Anda di halaman 1dari 53

RIWR

UJI MODEL FISIK UNTUK


MEMANTAPKAN DESIGN
BANGUNAN HIDRAULIK

Disampaikan Dalam Seminar Nasional Sumber Daya Air Yang Berjudul


“Menuju Bendungan Yang Aman Dan Lestari”

Penyelenggara Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas Diponegoro

Semarang, 18 November 2014

Pusat Litbang Sumber Daya Air


Lab. Hidraulik (Model Fisik) Balai BHGK,
RIWR Puslitbang SDA

Pusat Litbang Sumber Daya Air 2


Pendahuluan
RIWR

Usaha pemanfaatan sumber daya air – bangunan keairan


Setiap upaya pemanfaatan sumber daya sungai, harus dilakukan
dengan dasar pengertian yang mendalam mengenai respon
morfologi sungai terhadap upaya pengelolaan sungai.
Perlu dipelajari dampak respon sungai terhadap:
Fungsi dan kestabilan bangunan air
Lingkungan sungai
Dikembangkan suatu model yang mampu memprediksi
perubahan morfologi sungai, mencakup:
besaran
tingkat, dan
variasi waktu
3
Permasalahan
RIWR

Usaha memantapkan perencanaan yang optimal:


Mendapatkan tingkat keyakinan yang tinggi atas keberhasilan suatu
perencanaan bangunan air
Meramalkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi setelah bangunan
dibuat
Mengetahui dan meramalkan sifat-sifat bangunan serta pengaruhnya
terhadap lingkungan dan bangunan air lain
Menanggulangi permasalahan bangunan air yang telah dibangun apabila
bangunan tersebut mengalami kerusakan atau tidak berfungsi dengan baik.

Model hidraulik yang dikembangkan:


 Model numerik/matematik
 Model fisik

4
Permasalahan
RIWR

Kerusakan bangunan air di sepanjang sungai Cipamingkis (Tipe


Sabo Dam, tanpa melalui uji model fisik)
5
Pemodelan Numerik
RIWR

Unggul untuk mempelajari permasalahan fisik sungai yang panjang dengan


perioda waktu yang lama.
Diterapkan beberapa persamaan dasar:
Persamaan kontinuitas air
Persamaan momentum untuk sedimen-air
Persamaan keseimbangan massa sedimen
Untuk melengkapi persamaan, perlu beberapa hubungan/pemisalan:
Asumsi kekasaran dasar saluran/sungai
Persamaan untuk menentukan angkutan sedimen dasar, dan
Persamaan untuk menentukan konsentrasi angkutan sedimen layang.

6
RIWR

15.0
20.0
25.0
30.0
35.0
40.0
45.0
50.0
55.0
60.0
65.0
70.0
75.0
80.0
85.0
90.0
95.0
100.0
105.0
110.0
115.0
120.0
125.0
130.0
135.0
140.0
[meter]
0

0.0
233
250
350
474
556
639
721

BK 6
916

BK 1
1185
1416
1613
1805
1902

BK Usulan III
1999

BK 7
2096

2000.0
2193
2388
2586
2793
3008

BK Usulan II
3197

BK 8
4061

BK 5

4000.0
BK 4
4651
4747
4844
4940
5036
5251

BK Usulan I

6000.0
6688
6883

7395
7780
7901

8000.0
8228
8637

9220
BK3

CIPAMINGKIS 0 - 17431
1-12-2000 00:00:00

9883
10078
10300

10000.0
10473
Jembatan Cibarusah

10588
10819
11021
11426
11625
11814
12027
12227
12000.0
12352
12561
12749
12962
13177
Ilustrasi Pemodelan Numerik

13762
13982
14139
14000.0

14341
14508
14644
14871
15074
15268
15457
15681
15818
15990
16104
16000.0

16305
16502
16671
16875
16983
17171
17360
17431
[m]

7
Pemodelan Fisik
RIWR

Unggul untuk mempelajari masalah detil dan lokal, antara lain: gerusan lokal,
longsoran tebing, kinerja bangunan air.
Untuk dapat menirukan kondisi nyata di lapangan pada model, perlu
pengetahuan yang mendasar terhadap phenomena alam terkait.
Untuk dapat mengintrepetasikan permasalahan di model terhadap kondisi
nyata di lapangan, perlu kemampuan dan pengalaman khusus.

8
Penggunaan Model
RIWR

Model hidraulik sulit dan mahal diterapkan pada kondisi:


Persamaan yang harus dipecahkan dengan model sangat
komplek dan sulit dijabarkan.
Pembuat model salah dalam menjabarkan arti fisik dari proses
hidraulik dan struktur
Model terlalu komprehensif, sehingga pengujian dan modifikasi
menimbulkan banyak kesulitan/tenaga
Model salah dalam mengsimulasikan kondisi lapangan yang
sangat penting.
Harus dilakukan diskusi yang terbuka antara pembuat model
dan pengguna (Client)

9
Maksud & Tujuan
RIWR

Memeriksa dan memantapkan desain hidraulik suatu bangunan


Mendapatkan dimensi dan tata letak bangunan yang relatif paling
baik ditinjau dari segi hidraulik
Mendapatkan alternatif desain
Mengurangi dan mengoptimumkan biaya pelaksanaan
Memprediksi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi saat dan
setelah bangunan dibuat.
Mengurangi / meminimalkan dampak negatif terhadap bangunan lain
dan lingkungan di sekitarnya.
Mendapatkan panduan operasi dan pemeliharaan bangunan

10
Cakupan Layanan Model Test
RIWR

Bendung Tetap
Bendung Gerak
Bendung Karet
Bangunan Pelimpah Bendungan
Bangunan Pengambil dan Pembilas Bendung
Bangunan Penangkap Sedimen
Bangunan Pengendali Dasar Sungai
Bangunan Pelindung Tebing Tak Langsung (Krib)
Bangunan Pelindung Pantai

11
Lingkup Kegiatan
RIWR

Pengumpulan data:
Situasi sungai, Desain/dimensi bangunan, Hidrologi, Geoteknik dll
Perencanaan dan pembuatan model fisik
Pengujian model
Desain awal (kondisi bangunan yang ada)
Desain perubahan dan usulan
Gambar Usulan Hidraulik
Penyusunan Laporan

12
Sasaran Uji Model Hidraulik Fisik
RIWR

o Mendapatkan bentuk/desain
hidraulik bangunan air berikut
bangunan pelengkap lainnya
yang mendukung ditinjau dari
kinerja, keamanan, biaya dan
o Meminimalkan dampak
negatif dari bangunan air
(bendung/ bendungan dll) dan
bagian-bagiannya terhadap
lingkungan

13
Data Pendukung yang Diperlukan
RIWR

Data Sungai
Geometri sungai
Situasi dengan skala 1 : 500
Sepanjang 2 km
Material dasar sungai
Pra Rencana Hidraulik
Desain Hidraulik Bangunan

14
Data Pendukung yang Diperlukan
RIWR

15
Data Pendukung yang Diperlukan
RIWR

Hidrologi (Qdesain)
Q100
Q1000
QPMF
Peta
Desain hidraulik bangunan air dan bagian-bagiannya dengan
skala 1 : 100
Geoteknik
Lapisan di poros bangunan & hilir peredam energi
16
Prinsip/Logika Dasar Pemodelan
RIWR

Analisis Dimensi
Cara untuk membentuk bilangan tak berdimensi 
pembuatan model hidraulik
Dipergunakan dalam:
Menentukan skala model
Menggambarkan hasil penelitian  bersifat umum
Besaran pokok:
Massa (M)
Panjang (L)
Waktu (T)

Balai Bangunan Hidraulik dan Geoteknik Keairan 17


Prinsip/Logika Dasar Pemodelan
RIWR

Analisis Dimensi
Skala dari berbagai parameter yang diamati dalam penelitian
- ditentukan dari hubungan antara parameter  bilangan tak
berdimensi  parameter fisiknya diketahui.
Bilangan Tak Berdimensi
Bilangan Reynolds : perbandingan antara gaya inersia dengan gaya kekentalan.
(ρ L 3) ( V 2 L –1) ρ V L V L
--------------------- = -------- = ---- = Re
(µ V L –1) L 2) µ ν
Bilangan Froude : perbandingan antara gaya inersia dengan gaya gravitasi atau gaya
berat.
ρ L 3) ( V 2 L –1) V2
--------------------- = ----- = Fr 2
(ρ g L 3) gL
18
Prinsip/Logika Dasar Pemodelan
RIWR

Prinsip Keserupaan/Similaritas antara model dan


prototipe mencakup:
Similaritas geometri, akan terpenuhi jika antara model
dan lapangan mempunyai keterkaitan melalui skala
Similaritas kinematik, akan terpenuhi jika antara model
dan prototipe mempunyai keterkaitan melalui garis-garis
aliran
Similaritas dinamik, akan terpenuhi jika antara model dan
prototipe mempunyai keterkaitan melalui gaya-gaya yang
bekerja.
19
Prinsip/Logika Dasar Pemodelan
RIWR

Keserupaan/Similaritas geometri (Geometric similarity)


panjang di prototip Lp
n L = -------------------------- = ------, nL = skala panjang
panjang di model Lm
Keserupaan/Similaritas kinematik (Kinematic similarity)
kecepatan di prototip v p
n v = -------------------------- = ------, nv = skala kecepatan
kecepatan di model vm
Keserupaan/Similaritas dinamik (Dynamic similarity)
gaya di prototip Fp
n F = -------------------------- = ------, nF = skala gaya
gaya di model Fm
20
Prinsip/Logika Dasar Pemodelan
RIWR

Permasalahan lapangan Pemecahan Lapangan

Pemodelan Interpretasi

Permasalahan Model Pemecahan di Model


Pemecahan

21
Pembuatan Model
RIWR

Model fisik dua dimensi


dibuat pada saluran kaca berukuran 1 x 15 m
Potongan memanjang bendung/bangunan pelimpah sampai peredam energi
 Memeriksa kondisi aliran
 Memeriksa gerusan lokal

Saluran kaca dan saluran


jungkit

22
Pembuatan Model
RIWR

Model fisik tiga dimensi


dibuat pada lahan di laboratorium
Sebagian sungai/waduk di udik bangunan
Bagian-bagian bangunan air secara menyeluruh
Sebagian sungai di hilir bangunan

Laboratorium tertutup
Laboratorium terbuka

23
Pembuatan Model
RIWR

Model tanpa distorsi adalah model yang mempunyai skala


horizontal dan vertikal yang sama. Skala parameter aliran
ditentukan berdasarkan skala geometri, nh = nv
Contoh : Model bendung, pelimpah dll.
Model dengan distorsi adalah model yang didesain dengan skala
horizontal dan vertikal yang berbeda. Pada umumnya model ini
digunakan jika cakupan kondisi lapangan yang harus dimodelkan
sangat luas.
Contoh: Model sungai atau pantai dengan cakupan yang
panjang dan luas

24
Pembuatan Model
RIWR

Batas Model
Harus mencakup seluruh area yang mempengaruhi kinerja
spillway, dam dan bangunan pelengkap lainnya
Geometri Sungai dan Bangunan
Harus sesuai dengan geometri sungai dan bangunan yang akan
ditirukan dengan skala yang telah ditentukan
Kekasaran
Memerlukan proses kalibrasi sesuai dengan kondisi lapangan
Pembuatan Inlet / Outlet Model
Untuk menstabilkan aliran air yang mengarah ke model dan
meninggalkan model
25
Pembuatan Model
RIWR

Pemasangan Alat-alat Ukur Debit di Udik dan Hilir Model


Untuk mengukur debit masuk yang harus sama dengan debit
keluar, dan untuk mengidentifikasi kemungkinan terjadinya
kebocoran
Bagian-bagian / Komponen Bangunan Lainnya
Harus ditirukan sesuai dengan skala dan menghasilkan kinerja yang
baik ditinjau dari segi hidraulis
Pemilihan Material
Mudah didapat, sesuai dengan perilaku material di lapangan
Pekerjaan Workshop
Pintu-pintu, pilar, mal untuk penampang tertentu, sayap, tunnel,
peredam energi.
26
Skala Model
RIWR

Skala adalah ratio atau perbandingan antara besaran yang ada di


lapangan dan di model, yaitu paramater, n
besaran diprototipe
n=
besaran dim odel
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Tujuan dan apa yang ingin dihasilkan
Dimensi hidraulik sistem yang disimulasikan
Kemampuan laboratorium dan peralatan yang digunakan
Ketelitian pemodelan minimum yang harus dihasilkan agar
interpretasi dan pemecahan masalah di model menjadi
pemecahan masalah di lapangan dapat dilakukan dengan
mudah dan benar
27
Skala Model
RIWR

Beberapa Prinsip Dasar yang Harus Dipenuhi


Teori Model Hidraulik
Kriteria kesesuaian kondisi aliran
Kriteria kesesuaian dinamika pergerakan partikel air dan
sedimen
Kriteria kesesuaian kekasaran hidraulik
Kriteria kesesuaian gaya seret dan gaya seret kritis
Kriteria kesesuaian angkutan muatan sedimen

28
Skala Kecepatan Aliran, nv
RIWR

Kondisi aliran ditentukan oleh bilangan Froude, Fr


v
Fr =
gh
Untuk mendapatkan kesamaan kondisi aliran antara model dan
lapangan, perlu dipenuhi kesamaan harga bilangan Froude, Fr :

(Fr ) p [v gh p]
n = = =1
Fr (Fr ) m [v gh ]m
Persyaratan ini akan memberikan hubungan sebagai berikut:
1/2
vp gp  hp 
=   karena ng = 1, maka ( )
n v = n 1/2
h
v g h 
m m m
29
Skala waktu, nt
RIWR

Waktu dapat dijabarkan sebagai:


jarak ( L )
t=
kecepa tan ( v )

Hubungan tersebut dapat dijabarkan lebih lanjut menjadi:


nL 
nt =  nL
nv  ⇒ n = atau n = ( n ) 1/ 2

1/ 2 
t
( n ) 1/ 2 t h

nv = ( nh )  h

30
Skala Debit Aliran, nQ
RIWR

Debit aliran dapat dinyatakan dengan hubungan berikut:

Q = v .A dengan A = luas penampang basah aliran

Hubungan tersebut dapat dijabarkan lebih lanjut menjadi:


nQ = nv n A 
1/ 2 
nv = ( nh )  ⇒ nQ = ( nh ) nL atau nQ = ( nh ) 2
5
3/2

n A = nL nh 

31
Fasilitas Laboratorium Hidraulik
RIWR

Faktor Dominan dalam Menentukan Skala Model


Area (luas tempat yg tersedia di Laboratorium Hidraulik)
Q (kapasitas pompa) harus memenuhi Qmodel
Persyaratan ketelitian dalam pemodelan

32
Fasilitas Laboratorium Hidraulik
RIWR

Peralatan / Instrumentasi :
Alat ukur Theodolit
Alat ukur debit (Rechbok atau Thomson)
Pengukur kecepatan aliran (Current meter)
Pengukur tekanan (Piezometer)
Pengukur tinggi muka air/meteran taraf (water level recorder)
Bed level changes follower
Automatic discharge controller
Sediment supply controller
Water level regulator and Wave Generator
33
Pengujian Model Fisik
RIWR

Program Pengujian
Menyelidiki kesempurnaan pra desain hidraulik,
Menyelidiki kerusakan/masalah hidraulik bangunan air yang
ada di lapangan
Mempelajari arah, kecepatan dan distribusi aliran
Mempelajari gejala parameter angkutan sedimen
Mempelajari dampak perubahan morfologi sungai
Mempelajari pengaruh degradasi dasar sungai

34
Pengujian Model Fisik
RIWR

Kondisi Model
Model Dasar Tetap (Fixed bed model)
Model Dasar Berubah (Movable bed model)
Skenario Pengujian
Model Desain Awal (Seri 0)
Model Seri-Seri perubahan (Seri 1,2,3 dst)
Model Seri Usulan Hidraulik (Seri Usul)

35
Penyelidikan: Aspek yang Diselidiki
RIWR

Aliran menuju bangunan (Approach Flow)


Distribusi arah dan kecepatan aliran menuju dan meninggalkan
bangunan perlu diupayakan agar:
Terdistribusi dengan baik dan garis aliran berubah dengan
serasi

Tidak terjadi garis-garis aliran


yang saling menyilang
Tidak terjadi pusaran-pusaran
aliran yang membahayakan

36
Penyelidikan: Aspek yang Diselidiki
RIWR

Profil Muka Air (Water Profile )


Dengan mempelajari profil muka air dari udik, pada, hingga hilir
bangunan dapat ditentukan:
Tinggi tembok pengiring udik, tembok pangkal, tembok
peredam energi dan tembok sayap hilir yang memadai

Kondisi aliran dan


efektivitas peredam energi

37
Penyelidikan: Aspek yang Diselidiki
RIWR

Lengkung Debit
Lengkung debit di udik bangunan diperlukan untuk
mengevaluasi kapasitas pelimpahan dan pada saat
bangunan dioperasikan, data ini dapat dipergunakan untuk
memperkirakan besar debit yang mengalir melalui bangunan
Lengkung debit ruas sungai di
hilir bangunan dapat digu-
nakan untuk memperkirakan
dampak negatif degradasi
dasar sungai

38
Penyelidikan: Aspek yang Diselidiki
RIWR

123.00

122.00

121.00
Elevasi Muka Air Udik [m]

120.00
Semua pintu buka penuh
119.00 Pintu rebah + radial dng a = 0.5 m
Pintu rebah + radial dng a = 1 m
118.00
Pintu rebah + radial dng a = 1.5 m
117.00 Pintu rebah + radial dng a = 2 m
Pintu rebah + radial dng a = 2.5 m
116.00 Pintu rebah + radial dng a = 3 m

115.00
0 250 500 750 1000 1250 1500 1750 2000 2250 2500 2750

Debit [m3/detik]

39
Penyelidikan: Aspek yang Diselidiki
RIWR

Vortex (Pusaran Air)


Pusaran aliran dapat terjadi akibat :
Ketidak sempurnaan tembok pengiring udik dan hilir dan
peredam energi
Adanya bocoran yang cukup besar pada suatu bagian
bangunan
Dampak negatif pusaran air :
Memicu ketidakstabilan aliran dan gerusan lokal, misalnya
pada tubuh tanggul/bendungan dan dasar sungai di hilir
peredam energi

40
Penyelidikan: Aspek yang Diselidiki
RIWR

Menurunkan
efektivitas bangunan
dan peredam energi
Menambah besar
dimensi lubang
bocoran

41
Penyelidikan: Aspek yang Diselidiki
RIWR

Aliran Menyilang (Cross waves)


Aliran menyilang dapat timbul akibat ketidaksempurnaan tata
letak bangunan dan tembok-tembok pengiring
Mengakibatkan aliran tidak stabil dan penurunan efektivitas
peredam energi
Dapat dihindari dengan
penyempurnaan tata letak
pelimpah dan tembok-
tembok pengiring serta
menambah kolam dan
mercu penenang
42
Penyelidikan: Aspek yang Diselidiki
RIWR

Kecepatan
Diusahakan agar terdistribusi “merata” saat menuju, pada
dan meninggalkan bangunan
Dibatasi sesuai dengan jenis material yang digunakan
sebagai struktur bagian-bagian bendungan
Kavitasi
Tekanan negatif pada struktur yang diakibatkan oleh kondisi
aliran yang tidak baik
Dapat terjadi akibat hal-hal sebagai berikut :
Transisi yang tidak mulus antar bagian-bagian struktur
pelimpah dan saluran peluncur
43
Penyelidikan: Aspek yang Diselidiki
RIWR

Bentuk mercu yang tidak mengikuti garis arus


Kecepatan aliran yang terlalu tinggi dan gelembung udara
yang terperangkap
Dampak negatif :
Aliran menjadi tidak stabil
Kerusakan pada lapisan permukaan struktur

44
Penyelidikan: Aspek yang Diselidiki
RIWR

Penggerusan
Terjadi akibat gaya seret aliran yang melebihi gaya seret kritis
material
Dapat terjadi pada tubuh bendung, dasar dan tebing sungai
Dapat dihindarkan dengan jalan :
Menghindarkan aliran menyusur tubuh bendungan dan
melindungi dengan rip-rap
Membangun peredam energi yang efisien dan menambah
rip-rap pada tempat-tempat tertentu
Membangun perlindungan tebing sungai langsung atau
tidak langsung
Mempertahankan muka air hilir sesuai desain
45
Penyelidikan: Aspek yang Diselidiki
RIWR

Pengaruh Degradasi Dasar Sungai :


Menurunkan efektivitas peredam energi
Memicu erosi buluh

Pengujian Degradasi Sungai Cipamingkis


46
Pengujian Bangunan Pelimpah
RIWR

Pengujian Bangunan Pelimpah Bendung Ponre-Ponre

47
Pengujian Bangunan Pelimpah
RIWR

Seri Usul Bangunan Pelimpah Bendung Ponre-Ponre

48
Bangunan Penangkap Sedimen di Lapangan
RIWR

Penangkap Pasir Pamarayan


49
Pengujian Model Sungai (Krib)
RIWR

Kondisi aliran sungai (Flow pattern): arah dan distribusi


kecepatan
Lengkung debit (Rating curve): pada beberapa lokasi
pengamatan yang strategis
Profil muka air (Water profile): pada potongan memanjang dan
melintang (yang diperlukan – contoh pada tikungan sungai)
Penggerusan setempat (Local scouring): pada lokasi tikungan
Distribusi endapan: prediksi sebaran endapan (dengan
menaburkan endapan dari udik)

50
Pengujian Model Sungai (Krib)
RIWR

Pengujian Model Sungai (Krib) di sungai Serayu udik jembatan Cindaga

51
Perubahan/Perbaikan Hasil Penyelidikan
RIWR

Merekomendasikan perbaikan atau penyempurnaan terhadap


hal-hal yang kurang baik yang teramati pada model desain awal

Desain Awal Usulan Penyempurnaan

52
PENUTUP
RIWR

Uji Model Hidraulik Fisik diperlukan untuk menunjang detil


desain, rehabilitasi bangunan, pelaksanaan konstruksi dll
Merupakan alat bantu dinamik untuk:
Menyempurnakan dan memantapkan pra desain bangunan
Mempelajari respon sungai dan meminimalkan dampak
negatif terhadap bangunan air lain dan lingkungan sungai
Dilakukan oleh tim ahli hidraulik maupun lapangan (survei,
investigasi, desain, operasi dan pengamanan)
Faktor utama adalah validasi data dan pengalaman modeler.

TERIMA KASIH – SEMOGA BERMANFAAT


53

Anda mungkin juga menyukai