Di Susun Oleh :
Sekolah Vokasi
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik
menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya, memutar impeller
pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dan lain sebagainya.
Motor listrik digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik, fan atau kipas angin) dan di industri.
Motor listrik dalam dunia industri seringkali disebut dengan istilah “kuda kerja” nya industri
sebab diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di
industri.
Salah satu jenis Motor listrik di adalah Motor DC. Motor DC tersusun dari dua bagian yaitu
bagian diam (stator) dan bagian bergerak (rotor). Stator motor arus searah adalah badan motor
atau kutub magnet (sikat-sikat), sedangkan yang termasuk rotor adalah jangkar lilitanya. Pada
motor, kawat penghantar listrik yang bergerak tersebut pada dasarnya merupakan lilitan yang
berbentuk persegi panjang yang disebut kumparan.
Dasar metode pengendalian motor DC salah satunya dengan mengatur tegangan yang masuk
pada motor DC tersebut.
Pada motor penguat terpisah, kumparan medan dihubungkan dengan sumber sendiri dan
terpisah dengan tegangan angker.
2. Motor arus searah dengan penguat sendiri, (jika arus penguat magnet diperoleh dari motor itu
sendiri).
Berdasarkan hubungan lilitan penguat magnet terhadap lilitan jangkar, motor arus searah
dibedakan menjadi:
2.1 Motor Shunt
Motor shunt mempunyai kecapatan hampir konstan. Pada tegangan jepit konstan, motor ini
mempunyai putaran yang hampir konstan walaupun terjadi perubahan beban.
Pada motor penguat shunt, kumparan medan dihubungkan paralel dengan angker.
dimana :
Merupakan motor arus searah yang mempunyai putaran kecapatan yang tidak konstan, jika
beban tinggi maka putaran akan lambat.
Kompon Panjang
Pada motor kompon mempunyai dua buah kumparan medan dihubungkan seri dan paralel
dengan angker. Bila motor seri diberi penguat shunt tambahan seperti gambar diatas disebut
motor kompon shunt panjang.
Kompon Pendek
Motor kompon mempunyai dua buah kumparan medan dihubungkan seri dan paralel dengan
angker. Bila motor shunt diberi tambahan penguat seri seperti gambar diatas disebut motor
kompon shunt pendek.
Dari rangkaian di atas, potensiometer berfungsi sebagai pengatur tegangan yang masuk. Dari
gambar di atas diperoleh input yang masuk ke motor sebesar 0,586uA dan 1,172uV. Hampir
tidak ada arus listrik yang mengalir ke motor.
Jika potensiometer diubah dalam keadaan 0% maka arus dan tegangan istrik dapat mengalir
melalui potensiometer diteruskan menuju ke motor DC dan Rsh.
Dari rangkaian diatas diperoleh saat potensiometer dalam kondisi 0% maka nilai tahanannya
akan menjadi nol, sehingga arus dan tegangan dapat mengalir ke motor dengan maksimal.
Dengan begitu, kita dapat mengatur sumber tegangan yang masuk dengan mengubah nilai
tahanan potensiometer.
Dalam pengaturan kecepatan motor DC Shunt dengan mengatur tegangan berbasis transistor
dapat dilakukan dengan mengatur tegangan yang disuplai ke motor. Untuk mengatur kecepatan
motor DC dengan mengatur tegangan berbasis transistor memerlukan komponen untuk
rangkaian pengendali motor DC sebagai berikut :
2 buah transistor
1 buah potensiometer 5k
2 buah dioda
1 buah PCB
Timah secukupnya
Solder
Setelah semua alat dan bahan siap, langkah selanjutnya adalah membuat rangkaian seperti yang
ada pada skema rangkaian berikut ini menggunakan software Multisim.
Pada rangkaian diatas, dapat mengubah besar tegangan dengan memanfaatkan potensiometer
untuk mengatur input tegangan, dioda sebagai penyearah dan fungsi transistor sebagai saklar.
Ketika input 12V diberikan dalam rangkaian tersebut dan potensiometer dalam keadaan 100%,
arus listrik akan menuju ke potensiometer. Sedangkan arus yang mengalir ke transistor dan
dioda akan tertahan, karena basis transistor memperoleh sedikit tegangan dan arus listrik tidak
bisa melewati kaki katoda pada dioda. Sehingga motor DC hanya memperoleh tegangan
sebesar 1,303uV dan arus sebesar 0,652uA. Dan arus yang mengalir ke shunt sebesar 5,213nA.
Jika potensiometer diubah dalam keadaan 70%, maka arus listrik yang mengalir dari
potensiometer menuju ke basis akan lebih besar. Sehingga arus listrik yang mengalir dari kaki
kolektor transistor dapat mengalir menuju kaki emitor dari transistor. Dan arus listrik dapat
diteruskan ke motor DC seperti dalam rangkaian berikut.
Pada rangkaian diatas, saat posisi potensiometer 70% arus dan tegangan yang diberikan ke
mesin DC bertambah menjadi 1,902V dan 0,951A. Dan arus yang mengalir ke shunt menjadi
7,607mA
Jika potensiometer diubah dalam keadaan 0%, maka arus dan tegangan listrik yang mengalir
akan maksimal, karena nilai tahanan dalam potensiometer menjadi 0 sehingga arus yang
mengalir dari potensiometer ke transistor menjadi penuh membuat transistor mengalirkan arus
dan tegangan secara penuh juga seperti rangkaian dibawah ini.
Dari rangkaian diatas, saat potensiometer dalam posisi 0% arus dan tegangan yang diberikan
ke motor DC menjadi 3,958A dan 7,916V. Dan arus yang mengalir ke shunt naik sebesar
0,032A.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengaturan kecepatan mototr DC Shunt dengan mengubah tegangan dapat
dilakukan dengan membuat rangkaian seperti dibawah ini.
3. Pengaturan kecepatan pada motor DC dapat berfungsi seperti kipas angin, kita
dapat mengatur kecepatan sesuai dengan kebutuhan kita.
DAFTAR PUSTAKA
http://elektronika-dasar.web.id/teori-motor-dc-dan-jenis-jenis-motor-dc/
http://daufwidiatmoko.blogspot.co.id/2014/04/pengaturan-kecepatan-motor-dc-dengan.html
https://azzahratunnisa.wordpress.com/2009/05/27/jenis-jenis-motor-dc/
http://zonaelektro.net/motor-listrik/