LANGKAH METOPEN,

POPULASI DAN SAMPEL

ANNIK MEGAWATI
1. Berdasarkan fakta 1. Memilih masalah
2. Bebas dari prasangka 2. Menetapkan tujuan penelitian
3. Studi literatur
3. Menggunakan prinsip
analisis 4. Merumuskan kerangka konsep
penelitian
4. Menggunakan
5. Merumuskan hipotesis
hipotesis
6. Merumuskan metode
5. Menggunakan ukuran penelitian
objectif
7. Pengumpulan data
6. Menggunakan teknik
8. Mengolah dan menganalisis
kuantifikasi data
9. Membuat laporan
1. Memilih masalah
buku ( teori dan hasil penelitian lain) serta pengalaman lapangan

2. Menetapkan tujuan penelitian

suatu pernyataan tentang informasi apa yang akan digali melalui
penelitian tersebut

3. Studi literatur
buku, laporan penelitian, majalah ilmiah, jurnal 
mempermudah dalam merumuskan konsep penetitian

4. Merumuskan kerangka konsep penelitian

mempermudah arah mana penelitian itu berjalan, dimana isinya
uraian dan visualisasi konsep – konsep serta variabel – variabel
yang akan diukur
5. Merumuskan hipotesis
dugaan sementara terhadap variabel yang akan diteliti

6. Merumuskan metode penelitian

mencakup jenis penelitian, populasi, sampel, cara, alat ukur,
rencana pengolahan dan analisis data

7. Pengumpulan data
berdasarkan alat dan cara pengumpulan data

8. Mengolah dan menganalisis data

sesuai dengan yang tercantum pada metode penelitian

9. Membuat laporan
penyajian data hasil penelitian
 POPULASI DAN SAMPEL
Populasi : keseluruhan objek penelitian
Populasi : kumpulan semua individu dalam suatu batas
tertentu
 Sampel : objek yang diteliti dan dianggap mewakili
seluruh populasi

Populasi studi ditentukan berdasarkan kriteria yang

sesuai dengan tujuan penelitian. Cara pengambilan
sampel serta besarnya sampel sangat penting artinya
karena pada pengamatan akan dilakukan pd individu
dalam sampel akan digunakan untuk menafsirkan
keadaan populasi dimana sampel tersebut diambil
 TEKNIK SAMPLING
1. RANDOM SAMPLING
digunakan bila setiap unit atau populasi bersifat
homogen.
setiap anggota populasi mempunyai kesempatan yg
sama untuk diambil sebagai sampel.

a. Simple random sampling

 setiap anggota atau unit dari populasi
mempunyai kesempatan yg sama utk diseleksi
sebagai sampel.
 dibedakan menjadi 2 : mengundi anggota
populasi dan menggunakan tabel bilangan atau
angka acak (random number)
 kerugian : bila tdk terdapat daftar unit dasar dan
populasi yg tersebar atau sangat luasdg prasarana
jalan yg tdk menunjang  sulit dilaksanakan, butuh
TENAGA , WAKTU, BIAYA BESAR
 keuntungan : 1. ketepatan tinggi dan probabilitas
sampel sama. 2. sampling error dapat ditentukan
secara kuantitatif
b. Stratified random sampling
 bila populasi terdiri dari unit yang mempunyai
kerakteristik yg berbeda-beda
 mengidentifikasi karakteristik umum dari
anggota populasi , kemudian menentuka strata atau
lapisan dari jenis karakteristik unit tersebut.
 ex : tingkat pendidikan
 keuntungan : ketepatan lebih tinggi dg
simpangan baku yg lbh kecik dibandingkan dg cara
simple random sampling
 kerugian : 1. harus mengetahui kondisi populasi
agar dpt dilakukan stratifikasi yg baik. 2. sulit
membuat kelompok yg homogan
c. Multistage sampling
 apabila populasi terdiri dari bermacam – mcat
tingkat wilayah.
 membagi wilayah populasi ke sub wilayah, tiap sub
wilayah dibagi kebagian yg lbh kecil dst.
 ex: kabupaten  kecamatan  desa  RW  RT
 keuntungan : 1. varians relatif kecil. 2. kontrol
kesalahan menjadi lbh baik. 3. penelitian ulang
membutuhkan biaya yg relatif kecil. 4. kontrol thdp
liputan penelitian lbh mudah dilakukan.
 kerugian : pada saat sampel pertama besar 
penggambaran populasi krg baik, sedangkan sampel
kecil hanya dpt dilakukan bila individu dlm populasi tdk
tersebar dan ransportasi mudah.
d. Systematic random sampling
 modifikasi dari simple random sampling
 membagi jumlah / anggota populasi dg perkiraan
jmlh sampel yg diinginkan  interval sampel
 ex : N : 400; n: 40  400/40 : 10 (interval)
 keuntungan : 1. unit sampel/sampling frame tdk
mutlak dibutuhkan krn dftr responden dpt dilakukan
bersama dg pengambilan sampel. 2. mudah. 3. praktis.
4. variasi akan lbh kecil dibanding dg teknik lain. 5.
wktu dan biaya rendah dibanding dg simple random
sampling
 kerugian : 1. setiap unit sampel tdk mempunyai
peluang yg sama. 2. kurang sesuai dlm pengambilan
sampel krn terdpt kecenderungan tertentu.
e. Cluster sampling
 terdiri dari kelompok, bukan individu.
 yg termasuk sampel ini : unit geografis (desa, kec,
kab dll) dan unit organisasi ( klinik, PKK)
 ex : kec X data puskesmas 500 balita, n: 300 (20%),
diambil 3 desa dr 15 desa.
 keuntungan : bila pengambilan sampel acak
dilakukan dg baik menghslkan ketepatan lbbh baik dr
pd pengambilan acak sederhana
 kerugian : individu dlm satu kelompok bersifat
heterogen, tapi antar kelompok tdk byk berbeda
f. Probability proportionate to size
 variasi dr pengambilan sampel bertingkat dg
pemilihan unit sampel primer yg dilakukan sscr
proporsional
 digunakan bersama pengambilan sampel lain
(sampel acak sederhana, sampel sistematik, sampel
kelompok)
keuntungan : 1.bermanfaat bila besarnya PSU
sangat bervariasi. 2. menghasilkan variasi yg lbh kecil
dan mengurangi biaya.
 kerugian : pps memiliki keterwakilan terhadap
populasi yg krg baik bila PSU krg bervariasi
 TEKNIK SAMPLING
1. NON RANDOM SAMPLING
Didasarkan atas kemungkinan yg dpt
diperhitungkan, tapi semata2 berdasarkan kpd
segi2 praktisi saja.

a. Purposive sampling
 berdasar pd pertimbangan yg dibuat peneliti
sendiri, dari ciri atau sifat populasi yg sdh diketahui
sebelumnya.
 cocok utk studi kasus (case study)
b. Quota sampling
 dengan cara menetapkan sejmlh anggota sampel
secara quotum / jatah.
 tergantung peneliti dg kriteria yg sdh ditentukan
dan jlmh yg telah ditentukan sebelumnya
 ex : tingkat pendidikan : N; 100, 50 male, 50 female,
age 20-35. male and female tergantung peneliti

c. Accidental sampling
 dg mengambil kasus atau responden yg kebetulan
ada atau tersedia disuatu tempat sesuai dg konteks
penelitian.
 TUGAS
1. BUAT CONTOH LAIN DARI MASING – MASING
METODE (1 CONTOH)
2. BAGAIMANA CARA PENENTUAN BESARAN
SAMPEL (MIN. 5)