Anda di halaman 1dari 3

BAB III

Metode
3. 1 Waktu dan Tempat
3.1.1 Waktu
Pukul 12.00 WIB
3.1.2 Hari/Tanggal
Sabtu, 14 Juli 2018
3.1.3 Tempat
Jl. Sungai Raya Dalam depan POLDA Kal-Bar
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
 Ember
 Gayung
 Botol polietilen
 Jirigen
 Beaker glass
 Buret
 Erlenmeyer
3.2.2 Bahan
 Air Permukaan Sungai Raya Dalam
 Asam Sulfat 8 N
 Kalium Permanganat 0,1 N
 Kalium Permanganat 0,01 N
 Asam Oksalat 0,01 N
 Asam Oksalat 0,01 N
 Natrium Oksalat
3.3 Metode
3.3.1 Metode Permanganometri Untuk Penetapan Bilangan Permanganat
Titrasi permanganometri adalah suatu proses redoks dimana garam kalium permanganat
(KMnO4) digunakan sebagai zat standar. Garam KMnO4 tidak dapat diperoleh dalam
keadaan murni, karena banyak mengandung oksida-oksidanya (MnO dan Mn2O3) sehingga
garam ini tidak dapat digunakan sebagai zat standar primer. Kebanyakan titrasi dilakukan
dengan cara langsung pada analat yang dapat dioksidasi seperti misalnya Fe2+, asam atau
garam oksalat yang dapat larut, dan sebagainya. Beberapa ion logam yang tidak dapat
dioksidasi dapat dititrasi secara tidak langsung.
Titrasi dengan KMnO4 dapat berlangsung menurut 3 cara:
1. Dalam larutan asam untuk menitrasi zat- zat secara langsung. Zat- zat yang diselidiki
dengan menggunakan KMnO4 yang bertindak sebagai oksidator, sampai terjadi titik
akhir titrasi ion MnO4- akan tereduksi dengan reaksi:
MnO4- + 8H+ + 5e- → Mn 2+ + 4H2O
Untuk membentuk suasana asam dalam larutan digunakan H2SO4 encer, tetapi tidak
dapat menggunakan HCl karena HCl dapat tereduksi menjadi Cl2.
2. Dalam suasana asam untuk menitrasi zat tidak langsung. Dilakukan dengan
menambahkan zat pereduksi berlebih atau setelah proses reduksi selesai, sisa zat
pereduksi dititrasi kembali dengan KMnO4. Penambahan warna ini oleh penambahan
KMnO4 tidak permanen sebab warna ini lama- kelamaan akan memudar ini disebabkan
oleh reaksi sebagai berikut:
2H2O + 2MnO4 + 3Mn2 → 5MnO2 + 4H+
3. Dalam suasana netral atau sedikit basa.
Ion MnO4- direduksi menjadi MnO2 yang kemudianmengendap dengan reaksi:
MnO4- + 4H+ + 3e- → MnO2 + 2H2O
Zat yang dititrasi dengan cara ini adalah sianida, alkohol, gula dan aldehid.

3.4 Cara Kerja


3.4.1 Cara Kerja Pengambilan Sampel
a. Menyiapkan alat berupa water sampel vertical
b. Alat pengambilan sampel dimasukan ke dalam sungai dengan kedalaman ½ atau 2/3.

c. Air sampel yang dibotol dipindahkan kedalam jerigen dan langsung ditutup agar tidak
masuk oksigen kedalam sampel.
d. Mengamati keadaan lingkungan sekitar pada saat pengambilan sampel.

3.4.2 Uji Nilai Permanganat Secara Titrimetri


a. Pipet 100 mL contoh uji masukkan ke dalam erlenmeyer 300 mL dan tambahkan 3 butir
batu didih.
b. Tambahkan KMnO4 0,01 N beberapa tetes ke dalam contoh uji hingga terjadi warna
merah muda.
c. Tambahkan 5 ml asam sulfat 8 N bebas zat organik.
d. Panaskan di atas pemanas listrik pada suhu 105◦C ± 2◦C, bila terdapat bau H2S,
pendidihan diteruskan beberapa menit.
e. Pipet 10 mL larutan baku KMnO4 0,01 N.
f. Panaskan hingga mendidih selama 10 menit.
g. Pipet 10 mL larutan baku asam oksalat 0,01 N.
h. Titrasi dengan kalium permanganat 0,01 N hingga warna merah muda.
i. Catat volume pemakaian KMnO4.
j. Apabila pemakaian larutan baku kalium permanganat 0,01 N lebih dari 7 mL, ulangi
pengujian dengan cara mengencerkan contoh uji.

Anda mungkin juga menyukai