanita dan pria,
Manifestasi Klinik

Sebanyak 2/3 infeksi serviks akibat chlamydia


tidak menimbulkan gejala. Dalam sekitar 25% infeksi,
gejala kompleks yang terdiri atas nyeri panggul, demam,
nyeri tekan, dan rabas serviks mukopurulen
mengidentifikasikan salpingitis atau PID.
HUMAN PAPILLOMA VIRUS

Kondiloma (kutil kelamin) merupakan lesi kulit yang


ditularkan melalui hubungan seksual yang
disebabkan oleh human papillomavirus (HPV).
Manifestasi Klinis

Lesi berupa benjolan yang dapat berukuran besar,


berkelompok seperti kembang kola tau berupa
benjolan kecil, tunggal, berkelompok dekat atau
tersebat luas
GEJALA UMUM PMS

Pada perempuan Pada laki-laki


• Cairan yang tidak biasa • Rasa sakit atau panas
keluar dari alat kelamin saat kencing.
perempuan warnanya • Keluarnya darah saat
• kekuningan-kuningan, kencing.
berbau tidak sedap. • Keluarnya nanah dari
• Menstruasi atau haid penis.
tidak teratur. • Adanya luka pada alat
• Rasa sakit di perut bagian kelamin.
bawah. • Rasa gatal pada penis
• Rasa gatal yang atau dubur
berkepanjangan di
sekitar kelamin.
PENULARAN PMS

• Berhubungan seks yang tidak aman (tanpa


menggunakan kondom).
• Gonta-ganti pasangan seks.
• Prostitusi.
• Melakukan hubungan seks anal (dubur), perilaku ini
akan menimbulkan luka atau radang karena epitel
mukosa anus relative tipis dan lebih mudah terluka
disbanding epitel dinding vagina.
• Penggunaan pakaian dalam atau handunk yang
telah dipakai penderita PMS
(Hutagalung, 2002).
PENCEGAHAN

• Tidak melakukan hubungan seks.


• Menjaga perilaku seksual (seperti: penggunaan
kondom).
• Bila sudah berperilaku seks yang aktif tetaplah setia
pada pasngannya.
• Hindari penggunaan pakaian dalam serta handuk
dari penderita PMS.
• Tawakal pada Tuhan Yang Maha Esa.
• Bila tampak gejala-gejala PMS segera ke dokter
atau petugas kesehatan setempat (Ningsih,1998).
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN
DENGAN PENYAKIT MENULAR SEKSUAL:
SIFILIS
PENGKAJIAN

Data Biografi
• Jenis kelamin : dapat terjadi pada pria dan wanita
• Pekerjaan :beresiko tinggi pada pekerja seks komersial
• Usia :Penyakit Sifilis menyerang pada semua usia
Keluhan Utama
• Biasanya pasien mengeluh demam, anoreksia dan terdapat lesi pada kulit,
nyeri dan panas saat BAK dan setelah BAK, keputihan tidak biasa jumlah
banyak atau terus keluar warna tidak biasa, rasa gatal, bau busuk amis atau
asam.
Riwayat Kesehatan yang lalu
• Apakah klien ada riwayat terkena penyakit menular seksual.
• Faktor resiko lebih dari satu pasangan seksual dalam satu bulan terakhir,
hubungan seksual dengan pekerja seks dalam 1 bulan terakhir,
mengalami 1 atau lebih episode PMS dalam 1 tahun terakhir, pekerjaan
suami beresiko tinggi.
Riwayat Kesehatan yang lalu
• Apakah klien ada riwayat terkena penyakit menular seksual.
• Faktor resiko (pasien sendiri bukan pasangannya) lebih dari satu
pasangan seksual dalam satu bulan terakhir, hubungan seksual dengan
pekerja seks dalam 1 bulan terakhir, mengalami 1 atau lebih episode PMS
dalam 1 tahun terakhir, pekerjaan suami beresiko tinggi.
Riwayat Kesehatan Keluarga
• (adakah riwayat penyakit yang sama diderita oleh anggota keluarga
yang lain atau riwayat penyakit lain baik bersifat genetis maupun tidak).
Riwayat adanya penyakit sifilis pada anggota keluarga lainnya sangat
menentukan.
Pola persepsi dan konsep diri
• Kaji bagaimana pasien memandang dirinya dengan penyakitnya yang
dideritanya apakah pasien merasa rendah diri?
• Apakah pasien merasa kurang percaya diri karena penyakitnya?
Pola koping dan toleransi stress
• Biasanya pasien akan mengalami stress dan depresi karena penyakitnya,
takut tidak diterima dalam masyarakat
PEMERIKSAAN FISIK

• Sistem perkemihan : Biasanya terjadi gangguan pada sistem


perkemihan. penurunan berkemih, nyeri pada saat kencing, kencing
keluat nanah.
• Sistem pencernaan: Biasanya terjadi anorexia pada stadium II.
• Sistem Reproduksi: Biasanya terjadi impotensi
• Sistem integumen: Biasanya terdapat lesi. Berupa papula, makula,
postula.
• Pemeriksaan alat kelamin bagian luar ditemukan:
1. Ulkus genital: sakit bila disentuh, tepi luka jelas atau tepi
mengantong
Pembengkakan Kelenjar Inguinal: sakit bila disentuh, bekas luka
kelenjar lipat paha
2. Kutil Genital: vulva vagina, anus.
3. Keputihan tidak biasa jumlah banyak atau terus keluar warna
tidak biasa, rasa gatal, bau busuk amis atau asam, ada daging
atau kutil pada alat kelamin
DIAGNOSA KEPERAWATAN

• Gangguan termoregulasi; hipertermi berhubungan dengan


invasi kuman
• Nyeri akut berhubungan dengan proses peradangan
• Resiko penularan berhubungan dengan pemajanan melalui
kontak langsung
• Gangguan citra tubuh b.d perubahan anatomi kulit dan
bentuk tubuh
PERENCANAAN
DIAGNOSA 1 DIAGNOSA 2
• Kaji secara komprehensif terhadap
• Observasi suhu tubuh klien setiap 2 nyeri termasuk lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
jam sekali. nyeri dan faktor presipitasi
• Observasi nadi, tekanan darah dan • Tentukan pengaruh pengalaman nyeri
respirasi rate klien. terhadap Tentukan faktor yang dapat
memperburuk nyeri
• Jelaskan pada klien dan keluarga • Berikan informasi tentang nyeri
klien untuk mengompres klien pada termasuk penyebab nyeri, berapa
lama nyeri akan hilang, antisipasi
daerah arteri besar misalnya pada terhadap ketidaknyamanan dari
aksila dan leher. prosedur
• Jelaskan pada klien agar • Control lingkungan yang dapat
mempengaruhi respon
mengompres menggunakan air ketidaknyamanan klien( suhu ruangan,
hangat , tidak boleh menggunakan cahaya dan suara)
air dingin. • Hilangkan faktor presipitasi yang dapat
meningkatkan pengalaman nyeri klien(
• Tingkatkan inktake cairan dan nutrisi ketakutan, kurang pengetahuan)
klien. • Ajarkan cara penggunaan terapi non
• Kolaborasi dengan tim medis lain farmakologi (distraksi, guide
imagery,relaksasi)
dalam pemberian obat antipiretik
• Kolaborasi pemberian analgesic
DIAGNOSA 3 DIAGNOSA 4
• Kaji adanya gangguan pada citra diri
• Anjurkan klien untuk pasien ( menghindari kontak mata,
menghentikan kegiatan ucapan yang merendahkan diri
sendiri, ekpresi keadaan muak
hubungan seksual atau jika terhadap kondisi kulitnya ).
tidak dapat ditahankan • Identifikasi stadium psikososial tahap
perkembangan.
bisa menggunakan • Berikan kesempatan untuk
kondom pengungkapan. Dengarkan (
dengan cara yang terbuka, tidak
• Beri penjelasan tentang menghakimi ) untuk mengekspresikan
berduka / ansietas tentang
pentingnya melakukan perubahan citra tubuh.
kegiatan seksual dengan • Nilai rasa keprihatinan dan ketakutan
pasien. Bantu pasien yang cemas
satu orang ( satu sama lain dalam mengembangkan
setia) dan pasangan yang kemampuan untuk menilai diri dan
mengenali serta mengatasi masalah.
tidak terinfeksi (hubungan • Dorong sosialisasi dengan orang lain
seks yang sehat)

Anda mungkin juga menyukai