KERANGKA ACUAN
KEGAWATDARURATAN
PUSKESMAS LONGKIB
PENDAHULUAN
Di era kehidupan yang maju ini, orang akan di tuntut untuk menyesuaikan
keadaan jaman. Prilaku dan gaya hidup akan menjadi warna sendiri, mobilisasi yang
cepat juga menjadi kebutuhan hidup. Semua itu tentu akan berdampak pada status
kesehatan. Bertambahan jumlah kendaraan bermotor akan meningkatkan angka
kecelakaan lalu lintas. Pun gaya hidup tentu juga akan meningkatkan resiko penyakit
seperti gangguan metabolisme dan serangan jantung koroner.
Peran petugas kesehatan akan menjadi sangat penting dengan meningkatnya
angka kecelakaan dan morbiditas. Pelayanan gawat darurat adalah salah satu faktor
penting dalam proses tindakan penyelamatan jiawa pasien ( Live saving ), sehingga
pelayanan ini menjadi salah satu kunci utama pelayanan medik dan puskesmas.
Sesuai dengan pasal 32 Undang-undang Republik Indonesia no.36 tahun 2011
tentang kesehatan menyebutkan bahwa dalam keadaan darurat, fasilitas pelayanan
kesehatan, baik pemerintah maupun swasta, wajib memberikan pelayanan kesehatan bagi
penyelamatan nyawa pasien dan pencegahan kecacatan terlebih dahulu. Dalam pelayanan
kesehatan tersebut juga harus dilengkapi dengan peralatan-peralatan medis dan non medis
yang memadai sesuai dengan jenis pelayanan yang diberikan dan juga harus memenuhi
standar mutu, keamanan dan keselamatan serta mempunyai izin edar sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan.
LATAR BELAKANG
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
147/menkes/per/I/2010 tentang Perizinan Rumah Sakit atau Puskesmas menyebutkan
bahwa untuk mendapatkan izin operasional, rumah sakit atau puskesmas harus memenuhi
persyaratan yang meliputi :
1. Sarana dan prasarana,
2. peralatan,
3. sumber daya manusia, dan
4. administrasi dan managemen.
Salah satu persyaratan izin rumah sakit memiliki kewajiban untuk
menyelenggarakan pelayanan gawat darurat selama 24 jam sehari. Dalam melakukan
pelayanan juga harus membutuhkan sumber daya manusia yang berkompeten dalam
melakukan upaya kesehatan dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan
TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
A. TUJUAN UMUM
Memberikan pelayanan gawat darurat sesuai dengan prinsip- prinsip kegawatdaruratan
B. TUJUAN KHUSUS
1. Memberikan tindakan penyelamatan jiwa pasien
2. Mencegah kecacatan permanen akibat suatu trauma
3. Melaksanakan proses triase untuk memprioritaskan pasien dengan kebutuhan
emergensi
4. Melakukan kerja sama dengan Membuat MOU kerjasama dengan pihak rumah
sarana kesehatan yang lain sakit
2018
No. Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1
0 1 2
1. Membuat SOP triase
2. Membuat kerangka acuan pelatihan petugas
unit gawat darurat
3. Membuat daftar kasus-kasus gawat
darurat/beresiko tinggi yang biasa ditangani
4. Membuat SK dan SOP penangan pasien
gawat darurat
5. Membuat SK dan SOP penanganan pasien
beresiko tinggi
6. Membuat MOU kerjasama dengan pihak
rumah sakit
7. Membuat SK Kepala Puskesmas dan SOP
penggunaan dan pemberian obat dan/atau
cairan intra vena
8. Melakukan pencatatan pemberian obat/cairan
intra vena
dr. Umar
NIP. 19830131 201103 1 001