No. Parameter Satuan Spesifikasi sediaan yang akan dibuat Syarat Farmakope Syarat lain
1. Homogenitas Homogenitas
2. Ukuran Partikel Fase Micron 1-100 mikron
Internal (Ansel,Pengantar
Bentuk Sediaan
Farmasi)
3. Keseragaman Sediaan - Tidak kurang dari
90% dan tidak lebih
dari 110%
4. Kestabilan - Stabil Stabil
5. Sifat Aliran - Plastis,
Pseudoplastis dan
thiksotropik
(Martin, Farfis)
6. Viskositas cps Viskositas tinggi
saat disimpan dan
viskositas menurun
saat diberi jaya saat
dioleskan
7. Daya Sebar - Mudah menyebar
8. Ketengikan - Tidak berbau tengik
9. Rasa - Tidak berasa
10. Efektivitas Pengawet - Mengandung zat
antimikroba yang
sesuai untuk
melindungi
kontaminasi bakteri,
ragi, dan jamur.
DATA PRAFORMULASI BAHAN AKTIF
FI IV Hal 234
3. Pemerian Serbuk hablur, putih atau praktis; tidak berbau atau bau lemah seperti merkaptan.
Stabil di udara & cahaya. Larutan bersifat asam & memudar bidang polarisasi ke
kanan.
4. Kelarutan Mudah larut dalam air, dalam dimetilformamida, dan dalam methanol; larut dalam
etanol, praktis tidak larut dalam aseton.
5. Khasiat Antibiotikum
7. Dosis
9. OTT
FI IV Hal 186
1. Pemerian Padatan putih kekuningan, sedikit tembus cahaya dalam keadaan lapisan tipis; bau
khas lemah dan bebas bau tengik.
2. Kelarutan Tidak larut dalam air; agak sukar larut dalam etanol dingin, larut dalam CHCl; eter,
minyak menguap.
3. Khasiat Emulgator.
5. pH Bilangan asam antara 17 dan 24; bilangan ester antara 72 dan 79; bilangan
penyabunan antara 87 dan 104.
FI IV Hal 822
1. Pemerian Putih atau kekuningan pucat, massa berminyak transparan dalam lapisan tipis
setelah didinginkan pada suhu 0º.
2. Kelarutan Tidak larut dalam air; sukar larut dalam etanol dingin atau panas dan dalam etanol
mutlak dingin; mudah larut dalam benzene, dalam karbon disulfide, dalam
kloroform; larut dalam heksena, dan dalam sebagian besar minyak lemah dan
minyak atsiri.
3. Khasiat Emulgator
3. Pemerian Serbuk putih atau hablur kecil, tidak berwarna, berbentuk kristal, air mendidih,
sangat sukar larut dalam air.
4. Kelarutan Mudah larut dalam etanol 50%, PEG, ester. Sukar larut dalam gliserin, air mendidih,
sangat sukar larut dalam air.
5. Khasiat Pengawet
8. OTT Dengan beberapa surfaktan non – ionic, magnesium alumunium silikat, magnesium
trisilikat.
3. Pemerian Hablur kecil tidak berwarna atau serbuk hablur putih; tidak berbau atau berbau khas
lemah; mempunyai sedikit rasa terbakar.
4. Kelarutan Sukar larut dalam air, benzene, dan karbon tetraklorida; mudah larut dalam etanol
dan dalam eter.
6. OTT Tidak bercampur dengan surfaktan non – ionic, seperti polisorbat 80 bentonit,
magnesium trisilikat, sorbitol, talcum, minyak essensial.
FI IV hal. 157
3. Pemerian Hablur padat; berbentuk Kristal padat, atau serbuk berwarna putih atau kuning muda
dengan bau yang khas lemah.
4. Kelarutan Praktis tidak larut dalam air, PEG, gliserin, larutan Hidroksi alkali dan mineral
encer. Larut dalam aseton, benzene, etanol 95%, methanol, toluene, paraffin cair,
kloroform, dan eter.
5. Khasiat Antioksidasi.
6. Suhu Beku Tidak kurang dari 69,2º ; sesuai tidak kurang dari 99,0% C15H24O
7. OTT BHT bersifat fenol dan mengalami reaksi bau seperti fenol. Tidak stabil dengan
bahan oksidasi seperti peroksida & permanganate. Garam besi menyebabkan
pengotoran dengan kehilangan aktivitas.
FI IV hal.712
3. Pemerian Cairan kental, jernih, tidak berwarna; rasa khas; praktis tidak berbau; menyerap air
pada udara lembab.
4. Kelarutan Dapat bercampur dengan air, aseton, kloroform; larut dalam eter dalam beberapa
minyak esensial; tetapi tidak dapat bercampur dengan minyak lemak.
2. Kelarutan Dapat bercampur dengan air dan etanol ( 95% )P, sukar larut dalam eter p.
3. Khasiat Humektan
4. OTT Dengan asam membentuk garam dan ester, dengan tembaga membentuk garam
kompleks, dengan garam logam – logam berat menyebabkan hilangnya warna &
pengendapan.
5. Stabilitas Air adalah salah satu bahan kimia yang stabil dalam bentuk Fisik (es , air , dan uap).
Air harus disimpan dalam wadah yang sesuai. Pada saat penyimpanan dan
penggunaannya harus terlindungi dari kontaminasi partikel - pertikel ion dan bahan
organik yang dapat menaikan konduktivitas dan jumlah karbon organik. Serta harus
terlindungi dari partikel - partikel lain dan mikroorganisme yang dapat tumbuh dan
merusak fungsi air
6. OTT Dalam formula air dapat bereaksi dengan bahan eksipient lainya yang mudah
terhidrolisis
FORMULIR PEMECAHAN MASALAH
Fungsi (Untuk
No. Nama Bahan Lazim (%) % pakai Unit (10 gram) Batch (30 gram)
Farmakologis/Farmasetik)
1. Clindamycin HCl Bahan aktif ( Antibiotik ) 1–2% 1% 1 /100 x 10 = 0,1 g 0,1 x 3 = 0,3 g
2. Cera alba Basis krim 1 – 15 % 15 % 15/100 x 10 = 1,5 g 1,5 g x 3 = 4,5 g
3. Vaselin album Basis krim ( fase minyak ) 4 -25 % 15 % 15/100 x 10 = 1,5 g 1,5 x 3 = 4,5 g
4. BHT Antioksidan 0,5 - 1 % 1% 1/100 x 10 = 0,1 g 0,1 x 3 = 0,3 g
5. Nipasol Pengawet 0,01 –0,05% 0,05 % 0,05/100 x 10 = 0,005 g 0,005 x 3 = 0,015 g
6. Nipagin Antifungi 0,12 – 0,18 % 0,15 % 0,15/100 x 10 = 0,015 g 0,015 x 3 = 0,045 g
7. TEA Emulgator 2–4% 2% 2/100 x 10 = 0,4 g 0,4 x 3 = 1,2 g
8. Propilenglicol Basis krim 5 – 30 % 5% 5/100 x 10 = 0,5 g 0,5 x 3 = 1,5 g
9. Aqua Basis krim 6,78 % 5,88% 6,78/100 x 10 = 5,88 ml 6,78 x 3 = 17,64 ml
PENGAWASAN MUTU SEDIAAN
A. In Process Control
No. Parameter yang Satuan Cara Pemeriksaan
diperiksa/diuji
1. Organoleptis - Sediaan diperiksa warna, bau, rasanya
2. Homogenitas - Sediaan diperiksa homogenitasnya
3. Tipe krim - Sediaan diperiksa tipe krimnya ( M/A atau A/M )
II. Penimbangan
Tujuan : Memperoleh hasil timbangan dari bahan dengan
jumlah yang sesuai dengan formula.
Timbang masing-masing bahan :
N Nama bahan Fungsi bahan Jumlah Ditimbang
o seharusnya
1 Klindamisin Bahan aktif
2 Cera Alba Basis Cream
3 Air Basis Cream
4 Propilenglikol Basis Cream
5 Propil Pengawet
paraben
6 Metil paraben Pengawet
7 TEA Surfaktan
8 BHT Antioksidan
III. Pelarutan Bahan-Bahan Larut Dalam Fase Minyak
Tujuan : Memperoleh larutan yang homogen.
Bahan : Vaselin Album
BHT
Propil paraben
Cera alba
Alat : Erlenmeyer
Pelaksanaan :
1. Masukan cera alba ke dalam cawan porselen
2. Masukkan vaselin album ke dalam cawan porselen
3. Lebur hingga homogen
4. Tambahkan BHT ke dalam cawan porselen
5. Kocok sampai homogen
6. Masukan Propil paraben ke dalam cawan porselen
7. Aduk sampai homogen
2. Uji Homogenitas
a. Sediaan dioleskan pada sekeping kaca atau alat lain
yang cocok untuk pengamatan.
b. Amati apakah sediaan homogen atau tidak
3. Uji Ukuran Partikel
a. Sebarkan sejumlah krim yang membentuk lapisan tipis
pada slide mikroskop.
b. Lihat dibawah mikroskop.
c. Tidak boleh lebih dari 20 partikel berukuran > 20 µm
d. Tidak boleh lebih dari 2 partikel berukuran >50 µm
e. Tidak satupun partikel berukuran > 90 µm