Anda di halaman 1dari 23

IMUNISASI BCG

: 317/SOP/PKM-
No. Dokumen
BYH/II/2018
KABUPATEN PUSKESMAS
LEBAK SOP No. Revisi : RAWAT INAP
Tgl. Terbit : 02 Februari 2018 BAYAH
Halaman : 1/2
Ditetapkan oleh: Syarif, SPd.I, MM
Kepala Puskesmas Rawat Inap Bayah NIP: 19670412.198901.1.002

1. Pengertian Vaksin BCG merupakan vaksin beku kering yang mengandun


g Mycobacterium bovis hidup yang dilemahkan (Bacillus Calmette
Guerin ) untuk pemberian kekebalan aktif terhadap tuberculosiS
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah untuk tatalaksana
pemberian imunisasi BCG.

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Rawat Inap Bayah Nomor 008/SK/PKM-


BYH/II/2018 tentang jenis – jenis pelayanan.

4. Referensi Modul Penyelenggaraan Imunisasi Kemenkes RI tahun 2012

5. Prosedur Alat dan Bahan


1. Vaksin BCG dan Pelarut
2. ADS 0,05 ml,ADS 5 ml
3. Safety box
4. Vaccin carier
5. Alat tulis
6. Handscoon & masker
7. Kom berisi kapas alkohol
8. Buku kohor bayi,buku kuning

Cara Penyuntikan vaksin BCG


1.. Petugas Mencuci tangan
2. Petugas memastikan vaksin BCG yang akan digunakan
( VVM,Exp. No Bacth )
3. Petugas memakai alat pelindung diri
( Masker dan sarung tangan)
4. Keluarkan Vaksin dan Pelarut BCG dari kemasan
5. Melarutkan dengan menggunakan alat suntik steril
(ADS 5 ml).
6. Masukan jarum ke dalam ampul yang telah dibuka
hisap vaksin sebanyak 0,05 ml
7. Dosis pemberian 0,05 ml sebanyak satu kali
8. Dekatkan alat suntik vaksin BCG 0,05 ml ke petugas
9. Petugas Inform consent kepada ibu bayi akan
dilakukan penyuntikan vakin BCG dan menjelaskan
fungsi dari vaksin BCG.
10. Sapa ibu bayi da jelaskan cara memegang bayi dengan
tangan kiri
11. Membuka pakaian yang menutup lengan kanan bayi
12. Tentukan lokasi penyuntikan yaitu 1/3 bagian lengan
kanan atas ( intesi musculus deltoideus )
13. Bersihkan lokasi penyuntikan dengan kapas kering
14. Tusukan jarum kedalam kulit secara intracutan
usahakan sedikit melukai kulit,masukan 0,05 cc dan
cabut jarum setelah semua vakin masuk.
15. Usap bekas suntikan dengan kapas,buang kapas dan
suntikan
Kedalam safety box.
16. Jelaskan pada ibu tentang reaksi yang akan timbul setelah
Penyuntikan.
17. Jelaskan pada ibu,bila timbul bengkak pada lokasi
penyuntikan
Boleh di kompres dengan air hangat,dan apabila terjadi
infeksi
Segera bawa ke puskesmas.
18. Petugas membuka hanskun
19. Petugas mencuci tangan
20. Catat hasil imunisasi dalam buku kohor bayi.
6. Diagram -
Alir
7. Unit KIA ,Posyandu
Terkait
IMUNISASI CAMPAK

No. Dokumen : 318 /SOP/PKM-BYH/II/2018


No. Revisi :
KABUPATEN SOP Tgl. Terbit : 02 Februari 2018
PUSKESMAS
LEBAK Halaman : 1/2 RAWAT INAP
BAYAH
Ditetapkan oleh: Syarif, SPd.I, MM
Kepala Puskesmas Rawat Inap Bayah NIP: 19670412.198901.1.002

1. Pengertian Vaksin campak merupakan vaksin virus hidup yang


dilemahkan. Setiap dosis (0,5 ml) mengandung tidak kurang dari 1000
infective unit virus strain CAM 70 dan tidak lebih dari 100 mcg residu
kanamycin dan 30 mcg residu erythromycin.’ untuk pemberian
kekebalan aktif terhadap campak
2. Tujuan Sebagai Acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan
Penyuntikan Campak

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Rawat Inap Bayah Nomor 008/SK/PKM-


BYH/II/2018 tentang jenis – jenis pelayanan.

4. Referensi Permenkes RI No. 42 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan


Imunisasi. Modul Penyelenggaraan Imunisasi Kemenkes tahun 2012

5. Prosedur Alat dan Bahan


1. Vaksin campak dan pelarut
2. Spuit 5 cc dan 0,5 cc
3. Gergaji ampul
4. Bak Spuit steril
5. Kapas
6. Handscoon & masker
7. Buku KIA
8. Safety box
9. Bengkok

Cara Penyuntikan vaksin Campak


1. Petugas Mencuci tangan
2. Petugas memastikan vaksin Campak yang akan digunakan
( VVM,Exp. No Bacth )
3. Petugas memakai alat pelindung diri
( Masker dan sarung tangan)
4. Keluarkan Vaksin dan Pelarut Campak dari kemasan
5. Melarutkan dengan menggunakan alat suntik steril
(ADS 5 ml).
6. Buka Tutup vaksin dengan gergaji ampul
7. Larutkan dengan cairan pelarut campak yang sudah ada ( sputi 5 cc)
8. Ambil dosis 0,5 cc vaksin campak yang telah dilarutkan
9. Dekatkan alat ke petugas
10. Petugas Inform consent kepada ibu bayi akan
dilakukan penyuntikan vakin Campak dan menjelaskan
fungsi dari vaksin Campak.
11. Bersihkan lengan Kiri atas anak dengan mengunakan kapas
12. Suntikan secara subcutan (sc) dengan dosis 0,5 cc
13. Cabut suntikan kemudian oles dengan kapas
14. Buka handscoon dan masukan ke plastik sampah
15. Masukan spuit dalam Safety box
16. Rapihkan Alat
17. Petugas mencuci tangan
18. Catat hasil imunisasi dalam buku KIA

6. Diagram Alir -
7. Unit Terkait Puskesmas , KIA, Posyandu
IMUNISASI DIFTERI TETANUS

No. Dokumen : 319 /SOP/PKM-BYH/II/2018


No. Revisi :
KABUPATEN SOP PUSKESMAS
LEBAK Tgl. Terbit : 02 Februari 2018 RAWAT INAP
Halaman : 1/2 BAYAH
Ditetapkan oleh: Syarif, SPd.I, MM
Kepala Puskesmas Rawat Inap Bayah NIP: 19670412.198901.1.002

1. Pengertian Pemberian Vaksin Difteri Tetanus ( DT ) untuk mencegah penyakit


Difteri Tetanus pada anak-anak

2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah untuk tatalaksana


pemberian imunisasi Difteri Tetanus

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Rawat Inap Bayah Nomor 008/SK/PKM-


BYH/II/2018 tentang jenis – jenis pelayanan.

4. Referensi Depkes RI,Buku Acuan OJT Imunisasi Dasar bagi Pelaksana Imunisasi,
januari 2009

5. Prosedur Alat dan Bahan

1. Handscoon dan masker


2. Vaksin DT
3. Spuit 0,5 cc
4. Kapas steril
5. Safety box
6. Buku KIA

Cara Penyuntikan vaksin DT


1. Petugas Mencuci tangan
2. Petugas memastikan vaksin DT yang akan digunakan
( VVM,Exp. No Bacth )
3. Petugas memakai alat pelindung diri
( Masker dan sarung tangan)
4. Buka vial vaksin DT dan ambil dengan spuit 0,5 cc
5. Ambil dosis 0,5 cc vaksin DT
6. Bersihkan lengan Kiri atas dengan mengunakan kapas
7. Melakukan Penyuntikan secara intramuscular (IM) dengan jarum
tegak lurus ,membentuk sudut 90 derajat dengan dosis 0,5 cc
8. Cabut suntikan kemudian oles dengan kapas
9. Masukan spuit dalam Safety box
10. Buka handscoon dan masukan ke plastik sampah
11. Rapihkan Alat
12. Petugas mencuci tangan
13. Catat hasil imunisasi dalam buku KIA

6. Diagram Alir -
7. Unit Terkait KIA ,Posyandu
IMUNISASI HBO

No. Dokumen : 320/SOP/PKM-BYH/II/2018


No. Revisi :
KABUPATEN SOP Tgl. Terbit : 02 Februari 2018 PUSKESMAS
LEBAK RAWAT INAP
Halaman : 1/2
BAYAH
Ditetapkan oleh: Syarif, SPd.I, MM
Kepala Puskesmas Rawat Inap Bayah NIP: 19670412.198901.1.002

1. Pengertian Pemberian Imunisasi HBO suatu tindakan pemberian kekebalan


kepada tubuh bayi terhadap penyakit Hepatitis dengan uniject
secara intramuskular pada bayi usia 0-7 hari
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah untuk
tatalaksana pemberian imunisasi HBO
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Rawat Inap Bayah Nomor 008/SK/PKM-
BYH/II/2018 tentang jenis – jenis pelayanan.
4. Referensi Modul pelatihan imunisasi bagi petugas Puskesmas Kemenkes
RI tahun 2013
5. Alat dan Bahan 1. Baki beralas
2. Bak spuit steril
3. Vaksin HBO dalam Uniject
4. Kom berisi kapas alkohol
5. Bengkok
6. Buku KIA

6. Prosedur 1. Petugas mencuci tangan


2. Petugas memastikan vaksin HBO yang akan digunakan (
VVM,Exp,No Bacth )
3. Petugas memakai alat pelindung diri ( Masker dan sarung
tangan)
4. Keluarkan Vaksin HBO dari kemasan
5. Dorong dan tekan dengan cepat penutup jarum kedalam port.
Jarak antara penutup jarum dengan port akan hilang dan
terasa ada klik
6. Oleskan kapas alkohol di 1/3 pahaluar bayi sebelah kanan
7. Tekan reservoir (gelembung vaksin) untuk memasukan
vaksin,setelah reservoir kempes cabut uniject dari paha
dengan cepat.
8. Tekan paha bayi dengan kapas alkohol
9. Dokumentasikan pada buku KIA
10.Rapihkan alat
11.Petugas mencuci tangan

7. Diagram Alir -
8. Unit Terkait Poli KIA / Posyandu
IMUNISASI DPT/HB/Hib

: 326/SOP/PKM-
No. Dokumen
BYH/II/2018
KABUPATEN PUSKESMAS
LEBAK SOP No. Revisi : RAWAT INAP
Tgl. Terbit : 02 Februari 2018 BAYAH
Halaman : 1/2
Ditetapkan oleh: Syarif, SPd.I, MM
Kepala Puskesmas Rawat Inap Bayah NIP: 19670412.198901.1.002

1. Pengertian Vaksin DPT/HB/Hib adalah vaksin jerap Difteri Pertusis Tetanus,


Hepatitis B Rekombinaan, Haemophilus influenza tipe B, berupa
suspensi homogen yang mengandung toksoid tetanus dan difteri murni,
bakteri pertusis (batuk rejan) inaktif, antigen permukaan hepatitis B
(HBsAg) murni yang tidak nfeksius, dan komponen HiB sebagai
vaksin bakteri.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah untuk
tatalaksana pemberian imunisasi DPT/HB/Hib
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Rawat Inap Bayah Nomor 008/SK/PKM-
BYH/II/2018 tentang Jenis – jenis pelayanan.
4. Referensi Modul Penyelenggaraan Imunisasi Kemenkes 2012
5. Prosedur Alat dan Bahan
1. Vaksin DPT/HB/Hib
2. Spuit 0,5 cc
4. Bak Spuit steril
5. Kapas
6. Handscoon & masker
7. Buku KIA
8. Safety box
9. Bengkok

Cara Penyuntikan Vaksin DPT/HB-Hib


1. Petugas Mencuci tangan
2. Petugas memastikan vaksin DPT/HB-Hib yang akan digunakan
( VVM,Exp. No Bacth )
3. Petugas memakai alat pelindung diri ( Masker dan sarung tangan)
4. Keluarkan dan buka tutup vial Vaksin DPT/HB-Hib
5. Ambil vaksin DPT/HB-Hib dengan spuit 0,5 cc
6. Petugas membersihkan 1/3 bagian paha atas dengan kapas
7. Melakukan Penyuntikan secara intramuscular (IM)
dengan jarum tegak lurus ,membentuk sudut 90 derajat
dengan dosis 0,5 cc
8. Cabut kembali alat suntik dan olesi dengan kapas
9. Masukan spuit kedalam safety box
10. Petugas membuka sarung tangan dan dimasukan ke palstik
sampah
11. Jelaskan kepada orang tua anak tentang panas akibat
vaksin DPT,berikan obat penurun panas pada orang tua anak
12. Rapihkan alat
13. Petugas mencuci tangan
14. Catat hasil dalam buku imunisasi

6. Diagram Alir -
7. Unit Terkait Puskesmas ,Posyandu
IMUNISASI IPV

No. Dokumen : 321/SOP/PKM-BYH/II/2018


No. Revisi :
KABUPATEN SOP PUSKESMAS
LEBAK Tgl. Terbit : 02 Februari 2018 RAWAT INAP
Halaman : 1/2 BAYAH
Ditetapkan oleh: Syarif, SPd.I, MM
Kepala Puskesmas Rawat Inap Bayah NIP: 19670412.198901.1.002

1. Pengertian Imunisasi IPV adalah upaya untuk meningkatkan kekebalan secara aktif
pada bayi dan balita sebagai pencegahan dari penyakit polio

2. 6Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah untuk tatalaksana


Pemberian Imunisasi IPV

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Rawat Inap Bayah Nomor 008/SK/PKM-


BYH/II/2018 tentang jenis – jenis pelayanan.

4. Referensi Buku Pedoman Introduksi Vaksin Baru IPV Kemenkes RI Tahun 2015

5. Prosedur Alat dan Bahan

6. Handscoon dan masker


7. Vaksin IPV
8. Spuit 0,5 cc
9. Kapas steril
10. Safety box
11. Bengkok
12. Buku KIA

Cara Penyuntikan Vaksin IPV

1. Petugas Mencuci tangan


2. Petugas memastikan vaksin DPT/HB-Hib yang akan digunakan
( VVM,Exp. No Bacth )
3. Petugas memakai alat pelindung diri ( Masker dan sarung tangan)
4. Keluarkan dan buka tutup vial Vaksin IPV
5. Ambil vaksin IPV dengan spuit 0,5 cc
6. Petugas membersihkan 1/3 bagian paha atas dengan kapas
7. Melakukan Penyuntikan secara intramuscular (IM)
dengan jarum tegak lurus ,membentuk sudut 90 derajat
dengan dosis 0,5 cc
8. Cabut kembali alat suntik dan olesi dengan kapas
9. Masukan spuit kedalam safety box
10. Petugas membuka sarung tangan dan dimasukan ke palstik sampah
11. Rapihkan alat
12. Petugas mencuci tangan
13. Catat hasil dalam buku imunisasi
6. Diagram Alir -
7. Unit Terkait KIA ,Posyandu
IMUNISASI KIPI

No. Dokumen : 322 /SOP/PKM-BYH/II/2018


No. Revisi :
KABUPATEN SOP PUSKESMAS
LEBAK Tgl. Terbit : 02 Februari 2018 RAWAT INAP
Halaman : 1/2 BAYAH
Ditetapkan oleh: Syarif, SPd.I, MM
Kepala Puskesmas Rawat Inap Bayah NIP: 19670412.198901.1.002

1. Pengertian Petugas Imunisasi dalam Melaporkan kejadian imunisasi kejadian KIPI

2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah untuk tatalaksana


pelaporan KIPI

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Rawat Inap Bayah Nomor 008/SK/PKM-


BYH/II/2018 tentang jenis – jenis pelayanan.

4. Referensi Modul Pelatihan imunisasi Bagi Petugas Puskesmas Kemenkes RI tahun


2013

5. Prosedur Alat dan Bahan

1. Alat tulis

Laporan KIP I berisi


1 . Identitas : Nama,tanggal dan tahun lahir/umur, jenis kelamin,agama
dan alamat lengkap
2. Waktu dan tempat pemberian imunisasi ( tanggal,jam dan lokasi )
3. Jenis vaksin yang diberikan,cara pemberian,dosis,no bacth,petugas
yang memberikan,dan lokasi penyuntikan
4. Saat timbul gejala KIPI sehingga beberapa lama interval waktu
antara pemberian imunisasi dengan terjadinya KIPI
5. Gejala KIPI pada imunisasi terdahulu
6. Bila gejala klinis atau diagnosis yang terdeteksi tidak terdapat dalam
kolom isian,maka dibuat dalam laporan tertulis
7. Pengobatan yang diberikan dan perjalanan penyakit
( sembuh,dirawat atau meninggal )
8. Sertakan hasil laboratorium bila dilakukan
9. Penyakit penyerta
10. Penyelesaian masalah KIPI (kronologis)
11. Ada tuntutan dari keluarga/tidak
12. Nama Dokter yang bertanggung jawab
13. Nama pelapor kasus KIPI
6. Diagram Alir -
7. Unit Terkait Puskesmas, Dinas Kesehatan Kabupaten
PERAWATAN LEMARI ES

No. Dokumen : 323/SOP/PKM-BYH/II/2018


No. Revisi :
KABUPATEN SOP PUSKESMAS
LEBAK Tgl. Terbit : 02 Februari 2018 RAWAT INAP
Halaman : 1/2 BAYAH
Ditetapkan oleh: Syarif, SPd.I, MM
Kepala Puskesmas Rawat Inap Bayah NIP: 19670412.198901.1.002

1. Pengertian Lemari es atau peralatan rantai dingin adalah peralatan yang digunakan

dalam pengelolaan vaksin sesuai dengan prosedur untuk menjaga


vaksin

2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah untuk tatalaksana


perawatan Lemari Es

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Rawat Inap Bayah Nomor 008/SK/PKM-


BYH/II/2018 tentang jenis – jenis pelayanan.

4. Referensi Modul Pelatihan imunisasi Bagi Petugas Puskesmas Kemenkes RI


tahun 2013

5. Prosedur Prosedur Harian :

1. Memantau suhu dengan melihat termometer atau alat pemantau suhu

digital setiap hari pada pagi dan sore.

2. Periksa apakah terjadi bunga es dan periksa ketebalan bunga es.

Apabila bunga es lebih dari 0,5 cm lakukan defrosting ( pencairan

Bunga es).

3.Lakukan pencatatan langsung pada kartu pencatatn suhu set


elah selesai pengecekan suhu dan defrosting.

B. Prosedur Mingguan :
1.Memeriksa steker jangan sampai kendor, bila kendor kencangkan
baut

dengan obeng.

2.Perhatikan adanya tanda-tanda steker hangus dengan melihat

perubahan warna pada steker, jika itu terjadi gantilah steker dengan

yang baru.

3.Sebelum membersihkan badan lemari es, cabut steker terlebih dahulu

agar tidak terjadi konsleting/arus pendek.

4.Bersihkan seluruh badan lemari es dengan menggunakan lap basah,

kuas yang lembut/spon busa dan sabun.

5.Pergunakan lap kering untuk mengeringkan badan lemari es.

6.Ketika membersihkan badan lemari es, jangan membuka pintu lemari

es untuk menjaga suhu tetap 2 s/d 8 0c setiap hari.

7.Setelah selesai melakukan hal tersebut diatas colokkan kembali


steker.

8.Lakukan pencatatan pada kartu pemeliharaan lemari es seba


gai kegiatan pemeliharaan mingguan.

6. Diagram Alir -
7. Unit Terkait KIA ,Posyandu
PENGAMBILAN VAKSIN DAN PELARUT
PROGRAM IMUNISASI

No. Dokumen : 324 /SOP/PKM-BYH/II/2018


No. Revisi :
KABUPATEN SOP PUSKESMAS
LEBAK Tgl. Terbit : 02 Februari 2018 RAWAT INAP
Halaman : 1/2 BAYAH
Ditetapkan oleh: Syarif, SPd.I, MM
Kepala Puskesmas Rawat Inap Bayah NIP: 19670412.198901.1.002

1. Pengertian Petugas Imunisasi dalam melakukan pengambilan vaksin dan pelarut


vaksin program Imunisasi ke gudang vaksin sesuai prosedur.

2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah untuk tatalaksana

pengambilan vaksin dan pelarut program imunisasi

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Rawat Inap Bayah Nomor 008/SK/PKM-


BYH/II/2018 tentang jenis – jenis pelayanan.

4. Referensi Modul Pelatihan imunisasi Bagi Petugas Puskesmas Kemenkes RI


tahun 2013

5. Prosedur Alat dan Bahan

 Cold box/ vacine carier


 Coolpack/ kotak dingin air
 Alat pematauan paparan suhu
panas/freeze tag
 Surat permintaan vaksin
 Siapkan coolbox atau vaccine carier yang
dilengkapi coolpack (kotak dingin cair )
agar suhu terjaga antara +2 0C - +8 0C

Bila yang digunakan coolbox maka yang


dibutuhkan 12 buah coolpack.

Bila yang digunakan vaccine carier maka


digunakan 4 coolpack.

 Siapkan alat transportasi yang memadai


 Serahkan surat permintaan vaksin kepada
petugas vaksin dan kemudian cocokan
vaksin yang akan diserhakan dengan
permintaan.
 Periksan kondisi VVM dan masa
kadaluarsa vaksin
 Tukarkan coolpack yang dibawa dari
puskesmas dengan coolpack yang di
kabupaten
 Susum coolpack kedalam coolbok atau
vaccine carier
 Masukan vaksin kedalan coolbox atau
vaccine carier yang telah berisi coolpack
 Vaksin yang sensitif beku simpan di
tengah coolbox dan vaksin yg sensitif
panas menempel pada dinding coolbox
 Letakan alat pemantau paparan suhu beku
pada bagian tengah diantara kotak vaksin
dan VVM dideket kotak vaksin
 Tutup rapat bagian atas coolbox atau
vaccin carier
 Selama perjalanan ke puskesmas,lindungi
vaksin dari paparan siar matarahari
langsung
 Sesampainya dipuskesmas buka coolbox
atau vaccine carier dan periksa kembali
kondisi VVM dan alat pematau suhu
 Isi formulir vaccine arrival revort (VAR)
 Masukan vaksin kedalam lemari es

Catat vaksin tersebut ( jumlah,jenis,no


bacth,masa kadaluarsa,kondisi VVM) dalam
buku stok vaksin sebagai penerimaan.
6. Diagram Alir

7. Unit Terkait Puskesmas,Dinas kesehatan kabupaten


IMUNISASI POLIO

No. Dokumen : 325/SOP/PKM-BYH/II/2018


No. Revisi :
KABUPATEN SOP PUSKESMAS
LEBAK Tgl. Terbit : 02 Februari 2018 RAWAT INAP
Halaman : 1/2 BAYAH
Ditetapkan oleh: Syarif, SPd.I, MM
Kepala Puskesmas Rawat Inap Bayah NIP: 19670412.198901.1.002

1. Pengertian Pemberian Imunisasi polio adalah pemberian imunisasi pada anak usia
1,2,3,4 bulan agar anak mempunyai daya tahan terhadap penyakit polio

2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah untuk


tatalaksana pemberian imunisasi Polio

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Rawat Inap Bayah Nomor 008/SK/PKM-


BYH/II/2018 tentang jenis – jenis pelayanan.

4. Referensi Modul Pelatihan imunisasi Bagi Petugas Puskesmas Kemenkes RI


tahun 2013

5. Prosedur Alat & Bahan

1. Pinset/ gunting
2. Vaksin Polio
3. Pippet Polio
4. Cold chaind
5. Handscoon dan Masker
6. Plastik
Cara Pemberian Imunisasi Polio

1. Petugas mencuci tangan


2. Petugas memastikan vaksin polio yang akan digunakan
(VVM,EXP,No Bacth )
3. Petugas memakai alat pelindung diri ( Masker dan sarung tangan
)
4. Buka tutup vaksin dengan menggunakan pinset/gunting kecil
5. Pasang pippet di atas botol vaksin
6. Letakan anak pada posisi senyaman mungkin
7. Buka mulut anak dan teteskan vaksin polio sebanyak 2 tetes
8. Pastikan vaksin yang telah diberikan ditelan oleh anak yang di
imunisasi
9. Jika dimuntahkan atau dikeluarkan oleh anak,ulangi lagi
penetesannya.
10. Saat meneteskan vaksin kedalam mulut dalam keadaan steril
11. Buka Handscoon
12. Buang Hansdcoon dan pipet polio kedalam plastik
13. Rapihkan alat
14. Petugas mencuci tangan

6. Diagram Alir -
7. Unit Terkait KIA ,KB/Posyandu
IMUNISASI TETANUS TOXOID

No. Dokumen : 327/SOP/PKM-BYH/II/2018


No. Revisi :
KABUPATEN SOP PUSKESMAS
LEBAK Tgl. Terbit : 02 Februari 2018 RAWAT INAP
Halaman : 1/2 BAYAH
Ditetapkan oleh: Syarif, SPd.I, MM
Kepala Puskesmas Rawat Inap Bayah NIP: 19670412.198901.1.002

1. Pengertian Pemberian Vaksin Tetanus Toxoid (TT) untuk mencegah penyakit


Tetanus

2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah untuk tatalaksana


pemberian imunisasi Tetanus Toxoid

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Rawat Inap Bayah Nomor 008/SK/PKM-


BYH/II/2018 tentang jenis – jenis pelayanan.

4. Referensi Depkes RI,Buku Acuan OJT Imunisasi Dasar bagi Pelaksana Imunisasi,
januari 2009

5. Prosedur Alat dan Bahan

13. Handscoon dan masker


14. Vaksin TT
15. Spuit 0,5 cc
16. Kapas steril
17. Safety box
6. Buku KIA

Cara Penyuntikan vaksin TT


1. Petugas Mencuci tangan
2. Petugas memastikan vaksin TT yang akan digunakan
( VVM,Exp. No Bacth )
3. Petugas memakai alat pelindung diri
( Masker dan sarung tangan)
4. Buka vial vaksin TT dan ambil dengan spuit 0,5 cc
5. Ambil dosis 0,5 cc vaksin TT
6. Bersihkan lengan Kiri atas dengan mengunakan kapas
7. Melakukan Penyuntikan secara intramuscular (IM) dengan jarum
tegak lurus ,membentuk sudut 90 derajat dengan dosis 0,5 cc
8. Cabut suntikan kemudian oles dengan kapas
9. Masukan spuit dalam Safety box
10. Buka handscoon dan masukan ke plastik sampah
11. Rapihkan Alat
12. Petugas mencuci tangan
13. Catat hasil imunisasi dalam buku KIA

6. Diagram Alir -
7. Unit Terkait KIA ,Posyandu

Anda mungkin juga menyukai