kecepatan putaran mesin bubut adalah kemampuan kecepatan putar mesin bubut untuk melakukan
pemotongan atau penyayatan dalam satuan putaran/menit.
Kecepatan pemakanan (F) adalah kemampuan kecepatan alat potong dalam menyayat benda kerja dalam
satuan mm/menit.
Waktu Pemesinan Bubut waktu yang dibutuhkan dalam proses pengerjaan pembubutan.
25. Tahap finishing adalah pembersihan sisa-sisa pemakanan yang mungkin tidak sempurna.
1. Persiapkan bahan dan alat bantu yang diperlukan.
2. Mempersiapkan mesin bubut dan perlengkapannya.
3. Cekam benda kerja dan bubut rata permukaan ke dua ujung benda kerja, kemudian lepas.
4. Lakukan pengeboran senter dan pengeboran tembus sesuai diameter dalam perhitungan.
5. Lepas benda kerja, kemudian pasang pada mandrel.
6. Cekam mandrel, kemudian bubut rata permukaan benda kerja.
7. Buat tirus bagian ujung benda kerja 2x450, lepas benda kerja.
8. Mempersiapkan peralatan dan perlengkapan mesin frais.
9. Gunakan kepala pembagi dengan jumlah lobang yang ditentukan
10. Pasang benda kerja pada cekam kepala pembagi.
11. Setting titik nol benda kerja.
12. Putar piring pembagi sesuai jumlah gigi dalam perhitungan.
13. Lakukan pengefraisan.
14. Lakukan langkah tersebut (putar piring pembagi dan pengefraisan), hingga terbentuk roda
gigi.
15. Lepas roda gigi dari cekam maupun dari mandrel.
16. Rapikan bagian kepala roda gigi menggunakan kikir halus.
17. Buat lubang pasak.
18. Roda gigi lurus siap digunakan.
1. Pertama kita harus mengasah permukaan mata pahat yg di depan dengan kemiringan
sudutny 14 derajat, bidang permukaan ini disebut bidang pembuangan yang panjangnya
1,5 dari lebar pahatnya.
2. Pedua kita putar ke kanan dengan sudut 8 derajat untuk menggerinda sisi potong pahat.
3. Pengerindaan yg ke 3 adalah pengasahan bidang yang berikutnya dengan kemiringan
sudut 6 derajat ke bawah dan 10 derajat ke sisi.
4. Pengerindaan yang terakhir adalah dengan sudut dimiringkan ke samping 45 derajat
kebawah 6 derajat dan panjangnya kurang lebih 2/3 dari bidang ujung mata pahat.
Masukan endmill yang akan diasah kedalam collet, lalu atur posisinya sedemikian
rupa sehingga 2 buah flutes yang berhadapan tegak lurus dengan meja tool
cutter, dan 2 flutes lainnya sejajar lalu kencangkan.
Gerinda sudut buang tatal dengan menggunakan batu gerinda tirus pipih.
Caranya dengan menaikturunkan (mengangguk-anggukan) endmill terhadap batu
gerinda sampai didapatkan kedalaman yang diinginkan. Perhatikan bahwa pada
bagian muka bagian yang kena gerinda melewati sedikit dari titik center endmill.
Lakukan untuk ke-empat flutes.
Gerinda sudut potong endmill dengan terlebih dahulu menyetel posisi pahat
sesuai dengan sudut potong yang diinginkan. Lakukan untuk ke-empat flutes.
Bulatkan ujung sudut potong dengan batu asah agar pahat tidak mudah
pecah/gompal.
Aturan yang selama ini digunakan dalam gambar teknik mengacu pada standar ISO, sedangkan
besarnya toleransi ditentukan oleh ISO /R286 (sistem ISO untuk limit dan suaian) agar sesuai
dengan persyaratan fungsional dan untuk keseragaman. ISO menetapkan 18 toleransi standar,
yakni mulai dari IT 01, IT 0, IT 1, IT 2, sampai dengan IT 16. Sedangkan untuk dasar satuan
toleransi dari kualitas 01 – 1.
1. Gambar rakitan adalah gambar keseluruhan dari keseluruhan produk dengan semua identifikasi dari
komponennya yang berfungsi untuk menunjukkan kumpulan dari komponen-komponen yang
digabungkan menjadi produk jadi.
2. Gambar sub-rakitan adalah dua atau lebih gambar bagian yang membentuk satu bagian yang
merupakan bagian dari gambar rakitan. dimana gambar sub-rakitan ini muncul jika pada gambar
rakitan tidak dengan jelas menyajikan bagian komponen, maka gambar sub-rakitan harus disertakan
untuk menunjukkan bagaimana bagian dari komponen itu dirakit.
3. Gambar detail adalah gambar yang memiliki dimensi dan keterangan secara lengkap dari satu bagian
komponen yang dibuat berdasarkan gambar kerja sehingga informasi yang didapat sudah bisa
digunakan untuk membuat produk.
4. Etiket, sebagai keterangan/ informasi gambar.
5. Daftar isi komponen/ part list yang ditunjukkan dalam daftar tabel komponen yang ditunjukkan pada
gambar baik untuk gambar rakitan maupun sub-rakitan. Daftar komponen ini paling tidak harus
mencakup beberapa keterangan seperti: Nomor komponen, Deskripsi komponen, Nomor bagian yang
digunakan untuk gambar detail, gambar sub-rakitan dan nomor bagian vendor, Informasi vendor
digunakan jika komponen yang akan dibeli tidak umum tersedia dipasaran sehingga perlu informasi
khusus, Jumlah komponen yang dibutuhkan dalam perakitan.
Pertimbangannya adalah: