Anda di halaman 1dari 7

Ny.

Meri, 30 tahun, diantar oleh tetangganya ke IGD RS dengan keluhan sesak nafas yang
semakin hebat disertai mengi sejak satu hari yang lalu. Keluhan disertai dengan batuk berdahak
berwarna kuning kehijauan. Ny. Meri sudah mengkonsumsi obat pelega nafas yang biasa
dipakai tetapi tidak ada perbaikan. Tiga hari yang lalu, mengeluh demam, batuk berdahak
warna putih yang sulit dikeluarkan serta sesak. Keluhan berkurang dengan obat yang rutin
dipakainya.

Satu bulan terakhir ini, Ny. Meri mengalami sesak lebih dari 2 x seminggu dan sering terbangun
di malam hari karena sesaknya. Sesak biasanya tidak mengganggu aktivitas sehari-hari. Ny.
Meri mendapatkan inhaler pelega sesak dan pejncegah serangan dari dokter di poliklinik tetapi
hanya memakai inhaler pelega sesak namun tidak mau memakai obat inhaler pencegah
serangan karena merasa sesak tidak cepat menghilang bila memakai obat tersebut.

Enam bulan yang lalu Ny. Meri dianter ke IGD karena mengalami serangan asma. Ny. Meri
dinebulasi sebanyak dua kali dan sesak berkurang. Ny. Meri kontrol ke poliklinik beberapa kali
dan dilakukan tes spirometri dan penilaian tingkat kontrol asma (hasil terlampir)

KLARIFIKASI ISTILAH

Mengi / wheezing = suara pernafasan frekuensi tingi nyaring yang terdengar diakhir ekspirasi

Inhaler = Alat untuk memberikan uap atau obat-obatan yang diuapkan melalui inalasi

Nebulisasi = Pengobatan dengan aerosol

Dermatitis Atopi

Asma = Serangan dipsnea paroksismal berulang, disertai mengi akibat kontraksi spasmodik
bronki

Spirometri = Metode pemeriksaan untuk mengevaluasi fungsi paru

VEP1 = Volume Ekspirasi Paksa detik pertama

KVP = Kapasitas Vital Paksa


IDENTIFIKASI MASALAH

1. Ny. Meri, 30 tahun, diantar oleh tetangganya ke IGD RS dengan keluhan sesak nafas
yang semakin hebat disertai mengi sejak satu hari yang lalu. Keluhan disertai dengan
batuk berdahak berwarna kuning kehijauan. Ny. Meri sudah mengkonsumsi obat pelega
nafas yang biasa dipakai tetapi tidak ada perbaikan.
2. Tiga hari yang lalu, mengeluh demam, batuk berdahak warna putih yang sulit
dikeluarkan serta sesak. Keluhan berkurang dengan obat yang rutin dipakainya.
3. Satu bulan terakhir ini, Ny. Meri mengalami sesak lebih dari 2 x seminggu dan sering
terbangun di malam hari karena sesaknya. Sesak biasanya tidak mengganggu aktivitas
sehari-hari. Ny. Meri mendapatkan inhaler pelega sesak dan pejncegah serangan dari
dokter di poliklinik tetapi hanya memakai inhaler pelega sesak namun tidak mau
memakai obat inhaler pencegah serangan karena merasa sesak tidak cepat menghilang
bila memakai obat tersebut.
4. Enam bulan yang lalu Ny. Meri dianter ke IGD karena mengalami serangan asma. Ny.
Meri dinebulasi sebanyak dua kali dan sesak berkurang. Ny. Meri kontrol ke poliklinik
beberapa kali dan dilakukan tes spirometri dan penilaian tingkat kontrol asma (hasil
terlampir)
5. Ny. Meri mengalami sesak sejak usia 15 tahun, terutama saat cuaca dingin, terhiruo
debu, tercium bau menyengat atau kelelahan. Ny. Meri sering bersin-bersin
6. Pemeriksaan fisik
7. Keadaan Spesifik
8. Pemeriksaan Spirometri dan Kontrol Asma
ANALISIS MASALAH

1. Ny. Meri, 30 tahun, diantar oleh tetangganya ke IGD RS dengan keluhan sesak nafas
yang semakin hebat disertai mengi sejak satu hari yang lalu. Keluhan disertai dengan
batuk berdahak berwarna kuning kehijauan. Ny. Meri sudah mengkonsumsi obat pelega
nafas yang biasa dipakai tetapi tidak ada perbaikan.
a. Bagaimana tatalksana awal pasien asma?
Inhalasi agonis beta-2 kerja singkat (setiap 20 menit, 3 kali dalam 1 jam), atau
Bronkodilator oral (Dosis salbutamol: Dosis awal 2-4 mg , 3 atau 4 kali sehari
(dosis jangan melebihi 32 mg sehari)
b. Apa indikasi rawat inap pada pasien asma?
c. Apa penyebab keluhan sesak nafas disertai mengi pada Ny. Meri?
d. Bagaimana hubungan batuk berdahak berwarna kuning kehijauan dengan
keluhan sesak nafas yang dialami Ny. Meri?
e. Mengapa tidak terjadi perbaikan sesudah mengkonsumsi obat pelega nafas?
f. Bagaimana mekanisme sesak nafas pada Ny. Meri?
Asma ditandai dengan kontraksi spastic dari otot polos bronkhiolus yang
menyebabkan sukar bernafas. Penyebab yang umum adalah hipersensitivitas
bronkhioulus terhadap benda-benda asing di udara. Reaksi yang timbul pada
asma tipe alergi diduga terjadi dengan cara sebagai berikut : seorang yang alergi
mempunyai kecenderungan untuk membentuk sejumlah antibody Ig E abnormal
dalam jumlah besar dan antibodi ini menyebabkan reaksi alergi bila reaksi
dengan antigen spesifikasinya.
Pada asma, antibody ini terutama melekat pada sel mast yang terdapat
pada interstisial paru yang berhubungan erat dengan brokhiolus dan bronkhus
kecil. Bila seseorang menghirup alergen maka antibody Ig E orang tersebut
meningkat, alergen bereaksi dengan antibodi yang telah terlekat pada sel mast
dan menyebabkan sel ini akan mengeluarkan berbagai macam zat, diantaranya
histamin, zat anafilaksis yang bereaksi lambat (yang merupakan leukotrient),
faktor kemotaktik eosinofilik dan bradikinin.
Efek gabungan dari semua faktor-faktor ini akan menghasilkan adema
lokal pada dinding bronkhioulus kecil maupun sekresi mucus yang kental dalam
lumen bronkhioulus dan spasme otot polos bronkhiolus sehingga menyebabkan
tahanan saluran napas menjadi sangat meningkat Pada asma , diameter
bronkiolus lebih berkurang selama ekspirasi dari pada inspirasi.

2. Tiga hari yang lalu, mengeluh demam, batuk berdahak warna putih yang sulit
dikeluarkan serta sesak. Keluhan berkurang dengan obat yang rutin dipakainya.
a. Bagaimana hubungan keluhan tiga hari yang lalu dengan keluhan yang
sekarang?
b. Bagaimana mekanisme perubahan warna dahak dari putih ke kuning kehijauan?
c. Mengapa tiga hari yang lalu obat masih bisa mengurangi keluhan?

3. Satu bulan terakhir ini, Ny. Meri mengalami sesak lebih dari 2 x seminggu dan sering
terbangun di malam hari karena sesaknya. Sesak biasanya tidak mengganggu aktivitas
sehari-hari. Ny. Meri mendapatkan inhaler pelega sesak dan pencegah serangan dari
dokter di poliklinik tetapi hanya memakai inhaler pelega sesak namun tidak mau
memakai obat inhaler pencegah serangan karena merasa sesak tidak cepat menghilang
bila memakai obat tersebut.
a. Apa makna klinis dari sesak lebih dari 2 x seminggu dan sering terbangun di
malam hari karena sesaknya. Sesak biasanya tidak mengganggu aktivitas sehari-
hari?
b. Bagaimana klasifikasi dari asma?

c. Apa dampak dari tidak mengkonsumsi obat inhaler pencegah serangan?


d. Bagaimana perbedaan cara kerja inhaler reliever dan controler?

4. Enam bulan yang lalu Ny. Meri diantar ke IGD karena mengalami serangan asma. Ny.
Meri dinebulasi sebanyak dua kali dan sesak berkurang. Ny. Meri kontrol ke poliklinik
beberapa kali dan dilakukan tes spirometri dan penilaian tingkat kontrol asma (hasil
terlampir)
a. Apa yang dimaksud dengan serangan asma?
b. Bagaimana klasifikasi dari serangan asma?
c. Apa indikasi dilakukan nebulisasi?
Asma Bronkialis, Penyakit Paru Obstruksi Kronik, Sindroma Obstruksi Post
TB, dan Mengeluarkan dahak

d. Apa makna klinis dari sesak berkurang setelah dinebulisasi sebanyak dua kali?
e. Apa indikasi dilakukan tes spirometri dan penilaian tingkat kontrol asma?
f. Bagaimana cara menilai tingkat kontrol asma?
g. Bagaimana interpretasi dari hasil pemeriksaan spirometri tanggal 10 Maret
2018?
h. Bagaimana interpretasi dari hasil pemeriksaan spirometri tanggal 20 April
2018?
i. Bagaimana interpretasi dari hasil penilaian tes kontrol asma?
j. Bagaimana prosedur pemeriksaan tes spirometri?

5. Ny. Meri mengalami sesak sejak usia 15 tahun dan Riwayat Keluarga
a. Apa makna klinis dari sesak sejak usia 15 tahun, terutama saat....?
b. Apa makna klinis dari Ny. Meri sering bersin-bersin.....bau menyengat?
c. Apa makna klinis dari riwaya penyakt Ibu dan Adik Ny. Meri?
d. Bagaimana hubungan pekerjaan dengan keluhan Ny Meri?
e. Apakah ada kemungkinan anak Ny Meri mengalami keluhan yang sama seperti
Ny Meri?

6. Pemeriksaan fisik
a. Bagaimana interpretasi dari hasil pemeriksaan fisik
b. Bagaimana mekanisme abnormalitas dari hasil pemeriksaan fisik?
c. Mengapa suhu tubuh Ny. Meri sudah kembali normal dibandingkan tiga
hari yang lalu?

7. Keadaan Spesifik
a. Bagaimana interpretasi dari hasil pemeriksaan fisik spesifik?
b. Bagaimana mekanisme abnormalitas dari hasil pemeriksaan fisik spesifik?
c. Bagaimana interpretasi dari hasil pemeriksaan laboratorium?
d. Bagaimana mekanisme abnormalitas dari hasil pemeriksaan laboratorium?

Hipotesis:

Ny. Meri, 30 tahun, diduga mengalami serangan asma berat dengan faktor pencetus infeksi
LI

1. Anatomi, Histologi dan Fisiologi Saluran Nafas (Hubungan dgn asma)


2. ASMA (GINA 2018) (tatalaksana emergency)
3. Spirometri

Anda mungkin juga menyukai