Makalah Pemmas Kel 6
Makalah Pemmas Kel 6
DOSEN PEMBIMBING :
Disusun oleh :
Kelompok 6
1
MAKALAH PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DOSEN PEMBIMBING :
Disusun oleh :
Kelompok 6
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-
Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah Pemberdayaan Masyarakat. Penulis menyadari
bahwa penyusunan makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu. Penulis dengan segala
kerendahan hati menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada pembimbing dalam
bimbingan pembuatan laporan ini.
Akhir kata, penulis menerima secara terbuka saran dan kritik atas segala kekurangan
dalam makalah ini, dan penulis berharap makalah ini dapat meningkatkan ilmu pengetahuan dan
bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan dan masyarakat luas.
Penulis,
3
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER.....................................................................................................................1
KATA PENGANTAR....................................................................................................................3
DAFTAR ISI..................................................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.........................................................................................................5
B. RUMUSAN MASALAH....................................................................................................5
C. TUJUAN.............................................................................................................................6
D. SISTEMATIKA PENULISAN..........................................................................................6
E. INDIKATOR KEBERHASILAN.....................................................................................20
A. KESIMPULAN.................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
5
2) Apa saja kah teknik pemberdayaan masyarakat?
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan umum pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang pendekatan dan
strategi pemberdayaan masyarakat.
2. Tujuan Khusus
D. SISTEMATIKA PENULISAN
6
yang berisi pemaparan secara mendetail tentang Pendekatan dan Strategi Pemberdayaan
Masyarakat. Bab III yaitu penutup yang berisi kesimpulan, dan daftar pustaka.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Salah satu faktor yang dapat mendukung tercapainya sasaran kegiatan pemberdayaan
masyarakat sangat di pengaruhi oleh jenis pendekatan yang di gunakan dalam melakukan
kegiatan tersebut. Dalam hal ini pendekatan yang di maksud terkait dengan cara yang di
gunakan agar supaya masyarakat yang menjadi kelompok sasaran kegiatan pemberdayaan
bersikap terbuka dalam menerima berbagai bentuk unsur inovasi yang semuanya itu di
maksudkan agar supaya mereka dapat melepaskan diri dari berbagai aneka rupa
keterbelakangan, isolasi sosial ,keterpurukan serta ketertinggalan dalam berbagai sektor
masyarakat.
Oleh sebab itu untuk memilih pendekatan yang di nilai cocok dengan kondisi sosial
ekonomi dan budaya kelompok sasaran maka pada dasarnya ada beberapa hal yang perlu di
perhatikan diantaranya:
Pertama kegiatan itu harus sifatnya terencana. Maksudnya program yang di buat
sebaiknya memiliki rentan waktu tertentu dengan melibatkan berbagai elemen
masyarakat seperti lembaga pemerintah, aktivis LSM, tokoh masyarakat, pemuka
agama, tokoh generasi muda dan kelompok masyarakat yang lain yang di nilai akan
memberi kontribusi yang besar bagi kegiatan pemberdayaan tersebut.
Kedua, pendekatan yang di gunakan sebaiknya dalam betuk kelompok dan tidak di
lakukan secara individual. Pertimbangannya lewat pendekatan kelompok maka kegiatan
yang di laksanakan dapat berlangsung lebih efisien, efektif serta memberi hasil yang
optimal di bandingkan dengan kegiatan yang di lakukan secara perorangan. Apalagi,
tujuan utama kegiatan ini jelas lebih di orientasikan pada kepentingan masyarakat
secara keseluruhan dan bukan hanya sebatas pada satu rumah tangga.
8
Ketiga, melibatkan masyarakat secara aktif terutama kelompok yang menjadi sasaran
kegiatan pemberdayaan. Ini sangat penting mengingat partisipasi aktif masyarakat akan
memberikan manfaat secara langsung selain mereka dapat bekerja sambil belajar untuk
mempraktekkan berbagai konsep dan program yang di sampaikan oleh para fasiitator.
Keempat, sasarannya harus jelas dan terarah. Artinya semua agenda kegiatan yang
tawarkan pada kelompok sasaran memiliki tujuan yang jelas termasuk di dalamnya
manfaat yang dapat di peroleh dari kegiatan itu khususnya yang bersentuhan langsung
dengan masalah pemenuhan kebutuhan manusia.
Keenam, masalah faktor budaya yang dimiliki kelompok sasaran harus pula mendapat
perhatian yang serius. Masalahnya, jika kita belajar dari berbagai pengalaman
sebelumnya menujukkan bahwa munculnya penolakan dari masyarakat setempat
ternyata di sebabkan karena adanya sikap tradisi dan kepercayaan yang begitu kuat yang
di miliki masyarakat dan dianggap tidak sesuai dengan unsur inovasi yang di
perkenalkan kepada mereka. Akibatnya upaya yang di lakukan oleh tenaga fasilitator
dalam menciptakan perubahan sikap dan perilaku masyarakat tidak memberikan hasil
yang maksimal. Dan akhirnya, pendekatan yang di gunakan sebaiknya bersifat persuasif
dan tidak kohersif dengan demikian, kelompok sasaran akan menerima program yang di
tawarkan pada mereka secara sukarela tanpa merasa adanya tekanan dari pihak luar
sehingga proses kegiatan pemberdayaan masyarakat dapat berlangsung dalam suasana
yang koperatif, komformis, lancar , bersinergi dan terkendali.
Sementara itu dalam kaitannya dengan pekerja sosial maka setidaknya ada 3 jenis
pendekatan yang bisa digunakan untuk membantu bagi tenaga penyuluh, fasilitator, agen
9
pembaharu dan aktifis LSM serta lembaga pemerintah dalam melakukan kegiatan
pemberdayaan masyarakat diantaranya:
1. Pendekatan Mikro
Dalam hal ini kegiatan pemberdayaan dilakukan pada kelompok sasaran sifatnya
individual misalnya dalam bentuk konseling, bimbingan serta pengendalian stres yang
mana tujuannya tentu saja dimaksudkan untuk melatih serta memberi bimbingan bagi
para kelompok sasaran (penerima manfaat) untuk melaksanakan kegiatannya sehari-hari.
Dengan kata lain model pendekatan ini biasa juga disebut dengan pendekatan yang
berpusat pada tugas.
2. Pendekatan Mezzo
Tidak seperti halnya dengan pendekatan mikro yang mana pemberdayaan
dilakukan secara individual maka justru dalam pendekatan ini pemberdayaan dilakukan
terhadap sekelompok penerima manfaat. Dalam hal ini,tujuan kegiatan pemberdayaan
dilakukkan terhadap sekelompok klien dengan harapan pemanfaatan kelompok dapat
difungsikan sebagai media, pendidikan, pelatihan dan interfensi sehingga diharapkan
dapat meningkatkan pengetahuan keterampilan, kesadaran, membentuk sikap serta
meningkatkan kemampuan kelompok sasaran (penerima manfaat) dalam mengatasi
berbagai pesoalan yang mereka hadapi.
3. Pendekatan Makro
Untuk tipe pendekatan ini biasa juga disebut sebagai strategi sistem besar dengan
alasan penerima manfaat (klien) diarahkan pada suatu lingkungan yang lebih luas. Selain
itu ada beberapa jenis strategi yang bisa dikategorikan dalam pendekatan makro
diantaranya perencanaan sosial, aksi sosial, kampanye, perumusan kebijakan, lobbying
serta manajemen konflik. Disamping itu pendekatan ini juga melihat para penerima
manfaat (kelompok sasaran) sebagai kelompok yang memiliki kemampuan dalam
memahami baik itu situasi mereka sendiri maupun cara memilih strategi yang dinilai
tepat untuk mengatasinya.
Disamping sejumlah pendekatan yang biasa digunakan dalam kegiatan
pemberdayaan masyarakat sebagaimana disebutkan diatas maka rupanya ada pula
10
beberapa jenis pendekatan yang dapat digunakan dalam kegiatan pemberdayaan
masyarakat, kita sebut saja misalnya model pendekatan yang digunakan Elliot (1996)
yang menjelaskan bahwa terdapat 3 jenis pendekatan pemberdayaan masyarakat yaitu:
1) Pendekatan Kesejahteraan.
Dengan menggunakan pendekatan ini, fokus utamanya lebih dipusatkan pada
kegiatan pemberian bantuan kepada masyarakat termasuk didalamnya bagi mereka
yang menghadapi musibah seperti bencana alam apakah itu berupa banjir,letusan
gunung berapi, kekeringan yang berkepanjangan atau dalam bentuk bencana alam
yang lain.
2) Pendekatan Pembangunan.
3) Pendekatan Pemberdayaan.
Dalam hal ini perlu di lakukan berbagai bentuk kegiatan pelatihan di kalangan
kelompok sasaran (klien) agar mereka bisa melepaskan diri dari kemiskinan,
keterpurukan serta ketinggalan sehingga mereka dapat membentuk suatu kelompok
yang maju dan mandiri serta bebas dari aneka ragam ketidakberdayaan.
15
Keunggulan dan kelemahan dari RRA dan PRA
Keunggulan dalam metode RRA adalah sebagai berikut :
a. Waktu cepat, biaya murah dan hasil tidak bias.
b. Dapat melayani policy makers yang ingin memutuskan suatu hal dengan segera
dan mereka memerlukan informasi terakhir sebelum keputusan tersebut diambil.
c. Mampu memonitor dan mengevaluasi proyek atau program pembangunan.
d. Mampu melakukan identifikasi dan mendiagnosa masalah atau isu baik dibidang
penelitian maupun perencanaan.
e. Dapat membantu dalam pemecahan cara penyebaran tekhnologi (terutama karena
kendala sosial dan ekonomi) dan bagaimana mengakomodasi keinginan
masyarakat sebagai pengguna tekhnologi.
f. Mampu memahami suatu permasalahan atau isu dengan perspektif lintas disiplin.
g. Data membantu dalam menginterprestasikan data kuantitatif yang telah
dikumpulkan sebelumnya. Jumlah data yang banyak dan sulit dihubungkan satu
dengan lainnya, dapat dipecahkan dengan metode RRA.
16
a. Metode sampling diabaikan.
b. Reliabilitas dan validitas informasi dikumpulkan secara cepat. Yang lebih
menonjol adalah expert judgement peneliti.
c. Tidak mampu mengungkapkan data kuantitatif.
d. Banyak pengambil kebijakan lebih tertarik dengan data konkret, misalnya suatu
tekhnologi telah diadopsi masyarakat sebesar 70%, daripada informasi tentang
adopsi tekhnologi meningkat.
18
3. Memberikan pendapatan yang memadai dan mendidik masyarakat untuk mengelola
kegiatan secara ekonomis (profitable); Hasilnya dapat dilestarikan oleh masyarakat
sendiri sehingga menciptakan pemupukan modal dalam wadah lembaga sosial
ekonomi setempat (sustainable); dan
4. Pengelolaan dana dan pelestarian hasil dapat dengan mudah digulirkan dan
dikembangkan oleh masyarakat dalam lingkup yang lebih luas (replicable).
E. INDIKATOR KEBERHASILAN
Keberhasilan pemberdayaan masyarakat dapat dilihat dari unsur peningkatan :
kemampuan ekonomi, kemampuan mengakses manfaat kesejahteraan, kemampuan kultural
dan politis. Menurut Schuler, Hashemi, dan Riley, Indikator keberhasilan pemberdayaan
masyarakat adalah :
1. Kebebasan mobilitas
20
4. Terlibat dalam pembuatan keputusan umum
Jaminan ekonomi dan kontribusi terhadap keluarga Keberdayaan masyarakat juga dapat
dilihat dari :
1) Akses, dalam arti kesamaan hak dalam mengakses sumber daya-sumber daya produktif di
dalam lingkungan.
2) Partisipasi, yaitu keikutsertaan dalam mendayagunakan asset atau sumber daya yang
terbatas tersebut.
3) Kontrol, yaitu bahwa lelaki dan perempuan mempunyai kesempatan yang sama untuk
melakukan kontrol atas pemanfaatan sumber daya tersebut.
4) Manfaat, yaitu bahwa lelaki dan perempuan harus sama-sama menikmati hasil-hasil
pemanfaatan sumber daya atau pembangunan secara bersama dan setara.
BAB III
PENUTUP
21
A. KESIMPULAN
Faktor yang dapat mendukung tercapainya sasaran kegiatan pemberdayaan masyarakat
sangat di pengaruhi oleh jenis pendekatan yang di gunakan dalam kegiatan tersebut.
Pendekatan yang di maksud terkait dengan cara yang di gunakan agar masyarakat yang
menjadi kelompok sasaran kegiatan pemberdayaan bersikap terbuka dalam menerima
berbagai bentuk unsur inovasi. Teknik atau metode pemberdayaan masyarakat ada RRA
(Rapid Rural Appraisal) merupakan metode penilaian keadaan desa secara cepat dan PRA
(Participatory Rural Appraisal) yang merupakan penyempurnaan dari RRA. Menurut Jim
Ife (1995:63) ada 3 strategi yang diterapkan dalam pemberdayaan masyarakat, yaitu :
Perencanaan & kebijakan, Aksi sosial dan politik, Peningkatan kesadaran dan pendidikan.
Keberhasilan pemberdayaan masyarakat dapat dilihat dari unsur peningkatan: kemampuan
ekonomi, kemampuan mengakses manfaat kesejahteraan, kemampuan kultural dan politis.
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Ahmad. 2016. Pendekatan dan Strategi Pembangunan Masyarakat Di Indonesia. Jakarta.
Diakses dari https://id.scribd.com/doc/184095627/PENDEKATAN-DAN-STRATEGI-
PEMBANGUNAN-MASYARAKAT-DI-INDONESIA.
22
Anonym. 2016. Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta. Di akses dan di download dari
repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/49191/Chapter%20II.pdf.
Elwamendri. 2017. Pendekatan Strategi dan Metode Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta. Diakses
dari https://elwamendri.wordpress.com/2017/03/05/pendekatan-strategi-dan-metode-
pemberdayaan-masyarakat
23
24
25