Lidokain HCl 4%
Gliserol 0,1%
NaH2PO4 0,56%
Na2HPO4 0,284%
MASTER FORMULA
DASAR FORMULASI
obat pada pasien yang mual dan muntah memiliki kerugian nyata yaitu
a. Lidokain praktis tidak larut dalam air sedangkan lidokain HCl sangat
b. Lidokain HCl memiliki efek sebagai obat migren dan sakit kepala. (5)
c. Lidokain HCl sangat larut dalam air dan dalam alkohol; larut dalam
II.1.1 Farmakologi
c. Obat ini tergolong obat antiaritmia kelas IB, yang sedikit sekali
Purkinje bila nilai Vm normal. Akan tetapi efek penekanan obat kelas
membran. (11)
II.1.2 Farmakokinetik
per ml, 60-80 persen dari lidokain adalah berikatan dengan protein.
II.1.3 Indikasi
b. Lidokain HCl mengurangi rasa sakit kepala migren dan mual. (7)
c. Lidokain memiliki indeks terapi yang luas dari penggunaan klinik
II.1.4 Kontraindikasi
a. Perasaan terbakar atau kaku (mati rasa) pada lubang hidung atau
sekitar mata. Kaku (mati rasa) pada sekitar tenggorokan. Rasa tidak
1) Pada SSP
2) Pada kulit
transdermal patch.
3) Kehamilan
neonatal.
c. Yang terpenting adalah rasa lena (surf.), juga pada dosis biasa. (12)
II.1.6 Dosis
II.1.7 Perhatian
II.1.9 Stabilitas
d. Tidak bercampur dengan kondisi basa kuat, metil vinil eter, zink. (9)
II.1.10 Cara Sterilisasi
Zat aktif perlu dihindari dari sumber panas dan nyala api sehingga
metode sterilisasi panas kering ataupun lembab. Selain itu, Lidokain HCl
II.1.11 Inkompabilitas
a. Gliserol
Kombinasi dari tekanan yang tinggi dan diameter kecil dari mulut/lubang
RM/BM : Na2HPO4/141,96
Pemerian : serbuk putih , kristal tidak berbau tidak berwarna
Kelarutan : sangat larut dalam air, lebih pada air panas atau
RM/BM : NaH2PO4/119,98
kristal transparan.
Kelarutan : larut dalam satu bagian air, sangat agak larut dalam
etanol (95%)
Stabilitas : secara kimia stabil, walaupun agak kristal. Pada
dengan autoklaf.
membuih.
RM/BM : H2O/18,02
dan uap)
METODE KERJA
III.1.1 Alat
timbang, lumpang dan alu, pipet tetes, pipet volume, pinset, sendok
tanduk.
III.1.2 Bahan
A. Persiapan
dengan HCl 0,1 N panas selama 30 menit lalu dibilas dengan air
API.
4. Disterilkan alat dan bahan sesuai dengan metode yang sesuai.
B. Pencampuran
larutan sisanya.
C. Pengemasan
menit.
III.3 Perhitungan
2. Metilselulosa = 0,3% x 10 ml = 30 mg
3. NaH2PO4 = 0,56% x 10 ml = 56 mg
4. Na2HPO4 = 0,284% x 10 ml = 28,4 mg
2. Gliserol = 10 mg x 10 = 100 mg
3. NaH2PO4 = 56 mg x 10 = 560 mg
0,52−(0,695) −0,175
= = = - 0,303 (Hipertonis)
0,576 0,576
DAFTAR PUSTAKA
10. Katzung BG & Miller RD. Anestetik Lokal. Di dalam : Katzung BG,
2005. Hal.328-330
13. Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia, Edisi III Jakarta: Dep Kes RI.
Hal. 10
Publishing Co,USA.