NEFROUROLOGI
1.2
1. Mahasiswa mampu menjelaskan Definisi dan etiologi Gonorea
Pria yang terinfeksi gonokokal dapat mengalami infeksi asimptomatis sebesar (10%)
• uretritis anterior akut.
Wanita yang terinfeksi gonokokal, (50% )adalah asimptomatis
• endoserviks
Riwayat
Riwayat Riwayat
Keluhan penyakit Riwayat Riwayat
penyakit obat-
utama sekaran keluarga sosial
dahulu obatan
g
• 1. Keluhan utama
• 2. Keluhan tambahan
• 3. Riwayat perjalanan penyakit
• 4. Siapa menjadi pasangan seksual tersangka (wanita/pria penjaja seks, teman,
pacar, suami/isteri
• 5. Kapan kontak seksual tersangka dilakukan
• 6. Jenis kelamin pasangan seksual
• 7. Cara melakukan hubungan seksual (genito-genital, orogenital, anogenital)
Anamnesis • 8. Penggunaan kondom (tidak pernah, jarang, sering, selalu)
• 9. Riwayat dan pemberi pengobatan sebelumnya (dokter/bukan dokter/sendiri)
• 10. Hubungan keluhan dengan keadaan lainnya – menjelang/sesudah haid;
kelelahan fisik/psikis; penyakit: diabetes, tumor, keganasan, lain-lain); penggunaan
obat: antibiotika, kortikosteroid, kontrasepsi); pemakaian alat kontrasepssi dalam
rahim (AKDR); rangsangan seksual; kehamilan; kontak seksual
• 11. Riwayat IMS sebelumnya dan pengobatannya
• 12. Hari terakhir haid
• 13. Nyeri perut bagian bawah
• 14. Cara kontrasepsi yang digunakan dan mulai kapan
Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan fisik dilakukan di daerah sekitar genital pria atau wanita dengan bantuan lampu sorot
yang dilakukan oleh tenaga kesehatan ahli. Jenis pemeriksaan yang dilakukan pada wanita dan pria
memiliki perbedaan seperti:
• 1. Pada saat melakukan pemeriksaan fisik genitalia dan sekitarnya, pemeriksa harus selalu
menggunakan sarung tangan. Jangan lupa mencuci tangan sebelum dan sesudah memeriksa.
• 2. Pasien harus membuka pakaian dalamnya agar dapat dilakukan pemeriksaan genitalia (pada
keadaan tertentu, kadang–kadang pasien harus membuka seluruh pakaiannya secara bertahap).
• A) Pasien wanita, diperiksa dengan berbaring pada meja ginekologik dengan posisi litotomi
• Pemeriksa duduk dengan nyaman sambil melakukan inspeksi dan palpasi mons pubis, labia, dan
perineum
• Periksa daerah genitalia luar dengan memisahkan ke dua labia, perhatikan adakah kemerahan,
pembengkakan, luka/lecet, massa, atau duh tubuh
Pemeriksaan fisik
• B) Pemeriksaan pasien laki-laki dapat dilakukan sambil duduk/ berdiri.
• Perhatikan daerah penis, dari pangkal sampai ujung, serta daerah skrotum
• Perhatikan adakah duh tubuh, pembengkakan, luka/lecet atau lesi lain
• 3. Lakukan inspeksi dan palpasi daerah genitalia, perineum, anus dan sekitarnya.
4. Jangan lupa memeriksa daerah inguinal untuk mengetahui pembesaran
kelenjar getah bening setempat (regional)
• 5. Bilamana tersedia fasilitas laboratorium, sekaligus dilakukan pengambilan
bahan pemeriksaan.
• 6. Pada pasien pria dengan gejala duh tubuh genitalia disarankan untuk tidak
berkemih selama 1 jam (3 jam lebih baik), sebelum pemeriksaan.
Pemeriksaan laboratorium untuk deteksi
Neisseria gonorrheae :
1. Pemeriksaan langsung dengan pewarnaan 2. Pembiakan dengan pembenihan Thayer
gram Tampak kuman kokus Martin Akan tampak koloni berwarna putih
berpasangpasangan terletak di dalam dan di keabuan, mengkilap dan cembung.
luar sel darah putih ( polimorfonuklear ). Pembiakan dengan media kultur ini sangat
Pemeriksaan ini berguna terutama pada kasus perlu terutama pada kasus-kasus yang
gonore yang bersifat simtomatis. bersifat asimtomatis.
Uji B. Smear
laboratorium
diagnostik C. Kultur
D. Serologi
Diagnosis Banding Gonorea
Infeksi saluran • Keluhan sering kencing sedikit2, sakit waktu kencing serta rasa tidak enak
kemih
didaerah suprapubik. Disertai demam , nyeri perut bagian bawah.
Uretrithis • Keluar cairan dari vagina, sakit perut, nyeri panggul, demam dan rasa
terbakar dan tidak nyaman ketika buang air kecil. Pada laki-laki : penis
herpes simplex
mengeluarkan cairan kental kuning kehijauan, penis terasa gatal,bengkak,
dan nyeri ketika disentuh.
gonore
mukopurulen, duh tubuh akan terlihat lebih banyak. Kadang disertai keluhan
subjektif rasa nyeri pada panggul bawah.
Tatalaksana Gonorea
• 1. memberitahukan pasieb tidak melakukan kontak seksual hingga dinyatakan
sembuh dan menjaga kebersihan genital
• Pemberian antibiotik : tiamfenikol, 3,5 gr/oral dosis tunggal, atau ofloksasin 400
mg dosis tunggal, atau kanamisin 2 gr dosis tunggal
• Catatan: tiamfenikol, ofloksasin dan siprofloksasin merupakan kontraindikasi
pada kehamilan dan tidak dianjurkan pada anak dan dewasa muda.
Tatalaksana gonore
• Terapi uretritis gonore tanpa komplikasi :
• - Golongan Cephalosporin : Cefixime 400 mg per oral, Ceftriaxone 250 mg im
• - Golongan Quinolone : Ofloxacin 400 mg per oral, Ciprofloxacin 500 mg per oral
• - Spectinomycin : 2 gram
• - Kanamycin : 2 gram
• Semua diberikan dalam dosis tunggal Untuk Ciprofloxacin CDC menganjurkan
untuk tidak diberikan pada area geografi tertentu karena sudah resisten seperti
Inggris, Wales, Kanada sedangkan Asia, Kepulauan Pasifik, California dilaporkan
masih peka dan sensitif.
Tatalaksana gonore
• Terapi uretritis gonore dengan komplikasi :
• - Ciprofloxacin : 500 mg po per hari selama 5 hari
• - Ofloxacin : 400 mg po per hari selama 5 hari
• - Ceftriaxone : 250 mg im per hari selama 3 hari
• - Spectinomycin : 2 gram im per hari selama 3 hari
• - Kanamycin : 2 gram im per hari selama 3 hari
Komplikasi, prognosis dan Edukasi
Gonorea
Komplikasi umumnya tidak mengancam jiwa, namun dapat menimbulkan gangguan fungsi
terutama bila terjadi komplikasi. Apabila faktor risiko tidak dihindari, dapat terjadi kondisi
berulang.
Progonosis
Edukasi : penjelasan pada pasien dengan baik dan benar berpengaruh pada keberhasilan
pengobatan dan pencegahan karena gonore dapat menular kembali dan dapat terjadi lagi
apabila tidak diobati secara tuntas.
Tidak ada pencegahan terbaik kecuali menghindari kontak dengan pasangan yang berisiko,
penggunaan kondom, pendidikan moral, agama dan seks pasien juga perlu diperhatikan.
Program Nasional Pencegahan Infeksi
Menular Seksual
• Mengurangi mordibitas dan mortalitas berkaitan dengan IMS
• Mencegah HIV
• Mencegah komplikasi
• Mencegah efek kehamilan yang buruk
Kesimpulan
• Uretritis gonore ( gonorrheae ) merupakan penyakit hubungan seksual yang
disebabkan oleh kuman Neiserria gonorrheae yang menyerang uretra pada laki-laki
dan endocervix pada wanita, paling sering ditemukan dan mempunyai insiden yang
cukup tinggi. WHO memperkirakan bahwa tidak kurang dari 25 juta kasus baru
ditemukan setiap tahun di seluruh dunia. Di Amerika Serikat diperkirakan dijumpai
600.000 kasus baru setiap tahunnya. Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala klinis
dan pemeriksaan laboratorium. Diagnosis pada laki-laki jauh lebih mudah daripada
wanita, baik secara klinis maupun laboratorium, karena pada wanita seringkali
asimtomatis. Pengobatan yang benar meliputi : pemilihan obat yang tepat serta
dosis yang adekuat untuk menghindari resistensi kuman. Melakukan tindak lanjut
secara teratur sampai penyakitnya dinyatakan sembuh. Sebelum penyakitnya
benarbenar sembuh dianjurkan untuk tidak melakukan hubungan seksual.
Pasangan seksual harus diperiksa dan diobati agar tidak terjadi infeksi berulang.