RPP 5
A. Kompetensi Inti
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengealuasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
Dasar-dasar Teknik Mesin pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KI 4 : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Dasar-dasar
Teknik Mesin. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas
yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugasspesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
1
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik mampu:
1. Mengidentifikasi teknik mengefrais roda gigi konis/payung melalui diskusi dengan benar.
2. Memahami teknik mengefrais roda gigi konis/payung melalui diskusi dengan benar.
3. Mendemonstrasikan pembuatan roda gigi konis/payung dengan tepat dan benar.
4. Merancang pembuatan roda gigi konis/payung dengan benar.
D. Materi Pembelajaran
Judul : Teknik mengefrais roda gigi konis/payung
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 13 (Pengetahuan)
Langkah Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran Waktu
Kegiatan 1. Orientasi 15 Menit
Pendahuluan a. Guru membuka kelas dengan memberi salam
b. Guru memimpin berdo’a bersama sebelum KBM saat
berdoa guru memberi penguatan tentang rasa syukur
dan kebesaran Tuhan.
c. Guru memeriksa kehadiran peserta didik sebagai
sikap disiplin.
2. Apersepsi
a. Guru mengaitkan materi sebelumnya dengan materi
yang akan disampaikan
b. Guru memberikan apersepsi awal kepada peserta
didik tentang materi yang akan disampaikan yaitu
teknik mengefrais roda gigi konis/payung
3. Motivasi
a. Guru memberikan manfaat atau kegunaan dalam
mempelajari teknik mengefrais roda gigi
konis/payung
4. Pemberian acuan
a. Guru menjelakan mekanisme pembelajaran yang
2
akan dilaksanakan
Kegiatan Inti
3
dan sistematis terkait lembar kerja siswa yang telah
diberikan
b. Peserta didik mulai berpikir searah terkait lembar
kerja siswa yang telah diberikan
1. Mengumpulkan Informasi
a. Guru meminta setiap kelompok untuk presentasi
b. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi.
2. Mengamati
a. Guru meminta setiap kelompok untuk presentasi
b. Kelompok yang lain mengamati presentasi kelompok
lainnya.
3. Menalar
a. Guru meminta setiap kelompok untuk presentasi
Data b. Kelompok lain mulai menalar apa yang
processing dan dipresentasikan kelompok lainnya untuk menanggapi
Verification 4. Menannya
a. Guru mendorong peserta didik untuk memberi
pertanyaan, kritik dan saran kepada kelompok lain.
b. Kelompok lain bertanya mengenai apa yang sudah
dipresentasikan kelompok lainnya
5. Mengkomunikasikan
a. Guru mendorong peserta didik untuk memberi
pertanyaan, kritik dan saran kepada kelompok lain.
b. Peserta didik memberi tanggapan dan pertanyaan
kepada kelompok lain..
1. Menannya
a. Guru mendorong peserta didik bertanya mengenai
materi yang belum dipahami atau dimengerti.
b. Peserta didik bertanya kepada guru mengenai materi
yang belum dipahami..
2. Menalar
a. Guru merangsang peserta didik agar membuat
Generalization. kesimpulan dari keseluruhan pembelajaran
b. Peserta didik mulai berfikir untuk menyampaikan
kesimpulan dari pembelajaran
3. Mengkomunikasikan
a. Guru mendorong peserta didik untuk menyampaikan
kesimpulan dari keseluruhan pembelajaran
b. Peserta didik menyampaikan kesimpulan dari
keseluruhan pembelajaran
Kegiatan 1. Peserta didik dengan dibimbing guru menyimpulkan
Penutup kegiatan pembelajaran.
2. Guru menanyakan pendapat peserta didik tentang proses
belajar yang dilakukan (merefleksi kegiatan), apakah ada 20 Menit
masukan perbaikan untuk kegiatan selanjutnya.
3. Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran selanjutnya.
4. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa.
4
Pertemuan 14 (Ketrampilan)
Langkah Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran Waktu
1. Orientasi
a. Guru memberi salam
b. Guru memimpin berdo’a bersama sebelum KBM
saat berdoa guru memberi penguatan tentang rasa
syukur dan kebesaran Tuhan.
c. Guru memeriksa kehadiran peserta didik sebagai
sikap disiplin.
2. Apersepsi
Kegiatan a. Guru mengaitkan materi pembelajaran dengan
15 Menit
Pendahuluan praktik yang akan dilakukan
b. Guru memberikan persepsi awal kepada peserta didik
tentang praktik yang akan dilakukan..
3. Motivasi
a. Guru memberikan manfaat atau kegunaan dalam
mempelajari cara pembuatan roda gigi konis/payung.
4. Pemberian acuan
a. Guru menjelakan mekanisme pembelajaran yang
akan dilaksanakan
Kegiatan Inti
5
jadwal pelaksanaan praktik.
1. Mengumpulkan Informasi
a. Guru meminta peserta didik mengerjakan proyek
sesuai dengan jobsheet.
b. Peserta didik mengerjakan proyek sesuai dengan
jobsheet.
Monitor the 2. Mengamati
Students and the a. Guru mengamati peserta didik yang sedang
Progress of the melaksanakan praktik.
Project c. Peserta didik melaksanakan praktik .
3. Mengkomunikasikan
a. Guru mengececk kemajuan proyek yang dikerjakan
peserta didik
b. Peserta didik mengonsultasikan proyek yang sedang
dikerjakan
1. Mengkomunikasikan
Assess the a. Guru meminta peserta didik untuk mengujikan hasil
Outcome. praktikum
b. Peserta didik mengujikan hasil selama praktikum
1. Mengkomunikasikan
a. Guru mendorong peserta didik mempresentasikan
Evaluate the
pengalaman selama mengerjakan proyek
Experience
b. Peserta didik mempresentasikan pengalamannya
selama praktikum.
1. Peserta didik dengan dibimbing guru menyimpulkan
kegiatan praktikum
2. Guru menanyakan pendapat peserta didik tentang proses
Kegiatan praktikum yang dilakukan (merefleksi kegiatan), apakah
20 Menit
Penutup ada masukan perbaikan untuk kegiatan praktikum
selanjutnya.
3. Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran selanjutnya.
4. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa.
2. Instrumen Penilaian
6
INSTRUMEN PENILAIAN ASPEK PENGETAHUAN
DALAM PROSES PEMBELAJARAN
(KERJA INDIVIDUAL)
Petunjuk Mengerjakan :
1. Kerjakan soal-soal berikut dengan cermat, teliti, jujur dan secara mandiri
2. Perhatikan instruksi dari bapak/ibu guru dan sikap dalam mengerjakan soal akan diamati
guru
Soal :
1 Jelaskan kegunaan roda gigi payung
2 Langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan dalam pembuatan roda gigi payung
?
3 Jelaskan spesifikasi geometri roda gigi payung lurus
4 Berapah putaran engkol kepala pembagi jika jumlah roda gigi paying yang dibuat
36 ?
5 Jelaskan tahapan membuat roda gigi paying !
Kunci Jawaban
1 Apabila diinginkan memindah daya pada posisi poros yang bersinggungan
(intersection) dapat digunakan roda gigi payung.
2 Untuk pengefraisan roda gigi payung diperlukan langkah-langkah tertentu agar
pembuatan roda gigi payung yang dikerjakan pada mesin frais sesuai dengan
rencana yang ditentukan.
Langkah-langkah pembuatan roda payung akan meliputi:
a) Penyiapan benda kerja termasuk penentuan dimensi
b) Pemasangan Benda kerja
c) Pemilihan, pemasangan dan setting pisau frais
d) Penentuan pitch dan kedalaman pemotongan
e) Pemotongan
3 Spesifikasi geometri roda gigi payung lurus
da1 = Ø addendum
d1 = Ø jarak antara luar
di1 = Ø jarak antara dalam
b = Lebar gigi
δ1 = Sudut kisar (konus)
R = Radius kisar (konus)
H = Tinggi gigi
7
ha = Tinggi bagian atas (addendum)
hj = Tinggi bagian bawah (dedendum)
m = Modul
4 Menentukan banyaknya putaran engkol kepala pembagi ( Nc )
i 40 4 1
Nc = = = 1 = 1 putaran
Z 36 36 9
Jadi untuk tiap pemotongan satu gigi, engkol pembagi kita putar 1 1/9 putaran.
5 1. Pasang kepala pembagi universal Pasang poros mandrell guna pemeriksaan
kemiringan Perhatikan gambar dibawah ini
2. Miringkan kepala pembagi, sesuai dengan sudut yang telah dihitung,
Periksa sudut dengan dial, Pasang benda kerja dengan menggunakan mandrel
baut, Periksa kekencangan mur pengikat. Perhatikan gambar dibawah ini
3. Pasang pisau frais yang sesuai m = 1.5, dan Atur posisi sumbu pisau tepat
dengan sumbu benda kerja, kemudian Pilih dan pasang plat index sesuai dengan
yang akan dibuat Perhatikan gambar dibawah ini
4. Lakukan pemotongan pertama, kedalaman h = 2,2 x mi, dengan Kecepatan
pemakanan 30 mm/menit. Hasil pemotongan pertama, lebar dasar arus lurus,
sedangkan lebar atasnya membesar keluar Perhatikan gambar dibawah ini
5. Lakukan pemotongan seluruh gigi, kemudian Lakukan koreksi pertama,
selanjutnya Putar benda kerja sebesar RUMUS
6. Geser meja/ kepala mesin kearah berlawanan putaran benda sejauh : HT.
Hasil pemotongan koreksi pertama ini membentuk alur menjadi melebar keluar
pada salah satu sisi
7. Lakukan koreksi pertama untuk semua alur gigi pada benda kerja
8. Lakukan koreksi kedua pada sisi alur satunya lagi. Putar benda kerja
sebesar nc3 berlawanan arah dengan arah koreksi pertama
9. Geser meja/kepala mesin kearah berlawanan sejauh 2HT. Pemotongan
koreksi kedua membentuk alur roda gigi menjadi simetri
10. Periksa dimensi gigi . Gunakan jangka sorong roda gigi
Pedoman Pensekoran
Kriterian Jawaban Tiap Nomor Soal Skor
Peserta didik dapat menyebutkan jawaban dengan baik dan benar 20
Peserta didik dapat menyebutkan jawaban dengan baik dan benar, tetapi
15
kurang lengkap
Peserta didik dapat menyebutkan jawaban, tetapi salah sebagian besar 8
Peserta didik tidak dapat menyebutkan jawaban tetapi salah semua 1
8
a) Penyiapan benda kerja termasuk penentuan dimensi
b) Pemasangan Benda kerja
c) Pemilihan, pemasangan dan setting pisau frais
d) Penentuan pitch dan kedalaman pemotongan
e) Pemotongan
Soal Pengayaan
1 Sepasang roda gigi payung mempunyai poros yang saling tegak lurus
Diketahui :
Modul ( m ) = 2
Addendum ( hk ) = modul
Deddendum ( hf ) = 1,16 • modul
Roda gigi utama dengan Z = 36 buah
Roda gigi pinion dengan Zp = 24 buah
Panjang / lebar gigi ( b ) = 10 • modul
Tentukan Ukura roda gigi !
Kunci Jawaban
1 Menentukan ukuran roda gigi :
a. Diameter tusuk ( D )
D = Z • m = 36 • 2 = 72 mm
b. Sudut kones ( δ )
Z 36
tan δ = = = 1,5
Zp 24
δ = 56⁰30’
c. Jari-jari kones ( R )
D 72 72
R = = =
2 sin δ 2 • sin 56⁰30’ 2 • 0,8339
R = 43,17 mm
d. Sudut deddendum ( Ƴ1 )
hf 1,16 • m 1,16 • 2
Tan Ƴ1 = = = = 0,05374
R 43,17 43,17
Ƴ1 = 3º 05’
e. Sudut Addendum ( Ƴ2 )
hk m 2
Tan Ƴ2 = = = = 0,0463
R 43,17 43,17
9
Ƴ2 = 2º 40’
Dk = D + ( 2 • hk • cos δ )
= 72 + 2,21
= 74,21 mm
b = 10 • modul
= 10 • 2
= 20 mm
10
Roda gigi kerucut (Bevel Gear) adalah roda gigi yang berbentuk seperti kerucut, dan
identik dengan bevel. Rodagigi kerucut digunakan untuk mengubah sumbu putaran, sedangkan
kecepatan putar dapat diubah dengan menggunakan rodagigi yang berbeda jumlah giginya. Rasio
kecepatan mencapai 1:6 (bahkan untuk kasus ekstrim bisa lebih tinggi). Rodagigi kerucut juga
digunakan untuk transmisi poros silang (tegak lurus). Untuk persyaratan operasi tinggi, gigi
rodagigi dibuat spiral dan rodagigi dikeraskan
B. Jenis-Jenis Rodagigi Kerucut (Bevel Gear)
1. Rodagigi Kerucut Lurus (Straight Bevel Gear)
Untuk jenis ini mempunyai konstruksi yang sederhana dibandins jenis roda gigi payung
laiimya. Pembuatannya relatip mudah dan penggunaannya untuk konstruksi umum yang
sederhana sampai sedang, baik dalam menerima beban maupun putaran
2. Rodagigi Kerucut Miring (Helical Bevel Gear)
Disebut juga Spiral bevel gear. Perbendaan antara Bentuk gigi lurus dengan bentuk gigi
miring pada Roda Gigi payung ini, kurang lebih seperti perbedaan yang terdapat pada Roda
gigi lurus dengan Roda gigi miring (Spur Gear), dimana dengan adanya kemiringan tersebut
akan meningkan kemampuan menerima beban, mengurangi kebisingan sehingga dapat
digunakan pada putaran yang lebih tinggi dibanding dengan Roda Gigi payung gigi lurus
pada ukuran geometris yang sama
3. Rodagigi Kerucut Spiral (Spiral Bevel Gear)
Bentuk gigi berupa lengkung spiral dengan sudut spiral nol derajat, sehingga secara sepintas
tampak seperti Roda gigi lurus dengan gigi melengkung. Kemampuan Roda Gigi Payung
Zerol ini kurang lebih sama seperti Roda Gigi payung gigi miring (Spiral), hanya
pembuatannya lebih sulit dan bekerja lebih tenang serta tahan lama
4. Rodagigi Kerucut Hypoid (Hypoid Bevel Gear)
Jenis Roda Gigi payung ini lebih populer digu- nakan pada, kendaraan bermotor saja, tapi
untuk konstruksi general, mekanik yang memerlukan putaran tinggi serta beban besar yang
dinamis dapat menggunakan jenis Roda gigi payung ini. Bentuk alur giginya berupa
lengkung hypoid, sehingga posisi sumbu tidak tegak lurus berpotongan, tetapi bersilangan,
sehingga akan memudahkan pemasangan tumpuan bantalan pada kedua Roda giginya
11
Klasifikasi roda gigi dapat ditentukan berdasarkan posisi sumbu pada penghubung sepasang roda
gigi
Keterangan:
di1 = diameter jarak antar bagian dalam
d1 = diameter jarak antara bagian luar
da1 = diameter addendum (diameter untuk pembubutan)
b = lebar gigi ( minimal 10 x mi)
R = jarak pusat konis
Ha = tinggi kepala gigi (addendum)
Hf = tinggi kaki gigi (dedendum)
Hz = tingi gigi
∂ =sudut kisar konis
∑ =jumlah sudut kedua sumbu roda gigi payung
E. Spesifikasi Geomertri Roda Gigi Payung Lurus
12
Gambar 4. 1 Spesifikasi Geomertri Roda Gigi Payung Lurus
Keterangan :
13
Diameter
d1 d 1 me .Z 1 d i1 2.b. sin 1
tengah luar
Jumlah di1
Z1 Zi
gigi m1
Jumlah Z1
Xv Xv
gigi ideal cos 1
Sudut tekan = 15o
1 S/ 15 22 28 32 36 40 44 47 50 53 56
o o o o o o o o o o o
d
Zli
24 23 22 21 20 19 18 17 16 15 14
Jumlah m
2
Ha dan S dihitung berdasarkan jumlah gigi
ha
Ukuran gigi bagian luar ideal.
S
Lihat tabelnya.
14
2. Penggunaan Rumus Roda Gigi Payung Lurus
Tabel 4. 3 Dimensi Geometri Roda Gigi Payung Lurus
Gerakan meja/
pi mi. 1,5.3,14
kepala mesin pada H T 1,18
4 4 4
koreksi 1 dan 2
Tinggi gigi
kelonggaran 0,2 H1=h2 = 2,2.mi = 2,2.1,5 = 3,3 mm
mi
Z1 10 Z2 10
Z v1 ~ 12 , Zv2 ~ 45 ,
cos 1 0,8944 cos 2 0,4472
Jumlah gigi ideal
pisau frais yang digunakan pisau frais yang digunakan adalah
adalah no. 1 dari 8 nomor no. 6 dari 8 nomor
Bila m = 1 mm, Zv1 = 12; Ha1 = Bila m = 1 mm, Zv2 = 12; Ha2 =
Ukuran gigi
1,0513 1,0137
bagian luar (lihat
Ha1 = 1,5.1,0513 = 1,57 mm Ha2 = 1,5.1,0137 = 1,52 mm
tabel)
S1 = 2,5.1,5663 = 3,91 mm S2 = 2,5.1,5705 = 3,93 mm
15
3. Spesifikasi roda gigi payung miring
16
Pengukuran Gigi
Tinggi kepala gigi ha
ha 1.m
bagian luar
Tinggi gigi bagian luar h h 2,167.m 2,2.m
b R d1 Z .m
Lebar gigi bagian luar b 1
3 6.sin 1 6.sin 1
ha ha dan S dihitung berdasarkan jumlah gigi ideal
Ukuran gigi bagian luar
S Zv (lihat tabelnya)
Diameter tengah bagian luar d1 d1 Z1.m 2.R. sin 1
Diameter kepala bagian luar da1 d a1 d1 2.m. cos 1
Radius konis luar R d1 d1 2 2
R 0,5 d1 d 2
2.sin 1 2.sin 1
Sudut Transmisi
1 Z1 d1
Tg1
Z2 d2
Sudut tengah
Untuk = i = 1 dan 1 dan 2 = 45o
(bila 1 + 2 =900)
2 Z2 d2
Tg1
Z1 d1
1 Z1
(bila 1 + 2 900) Ctg1 Ctg
Z1.sin
bersudut lancip
2 2 = - 1
1 Z1
(bila 1 + 2 900) Ctg1 Ctg
Z1.sin
bersudut tumpul
2 2 = - 1
Sudut konis luar a1 a1 = 1 + a
Sudut konis dalam f1 f1 = a1 - = 1 - f
17
2.sin 1 2.sin 320 28' 2. sin 2 2. sin 320 28'
tga1 tga 2
Sudut Z1 21 Z2 21
kepala 2.0,5368 2.0,5368
0,0511 0,0511
gigi 21 21
a1 2056' a 2 2056'
Sudut
tg f 1 1,2.tga 1,2.0,0511 0,0613
badan
f 1 f 2 3030'
gigi
Sudut
a1 1 a1 a 2 2 a 2
konis
320 28'2056' 350 24' 320 28'2056' 350 24'
luar
Diamete
d1 Z1.m 21.5 105mm d 2 Z 2 .m 33.5 165mm
r tengah
Diamete d a1 d1 2.m. cos 1 d a 2 d 2 2.m. cos 2
r kepala 105 10.0,8438 113,43mm 165 10.0,5368 170,36mm
Radius R
d1
105
R
d2
165
2. sin 1 2. sin 350 28' 2. sin 2 2. sin 350 28'
konis 105 165
97,8mm 99,5mm
luar 2.0,5368 2.0,8437
Lebar R 97,8
b 32,6mm
gigi 3 3
Tinggi
gigi
h 2,2.m 2,2.5 11mm
bagian
luar
Jumlah Z1 21 Z 21 21
Z v1 ~ 25 Zv2 ~ 62
Gigi cos 1 cos 32o 28' cos 2 cos 32o 28'
Ideal
Ukuran Bila m = 1 mm; Zv1 = 25; maka ha1 = 1,024 Bila m = 1 mm; Zv2 = 62; maka ha1 =
gigi mm 1,0103 mm
bagian Bila m = 5 mm; Bila m = 5 mm;
luar ha1 = 5 . 1,0242 = 5,12 mm ha1 = 5 . 1,0103 = 5,05 mm
S1 = 1,5698 . 5 S2 = 1,5706 . 5
= 7,849 mm = 7,853 mm
18
Gambar 4. 3 Jangka Sorong Pengukuran Roda Gigi
Tabel harga S dan Ha untuk modul = 1 mm. Bila modul lebih besar maka harga S dan Ha
tinggal dikalikan dengan harga modul.
19
Tabel 4. 7 Pengukuran Roda Gigi harga S dan Ha
Zv S ha Zv S ha
12 1,5663 1,0513 30 1,5701 1,0206
13 1,5670 1,0474 35 1,5703 1,0176
14 1,5675 1,0440 40 1,5704 1,0154
15 1,5679 1,0411 45 1,5705 1,0137
16 1,5683 1,0385 50 1,5706 1,0123
17 1,5686 1,0363 60 1,5706 1,0103
18 1,5688 1,0342 70 1,5706 1,0088
19 1,5690 1,0324 80 1,5707 1,0077
20 1,5692 1,0308 90 1,5707 1,0069
22 1,5695 1,0280 100 1,5707 1,0062
24 1,5697 1,0257 120 1,5708 1,0051
26 1,5698 1,0237 150 1,5708 1,0041
28 1,5700 1,0219 200 1,5708 1,0031
a m ha 2.sin 1
Sudut kepala gigi tga
R R Z1
Sudut badan gigi (c f 12.m h f 2,4. sin 1
tga 1,2.tga
= 0,2.m) R R Z1
Z 2 d 2 n2
Rasio i i
Z1 d1 n1
20
Gambar 4. 5 spesifikasi roda gigi payung
3. Pada pengefraisan roda gigi payung, pemasangan kepala pembagi dimiringkan sebesar
sudut δ1. Pemeriksaan kemiringan dilakukan dengan meggunakan dial indicator pada
benda kerja atau menggunakan mal sudut. Perhatikan gambar dibawah ini
i
akan dibuat. Nc Perhatikan gambar dibawah ini
Z
21
6. Konstruksi gigi-roda gigi payung beralur miring. Konstruksi ini baik sekali untuk
memindahkan daya. Akan tetapi sulit pembuatannya karena memerlukan mesin da
peralatan khusus. Beralur lurus (kedalaman alur sama). Konstruksi ini lebih mudah dibuat
pada mesin frais universal, akan tetapi kurang baik dalam memindahkan daya. Perhatikan
gambar dibawah ini
i
kerja diputar kesalah satu arah sebesar : Nc 2 Perhatikan gambar dibawah ini
4Z
22
Gambar 4. 12 Koreksi HT Pengefraisan roda gigi payung lurus
10. Untuk membentuk sisi yang satunya lagi agar simetri, perlu dilakukan pemotongan
koreksi kedua. Oleh karenanya, posisi benda kerja harus dirubah yaitu meja/kepala mesin
digeser sejauh 2 x HT, berlawanan arah dengan HT koreksi pertama.
23
b) da2= 170,6 mm : z2 = 33
c) Σ = 90o
d) Kelonggaran c = 0,2 modul.
24
Gambar 4. 18 Penyetingan kemiringan kepala pembagi
13. Pasang pisau frais yang sesuai m = 1.5, dan Atur posisi sumbu pisau tepat dengan sumbu
benda kerja, kemudian Pilih dan pasang plat index sesuai dengan yang akan dibuat
Perhatikan gambar dibawah ini
25
Gambar 4. 22 Koreksi HT Pengefraisan roda gigi payung lurus
Lakukan koreksi pertama untuk semua alur gigi pada benda kerja
17. Lakukan koreksi kedua pada sisi alur satunya lagi. Putar benda kerja sebesar nc3
berlawanan arah dengan arah koreksi pertama
26
Penyelesaian :
1. Menentukan ukuran roda gigi :
a. Diameter tusuk ( D )
D = Z • m = 36 • 2 = 72 mm
b. Sudut kones ( δ )
Z 36
tan δ = = = 1,5
Zp 24
δ = 56⁰30’
c. Jari-jari kones ( R )
D 72 72
R = = =
2 sin δ 2 • sin 56⁰30’ 2 • 0,8339
R = 43,17 mm
d. Sudut deddendum ( Ƴ1 )
hf 1,16 • m 1,16 • 2
Tan Ƴ1 = = = = 0,05374
R 43,17 43,17
Ƴ1 = 3º 05’
e. Sudut Addendum ( Ƴ2 )
hk m 2
Tan Ƴ2 = = = = 0,0463
R 43,17 43,17
Ƴ2 = 2º 40’
f. Ketirusan bagian belakang roda gigi adalah :
2 ( δ + Ƴ2 ) = 2 ( 56º 30’ + 2º 40’ )
= 118º 20’
Sudut eretan atas di atur dengan kemiringan :
2 ( δ + Ƴ2 )
Tirus eretan atas =
2
g. Diameter addendum atau diameter kepala (Dk)
Dk = D + ( 2 • hk • cos δ )
= 72 + ( 2 • 2 • cos 56º 30’ )
= 72 + 2,21
= 74,21 mm
h. Panjang gigi atau lebar gigi ( b )
b = 10 • modul = 10 • 2 = 20 mm
27
2. Menyetel kemiringan benda kerja atau kepala pembagi :
Kepala pembagi harus di dongakkan ke atas sebesar ( δe ) :
δe = δ – Ƴ1 = 56º 30’ – 3º 05’
= 53º 25,
3. Memilih cutter atau pisau modul
Z 36
Zu = =
Cos δ Cos 56º 30’
Zu = 65,22
Jadi cutter yang dipakai sama dengan yang dipakai untuk memotong roda gigi
Lurus dengan jumlah 65 buah.
Sehingga dengan jumlah gigi 65 buah maka pisau yang dipakai adalah
cutter Modul 2 , no. 7
5. Finishing
Untuk mendapatkan profil yang di kehendaki dan lebih halus, maka perlu di bantu dengan
pengikiran.
28