Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH GELOMBANG

ALAT-ALAT OPTIK

Oleh:

KELOMPOK 4

NAMA : JULI ANTI

NIM : 4152240004

KELAS : FISIKA ND 2015

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan YME atas segala limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.

Kami telah menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin. Namun
tentunya sebagai manusia biasa tidak akan luput dari kesalahan dan kekurangan. Harapan kami,
semoga bisa menjadi koreksi di masa mendatang agar lebih baik dari sebelumnya. Tak lupa kami
menucapkan terimakasih kepada bapak Alkahfi Maas Siregar dan Bapak Fandi Akhmad selaku
pengampu mata kuliah gelombang, sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini
tepat pada waktunya . Pada dasarnya makalah ini kami sajikan untuk membahas tentang “Alat
alat optic ”. Untuk lebih jelas simak pembahasan dalam makalah ini. Mudah-mudahan makalah
ini bisa memberikan pengetahuan yang mendalam gelombang.sederhana kepada kita semua.

Makalah ini masih banyak memiliki kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan
kritik dan saran dari teman-teman untuk memperbaiki makalah kami selanjutnya. Sebelum dan
sesudahnya kami mengucapkan terimakasih.

Medan , 5 Mei 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG 1

RUMUSAN MASALAH 1

MANFAAT 1

BAB II PEMBAHASAN

1. MIKROSKOP 2
1.1 Sejarah mikroskop 3
1.2 Prinsip Kerja mikroskop 5
1.3 persamaan pada mikroskop 6
2.TELESKOP
2.1 Sejarah teleskop 7
2.2 Prinsip Kerja teleskop 8
2.3 persamaan pada teleskop 9

3. LUP
3.1 Sejarah lup 12
3.2 Prinsip Kerja dan persamaan pada lup 13

4.KAMERA 14
4.1 Sejarah kamera
3.2 Prinsip Kerja dan persamaan pada kamera 18
5.PERISKOP 11
5.1 Sejarah periskop 20
5.2 Prinsip Kerja dan persamaan pada periskop 24

BAB III PENUTUP


KESIMPULAN 25
SARAN 25
DAFTAR PUSATAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Alat optik adalah alat yang membantu manusia dalam mempermudah penglihatannya.
Yang dimaksud optik disini adalah cermin dan lensa. Cermin dan lensa serta prinsip kerjanya
memberikan sarana pemahaman bagi pemanfaatannya untuk mempermudah dan membantu
kehidupan manusia. Jadi alat optik adalah alat-alat yang menggunakan lensa dan memerlukan
cahaya.Pentingnya alat optic dikareakan Mata kita memiliki kemampuan untuk melihat
sangat terbatas, yaitu tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda kecil, benda-benda yang
sangat jauh dan tidak dapat merekam apa yang dilihatnya dengan baik. Oleh sebab itu mata
kita harus dibantu dengan alat-alat optik buatan.
Alat optik digolongkan menjadi 2, alat optik alamiah dan buatan. Alat optik alamiah
adalah mata. Secara tidak sadar mata kita termasuk alat optik dengan cara kerja tercanggih.
Mengapa dikatakan begitu, karena manusia sendiri belum bisa membuat alat optik yang
serupa kemampuannya dengan mata kita. Lalu ada alat optik buatan antara lain lup,
mikroskop, teropong, kamera dan lain-lain.
Mata merupakan alat optik manusia yang sangat canggih. Mata berfungsi untuk melihat
apapun. Mata membuat kita dapat menikmati keindahan dunia ini, termasuk segala isinya.
Perhatikan jika kita tidak mempunyai mata atau buta, tentu kita tak dapat melihat keindahan
dunia ini dan yang kita lihat hanyalah gelap gulita. Jika kita mengkaji lebih dalam, mata
terdiri atas beberapa bagian yang memiliki fungsi-fungsi tertentu dalam menunjang fungsi
mata yaitu melihat.
Lub atau kaca pembesar adalah alat optik yang terdiri dari sebuah lensa cembung. Lub
difungsikan untuk melihat benda-benda kecil yang nampak menjadi lebih besar dan jelas.
Dalam menggunakan Lub dapat dilakukan dengan dua cara yaitu, dengan mata berakomodasi
dan mata tak berakomodasi.
Kamera adalah alat yang digunakan untuk menghasilkan bayangan fotografi pada film
negatif. Pasti semua orang pernah menggunakan kamera yang biasanya digunakan untuk
mengabadikan kejadian-kejadian yang kita anggap penting dan menarik.
Mikroskop adalah alat optik yang digunakan untuk melihat benda-benda kecil agar
tampak menjadi lebih besar dan jelas. Mikroskop terdiri dari dua buah lensa cembung. Lensa
cembung pertama adalah lensa yang dekat dengan benda yang diamati (objek), yang disebut
dengan lensa objektif. Sedangkan lensa yang kedua yang disebut dengan lensa okuler adalah
lensa yang dekat dengan pengamat atau mata anda. Mikroskop yang menggunakan 2 lensa
adalah mikroskop cahaya lensa ganda.
Teropong atau teleskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda-benda yang jauh
agar tampak lebih jelas dan dekat. Teropong terdiri atas dua jenis jika ditinjauh dari objeknya
antara lain toropong bintang dan teropong bumi.
Periskop adalah teropong pada kapal selam yang digunakan untuk mengamati benda-
benda di permukaan laut. Periskop terdiri dari dua lensa cembung dan dua prisma siku-siku
sama kaki. Mekanisme jalannya sinar pada perisko antara lain sebagai berikut..

 Sinar sejajar dari benda yang jauh menuju ke lensa objektif


 Prisma P1 memantulkan sinar dari lensa objektif menuju ke prisma P2
 Sehingga prisma P2 sinar tersebut dipantulkan lagi dan bersilangan di depan lensa okuler
tepat di titik fokus lensa okuler.

1.2 Rumusan masalah


a. bagaimana prinsip kerja dari mikroskop
b. bagaimana prinsip kerja dari teleskop
c. bagaimana prinsip kerja dari lup/ kaca pembesar
d. bagaimana prinsip kerja dari kamera
e. bagaimana prinsip kerja dari periskop
1.3 Tujuan
a. mengetahui prinsip kerja dari mikroskop
b. mengetahui prinsip kerja dari teleskop
c. mengetahui prinsip kerja dari lup/ kaca pembesar
d. mengetahui prinsip kerja dari kamera
e. mengetahui prinsip kerja dari periskop
BAB II
PEMBAHASAN
1. MIKROSKOP
1. 1 Sejarah
Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk
melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda
kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat
kecil, tidak mudah terlihat oleh mata.

Pada perkembangannya mikroskop mampu mempelajari organisme hidup yang berukuran sangat
kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, sehingga mikroskop memberikan kontribusi
penting dalam penemuan mikroorganisme dan perkembangan sejarah mikrobiologi. Organisme
yang sangat kecil ini disebut sebagai mikroorganisme, atau kadang-kadang disebut sebagai
mikroba, ataupun jasad renik. Dapat di amati dengan mikroskop. Salah satu penemu sejarah
mikrobiologi dengan mikroskop adalah Antonie Van Leeuwenhock (1632- 1723) Tahun 1675
Antonie membuat mikroskop dengan kualitas lensa yang cukup baik, dengan menumpuk lebih
banyak lensa sehingga dia bisa mengamati mikroorganisme yang terdapat pada air hujan yang
menggenang dan air jambangan bunga, juga dari air laut dan bahan pengorekan gigi. Ia
menyebut benda-benda bergerak tadi dengan ‘animalcule’
Perkembangan Mikroskop
Mikroskop Optis
Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan, adalah mikroskop optis.
Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi
gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut. Pada
1674, Leeuwenhok dengan menggunakan mikroskop sederhana, dia dapat melihat
mikroorganisme. Mikroorganime terlihat dari setetes air danau yang diamati dengan
menggunakan suatu lensa gelas. Benda-benda itu disebut ‘animalcules’ terlihat dalam berbagai
bentuk, ukuran dan warna. Leeuwenhoek mengamati organisme yang dikorek dari sela-sela
giginya. Kemudian hasil pengamatannya digambarkan dalam bentuk sketsa sel bakteri dengan
bentuk seperti bola, batang, dan spiral sama seperti bentuk bakteri yang dikenal pada saat ini.

Gambar 2 mikroskop leuween hook


Leeuwenhoek telah membuat lebih dari 500 gambar mikroskop. Dalam desain dasar mikroskop
Leeuwenhoek, sebagian orang menganggap itu hanyalah kaca pembesar (karena hanya terbuat
dari 1 lensa saja), bukan mikroskop seperti yang digunakan sekarang (yang terdiri dari 2 lensa).
Dibandingkan dengan mikroskop modern, mikroskop buatannya adalah perangkat yang sangat
sederhana, hanya menggunakan satu lensa, terpasang dalam lubang kecil di piring kuningan yang
membentuk tubuh instrumen. Spesimen dipasang pada titik fokus yang menempel di depan lensa,
dan posisi dan fokus bisa disesuaikan dengan memutar dua sekrup. Seluruh instrumen
panjangnya hanya 3-4 inci dan harus diangkat mendekat dengan mata dan memerlukan
pencahayaan yang baik serta kesabaran yang besar dalam penggunaanya. Meskipun pada
jamannya telah ditemukan mikroskop 2 lensa yang hampir mirip dengan mikropskop saat ini,
namun pada saat itu pembuatannya masih rumit dibandingkan mikroskop ala Leewenhoek. Dan
dengan ketrampilan Leewenhoek dalam membuat lensa, dia berhasil membuat mikroskop yang
mampu memperbesar objek sampai lebih dari 200 kali sehingga gambar yang dihasilkan lebih
jelas dan lebih terang. Meskipun ia sendiri tidak bisa menggambar dengan baik, ia
mempekerjakan ilustrator untuk menggambar objek yang ia amati dan gambar itu digunakan
untuk melengkapi uraian tertulis dari objek yang ia amati.
Mikroskop Cahaya
Sejarah penemuan
Seorang ilmuwan dari universitas Berlin yaitu Dr. Ernst Ruska menggabungkan penemuan ini
dan membangun mikroskop transmisi elektron (TEM) yang pertama pada tahun 1931. Untuk
hasil karyanya ini maka dunia ilmu pengetahuan menganugerahinya hadiah Penghargaan Nobel
dalam fisika pada tahun 1986. Mikroskop yang pertama kali diciptakannya adalah dengan
menggunakan dua lensa medan magnet, namun tiga tahun kemudian ia menyempurnakan
karyanya tersebut dengan menambahkan
lensa ketiga dan mendemonstrasikan kinerjanya yang menghasilkan resolusi hingga 100
nanometer (nm) (dua kali lebih baik dari mikroskop cahaya pada masa itu).

Gambar 3 Mikroskop
Mikroskop cahaya atau dikenal juga dengan nama “Compound light microscope” adalah sebuah
mikroskop yang menggunakan cahaya lampu sebagai pengganti cahaya matahari sebagaimana
yang digunakan pada mikroskop konvensional. Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya
masih berasal dari sinar matahari yang dipantulkan dengan suatu cermin datar ataupun cekung
yang terdapat dibawah kondensor. Cermin ini akan mengarahkan cahaya dari luar kedalam
kondensor.
Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali. Mikroskop mempunyai kaki
yang berat dan kokoh dengan tujuan agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya
memiliki tiga sistem lensa, yaitu lensa obyektif, lensa okuler, dan kondensor. Lensa obyektif dan
lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop. Lensa okuler pada mikroskop bisa
berbentuk lensa tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler). Pada ujung bawah mikroskop
terdapat tempat dudukan lensa obyektif yang bisa dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah
tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa yang
ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi obyek dan lensa-lensa mikroskop
yang lain. Mikroskop cahaya ini memiliki kelemahan, misalnya ketika digunakan dalam biologi
sel modern. Cluster padat ribuan sel menghamburkan cahaya sehingga kuat bahwa sel-sel yang
terletak di belakang sebuah objek tidak dapat dilihat. Meskipun lebih dikenal dari fiksi ilmiah,
konsep diri merekonstruksi sinar laser menawarkan solusi yang menjanjikan untuk masalah ini.
percobaan yang terbentuk laser khusus balok mampu diri merekonstruksi bahkan di hadapan
berbagai hambatan, misalnya tingginya jumlah hamburan biologi sel-cahaya, yang berulang kali
menghancurkan laser sinar profil. Self-rekonstruksi bekerja karena foton tersebar (kuanta
cahaya) di pusat balok terus digantikan oleh foton baru dari samping. Foton dari semua pihak
bertemu di tengah balok hampir di fase dalam rangka membangun profil balok baru, tidak
terpengaruh oleh cukup tertinggal dari hamburan tersebut. Para ilmuwan itu menggunakan
hologram komputer (alat yang mengubah fasa cahaya) untuk memodifikasi sinar laser
konvensional ke yang disebut Bessel sehingga fase profil balok yang memiliki bentuk kerucut.
Meskipun Bessel balok yang dikenal sebagai difraksi-bebas dalam ruang bebas, telah benar-
benar jelas apakah, dan apa gelar, mereka bisa mendapatkan kembali bentuk balok pertama
mereka juga di media homogen, di mana hamburan cahaya yang cukup.
Gambar 4.Perkembangan mikroskop cahaya

1.2 Prinsip kerja


Lensa obyektif berfungsi guna pembentukan bayangan pertama dan menentukan struktur
serta bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir serta berkemampuan untuk
memperbesar bayangan obyek sehingga dapat memiliki nilai "apertura" yaitu suatu ukuran daya
pisah suatu lensa obyektif yang akan menentukan daya pisah spesimen, sehingga mampu
menunjukkan Struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang secara terpisah.
Lensa okuler, adalah lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas tabung
berdekatan dengan mata pengamat, dan berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan
oleh lensa Objektif berkisar antara 4 hingga 25 kali
Lensa kondensor, adalah lensa yang berfungsi guna mendukung terciptanya pencahayaan
pada obyek yang akan dilihat sehingga dengan pengaturan yang tepat maka akan diperoleh daya
pisah maksimal.Jika daya pisah kurang maksimal maka dua benda akan terlihat menjadi satu dan
pembesarannyapun akan kurang optimal.

SIFAT BAYANGAN
Baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis besar
lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan
diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat bayangan akhir
selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang
sama seperti bayangan sementara, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar. Pada mikroskop
elektron bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti gambar benda nyata, sejajar, dan
diperbesar. Jika seseorang yang menggunakan mikroskop cahaya meletakkan huruf A di bawah
mikroskop, maka yang ia lihat adalah huruf A yang terbalik dan diperbesar.
Persamaan mikroskop
Mikroskop majemuk adalah salah satu contoh dari suatu mikroskop yang telah ada seperti
ditunjukkan pada Gambar
Gambar 5.Sketsa mikroskop majemuk yang terdiri ata dua lensa positif
Lensa yang berada terdekat dengan benda disebut lensa objektif, sedang lensa yang berada
terdekat dengan mata disebut lensa mata atau lensa okuler. Lensa objektif membentuk bayangan
benda yang sejati, diperbesar dan terbalik (lihat Gambar 3.15). Lensa mata digunakan sebagai
kaca pembesar sederhana untuk melihat bayangan yang dibentuk oleh obyektifnya. Posisi lensa
mata ditentukan sehingga bayangan yang dibentuk oleh lensa obyektifnya jatuh di titik fokus
pertama dari lensa mata. Jarak antara titik fokus kedua lensa objektif dan titik fokus pertama
lensa mata disebut panjang tabung L. Panjang tabung dibuat tetap. Benda yang akan dilihat
ditempatkan di luar titik fokus lensa objektif sehingga bayangan yang dibentuk oleh lensa
objektif tersebut akan diperbesar dan berada di titik fokus pertama lensa mata berjarak L + fo
dari lensa objektif, dengan fo adalah panjang fokus lensa objektif. Perbesaran yang ditimbulkan
oleh lensa objektif adalah:

Perbesaran sudut lensa mata adalah:

dengan: Xnp = titik-dekat orang yang menggunakan mikroskop tersebut fe = adalah panjang
fokus lensa mata
Kekuatan perbesaran mikroskop majemuk adalah hasil kali perbesaran yang dibentuk oleh lensa
obyektif dan perbesaran yang dibentuk oleh lensa mata:

2. TELESKOP
2.1 Sejarah Teleskop
Teleskop atau teropong adalah instrumen pengamatan yang berfungsi mengumpulkan
radiasi elektromagnetik dan sekaligus membentuk citra dari benda yang diamati. Teleskop
merupakan alat penting dalam pengamatan astronomi
Teleskop Galileo, bukanlah teleskop pertama yang ditemukan. Sebelum Galileo, banyak
peneliti yang mengklaim bahwa dirinya adalah penemu teleskop. Meskipun begitu, teleskop
Galileo adalah suatu alat yang lebih baik dari modifikasi teleskop refraksi yang dibuat oleh orang
berkebangsaaan Belanda, Hans Lippershey.
Hans Lippershey (1570 September 1619), dikenal juga Johann Lippershey atau
Lipperhey, adalah seorang pembuat lensa berdarah Jerman-Belanda. Ia dilahirkan di Wesel,
Jerman Barat. Kemudian ia menetap di Middelburg, Belanda pada 1594, serta menikah pada
tahun yang sama, dan menjadi warganegara Belanda pada 1602. Ia tinggal Middelburg sampai
kematiannya. Middelburg adalah sebuah kota yang maju, terutama setelah jatuhnya Antwerp
pada 1585 di Spanyol, yang menyebabkan banyak dari penduduk Protestan melarikan diri ke
utara ke Belanda. Ia diberi penghargaan karena berhasil menciptakan dan mendesain teleskop
sederhana yang pertama.
Teleskop kemungkinan telah banyak diciptakan lebih awal, dan masih menjadi
perdebatan tentang penemu yang sebenarnya. Tetapi Lippershey dipercaya sebagai orang
pertama mendapat suatu hak paten untuk desainnya dan membuatnya untuk digunakan secara
umum pada 1608.Namun, pada pada kenyataanya ia gagal menerima suatu hak paten untuk
teleskop temuannya itu. Tetapi akhirnya ia dihadiahi oleh pemerintah Belanda atas duplikat dari
desainnya. ” The Dutch Perspective Glass “, Teropong bintang yang Lippershey temukan hanya
bisa memperbesar tiga kali pembesaran. Inisiatif awal untuk memperoleh hak paten dari
temuannya diajukan pada bagian akhir laporannya ke Kedutaan Belanda dari Kerajaan Siam
yang dipimpin oleh Raja Ekathotsarot. Laporan diplomatik segera disebarkan ke Eropa, dan
mendorong eksperimen oleh ilmuwan lain seperti Paolo Sarpi Italia, yang menerima laporannya
pada bulan November, atau Thomas Harriot dari Inggris pada 1609, dan Galileo Galilei yang
segera memodifikasi teleskop Lippershey.
Hans Lippershey memegang sebuah lensa di depan lensa lain untuk memperbesar jarak
objek. Dengan memasang dua lensa di dalam tabung yang terbuat dari kayu, Lippershey
membuat teleskop yang pertama. Teknik membuat kaca baru diperkenalkan oleh orang Italia di
1590-an, dan mungkin beberapa gagasan tentang pengkombinasian lensa ini telah munculkan
komunitas pembuat kaca. Walaupun orang-orang mengklaim bahwa penemuan yang teleskop
dan perangkatnya mustahil untuk dijaga kerahasiaannya, catatan awal telah ditemukannya suatu
perangkat (seperti teleskop) tercantum pada surat pemerintah Zeeland ke delegasi nya di Serikat
Belanda, tanggal 25 September 1608, yang berisi “siapakah orang yang menemukan penemuan
baru yang dapat melihat benda pada jarak jauh akan menjadi seolah-olah dekat”.
Setelah itu, juga ada petisi dari Jacob Metius dari Alkmaar, sebuah kota di utara Belanda,
yang juga mengklaim dirinya sebagai penemu teleskop. Klaim ketiga juga muncul dari Sacharias
Janssen, dan juga menjadi bahan pembicaraan di Middelburg, yang muncul beberapa dekade
kemudian. Catatan yang ada tidak cukup memadai untuk menentukan siapa yang sebenarnya
penemu dari teleskop. Semua dapat kita katakan bahwa hak paten Lippershey adalah awal dari
sebuah catatan ditemukannya teleskop.
Sebelum membicarakan Cornelis De Ward, kita harus mengetahui salah satu penemu
teleskop lagi, yang bernama Zacharias Janssen. Zacharias Janssen ( c. 1580- c. 1638) adalah
seorang berkebangsaan Belanda yang berasal dari Middelburg dan memperoleh penghargaan dari
penemuannya. Zacharias Janssen juga merupakan salah satu orang yang dipercaya sebagai
penemuan teropong bintang. Namun, sampai pada saat ini penemu sebenarnya dari teleskop
masih dalam perdebatan. Pada tahun 2008, Belanda memperingati hari ultah yang ke-400
penemuan teropong bintang, dan memberi penghargaan untuk menghormati Jansen ataupun
Hans Lippershey sebagai penemu dari teleskop.
Kehidupan Sacharias Janssen yang telah didokumentasikan oleh banyak penyelidikan
masih banyak yang simpang siur. Pada saat Perang Dunia II, banyak arsip bersejarah dari
Middelburg dihancurkan oleh serangan bom pada tanggal 17 Mei 1940, saat invasi Nazi ke
Belanda. Untunglah beberapa investigasi yang dilakukan sebelum Perang Dunia II telah
dilakukan. Karena banyak file mengenai Jansen yang hilang akibat pengeboman. Salah satu
investigasi yang penting dandipercaya mengenai Jansen adalah buku yang ditulis oleh Cornelis
De Waard pada tahun 1906, de extenso.
2.2 Prinsip kerja dan persamaan pada teleskop
Teleskop (teropong) digunakan untuk melihat benda-benda besar yang letaknya jauh.
Fungsi teleskop untuk membawa bayangan benda yang terbentuk lebih dekat sehingga tampak
benda lebih besar. Pada tahun 1608, Hans Lippershey ilmuwan Belanda berhasil membuat
teleskop. Pada tahum 1611, seorang ilmuwan Italy, Galileo berhasil membuat teropong dengan
perbesaran sampai dengan 30 kali. Galileo adalah orang pertama yang menggunakan teleskop
untuk mengamati benda-benda langit. Dia berhasil mengamati adanya pegunungan di Bulan dan
bulan-bulan yang mengitari planet Yupiter. Teleskop ini lebih sering digunakan untuk
mengamati benda-benda langit sehingga sering disebut teleskop astronomis. Contoh diagram
sketsa teleskop astronomis ditunjukkan pada Gambar

Gambar 6. Diagram skesta teleskop astronomis


Teleskop ini terdiri atas dua lensa positif. Lensa positif yang dekat dengan benda disebut lensa
objektif, yang berfungsi untuk membentuk bayangan dari benda sejati dan terbalik. Lensa yang
dekat dengan mata disebut lensa mata atau lensa okuler yang berfungsi sebagai kaca pembesar
sederhana untuk melihat bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif. Letak benda sangat jauh
sehingga bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif berada pada titik fokus lensa tersebut, dan
jarak bayangan sama dengan panjang fokus lensa tersebut.
Kekuatan perbesaran teleskop M dengan perbandingan
dengan: T e = Sudut yang dibentuk oleh bayangan akhir sebagaimana tampak oleh lensa mata, T
0 = Sudut yang dibentuk benda apabila benda tersebut dilihat langsung oleh mata telanjang.
Dengan menggunakan pendekatan untuk sudut kecil yaitu tan T = T maka dari gambar (3.16)
diperoleh bahwa :

(tanda - diambil agar jika y c negatif maka T o


positif). Sudut T e pada Gambar (3.16) adalah sudut yang dibentuk oleh bayangan akhir yaitu
sebesar:

sehingga kekuatan perbesaran teleskop adalah:


dengan: fe = jarak fokus lensa mata atau okuler, dan fo = jarak fokus lensa objektif.
Dalam pengembangan selanjutnya, para ilmuwan berhasil mengganti lensa objektif suatu
teleskop dengan sebuah cermin cekung besar yang berfungsi sebagai pemantul cahaya. Teleskop
ini disebut teleskop pantul. Teleskop pantul terdiri atas satu cermin cekung besar, satu cermin
datar kecil dan satu lensa cembung untuk mengamati benda, seperti ditunjukkan pada Gambar

Gambar 7.Diagram sinar teleskop pantul untuk pengamatan benda langit


3. LUP / KACA PEMBESAR
3.1 Sejarah Lup
Kaca pembesar ditemukan pertama kali oleh Roger Bacon, ia dikenal juga sebagai
Doktor Mirabilis (Latin: "guru yang mengagumkan"), Dia adalah seorang filsuf Inggris dan
biarawan Fransiskan yang meletakkan penekanan pada empirisisme. Dia kadang-kadang
dinobatkan sebagai salah satu penganjur metode ilmiah modern di Eropa, yang diilhami oleh
karya-karya Plato dan Aristoteles melalui ilmuwan Islam pendahulu dan sarjana Yahudi : Ibnu
Sina, Ibnu Rusyd, dan Maimonides.
Roger Bacon lahir di Ilchester di Somerset, sekitar 1213 atau 1214di frateran Ilchester.
Satu-satu sumber yang menyatakan tentang kelahirannya adalah pernyataan dalam OpusTertium,
ditulis pada 1267, bahwa " empat puluh tahun telah berlalu sejak aku pertama kali belajar
alfabet". Kelahiran 1214 dianggap tidak harfiah, dan mungkin berarti 40 tahun telah berlalu sejak
Ia lulus di Oxford pada usia 13 tahun.
Bacon belajar dan kemudian menjadi master di Oxford, berceramah tentang Aristoteles,
meskipun tidak ada bukti bahwa dia pernah dianugerahi gelar doktor. judul Doktor Mirabilis
adalah adalah gelar figuratif. Kira-kira antara 1237 dan 1245, Ia mulai kuliah di Universitas
Paris, kemudian memusatkan kehidupan intelektualnya di Eropa. Keberadaannya antara 1247
dan 1256 tidak dapat dipastikan, tapi sekitar 1256 Ia Friar dalam Ordo Fransiskan. Sebagai
seorang Friar Fransiskan, ia tidak lagi memegang pos pengajaran, dan setelah kegiatannya 1260
lebih lanjut dibatasi oleh Undang-undang yang melarang seorang biarawan Fransiskan
menerbitkan buku-buku dan famplet tanpa persetujuan khusus.
Sepanjang hidupnya bacon banyak mengahsilkan penemuan-penemuan, diantaranya
optik,alkimia, dan pembuatan mesiu,posisi dan ukuran benda-benda angkasa, dan kemudian
mengantisipasi penemuan-penemuan mikroskop, teleskop,kaca mata, pesawat terbang, hidrolika,
kapal uap. Bacon mempelajari astrologi dan percaya bahwa benda-benda langit memiliki
pengaruh terhadap nasib dan pikiran manusia.
Roger Bacon, , meninggal pada sekitar tahun 1294.Banyak sekali penulis mengabadikan
kisah Bacon ini dalam berbagai buku dan yang paling sukses secara komersial adalah buku The
Black Rose karangan Thomas Costain,dimana pada buku itu Roger Bacon muncul sebagai
Ilmuwan pertama dalam buku tersebut.
3.2 Prinsip kerja dan Persamaan pada Lup
Lup atau Kaca Pembesar Lup adalah alat optik yang hanya mempunyai satu lensa. Lup
digunakan untuk melihat benda yang kecil agar tampak lebih besar. Lup ini sering digunakan
oleh tukang servis arloji, tukang servis barang elektronik, dan sebagainya. Prinsip kerja lup dapat
dijelaskan pada Gambar 8 dan Gambar 9

Gambar 8. Proses pembentukan pada lup dengan mata berakomodasi paling kuat

Gambar 9. Proses pembentukan pada lup dengan mata tidak berakomodasi


Jika suatu benda yang tingginya y berada pada titik fokus suatu lensa maka bayangan terbentuk
di retina, seperti ditunjukkan pada gambar 10
Gambar 10. Proses pembentukan banyangan oleh lensa mata dengan posisi benda pad a titik
focus lensa mata tersebut
suatu lensa cembung dengan panjang fokusnya f (f < Xnp), diletakkan di depan mata dan
digunakan untuk melihat benda yang diletakkan di titik fokus lensa tersebut, seperti ditunjukkan
pada Gambar 11

Gambar 11. Proses pembentukan banyangan oleh suatu lop dengan posisi benda berada pada tirik
focus dari lensa loop tersebut

Pembesaran sudut atau kekuatan perbesaran M lup adalah

4. KAMERA
4.1 SEJARAH KAMERA
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering melihat banyak orang memotret atau
mengabadikan suatu kejadian-kejadian tertentu dengan cara memotret atau mengambil gambar-
gambar tertentu, misalnya gambar orang, pemandangan, dan sebagainya. Alat yang digunakan
untuk memotret disebut kamera. Pada tahun 1826, seorang penemu kamera dari Perancis Joseph
Niepce berhasil membuat kamera nyata yang pertama. Kamera ini terdiri dari kotak kayu dengan
sebuah lensa di depannya dan berhasil membuat gambar permanen pertama pada sebuat pelat
logam. Orang yang difoto dengan kamera ini harus berfose selama 8 jam agar gambarnya dapat
terekam pada pelat logam. Ilmuwan Perancis, Louis J. Mande Daguerre berhasil
mengembangkan proses tersebut di atas dan berhasil membuat kamera praktis yang pertama,
seperti ditunjukkan pada Gambar 12 Sedang dengan kamera ini, orang yang difoto cukup berfose
selama 30 menit agar gambarnya dapat terekam pada pelat tembaga.

Gambar 11. Kamera Daguerre


Pada tahun 1888, ilmuwan Amerika, George Eastman berhasil memproduksi kamera populer
yang memiliki satu rol film yang dapat digunakan untuk mengambil 100 foto. Perkembangan
saat ini, kamera dibedakan menjadi kamera dengan film dan kamera tanpa film (kamera digital)
seperti ditunjukkan pada Gambar 12.

Gambar 12. a. Kamera dengan Film b. Kamera digital


Kamera sederhana terdiri atas lensa positif dan atau celah yang dapat berubah, rana yang dapat
dibuka untuk waktu yang singkat dan dapat bervariasi, kotak kedap cahaya, dan film seperti
ditunjukkan pada Gambar 3.10. Prinsip kerja kamera ini hampir sama dengan mata. Ada
perbedaan pokok antara mata dan kamera. Pada mata jarak fokusnya dapat berubah dengan
mengatur ketegangan otot siliari agar bayangan terbentuk di retina. Pada kamera letak bayangan
dapat diatur dengan memariasi jarak antara lensa dengan film agar bayangan terbentuk pada film
tersebut. Proses pembentukan bayangan pada mata dan kamera ditunjukkan pada Gambar13
Gambar13.Kamera sederhana

4.2 PRINSIP KERJA KAMERA


Prinsip kerja kamera adalah menangkap cahaya. Cahaya masuk ke kamera lewat lensa
(Subjek dapat dilihat terlebih dahulu melalui viewfinder), difokuskan agar diterima oleh sensor
cahaya yang memilah-milah cahaya berdasarkan komponennya. Informasi mengenai konsentrasi
komponen cahaya ini diterjemahkan dan diubah menjadi informasi digital untuk kemudian
disimpan dalam media penyimpan.
Cahaya masuk ke dalam kamera melalui bagian yang disebut lensa. Cahaya dipastikan
hanya boleh melalui bagian lensa ini yang berupa lubang (berbentuk lingkaran). Lubang ini
ibarat jendela kamera ke dunia luar, dan jendela ini punya ukuran lubang tertentu, persis saat kita
membuka mata atau menutup mata. Kamera sendiri juga memiliki komponen untuk mengatur
kecepatan si lubang ini membuka saat kita perintahkan. Dengan mengatur dua properties ini,
intensitas cahaya yang masuk ke kamera dapat diatur.

Gambar 14. Proses pembentukan bayayangan pada mata dan kamera


Lensa juga berfungsi untuk mengatur supaya cahaya secara tajam difokuskan. Fokus adalah saat
kita bisa melihat obyek pada visualisasi yang terjelasnya, kebalikan dengan yang disebut blur.
Kalau menyangkut cara kerja, fokus adalah saat cahaya yang dilewatkan tepat jatuh ke bidang
sensor kamera, seperti setelah cahaya lewat kornea mata kita dan tepat jatuh di retina maka kita
bisa fokus melihat suatu obyek.

Gambar 15. Prinsip kerja kamera.


Kamera merupakan alat optik yang dapat memindahkan/mengambil gambar dan menyimpannya
dalam bentuk file, film maupun print-out. Kamera menggunakan lensa positif dalam membentuk
bayangan. Sifat bayangan yang dibentuk kamera adalah nyata, terbalik, dan diperkecil.
Pemfokusan dilakukan dengan mengatur jarak lensa dengan film. Perubahan jarak benda
mengakibatkan perubahan jarak bayangan pada film oleh karena itu lensa kamera perlu digeser
agar bayangan tetap jatuh pada film. Hal ini terjadi karena jarak fokus lensa kamera tetap. Dari
rumus umum optik, jika jarak fokus tetap, maka perubahan jarak benda (So) akan diikuti oleh
perubahan jarak bayangan (Si).

Bagian-bagian dari kamera secara sederhana terdiri dari:


Lensa cembung
Film
Diafragma
Aperture
Pembentukan bayangan pada kamera
Lensa positif, membiaskan cahaya dan membentuk bayangan nyata, terbalik dan
diperkecil. Diafragma mengatur jumlah cahaya yang masuk ke dalam kamera dengan mengubah
ukuran aperturenya. Film merupakan media yang menangkap bayangan nyata yang dibentuk oleh
lensa.Agar bayangan selalu jatuh pada film karena letak benda yang berubah, maka dapat diatur
Dengan menggeser jarak lensa terhadap filmnya.Dengan So sebagai jarak benda dalam meter,
Si sebagai jarak bayangan dalam meter, dan F sebagai titik fokus lensa
Perbandingan Kamera dan Mata

Kamera Mata Keterangan

Lensa Lensa Lensa cembung

Diafragma Iris Mengatur besar kecilnya lubang cahaya

Aperture Pupil Lubang tempat masuknya cahaya

Film Retina Tempat terbentuknya bayangan

Secara umum bagian-bagian kamera sama dengan bagian-bagian mata, namun kedua alat ini
memiliki perbedaan dalam hal menempatkan bayangan pada retina/film, perbedaannya adalah:
mata menggunakan daya akomodasi
kamera menggunakan pergeseran lensa

5. PERISKOP

5.1 SEJARAH PERISKOP

Pada 1450, Johann Guttenberg menemukan sebuah alat yang memungkinkan orang untuk
melihat dalam kerumuman meskipun pandangannya terhalang. Sekitar 500 Tahun kemudian,
pada 1902, Simon Lakemenemukan teknik dasar pembuatan alat yang mirip dengan model
Guttenberg. Model ini kemudian disempurnakan oleh Sir Howard Grubb. Penemuan sekaligus
penyempurnaan tersebut menghasilkan benda yang kini dikenal dengan namaperiskop.
Gambar 16. Howard Grubb Penemu Periskop

Sistem kerja periskop model Howard Grubb pada dasarnya melanjutkan model Simon Lake.
Pada awalnya, terdapat kesulitan bagi para kru di kapal selam ketika akan melihat permukaan air.
Mereka hanya bisa melihat pada kaca pengintai yang sangat rentan terhadap serangan
musuh. Simon Lake kemudian menempatkan sebuah kaca prisma di badan bagian atas kapal
selam sebagai solusi untuk mengintai para kru terhadap lingkungan di atasnya.
Model Simon Lake masih memiliki kelemahan karena belum leluasa melihat ke luar dari
permukaan kapal selam. Selain itu, bentuk kaca prisma yang ditemukan oleh Simon Lake juga
belum bisa dikatakan sebagai bentuk dasar periskop. Kelemahan pada model Simon Lake
disempurnakan oleh Howaf Grubb digunakan pertama kali di Belanda. Periskop ini merupakan
desain dari Angkatan Laut Kerajaan Inggris ) British Royal Navy Submarines ) hasil
pengembangan temuan Howard Grubb ini masih dipakai pada kapal selam berbahan bakar nuklir
seperti USS Nautilus sekalipun masih memanfaatkan periskop model Howard Grubb.
Keberhasilan Sir Howard Grubb dalam menemukan periskop tak bisa dipisahkan dari kiprah
sang ayah, Thomas Grubb. Thomas Grubb berperan penting karena dia sukses mendirikan
perusahaan teleskop di Dublin yang menginspirasi sekaligus memfasilitasiSir Howard
Grubb dalam menemukan dan mengembangkan periskop. Perusahaan tersebut bernama Grubb
TelescopeCompany.
Awal mula kerja sama ayah - anak tersebut terjadi pada 1865 usai Howard Grubb
menyelesaikan pendidikan sebagai insinyur. Kerja sama pertama adalah mengembangkan
teleskop. Perang Dunia I membawa berkah lagi bagi Grubb Telescope Company karena
banyaknya permintaan untuk membuat gunsight. Selain itu, bekerhasilan Howard Grubb dalam
menyempurnakan teknik Periskop juga mulai diketahui oleh pemerintah. Alhasil, periskop
buatan pabrik ini meningkat pesat selama Perang Dunia I.
Status Howard Grubb sebagai penemu Periskop dan orang ternama di bidang optikal, khususnya
teleskop, membuat dirinya mudah di terima di beberapa perkumpulan, bahkan di lingkungan
Kerajaan Inggris. Pada 1883, Howard Grubb terpilih sebagai anggota Royal Society dan Royal
Astronomical Society pada 1870. Bahkan pada 1887, Ratu Victoria memberikan gelar
kebangsawanan Inggris pada Howard Grubb dengan gelar "sir" di depan namanya.
Sir Howard Grubb merupakan anggota terlama dari Royal Dublin Society. Di organisasi ini,
Howard Grubb tercatat pernah menjabat sebagai Sekretaris Kehormatan ( 1889-1893) dan Wakil
Presiden ( 1893-1922). Penemuan Periskop dan kiprah Sir Howard Grubb di bidang
pengembangan Teleskop akhirnya mendapat apresiasi dari Masyarakat. pada 1912, Sir Howard
Grubb menjadi orang ketiga yang mendapatkan medali kehormatan dari Masyarakat. Sir Howard
Grubb lahir di Dublin pada 1844. Pada 1871, Howard Grubb menikah dengan Mary Walker.
Pasangan ini dikaruniai 6 orang anak. Penemu Periskop ini akhirnya tutup usia pada 1931.
Periskop merupakan alat optik untuk mengamati dari posisi tersembunyi. Periskop sederhana
dapat dibuat dengan menggunakan tabung yang diberikan cermin paralel yang saling berhadapan
dengan sudut 45° pada setiap sisinya. Periskop sederhana sering digunakan sebagai alat untuk
melihat ketika dihalangi kerumunan orang. Periskop yang canggih biasa ditemukan pada
kendaraan tempur lapis baja dan kapal selam. Biasanya kapal selam menggunakan sebuah
‘jendela’ yang membantunya melihat keadaan sekeliling mereka sebelum mulai naik ke
permukaan laut. Jendela yang juga berfungsi seperti mata pengintip yang bisa berputar 360° ini
dikenal sebagai periskop.
Periskop generasi baru ini dikenal dengan nama Photonic Mast. Photonic mast tidak
menggunakan prisma dan lensa seperti di periskop biasa. Komponen-komponennya merupakan
komponen elektronik canggih yang berfungsi sebagai unit sensor elektro-optik yang bisa
menyediakan tampilan visual, sarana navigasi kapal, serta berbagai fungsi komunikasi lainnya.
Sensor multifungsi ini terletak pada bagian yang dapat berotasi (rotating head).
Kelebihan lain desain baru ini adalah ukurannya yang sangat kecil. Periscope well yang
menjadi ‘markas’ photonic mast tidak lagi menjulur dari dasar sampai sail, justru periscope well
desain baru ini hanya terletak di bagian sail saja sehingga ruang kendali dapat diposisikan di
bagian yang lebih luas dan tidak sempit. Dengan photonic mast, kapal selam tidak lagi ‘buta’ dan
terkucilkan dari dunia. Faktor keselamatan pun dapat ditingkatkan karena canggihnya teknologi
yang melingkupi kapal selam masa depan ini.
5.2 PRINSIP KERJA PERISKOP
Prinsip kerja alat ini memanfaatkan sifat permukaan cermin yang memantulkan 4% intensitas
caaya yang jatuh tegak lurus. Untuk mencapai angka pelemahan sebesar 50,000 kali atau lebih,
hars digunakan pantulan dari beberapa kaca secara berturut-turut. Dalam alat yang ditunjukkan
gambar 4 digunakan pelat gelas yang permukaan belakangnya dihitamkan dengan cat. Apabila
Cahaya dibiarkan jaruh dengan sudut 45 setelah lima kali pemantulan pantulan intensitas cahaya
tinggal 3.3 x 10-6 dibandingkan harga semula. Kelima pelat gelas disusun membentuk semacam
periskop yang kompak seperti pada gambar 4. Lubang tempat masuknya cahaya ditutup dengan
pelat gelas yang tebal (5 mm) sebagai pengaman tambahan terhadap sinar-sinar ultra violet
Prinsip kerja periskop adalah membentuk bayangan dengan melakukan pemantulan pada
dua permukaan cermin datar yang dipasang atau disusun secara sejajar dan diposisikan miring
agar mengarah ke pengamat, lalu pemantulan tersebut diteruskan kepada pengamat.

Gambar 16. Prinsip kerja periskop


Cahaya yang dipantulkan oleh obyek akan dipantulkan oleh cermin pertama yang berada diatas
cermin kedua yang dipasang sejajar. Lalu cermin kedua memantulkan kembali cahaya yang
bergerak lurus dan dipantulkan oleh cermin pertama ke pengamat.
Sayangnya periskop hanya bisa melihat obyek-obyek yang segaris lurus dengan pengamat
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpuan

1. Alat optic adalah Alat optik adalah alat-alat yang salah satu atau lebih komponennya
menggunakan benda optik, misalnya cermin, lensa, atau prisma.
2.Alat optik memanfaatkan prinsip pemantulan dan atau pembiasan cahaya. Ada beberapa alat
optik antara lain kamera, lup, mikroskop, teleskop, proyektor, dan episkop.
3. Alat-alat optic terdiri dari kamera,mata, mikroskop, kaca pembesar, proyektor,
dan teleskop.yang masing-masing memiliki fungsi atau kegunaan yang berbeda-beda

3.2 Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan ialah agar pembaca dapat mengetahui betapa pentingnya
alat-alat optik bagi kehidupan manusia.

DAFTAR PUSTAKA
.
Mudjiran, dkk. 2007. ALAT-ALAT OPTIK. Padang: UNP Press
Sunarto dan Hartono, Agung. 1995. MATA,KAMERA DAN LUP. Jakarta: Rineka Cipta
Sumantri, Mulyani dan Syaodih, Nana. 2008.OPTIK GEOMETRI. Jakarta: Universitas Terbuka
Tim Pembina Mata Kuliah FISIKA. 2007. ALAT OPTIK DAN PENERAPANNYA. Padang:
Dikti bekerjasama dengan HEDS-JICA.

Anda mungkin juga menyukai