OLEH:
KELOMPOK 5
PEKANBARU
2018
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang mana
atas berkat rahmat, taufik dan hidayah-Nya, kami selaku penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Adapun
tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah K3
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga makalah ini
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
sempurna baik dari segi penyajian maupun materi. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun dari semua pihak sangat kami perlukan, demi
Penysun
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
A. Pengertian ............................................................................................................... 3
2. Bahaya Biologi.................................................................................................... 8
3. Bahaya Fisik...................................................................................................... 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk
kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk
faktor kecelakaan, karyawan harus mematuhi standart (K3) agar tidak menjadikan
ruang kerja agar mendeteksi sacera dini kesehatan pekerja saat akan memulai
keadaan dimana para pekerja terjamin keselamatan pada saat bekerja baik itu
dalam menggunakan mesin, pesawat, alat kerja, proses pengolahan juga tempat
kerja dan lingkungannya juga terjamin. Apabila para pekerja dalam kondisi sehat
jasmani maupun rohani dan didukung oleh sarana dan prasarana yang terjamin
kesehatan adalah suatu masalah yang kompleks, yang saling berkaitan dengan
1
mempengaruhi kesehatan, baik kesehatan individu maupun kesehatan masyarakat,
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Kesehatan lingkungan kerja adalah ilmu dan seni yang ditunjukkan untuk
kerja, utamanya terhadap pekerja, ditempuh tiga langkah utama yaitu: pengenalan,
terhadap pekerja/buruh agar selamat dari bahaya yang dapat ditimbulkan oleh alat
kerja atau bahan yang dikerjakan. Keselamatan kerja tidak hanya memberikan
pemerintah:
3
1) Bagi pekerja/buruh, adanya jaminan perlindungan keselamatan kerja
1) Adanya suatu usaha, baik itu usaha yang bersifat ekonomis maupun
social.
4
3) Adanya tenaga kerja yang bekerja di dalamnya, baik secara terus
1. Pengertian hazard
Bahaya atau Hazard merupakan segala hal atau sesuatu yang mempunyai
maupun manusia.
5
a. Bahaya fisik, antara lain kebisingan, getaran, radiasi ion dan non-
pengion, suhu dan pencahayaan.
b. Bahaya kimia, antara lain dengan materian atau bahan seperti
antiseptik, aerosol, insektisida, dust, mist, fumes, gas, vapor.
c. Bahaya Ergonomi, antara lain repetitive movement, static posture,
manual handling dan postur jaggal.
d. Bahaya Biologi, antara lain yang berkaitan dengan makhluk hidup
yang berada di lingkungan kerja yaitu bakteri, virus, protozoa dan
fungi (jamur) yang bersifat pathogen.
e. Bahaya psikologi, antara lain beban kerja yang terlalu berat,
hubungan dan kondisi kerja yang tidak nyaman.
2. Komponen bahaya
Karakteristik material
Bentuk material
3. Pengendalian bahaya
Eliminasi/penghilangan
Pelatihan
6
Pemberian alat pelindung diri (APD)
1. Bahaya kimia
Hazard kimia adalah kecederaan akibat sentuhan dan terhirup bahan kimia.
Contoh-contoh bahan kimia seperti acid, alkali, gas, pelarut, getah sintetik,
permukaan tempat dimana terjadi kontak. Kulit, mata dan sistem pencernaan
adalah bagain tubuh yang paling umum terkena. Contoh : konsentrat asam dan
basa , fosfor.
Iritasi kulit bisa menyebabkan reaksi seperti eksim atau dermatitis. Iritasi pada
7
pernapasan : aldehydes, alkaline dusts, amonia, nitrogen dioxide, phosgene,
Kanker : Karsinogen pada manusia adalah bahan kimia yang secara jelas telah
kimia yang secara jelas sudah terbukti menyebabkan kanker pada hewan .
Contoh:
2. Bahaya Biologi
Bahaya biologi dapat didefinisikan sebagai debu organik yang berasal dari
sumber-sumber biologi yang berbeda seperti virus, bakteri, jamur, protein dari
binatang atau bahan-bahan dari tumbuhan seperti produk serat alam yang
terdegradasi. Bahaya biologi dapat dibagi menjadi dua yaitu yang menyebabkan
8
infeksi dan non-infeksi. Bahaya dari yang bersifat non infeksi dapat dibagi lagi
produk bakterial dan jamur dipengaruhi oleh suhu, kelembapan dan media dimana
mereka tumbuh. Pekerja yang beresiko: pekerja pada silo bahan pangan, pekerja
pada sewage & sludge treatment, dll. Contoh : Byssinosis, “grain fever”,
Legionnaire’s disease.
Alergi Bionik
Bahan alergen dari pertanian berasal dari protein pada kulit binatang, rambut dari
bulu dan protein dari urine dan feaces binatang. Bahan-bahan alergen pada
industri berasal dari proses fermentasi, pembuatan obat, bakery, kertas, proses
jaringan). Pada orang yang sensitif, pemajanan alergen dapat menimbulkan gejala
Bahaya Infeksi
Penyakit akibat kerja karena infeksi relatif tidak umum dijumpai. Pekerja
9
3. Bahaya Fisik
kebisingan intensitas tinggi, suhu ekstrim (panas & dingin), intensitas penerangan
Kebisingan
seseorang maupun suatu populasi. Aspek yang berkaitan dengan kebisingan antara
lain : jumlah energi bunyi, distribusi frekuensi, dan lama pajanan. Kebisingan
kebisingan yang tinggi (biasanya >85 dBA) pada jangka waktu tertentu dapat
menyebabkan tuli yang bersifat sementara maupun kronis. Tuli permanen adalah
penyakit akibat kerja yang paling banyak di klaim . Contoh : Pengolahan kayu,
Getaran
frekuensi, amplitudo, lama pajanan dan apakah sifat getaran terus menerus atau
tool” berasosiasi dengan gejala gangguan peredaran darah yang dikenal sebagai
10
Peralatan yang menimbulkan getaran juga dapat memberi efek negatif pada sistem
sakit tulang belakang. Contoh : Loaders, forklift truck, pneumatic tools, chain
saws.
Pencahayaan
2. Efek pencahayaan yang buruk: mata tidak nyaman, mata lelah, sakit kepala,
4. Bahaya Psikologi
seperti : penempatan tenaga kerja yang tidak sesuai dengan bakat, minat,
klasifikasi tenaga kerja yang tidak sesuai, kurangnya keterampilan tenaga kerja
diperoleh, serta hubungan antara individu yang tidak harmoni dan tidak serasi
akibat kerja.
11
Stress adalah tanggapan tubuh (respon) yang sifatnya non-spesifik terhadap
5. Bahaya Fisiologi
ergonomi yang tidak baik atau tidak sesuai dengan norma-norma ergonomi yang
berlaku, dalam melakukan pekerjaan serta peralatan kerja, termasuk : sikap dan
cara kerja yang tidak sesuai, pengaturan kerja yang tidak tepat, beban kerja yang
dan mesin.
Beban kerja fisik bagi pekerja kasar perlu memperhatikan kondisi iklim,
12
Oleh karena penetapan kemampuan kerja maksimum sangat sulit,
bekerja.
6. Bahaya Ergonomi
Yang termassuk di dalam kategori ni antara lain desain tempat kerja yang
tidak sesuai, postur tubuh yang salah saat melakukan aktifitas, desain
13
BAB III
PENUTUP
kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu usaha dan upaya untuk menciptakan
perlindungan dan keamanan dari resiko kecelakaan dan bahaya baik fisik, mental
Jadi kesehatan dan keselamatan kerja tidak melulu berkaitan dengan masalah fisik
kesehatan dan keselamatan kerja, tetapi masih banyak faktor di lapangan yang
kerja dan bahaya nyata. Masih banyak pula perusahaan yang tidak memenuhi
kerja.
14
DAFTAR PUSTAKA
Semarang: UNDIP.
Widya Medika.
Mathis, R.L dan Jackson, J.H, 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia.
15