A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Klien
Nama : Tn B
Umur : 48 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Katolik
Alamat : Candirejo, tonggalan, Klaten
Pendidikan :
Pekerjaan : Wirausaha
Suku : Jawa
b. Penanggung Jawab
Nama : Ex. Alimularso
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Katolik
Hub dg Klien : Kakak kandung
Alamat : Candirejo, tonggalan, Klaten
No CM : 01.42.18
Diagnosa Medis : Scizofrenia residual
Tanggal Masuk : 17 oktober 2013
Tanggal Pengkajian : 28 oktober 2013
2. Riwayat Penyakit
b. keluhan utama
klien mendengar suara bisikan-bisikan dan melihat sosok yesus, klien
mudah marah, klien sering mondar-mandir, dan senyum-senyum sendiri.
MK : gangguan persepsi sensori : halusinasi
3.Pengkajian Psikososial
Keterangan :
= Laki-laki
= Perempuan
= Garis perkawinan
b. Konsep Diri
1) Gambaran Diri
Klien mengatakan senang dengan semua anggota tubuhnya dan klien
bersyukur dengan semua bagian anggota tubuh yang dimiliki
MK : -
2) Identitas Diri
Klien adalah seorang laki-laki anak ke 7 dari 9 bersaudara, klien mempunyai
seorang istri dan 2 orang anak.
MK :-
3) Peran Diri
Klien merupakan anak ke 7 dari 9 bersaudara, klien seorang kepala
keluarga yang mempunyai seorang istri dan 2 orang anak.Klien bekerja
sebagai wirausahawan untuk memenuhi kebutuhan rumahan rumah tangganya
Di dalam suatu masyarakat klien sering berperan aktif mengikuti kegiatan
kemasyarakatan
MK :-
4) Ideal Diri
Klien mengatakan pernah mendaftarkan untuk melakukan pendidikan pastur
tetapi gagal, dan pasien selalu memikirkannya.
Sekarang klien bercita-cita untk menjadi wirausahawan
MK :-
5) Harga Diri
Klien mengatakan minder karena tetangganya tau klien pernah di rawat di
rumah sakit jiwa, tetapi klien hanya mendiamkannya (cuek)
MK : harga diri rendah
c. Hubungan social
a. Saat di rumah
Klien menganggap keluarga adalah nomer satu di dalam hidupnya.
Istri klien jarang menjenguk klien di RS, tetapi saat keluar dari RS Klien
Klien kurang aktif dalam kegiatan kelompok masyarakat (gotong
royong)
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
KU Klien baik
b. Tingkat Kesadaran
Composmentis
5. Tanda Vital
TD : 140/90
N : 80X / menit
S : 36,50C
6. Ukur
BB : 65 kg
TB : 170 cm
7. Keluhan Fisik
Klien tidak mempunyai keluhan fisik
5. Status Mental
a. Penampilan
Penampilan klien rapih, klien selalu menjaga kebersihan dirinya.
Kuku klien sedikit panjang tetapi bersih.
Rambut kurang tertata rapi/sedikit acak-acakan.
Gigi klien tampak bersih
MK :-
b. Pembicaraan
Saat berbicara klien tampak lancer akan tetapi sering melantur kemana-mana,
klien mudah di ajak bicara, volume suara keras dan jelas,saat berbicara klien
sering menguap.
MK : gangguan komunikasi vebal
c. Aktivitas Motorik
Klien tampak aktiv, kontak mata saat komunikasi terjaga. klien tampak gelisah
MK: koping individu tidak efektif
d. Alam Perasaan
Klien mengatakan sering melihat sosok “yesus” yang selalu mendatanginya dan
melindunginya. Klien mengatakan sering mendengar bisikan-bisikan yang
menyuruh klien utuk menjadi seorang pastur.
MK : gangguan persepsi sensori:halusinasi
e. Afek
Ada perubahan dalam roman muka klien saat ada stimulus menyenangkan atau
menyedihkan yang di berikan oleh perawat.
MK : -
h. Proses Pikir
i. Isi Pikir
Klien mempunyai keyakinan kalau klien mempunyai kekebalan, Klien
mengatakan sering melihat yesus, klien mengaku bahwa yesus berada di dalam
tubuhnya sehingga klien meyakini mempunyai ilmu kekebalan di dalam
tubuhnya.
MK: Waham kebesaran
j. Tingkat kesadaran
Orientasi waktu, tempat, dan orang masih jelas saat klien di berikan pertanyaan.
MK:-
k. Memori
Daya ingat klien cukup bagus, tetapi klien kurang dapat mengingingat nama-
nama orang yang baru berinteraksi dengan klien. Klien dapat mengingat anggota
keluarganya, alasan klien masuk rumah sakit jiwa, aktivitas yang sering di
lakukan di rumah.
MK:-
l. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien dapat berkonsentrasi dengan baik pada suatu hal, akan tetapi klien sering
melamun sendiri. Klien dapat menghitung dengan baik dan benar saat di berikan
pertanyaan tentang hitung-hitungan angka..
MK:-
m. Kemampuan Penilaian
Klien mengatakan bahwa ibadah dapat meningkatkan keimanan nya, oleh karena
itu klien selalu berdoa pada Tuhan nya untuk menyembuhkannya, melindungi
dirinya dan keluarganya.
MK:-
5. Mekanisme Koping
a. Jenis Mekanisme Koping
Cara klien mengatasi masalahnya hanya dengan berdiam,klien blum tau
bagaimana caranya mengatasi masalahnya sendiri, klien tampak gelisah
MK: koping individu tidak efektrif
Tingkat
No Aspek yang Dinilai Kemampuan
0 1 2
1 Makan
a. Kemampuan menyiapkan makanan
b. Kemampuan membersihkan alat makan
c. Kemampuan menempatkan alat makan dan
minum ditempatnya
2 BAB/BAK
a. Kemampuan mengontrol BAK/BAB di WC
b. Kemampuan membersihkan WC
c. Kemampuan membersihan diri
d. Kemampuan memakai pakaian/celana
3 Mandi
a. Kemampuan dalam mandi
b. Kemampuan dalam menggosok gigi
c. Kemampuan dalam keramas
d. Kemampuan dalam potong kuku dan rambut
4 Berpakaian/berdandan
a. Kemampuan memilih pakaian
b. Kemampuan memakai pakaian.
c. Kemampuan mengatur frekuensi ganti
pakaian
d. Kemampuan mencukur jenggot (laki-laki)
e. Kemampuan berhias (perempuan)
f. Kemampuan menyisir rambut
5 Istirahat dan Tidur
a. Kemampuan untuk mengatur waktu tidur
b. Kemampuan merapikan sprei dan selimut
c. Kemampuan untuk tidur dengan bantuan
obat
6 Penggunaan Obat
Kemampuan pengaturan penggunaan obat
7 Pemeliharaan Kesehatan
a. Perawatan Lanjutan (Puskesmas, RS, RSJ,
Perawat, dokter)
a. Perawatan Pendukung (keluarga, pengawas
minum obat)
8 Kegiatan di Dalam Rumah
a. Kemampuan mempersiapkan makanan
b. Kemampuan menjaga kerapihan rumah
b. Kemampuan mencuci pakaian
c. Kemampuan pengaturan keuangan
9 Kegiatan Di Luar Rumah
a. Kemampuan berbelanja
b. Kemampuan transportasi
10 Lain-lain (jelaskan) :
.................................................................................
.................................................................................
................................................................................
Ket :
0 : Bantuan Total
1 : Bantuan Minimal
2 : Mandiri
Penjelasan :
Klien dapat melakukan semua aktivitas sehari-hari secara mandiri, tanpa bantuan
dari orang lain
Tanggal Test Hasil Nilai Normal Satuan
7. Pemeriksaan Penunjang
Lemak
17
Cholesterol total <220 mg/dl
oktober
HDL cholesterol >35 mg/dl
2013
LDL cholesterol L:50-172 P:63-167 mg/dl
Trygliseride 51-200 mg/dl
Gula darah
Gula darah puasa 75-115 mg/dl
Gula darah 2 jam PP <140 mg/dl
Gula darah sewaktu 147,3 <180 mg/dl
Faal ginjal
Ureum 57,2 10,0-50,0 mg/dl
Creatinin 1,2 L:0,6-1,1 P:0,5-0,9 mg/dl
Asam urat L:3,7-7,0 P:2,4-5,7 mg/dl
Hati
SGOT 26,4 L:0,0-37 P:0,0-31 u/l
SGPT 13,4 L:0,0-42 P:0,0-32 u/l
Bilirubine total 0,2-1,0 mg/dl
Bilirubine direk 0,1-0,3 mg/dl
Bilirubine indirek <0,7 mg/dl
a. Laboratorium
8. Terapi Medis
Thirexyphenidyl 2x2mg/oral
Risperidone 2x2mg/oral
PENGELOMPOKAN DATA
a. Data Subyektif
Klien mengatakan sering mendengar suara-suara bisikan yang mengajaknya
untuk menjadi seorang pastur, klien juga mengatakan sering melihat sosok
“yesus” .
Klien mengatakan mendengar bisikan dan melihat yesus pada saat Klien
bengong/pikirannya sedang kosong, suara bisikan dan yang dilihat klien muncul
terus menerus
Klien mengatakan mempunyai kekebalan pada tubuhnya
Klien menganggap dirinya mempunyai kekebalan karena ada yesus di dalam
tubuhnya yang selalu melindunginya.
klien mengatakan saat mengalami halusinasi klien hanya diam, klien tidak tau
bagaimana cara mekanisme koping untuk menghilangkan halusinasinya
b. Data Obyektif
Klien mendengar suara bisikan
Klien medengar bisikan dan melihat sosok yesus
Klien tampak sedikit gelisah
Klien sering melamun
Klien kadang tersenyum sendiri
Klien menganggap dirinya kebal
Klien meyakini dirinya mempunyai kekebalan
Klien selalu bercerita ke orang-orang bahwa dirinya mempunyai kekebalan
klien hanya diam saat terjadi halusinasi
klien tidak tau koping untuk mengatasi masalah
klieh tampak pendiam
klien sering melakukan kegiatan sendiri
klien selalu menuduh tetangganya yang menyebabkan dirinya seperti ini
B. ANALISA DATA
C. POHON MASALAH
F. RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa Tujuan Kriteria hasil Intervensi
Gangguan Setelah 4X pertemuan Setelah 1x pertemuan SP I
persepsi sensori pasien mampu : klien dapat Bina hubungan saling
berhubungan Mengenali menyebutkan : percaya
dengan halusinasi halusinasi yang Isi, waktu, Bantu klien
pendengaran dan di alaminya frekuensi, mengenali halusinasi
pengelihatan Klien dapat pencetus, :
mengontrol perasaan Isi
halusinasi yang Mampu Waktu terjadi
di alami memperagakan Frekuensi
Mengikuti cara dalam Situasi
program mengontrol pencetus
pengobatan halusinasi Perasaan saat
secra optimal terjadi
halusinasi
Latih mengontrol
halusinasi dengan
cara menghardik
Tahapan tindakannya
meliputi :
Jelaskan cara
menghardik
halusinasi
Peragakan cara
menghardik
Minta klien
memperagakan
ulang
Pantau penerapan
cara ini, beri
penguatan
perilaku klien
Masukan cara kontrol
halusinasi dengan
menghardik dalam
jadwal harian klien
Setelah 1x pertemuan SP II
klien mampu :
Validasi maslah dan
Menyebutkan
latihan sebelumnya
kegiatan yang
Latih bicara/
sudah di
bercakap-cakap
lakukan
dengan orang lain
Klien dapat
saat halusinasi
bercakap-
muncul
cakap dengan
Masukan cara kontrol
orang lain
halusinasi dengan
untuk
cara berbincang-
mengalihkan
bincang dengan
perhatian
orang lain dalam
jadwal harian klien
Setelah 1x pertemuan SP III
klien mampu : Validasi maslah dan
Menyebutkan latihan sebelumnya
kegiatan yang Latih klien cara
sudah mengontrol
dilakukan halusinasi dengan
Membuat kegiatan harian agar
jadwal halusinasi tidak
kegiatan muncul
sehari-hari dan Tahapannya :
mampu
Jelaskan pentingnya
memperagakan
aktifitas yang teratur
nya.
untuk mengatasi
halusinasi
Diskusikan aktifitas
yang biasa dilakukan
oleh klien
Latih klien
melakukan aktifitas
Susun jadwal
aktifitas sehari-hari
sesuai dengan
aktifityang telah di
latih(dari bangun
pagi sampai tidur
malam)
Pantau pelaksanaan
jadwal kegiatan,
berikan pengaturan
terhadap perilaku
pasien yang positif
Masukan cara kontrol
halusinasi dengan cara
kegiatan sehari-hari
dalam jadwal harian
klien
Setelah 1x pertemuan SP IV
klien mampu : Validasi maslah dan
Menyebutkan latihan sebelumnya
kegiatan yang Jelaskan cara
sudah mengontrol
dilakukan halusinasi dengan
Menyebutkan teratur minum obat
manfaat dari Tahapannya :
program Jelaskan manfaat
pengobatan penggunaan obat
pada pasien
dengan
gangguan jiwa
Jelaskan akibat
bila tidak di
gunakan sesuai
program
Menyarankan
pada klien untuk
melakukan
control jika obat
yang di berikan
telah habis
Masukan cara kontrol
halusinasi dengan
cara teratur minum
obat dalam jadwal
harian klien
Waham Setelah 3X pertemuan Setelah 1X pertemuan SP I
kebesaran diharapkan klien di harapkan klien
1. Bina hubungan saling
berhubungan mampu : mampu :
percaya
dengan Membantu Orientasi klien dapat
2. Bantu orientasi realita
halusinasi realita berhubungan
Tahapannya :
klien dapat dengan realita
Berikan Support
mengidentifikasi klien dapat
pada klienklien,
kemampuan dan mengidentifiks
tidak boleh
asfek positif yang ai kebutuhan
menyalahkan
dimiliki yang tidak
klien
klien dapat memiliki terpenuhi
3. Bantu klien
kemampuan yang
memenuhi
dapat digunakan
kebutuhannya
klien dapat
4. Anjurkan klien
menetapkan
memasukkan dalam
kegaitan sesuai
jadwal kegiatan
dengan kemampuan
harian klien.
yang dimiliki
Setelah 1x pertemuan SP II
di harapkan klien
1. Evaluasi jadwal
mampu :
kegiatan harian klien
klien dapat 2. Berdiskusi tentang
memiliki kemampuan yang di
kemampuan miliki
yang dapat Tanyakan
digunakan kemampuan yang
di miliki klien
diskusikan
3. Latih kemampuan
yang di miliki
Setelah 1x pertemuan SP III
di harapkan klien
1. Evaluasi jadwal
mampu :
kegiatan harian klien
Menyebutkan 2. Berikan pendidikan
kegiatan yang kesehatan tentang
sudah dilakukan menggunakan obat
Menyebutkan yang teratur
manfaat dari Jelaskan manfaat
program penggunaan obat
pengobatan pada pasien
dengan
gangguan jiwa
Jelaskan akibat
bila tidak di
gunakan sesuai
program
Menyarankan
pada klien untuk
melakukan
control jika obat
yang di berikan
telah habis
3. Anjurkan klien
memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian
klien
Koping individu Setelah 3x pertemuan di Setelah 1 x pertemuan SP I
tidak efektif harapkan klien mampu : diharapkan klien
1. Bina hubungan saling
berhubungan Mengenali koping mampu :
percaya
dengan yang tidak efektif Berbicara
2. Bantu pasien mengenal
gangguan proses klien mampu terbuka dengan
koping yang tidak efektif
pikir menghilangkan orang lain
3. Anjurkan kooping
masalah dengan Klien tidak konstruktif: bicara
cara berinteraksi menyalahkan terbuka dengan orang
dengan orang lain orang lain lain
klien mampu klien jelaskan manfaat
menghilangkan menerima bicara terbuka
masalah dengan kondisinya dengan orang lain
melakukan seperti 4. Masukkan ke jadwal
kegiatan sekarang tanpa harian klien
menyalahkan
orang lain
Setelah 1x pertemuan SP II
klien mampu :
1. Bina hubungan saling
menghilangkan
percaya
masalah dengan
2. Evaluasi jadwal kegiatan
melakukan
sebelumnya pada klien
kegiatan
3. Mengajarkan koping
klien melupakan
konstruktif: melakukan
masalah yang di
aktivitas
alami
Jelaskan pentingnya
aktifitas yang teratur
untuk mengatasi
halusinasi
Diskusikan aktifitas
yang biasa dilakukan
oleh klien
Latih klien
melakukan aktifitas
Susun jadwal
aktifitas sehari-hari
sesuai dengan
aktifityang telah di
latih(dari bangun
pagi sampai tidur
malam)
Pantau pelaksanaan
jadwal kegiatan,
berikan pengaturan
terhadap perilaku
pasien yang positif
4. Masukkan ke jadwal
harian klien
Setelah 1x pertemuan SP III
klien mampu :
1. Evaluasi jadwal kegiatan
Melakukan koping
sebelumnya pada klien
masalah dengan
2. Ajarkan koping
latihan fisik/ olahraga
konstruktif: latihan
fisik/olah raga
3. Masukkan ke jadwal
harian klien
G. CATATAN PERKEMBANGAN
meliputi : menghardik
Klien dapat
Menjelaskan cara memperagakan
menghardik ualang cara
halusinasi mengontrol
Memperagakan cara halusinasi dengan
menghardik cara menghardik
Meminta klien halusinasi yang
memperagakan ulang muncul.
Memantau penerapan Klien koopratif
cara ini, beri Klien mundah
penguatan perilaku menerima masukan
klien dari perawat
Memasukan cara
kontrol halusinasi A : SP I dapat teratasi
dengan menghardik
P : lanjutkan intervensi
dalam jadwal harian
klien SP II
Latih bicara/
bercakap-cakap
( Obi Prasetyo )
dengan orang lain
saat halusinasi
muncul
( Obi Prasetyo )
P : Lanjutkan intervensi
SP III
Latih klien cara
mengontrol
halusinasi dengan
kegiatan harian agar
halusinasi tidak
muncul
( Obi Prasetyo )
P : Lanjutkan intervensi
SP IV
Jelaskan cara
mengontrol
halusinasi dengan
teratur minum obat
( Obi Prasetyo )
Kamis 31 Gangguan 10.30 13.30
oktober persepsi sensori SP IV SP IV
2013 berhubungan Memvalidasi maslah S : klien mengatakan sudah
dengan dan latihan sebelumnya melakukan kegiatan sesuai
halusinasi Menjelaskan cara yang di jadwalkan bersama-
pendengaran mengontrol halusinasi sama. Klien mengatakan
dan dengan teratur minum halusinasi tidak sering
pengelihatan obat muncul saat klien
Tahapannya : melakukan kegiatan.
Menjelaskan manfaat O :
penggunaan obat pada klien jelas
pasien dengan pentingnya obat
gangguan jiwa yang di berikan di
Menjelaskan akibat rumah sakit
bila tidak di minum klien mengetahui
sesuai program akibatnya jika tidak
Menyarankan pada meminum obat
klien untuk sesuai program
melakukan control klien dapat
jika obat yang di menyebutkan
berikan telah habis manfaat terapi obat
Masukan cara kontrol yang di berikan
halusinasi dengan cara klien koopratif
teratur minum obat klien mau
dalam jadwal harian melakukan saran
klien yang di berikan.
A : SP IV dapat teratasi
P : lanjutkan intervensi
( Obi Prasetyo )
13.30
S : klien mengatakan
halusinasi yang di alami
klien sudah jarang muncul,
jika halusinasi muncul lien
sudah tau bagaimana
caranya mengontrol
halusinasi tersebut agar
dapat menghilang.
O:
Klien koopratif
Halusinasi jarang
terjadi
Klien tampak lebih
tenang
Interaksi dengan
orang lain bagus.
klien melakukan
aktivitas seperti yang
di jadwal
Klien sudah paham
manfaat minum obat
teratur
Klien tau jika obat
habis harus segera
kontrol ke RS
A : Gangguan persepsi
sensori berhubungan dengan
halusinasi pendengaran dan
pengelihatan dapat teratasi
P : lanjutkan intervensi
optimalkan minum
obat yang teratur
control ke RS jika
obat telah habis.
( Obi Prasetyo)
Senin, 28 waham 10.30 13.30
oktober kebesaran SP I
SP I
2013 berhubungan S : Klien mengatakan
dengan 1. Membina hubungan mempunyai kekebalan
halusinasi saling percaya pada tubuhnya. Klien
2. Membantu orientasi menganggap dirinya
realita mempunyai kekebalan
Tahapannya : karena ada yesus di
Memberikan dalam tubuhnya yang
Support pada klien, melindunginya.
tidak boleh O :
menyalahkan klien Bicara sering
3. Menganjurkan klien melantur
memasukkan dalam Menjelaskan realita
jadwal kegiatan harian tentang yang di alami
klien. klien
Klien masih
mempercayai bahwa
dirinya mempunyai
( Obi Prasetyo ) kekebalan
A : SP I teratasi sebagian
P : lanjutkan SP I
Membantu orientasi
realita
( Obi Prasetyo )
Selasa 29 10.30 SP I
oktober S : klien mengatakan
SP I
2013 dirinya masih mempunyai
1. Membantu orientasi kekebalan, klien meyakini
realita yesus yang ada di tubuhnya
Tahapannya : selalu melindunginya jadi
Jelaskan pada dirinya kebal
klien kalau yang
di alami klien O :
tidak di miliki saat bicara masih
2. Menganjurkan klien melantur
memasukkan dalam komunikasi terarah
jadwal kegiatan harian saat di jelaskan klien
klien. selalu menyangkal
hari ke 2 klien masih
membicarakan
dirinya mempunyai
( Obi Prasetyo ) kekebalan
A : SP I teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
SP I
Membantu orientasi
realita
( Obi Prasetyo )
Rabu 30 SP I SP I
oktober S : klien mengatakan
1. Membantu orientasi
2013 dirinya masih mempunyai
realita
kekebalan, klien meyakini
Tahapannya :
yesus yang ada di tubuhnya
Jelaskan pada klien
selalu melindunginya
kalau yang di alami
klien tidak di miliki
O:
orang normal
bicara masih
2. Menganjurkan klien
melantur
memasukkan dalam
saat bercerita masih
jadwal kegiatan harian
menceritakan
klien.
tentang
kekebalannya yang
di miliki
( Obi Prasetyo ) saat di jelaskan klien
selalu menyangkal
A : SP I teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
Optimalkan
konsumsi obat
(teratur minum obat)
Anjurkan untuk
kontrol ke RS saat
obat habis
( Obi Prasetyo )
S : klien mengatakan
mempuyai kekebalan, klien
mempunyai kekebalan
karena terdapat yesus di
tubuhnya sehingga
menjadikan tubuhnya kebal
O:
selama 3x pertemuan
klien selalu
menyangkal saat di
jelaskan tentang
kekebalannya
klien selalu bercerita
tentang
kekebalannya
klien bicara melantur
tentang
kekebalannya
komunikasi terarah
A : waham kebesaran
berhubungan dengan
halusinasi teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
bantu orientasi
realita tentang
waham yang di
alami klien
( Obi Prasetyo)
Senin 28 Koping individu SP I SP I
oktober tidak efektif
1. Membina hubungan S :
2013 berhubungan
saling percaya
dengan klien mengatakan
2. Membantu pasien
gangguan proses belum tau
mengenal koping yang
pikir bagaimana cara
tidak efektif
untuk mengatasi
3. Menganjurkan kooping
masalah (halusinasi)
konstruktif: bicara
yang di alami, klien
terbuka dengan orang
hanya diam saat
lain
masalahnya muncul
menjelaskan manfaat
klien mengatakan
bicara terbuka dengan
tetangganya yang
orang lain
mengguna-gunanya
4. Memaasukkan ke jadwal
sehingga menjadi
harian klien seprti sekarang
O:
klien koopratif
komunikasi terarah,
( Obi Prasetyo )
tetapi kadang
melantur
klien mau berbicara
terbuka dengan
orang lain
klien tau manfaat
berbicara terbuka
dengan orang lain
A : SP I dapat teratasi
P : lanjutkan SP II
Mengajarkan koping
konstruktif: melakukan
aktivitas
(obi prasetyo)
Selasa 29 SP II SP II
oktober
1. Mengevaluasi jadwal S :
2013
kegiatan sebelumnya
klien mengatakan
pada klien
tau cara mengatasi
2. Mengengajarkan
masalah dengan
koping konstruktif:
berbicara dengan
melakukan kegiatan
orang lain.
Menjelaskan
Klien mengatakan
pentingnya aktifitas
lebih plong saat
yang teratur untuk berbicara terbuka
mengatasi halusinasi dengan orang lain.
Mendiskusikan O:
aktifitas yang biasa
klien koopratif
dilakukan oleh klien
klien mau berdiskusi
Menyusun jadwal
untuk mengatasi
aktifitas sehari-hari
masalahnya dengan
sesuai dengan
beraktivitas
aktifitas yang telah
klien tau manfaat
di latih
aktifitas untuk
3. Memaasukkan ke
mengatasi
jadwal harian klien
masalahnya
A : SP II dapat teratasi
P : lanjutkan intervensi
( Obi Prasetyo )
Mengajarkan koping
konstruktif: latihan
fisik/olah raga
( Obi Prasetyo )
P : lanjutkan intervensi
Optimalkan aktivitas
klien untuk
mengatasi masalah
klien
( Obi Prasetyo )
O:
klien koopratif
klien lebih tenang
klien tau cara
mengatasi
masalahnya sendiri
klien sudah tidak
menyalahkan
tetangganya lagi
klien sudah
menerima
keadaannya
sekarang dengan
ikhlas
A : koping individu tidk
efektif berhubungan dengan
gangguan proses piker
teratasi sebagian.
P : lanjutkan intervensi
Optimalkan
mekanisme-mekaisme
koping yang
konstruktif
(Obi Prasetyo)
STRATEGI PELAKSANAAN (SP)
SP 1 P
Pertemuan ke 1
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien:
Klien mengatakan mendengar suara yang menyuruhnya menjadi pastur dan melihatsosok
yesus.
2. Diagnosa keperawatan:
3. Tujuan
4. Tindakan
a. Sapa klien dengan ramah sambil berjabat tangan, tanyanakan nama lengkap
dan nama panggilan yang disukai.
a. Observasi tingkah laku klien terkait dengan halusinasi.
b. Diskusikan dengan klien tentang isi, frekwensi, waktu, respon dan perasaan
saat timbul halusinasi.
c. Diskusikan dengan klien tentang cara mengontrol halusinasi.
d. Ajarkan cara mengontrol halusinasi dengan menghardik.
e. Masukkan dalam jadwal harian.
B.STRATEGI KOMUNIKASI TINDAKAN KEPERAWATAN
ORIENTASI:
1. Salam Terapeutik
”Selamat pagi bapak, perkenalkan nama saya Obi prasetyo biasa di panggil Obi saya
Mahasiswa keperawatan dari AKPER Notokusumo Yogyakarta yang akan merawat bapak .
Nama bapak siapa?Bapak Senang dipanggil apa”
2. Evaluasi/validasi
”Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apa keluhan bapak saat ini”
3. Kontrak
* Topik
”Baiklah, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang suara dan yang di lihat oleh bapak
selama ini?
* Tempat
* Waktu
KERJA:
”Apakah bapak mendengar suara tdan melihat sesuatu yang tidak di dengar atau di lihat
oleh orang lain?Apa yang dikatakan suara itu?”sosok apa yang bapak lihat itu?
” Apa yang bapak rasakan pada saat mendengar suara dan melihat sosok itu?”
”Apa yang bapak lakukan saat mendengar suara dan melihat sosok itu? Apakah dengan
cara itu suara-suaradan yang dilihat bapak itu hilang? Bagaimana kalau kita belajar cara-
cara untuk mencegah suara-suara dan yang dilihat bapak itu muncul?
” bapak , ada empat cara untuk mencegah halusinasi itu muncul. Pertama, dengan
menghardik suara dan pengelihatan tersebut. Kedua, dengan cara bercakap-cakap dengan
orang lain. Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal, dan yang ke empat minum
obat dengan teratur.”
”Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik”.
”Caranya sebagai berikut: saat suara-suara dan pengelihatan itu muncul, langsung bapak
tutup telinga dan mata kemudian bilang, pergi saya tidak mau dengar, … Saya tidak mau
dengar. Kamu suara palsu. Begitu diulang-ulang sampai suara itu tak terdengar lagi. Coba
bapak peragakan! Nah begitu, … bagus! Coba lagi! Ya bagus bapak B sudah bisa”
TERMINASI:
1. Evaluasi Subyektif
2. Evaluasi obyektif
Kalau suara-suara dan pengelihatan itu muncul lagi, silakan coba cara tersebut !
3. RTL
bagaimana kalu kita buat jadwal latihannya. Mau jam berapa saja latihannya? (Saudara
masukkan kegiatan latihan menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan harian pasien).
4. Kontrak
* Topik
Bagaimana kalau kita bertemu lagi untuk belajar dan latihan mengendalikan suara-suara
dengan cara yang kedua?
* Waktu
Jam berapa pak?Bagaimana kalau besok? Berapa lama kita akan berlatih?
* Tempat
Dimana tempatnya”
SP 2P
Pertemuan ke 2
A.PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien:
Tindakan
a. Evaluasi/validasi
b. Ajarkan cara mnengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan orang lain,
c. Masukkan dalam jadwal harian.
Orientasi:
1. Salam terapeutik
2. Evaluasi/validasi
Apakah suara-suara dan pengelihatannya masih muncul ? Apakah sudah dipakai cara yang
telah kita latih?Berkurangkan suara-suara dan pengelihatannyanya? Bagus !
3. Kontrak
* Topil
Sesuai janji kita tkemarin saya akan latih cara kedua untuk mengontrol halusinasi dengan
bercakap-cakap dengan orang lain.
* Waktu
* Tempat
Kerja:
“Cara kedua untuk mencegah/mengontrol halusinasi yang lain adalah dengan bercakap-
cakap dengan orang lain. Jadi kalau bapak mulai mendengar suara-suara dan melihat sosok
yang bapak katakan, langsung saja cari teman untuk diajak ngobrol. Minta teman untuk
ngobrol dengan bapak Contohnya begini; … tolong, saya mulai dengar suara-suara dan
melihat sosok yesus. Ayo ngobrol dengan saya! Atau kalau ada orang dirumah misalnya
istri,anak bapak katakan: bu, ayo ngobrol dengan bapak, bapak sedang dengar suara-suara
dan melihat sosok. Begitu bapak Coba bapak lakukan seperti saya tadi lakukan. Ya, begitu.
Bagus! Coba sekali lagi! Bagus! Nah, latih terus ya bapak!”
Terminasi:
1. Evaluasi Subyektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah latihan ini? Jadi sudah ada berapa cara yang bapak
pelajari untuk mencegah suara-suara itu? Bagus,
2. Evaluasi Obyektif
Bagaimana kalau kita masukkan dalam jadwal kegiatan harian bapak. Mau jam berapa
latihan bercakap-cakap? Nah nanti lakukan secara teratur serta sewaktu-waktu suara itu
muncul!
4. Kontrak
* Topik
Besok siang saya akan ke mari lagi. Bagaimana kalau kita latih cara yang ketiga yaitu
melakukan aktivitas terjadwal?
* Waktu
Mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 12.00 setelah makan siang?
* Tempat
SP 3 P
Pertemuan ke 3
A.PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien:
Klien sudah mengetahui cara- cara yang dapat digunakan untuk memutus atau
menghilangkan halusinasi
2. Diagnosa keperawatan: Gangguan persepsi sensori: halusinasi dengar dan pengelihatan
3. Tujuan : Klien dapat mengontrol halusinasinya
4. Tindakan
a. Evaluasi/validasi
b. Ajarkan cara mnengontrol halusinasi dengan melakukan aktivitaS
c. Masukkan dalam jadwal harian.
Orientasi:
1. Salam Terapeutik
2.Evaluasi/validasi
Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apakah suara-suaranya masih muncul ? Apakah sudah
dipakai dua cara yang telah kita latih ? Bagaimana hasilnya ? Bagus !
3. Kontrak
* Topik
Sesuai janji kita, hari ini kita akan belajar cara yang ketiga untuk mencegah halusinasi yaitu
melakukan kegiatan terjadwal.
* Tempat
* Waktu
Kerja:
“Apa saja yang biasa bapak lakukan? Pagi-pagi apa kegiatannya, terus jam berikutnya
(terus ajak sampai didapatkan kegiatannya sampai malam). Wah banyak sekali kegiatannya.
Mari kita latih dua kegiatan hari ini (latih kegiatan tersebut). Bagus sekali bapak bisa
lakukan. Kegiatan ini dapat bapak lakukan untuk mencegah suara tersebut muncul. Kegiatan
yang lain akan kita latih lagi agar dari pagi sampai malam ada kegiatan.
Terminasi:
1. Evaluasi Subyektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap cara yang ketiga untuk mencegah
suara-suara dan pengelihatan bapak? Bagus sekali! Coba sebutkan 3 cara yang telah kita
latih untuk mencegah suara-suara dan pengelihatan sosok yang bapak lihat.
2. Evaluasi Obyektif
3. RTL
. Mari kita masukkan dalam jadwal kegiatan harian bapak Coba lakukan sesuai jadwal
ya!(Saudara dapat melatih aktivitas yang lain pada pertemuan berikut sampai terpenuhi
seluruh aktivitas dari pagi sampai malam)
4. Kontrak
* Topik
Bagaimana kalau besok setelah makan siang, kita membahas cara minum obat yang baik
serta guna obat.
* Waktu
* Tempat
SP 4 P
Pertemuan ke 4
A.PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien:
4. Tindakan
a. Evaluasi/validasi
b. Diskusikan dengan klien tentang nama obat,dosis, efek dan efek samping dan
cara pemberian
c. Diskusikan dengan klien 5 B prinsip minum obat
d. Masukkan dalam jadwal harian.
Orientasi:
1. Salam Terapeutik
Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apakah halusinasi yang bapak alami masih muncul ?
Apakah sudah dipakai tiga cara yang telah kita latih ? Apakah jadwal kegiatannya sudah
dilaksanakan ? Apakah pagi ini sudah minum obat?
3. Kontrak
* Topik
Baik. Hari ini kita akan mendiskusikan tentang obat-obatan yang bapak minum.
* Waaktu
* Tempat
Kerja:
“bapak adakah bedanya setelah minum obat secara teratur. Apakah halusinasi
berkurang/hilang ? Minum obat sangat penting supaya halusinasi yang bapak dengar dan
bapak lihat yang mengganggu bapak selama ini tidak muncul lagi. Berapa macam obat yang
bapak minum ? (Perawat menyiapkan obat pasien) . Ini yang putih (THP)2 kali sehari jam
nya pagi hari saat sarapan pagi dan sore hari setelah makan/ 12 jam sekali, gunanya untuk
rileks dan tidak kaku. Ini yang merah jambu (HPD) 2kali sehari jam nya sama gunanya
untuk pikiran biar tenang. Sedangkan yang putih ini lagi (HPD) 2kali sehari jamnya sama,
gunanya untuk menghilangkan kecemasan dan halusinasi. Kalau halusinasi sudah hilang
obatnya tidak boleh diberhentikan. Nanti konsultasikan dengan dokter, sebab kalau putus
obat, bapak akan kambuh dan sulit untuk mengembalikan ke keadaan semula. Kalau obat
habis bapak bisa minta ke dokter untuk mendapatkan obat lagi. bapak juga harus teliti saat
menggunakan obat-obatan ini. Pastikan obatnya benar, artinya bapak harus memastikan
bahwa itu obat yang benar-benar punya bapak Jangan keliru dengan obat milik orang lain.
Baca nama kemasannya. Pastikan obat diminum pada waktunya, dengan cara yang benar.
Yaitu diminum sesudah makan dan tepat jamnya bapak juga harus perhatikan berapa
jumlah obat sekali minum, dan harus cukup minum 10 gelas per hari”
Terminasi:
1, Evaluasi Subyektif
2. Evaluasi Obyektif
Sudah berapa cara yang kita latih untuk mencegah suara-suara? Coba sebutkan! Bagus!
(jika jawaban benar).
3. RTL
Mari kita masukkan jadwal minum obatnya pada jadwal kegiatan bapak Jangan lupa pada
waktunya minta obat pada perawat atau pada keluarga kalau di rumah. Nah makanan sudah
datang.
4. Kontrak
* Topik
Besok kita ketemu lagi untuk melihat manfaat 4 cara mencegah suara yang telah kita
bicarakan.
* Waktu
* Tempat
orientasi
Salam Terapeutik
”Selamat pagi bapak, perkenalkan nama saya Obi prasetyo biasa di panggil Obi saya
Mahasiswa keperawatan dari AKPER Notokusumo Yogyakarta yang akan merawat bapak .
Nama bapak siapa?Bapak Senang dipanggil apa”
2. Evaluasi/validasi
”Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apa keluhan bapak saat ini”
3. Kontrak
* Topik
“Bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang apa yang bapak rasakan sekarang?”
* Tempat
KERJA:
“Saya mengerti bapak merasa bahwa bapak mempunyai ilmu kekebalan, tapi sulit bagi saya
untuk mempercayainya karena setahu saya orang biasa itu tidak ada yang mempunyai
kekebalan seperti yang di rasakan bapak tersebut., “
“bapak ada ditempat yang aman, saya dan keluarga bapak akan selalu menemani bapak”
“Apa saja yang Bapak harapkan selama ini, bisa Bapak ceritakan kepada saya?”
TERMINASI
orientasi
Salam Terapeutik
”Selamat pagi bapak, masih ingat dengan saya tidak?iya pak benar”
2. Evaluasi/validasi
”Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apa keluhan bapak saat ini”
3. Kontrak
* Topik
“Bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang apa yang bapak rasakan sekarang?”
* Tempat
* Waktu
Berapa lama? Bagaimana kalau 30 menit”
KERJA:
“bapak tau tidak kerugian kalau seumpama bapak mempraktekkan kekuatan bapak ini?
“kerugiannya kalau orang lain melihatnya pasti takut,dan bapak kan punya anak bagaimana
kalau anak bapak menirukan yang bapak lakukan?”
“bagaimana bapak?sudah tau belum kerugiannya jika bapak melakukan tindakan yang
bapak katakan tadi?”
TERMINASI
orientasi
Salam Terapeutik
”Selamat pagi bapak, masih ingat dengan saya tidak?iya pak benar”
2. Evaluasi/validasi
”Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apa keluhan bapak saat ini”
3. Kontrak
* Topik
“Bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang apa yang bapak rasakan sekarang?”
* Tempat
* Waktu
Berapa lama? Bagaimana kalau 30 menit”
KERJA:
“bapak kan sudah tau apa kerugian dari yang bapak rasakan tersebut jika bapak
memraktekkannya”
“jadi sebaiknya bapak coba lupakan yang bapak rasakan tentang kekebalan bapak itu,
karena itu bisa merugikan buat bapak dan orang lain yang ad di sekitar bapak”
“bagaimana bapak?sudah tau belum kerugiannya jika bapak mempraktekkan yang bapak
rasakan tersebut?”
“sebaiknya bapak jangan coba-coba mempraktekkan hal-hal ang dapat merugikan tersebut
ya pak”
TERMINASI
Pertemuan : 1
A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
Klien kurang mampu memulai pembicaraan, klien tampak duduk diam di depan
ruang perawatan.
2. Diagnosa keperawatan
Koping individu tidak efektif
3. Tujuan
TUM : Klien dapat memiliki koping yang efektif
TUK 1 :
Klien dapat membina hubungan saling percaya
klien tau manfaat koping konstruktif : bicara terbuka dengan orang lain
“Baik, bapak, saya dengar bapak ada masalah ya dengan tetangga bapak?yang
membuat bapak seperti ini apa? “
“bapak tidak boleh menuduh tetangga bapak sembarangan, kan bapak tidak tau
kenyataannya, jadi bapak tidak boleh menyalahkan orang lain.”
“coba ya bapak lebih bicara terbuka dengan orang lain, jadi bapak tidak
memendam masalahnya sendirian.kalau bapak cerita ke orang lain kan perasaan
bapak lebih tenang”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subyektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah berbincang-bincang, mengungkapkan
perasaan kepada saya?”
b. Evaluasi Obyektif
“Coba Pak masih ingat tidak apa saja yang kita bicarakan tadi. Kita ulangi
bersama ya pak.”
c. Rencana Tindak Lanjut
“Nah Pak, sudah merasa plong kan bisa bercerita seperti ini. Besok lagi kalau
bapak merasa ada unek-unek yang mengganjal coba disampaikan kepada
orang terdekat bapakak, supaya bapakak tidak merasa terbebani.”
d. Kontrak
1) Topik
“Pak, nanti kita ngobrol lagi ya tentang hal-hal yang membuat pak merasa
plong dengan masalah yang dihadapi.”
2) Tempat
“Pak mau dimana ngobrolnya? Disini saja ya.”
3) Waktu
“Mau berapa lama pak? 10 menit ya.”
“Baiklah kalau begitu, sampai jumpa nanti pak.”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Pertemuan : Ke-2
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
Klien sedang duduk di depan ruang perawatan bersama klien yang lain. Klien
tampak diam.
2. Diagnosa keperawatan
Koping individu tidak efektif
3. Tujuan
TUM : Klien dapat memiliki koping yang efektif
TUK :
1. Klien dapat mengidentifikasi koping perilaku yang berkaitan dengan
kesadaran yang dihadapi
2. klien mampu mengatasi masalah dengan koping yang efektif
3. klien tau manfaat koping konstruktif :melakukan aktivitas
“bapak kan pernah bilang kalau cara mengatasi masalah hanya dengan diam, itu
sudah bagus ya pak, diam memang salah satu cara yang tepat tetapi bapak juga
harus tetap mengungkapkan perasaan itu supaya Pak tidak terbebani dan bapak
juga dapat melupakan masalah yang di alami bapak dengan melakukan aktivitas.”
“nanti saya akan buatkan jadwal kegiatan ya buat bapak supaya bapak dapat
melupakan masalah yang di alami bapak dengan melakukan kegiatan”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subyektif
“Nah, setelah bercerita bagaimana sekarang? Apakah Pak merasa baik-baik
saja?”
b. Evaluasi Obyektif
“Nah, sekarang pak sudah tahu ya, dua cara mengatasi masalah yaitu pertama
dengan berbicara terbuka dengan orang laian dan melakukan kegiatan untuk
melupakan masalah.”
c. Rencana Tindak Lanjut
“Berhubung bapak kini sudah tahu, jadi apabila bapak memiliki masalah,
sebaiknya bapak mengungkapkan perasaan Pak ke orang terdekat Pak dan
melakukan kegiatan ya pak.”
d. Kontrak
1) Topik
“Baik pak, waktu sudah habis, kita bincang-bincang lagi bercerita tentang
cara pemecahan masalah dengan cara latihan fisik/olahraga .
2) Tempat
“Mau dimana pak kita bincang-bincangnya? Disini saja ya pak.”
3) Waktu
“Mau berapa lama pak? 10 menit ya pak.”
“Kalau begitu saya permisi dulu pak.”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Pertemuan : Ke-3
A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien :
Klien sedang duduk di tempat tidur bersama teman sekamarnya, klien tampak
segar.
2. Diagnosa keperawatan
Koping individu tidak efektif
3. Tujuan
TUM : Klien dapat memiliki koping yang efektif
TUK 4 :
klien mampu mengatasi masalah dengan koping yang efektif
Klien dapat mengatasi masalah dengan koping konstruktif : latihan fisik/
olahraga
4. Rencana tindakan keperawatan
Evaluasi jadwal kegiatan sebelumnya pada klien
Ajarkan koping konstruktif: latihan fisik/olah raga
Masukkan ke jadwal harian klien
B. Strategi Komunikasi Tindakan Keperawatan
1. Fase Orientasi
a. Salam Terpeutik
“Selamat siang Pak,,”
b. Validasi
“Sebelum memulai saya ingin bertanya tentang topik tadi ya pak, bagaimana
cara mengahadapi masalah yang benar?”
c. Kontrak
1) Topik
“Baik pak, sekarang kita akan berbincang-bincang tentang penanganan
masalah yang terakhir yaitu dengan koping konstruktif latihan fisik/ olah
raga. “
2) Tempat
“Dimana kita akan berbincang-bincang pak? Disini saja ya pak?”
3) Waktu
“Mau berapa lama pak? 10 menit saja ya.”
2. Fase Kerja
“Nah Pak, kemarin kan bapak sudah tau dua cara bagaimana mengatasi masalah
bapak,yang pertama dengan bicara terbuka dengan orang lain dan melakukan
kegiatan aktivitas sekarang saya jelaskan cara mengatasi masalah dengan
melakukan kegiatan latihan fisik/ olahraga.”
“saya jelaskan ya pak manfaat latihan fisik/ olahraga untuk mengatasi masalah
bapak”
“waktu masalah bapak muncul bapak bias melakukan latihan fisik/ olahraga di
kamar bapak,tujuannya agar bapak lupakan masalah yang bapak alami,kan kalau
waktu bapak melakukan latihan fisik bapak tidak lagi ingat masalah yang bapak
alami.”
“iya ini seperti cara yang ke dua dengan melakukan aktivitas tetapi ini dengan
cara melakukan kegiatan latihan fisik, bapak juga bias memasukkan latihan
fisik/olah raga ini dalam jadwal kegiatan harian bapak, gunanya untuk melupakan
masalah yang bapak alami”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subyektif
“Bagaimana Pak setelah bincang-bincang? Apakah jelas atau menjadi
bingung?”
b. Evaluasi Obyektif
“Nah coba sekarang kegiatan apa saja yang masuk ke dalam daftar jadwal?
Ya, bagus ya pak.”
c. Rencana Tindak Lanjut
“Jadwal yang sudah dpakat dilaksanakan ya pak, dipatuhi supaya bapak tidak
bosan.”
d. Kontrak
1) Topik
“Baik Pak, waktu sudah habis, kita akan bincang-bincang lagi tentang hal-
hal yang membuat Pak untuk mencapai tujuan yang realistik.”
2) Tempat
“Dimana kita akan berbincang-bincang pak? Disini saja ya.”
3) Waktu
“Mau berapa lama pak kita bincang-bincangnya? Sekitar 10 menit ya pak.”
“besok saya akan mengevaluasi apakah yang saya ajarkan pada bapak
dapat berguna bagi bapak dan dapat mengurangi masalah yang bapak
alami.”
“baiklah pak sampai jumpa lagi besok ya pak”