PUSKESMAS NGAMPRAH
DINAS KESEHATAN
TAHUN 2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan Kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
pembangunan Nasional karena menyentuh hampir dari semua aspek
kehidupan. Pembangunan sangat terkait dan dipengarui oleh aspek
demografi/kependudukan, keadaan dan pertumbuhan ekonomi perkembangan
lingkungan fisik dan biologik. Keberhasilan pembangunan kesehatan dapat
dilihat dari beberapa indikator yang digunakan untuk memantau
perkembangan derajat kesehatan seperti angka kesakitan serta kematian ibu
dan bayi.
Pusat kesehatan masyarakat dalam memberikan pelayanan harus selalu
menyesuaikan kebutuhan masyarakat, mengacu pada standar mutu
pelayanan. Secara sederhanan proses kendali mutu (Quality Control
Improvment) dimulai dari menyusun standar mutu, selanjutnya mengukur
kinerja dengan membandingkan kinerja yang ada dengan standar yang telah
ditetapkan. Fungsi Puskesmas menurut Permenkes 75 tahun 2014 adalah
sebagai penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama di
wilayah kerjanya dan sebagai penyelenggaraan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama di wilayah kerjanya.
Mutu pelayanan kesehatan atau pemeliharaan kesehatan diterima dan
didefinisikan dalam banyak pengertian. Mutu pelayanan kesehatan dapat
semata-mata dimaksudkan adalah dari aspek teknis medis yang hanya
berhubungan langsung antar pelayanan medis dan pasien saja, atau mutu
kesehatan dari sudut pandang sosial dan sistem pelayanan kesehatan secara
keseluruhan, termasuk akibat manajemen administrasi, keuangan, peralatan
dan tenaga kesehatan lainnya.
Dalam menyelenggarkan fungsi Puskesmas sebagai UKM maka
Puskesmas memiliki wewenang untuk :
1. Melaksanakan perencanaan berdasarkan alnalisis masalah
kesehatan masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang
diperlukan
2. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan
3. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi dna pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan
4. Menggerakan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat
yang bekerjasama dengan sektor lain terkait
5. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan layanan dan
upaya kesehatan berbasis masyarakat
6. Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia
Puskesmas
7. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan
8. Melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi terhadap akses,
mutu dan cakupan pelayanan kesehatan
9. Memberikan rekomendasi terkasit masalah kesehatan masyarakat,
termasuk dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon
penanggulangan penyakit.
Dalam menyelenggarkan fungsi Puskesmas sebagai UKP maka
Puskesmas memiliki wewenang untuk :
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara komprehensif
, berkesinambungan dan bermutu
2. Menyelenggarakan layanan kesehatan yang mengutamakan upaya
promotif dan preventif
3. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
4. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan
keamanan dan keselamatan pasien, petugas dan pengunjung
5. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan prinsip koordinatif
dan kerjasama inter dan antar profesi
6. Melaksanakan rekam medis
7. Melaksanakan pencatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan
akses pelayanan kesehatan
8. Melaksanakan peningkatan kompetensi tenaga kesehatan
9. Mengkoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat pertama di wilayah kerjanya
10. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan
sistem rujukan.
Pedoman manajemen mutu ini menjelaskan secara garis besar sistem
manajemen mutu Puskesmas Ngamprah. Penerapan sistem manajemen mutu
dimaksudkan untuk menjadikan gambaran secara umum sistem manajemen
mutu dalam mencapai komitmen mutu, sasaran mutu serta kepuasan
pelanggan sehingga tujuan Puskesmas Ngamprah secara keseluruhan dalam
aspek mutu tercapai.
Pedoman mutu adalah suatu dokumen yang digunakan untuk :
a. Mengkomunikasikan kebijakan dan sasaran mutu kepada seluruh
personel Puskesmas
b. Menggambarkan keterkaitannya dengan prosedur sistem mutu yang
terdokumentasi
c. Memberikan gambaran bahwa puskesmas memiliki kebijakan dalam
mengelola organisasi untuk mencapai target mutu yang telah
ditentukan.
1. Profil Organisasi
a. Gambaran Umum Puskesmas Ngamprah
1) Data Wilayah
a) Peta wilayah kerja Puskesmas Ngamprah
2. Kebijakan Mutu
Seluruh karyawan Puskesmas Ngamprah berkomitmen untuk
memberikan pelayanankesehatan kepada masyarakat dengan Kebijakan
Mutu Puskesmas Ngamprah sebagai berikut :
a. Puskesmas Ngamprah bertekad meningkatkan pelayanan kesehatan
yang bermutu secara tepat, cepat dan profesional sesuai dengan Visi,
Misi, Motto dan Tata Nilai Puskesmas.
b. Mencakup komitmen untuk memenuhi persyaratandan perbaikan
terus menerus untuk efektivitas dan sistem manajemen mutu
c. Peningkatan mutu dan kinerja Puskesmas memperhatikan kebutuhan
dan harapan pelanggan uang didapatkan melalui temu pelanggan,
survei kepuasan pelanggan, survei kebutuhanan harapan pelanggan,
kotak saran dan media elektronik.
3. Proses Pelayanan
B. RUANG LINGKUP
1. Pelanggan
Pelangan adalah seorang yang terkena dampak produk atau
proses. Pelanggan dapat berupa pelanggan internal atau eksternal.
Pelanggan internal adalah mereka yang terkena dampak produk dan
anggota Puskesmas yang disebut sebagai pelanggan juga, tapi bukan
pembeli. Pelanggan eksternal adalah mereka yang terkena dampak
produk, tetapi bukan anggota Puskesmas yang menghasilkan produk
tersebut. Pelanggan eksternal meliputi pata pembeli dan yang
berkepentingan lainnya, bisa Puskesmas lain, Instansi Pemerintah,
masyarakat lain.
2. Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelanggan adalah suatu fungsi dari perbedaan antara
penampilan yang dirasakan dan harapan. Ada tingkatan kepuasan, bila
penampilan kurang dari harapan, pelanggan puas apabila penampilan
melebihi harapan, pelanggan amat puas atau senang.
3. Pasien
Orang yang mendapatkan pelayanan di Puskesmas Ngamprah
4. Pedoman Mutu
Dokumen yang memberikan informasi yang konsisten ke dalam
maupun ke luar tentang sistem manajemen mutu. Pedoman mutu
disusun, ditetapkan dan dipelihara oleh organisasi.
5. Dokumen
Dokumen pedoman mutu adalah dokumen yang memuat
informasi yang digunakan sebagai acuan untuk melaksanakan sistem
manajemen mutu.
6. Rekaman
Rekaman/arsip adalah dokumen berisi informasi historis yang
timbul dari kegiatan yang telah dilaksanakan.
7. Efektivitas
Efektivitas adalah suatu ukuran yang menanyakan seberapa
jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) telah tercapai oleh
manajemen, yang mana target tersebut sudah ditentukan terlebih
dahulu. Dimana makin besar presentase target yang dicapai, makin
tinggi efektivitasnya.
8. Efisiensi
Efiseiensi pelayanan kesehatan merupakan dimensi yang
penting dari mutu karena efisiensi akan mempengaruhi hasil pelayanan
kesehatan, apalagi sumber daya pelayanan kesehatan pada uumnya
terbatas. Pelayanan yang efisien akan memberikan perhatian yang
optimal daripada memaksimalkan pelayanan kepada pasien dan
masyarakat. Petugas akan memberikan pelayanan yang terbaik
dengan sumber daya yang dimiliki.
9. Proses
Proses adalah semua kegiatan yang dilaksanakan secara
profesional oleh tenaga kesehatan dan interaksinya dengan
pasien/pelanggan. Baik tidaknya proses dapat diukur dari relevan
tidaknya proses itu bagi pasien/pelanggan, fleksibilitas dan efektivitas,
mutu proses itu sendiri sesuai dengan standar pelayanan yang
semestinya, kewajaran, tidak kurang dan tidak berlebihan.
10. Sasaran Mutu
Sasaran mutu adalah goal atau target dari suatu organisasi
(Puskesmas) dalam melakukan suatu proses yang ingin dicapai dalam
jangka waktu tertentu. Sasaran mutu merupakan metode yang
digunakan oleh Puskesmas untuk tetap fokus mengejar target yang
berasal dari pedoman mutu hingga rencana untuk mencapainya.
11. Perencanaan Mutu
Perencanaan mutu merupakan proses mengidentifikasi standar
kualitas yang relevan, yang sesuai dengan kebutuhan Puskesmas dan
memenuhi standar peraturan yang berlaku untuk setiap bagian
pekerjaan, penetapan standar spesifik yang diberlakukan dalam
kegiatan dan perencanaan strategi pencapaian standar yang
direncanakan.
12. Kebijakan Mutu
Seluruh karyawan berkomitmen untuk menyelengarakan
pelayanan yang berfokus pada pelanggan, memperhatikan
keselamatan pelanggan dan melakukan penyempurnaan yang
berkelanjutan. Kebijakan mutu dituangkan dalam surat keputusan
Kepala Puskesmas yang meliputi kebijakan mutu pelayanan klinis dan
kebijakan mutu pelayanan UKM.
13. Sarana
Sarana kerja/infrasturktur untuk mendukung pekerjaan dan
mencapai sasaran dan persyaratan produk/proses.
14. Prasarana
Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang
utama terselenggaranya suatu proses kegiatan pelayanan kesehatan
masyarakat maupun pelayanan klinis.
15. truktur Organisasi Mutu
TOP MANAJEMEN
Hj.Nuraeni,Amd.Keb,SKM
A. PERSYARATAN UMUM
Puskesmas Ngamprah menetapkan, mendokumentasi, memelihara
sistem manajemen mutu sesuai dengan standar akreditasi Puskesmas.
Sistem ini disusun untuk memastikan telah diterapkannya persyaratan
pengendalian terhadap proses penyelenggaraan pelayanan kepada
masyarakat baik penyelenggaraan pelayanan, kejelasan
penanggungjawab, penyedia sumber daya, penyelenggaran pelayanan itu
sendiri mulai dari perencanaan yang berdasar kebutuhan
masyarakat/pelanggan, verifikasi terhadap rencana yang disusun,
pelaksanaan pelayanan dan verifikasi terhadap proses pelayanan dan hasil
yang dicapai, monitoring dan evaluasi serta upaya penyempurnaan yang
berkesinambungan.
Menjamin ketersediaan sumber daya dan informasi yang diperlukan
untuk mendukung pencapaian sasaran yang ingin dicapai. Kegiatan sistem
manajemen mutu menerapkan prinsip manajemen : Plan – Do – Check –
Action dn pengendelaian proses dilakukan sejak awal. Manajemen
memantau / mengukur / menganalisa setiap proses / kegiatan dan
melakukan tindakan perbaikan.
B. PENGENDALIAN DOKUMEN
Secara umum dokumen dalam sistem manajemen mutu yang disusun
meliputi :
1. Dokumen Level 1: Kebijakan,
2. Dokumen Level 2: Pedoman/Manual,
3. Dokumen Level 3: Standar Prosedur Operasional
4. Dokumen Level 4:Rekaman sebagai catatan sebagai akibat
pelaksanaan kebijakan, pedoman dan prosedur.
Dokumen sistem manajemen mutu dipastikan terkendali :
9. Kebijakan
Kebijakan adalah Peraturan/Keputusan yang ditetapkan oleh
Kepala Puskesmas yang merupakan garis besar yang bersifat
mengikat dan wajib dilaksanakan oleh penanggung jawab maupun
pelaksana.
Format Peraturan/Keputusan disesuaikan dengan Peraturan
/Daerah yang berlaku atau disusun sebagai berikut :
Jarak antara kop surat dengan baris pertama naskah adalah 2
(dua) enter.
Pembukaan ditulis dengan huruf kapital
Nomor ditulis dengan nomor kode kepegawaian kebijakan ditulis
tangan / diketik kemudian garis miring “SK” kemudian strip kode
bab kemudian garis miring puskesmas garis miring tahun
dikeluarkannya kebijakan.
Sehingga menjadi :
“Nomor : kode kepegawaian/SK.no sk-Kode BAB/PKM/Tahun
Pembuatan”
Judul Peraturan/Keputusan ditulis dengan huruf kapital, tentang
(diletakan ditengah margin)
Jabatan pembuat peraturan/keputusan ditulis dengan huruf
kapital diletakan ditengah margin, diakhiri dengan tanda koma (,)
Konsideran
Terdiri dari Menimbang dan Mengingat, ditulis diawali huruf
kapital dan diakhiri tanda baca titik dua (:) dan diletakkan
disebelah kiri.
a) Menimbang :
1. Memuat uraian singkat tentang pokok-pokok pikiran yang
menjadi latar belakang dan alasan pembuatan keputusan.
2. Huruf awal kata menimbang ditulis dengan huruf kapital
diakhiri dengan tanda baca titik dua (:), dan diletakkan di
bagian kiri.
3. Konsideran menimbang diawali dengan penomoran
menggunakan huruf kecil abjad dan dimulai dengan kata
bahwa dengan “b” huruf kecil;
b) Mengingat :
1. Memuat dasar kewenangan dan peraturan perundangan
yang memerintahkan pembuat keputusan tersebut.
2. Peraturan perundangan yang menjadi dasar hukum adalah
peraturan yang tingkatannya sederajat atau lebih tinggi.
3. Kata “mengingat “diletakkan di bagian kiri sejajar dengan
kata menimbang.
4. Konsideran yang berupa peraturan perundangan diurutkan
sesuai dengan hirarki tata perundangan diawali dengan
nomor dengan huruf angka 1,2, dst dan diakhiri dengan
tanda baca.
Diktum
a) Diktum “Memutuskan” ditulis simetris di tengah,
seluruhnya dengan huruf kapital, serta diletakkan di
tengah margin ;
b) Diktum “Menetapkan” dicantumkan setelah kata
memutuskan disejajarkan ke bawah dengan kata
menimbang dan mengingat, huruf awal kata menetapkan
ditulis dengan huruf kapital, dan akhiri dengan tanda
baca titik dua (:) ;
c) Nama keputusan sesuai dengan judul (kepala),
seluruhnya ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri
dengan tanda baca titik (.).
Batang tubuh
a) Batang tubuh memuat semua substansi keputusan yang
dirumuskan dalam diktum-diktum, misalnya :
KESATU :
KEDUA :
Dst
b) Dicantumkan saat berlakunya peraturan/keputusan,
perubahan, pembatalan, pencabutan ketentuan, dan
peraturan lainnya
c) Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran
peraturan/keputusan, dan pada halaman terakhir
ditandatangani oleh pejabat yang menetapkan
peraturan/keputusan.
Kaki
Tempat penetapan : Ngamprah ditulis dengan awal huruf
kapital ;
Tanggal penetapan : ditulis tangan
Nama jabatan penanda tangan ditulis dengan awal huruf
kapital Kepala Puskemas Ngamprah
(3x center)
Nama
Lampiran peraturan/keputusan
a) Halaman pertama harus dicantumkan judul dan nomor
peratuan/keputusan
b) Halaman terkhir harus ditanda tangani oleh Kepala FKTP
Ngamprah.
10. Standar Operasional Prosedur
Prosedur yang dimaksud dalam istilah “Standar Operasional Prosedur
(SOP)” bersifat insturksi maupun perorangan sebagai profesi.
Penomoran SOP :
(Nomor urut SOP/pokja/PKM/Tahun Pembuatan)
Contoh : 001/SOP/UKP/PKM/2018
a. Petunjuk Pengisian SOP
1) Logo yang dipakai adalah logo Pemerintah Kabupaten
Bandung Barat, nama organisasi adalah nama Puskesmas,
atau logo dan nama dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
2) Kotak Heading : masing-masing kotak (Puskesmas, judul
SOP, No. Dokumen, No.revisi, Halaman, SOP, tanggal terbit,
ditetapkan Kepala Puskesmas) diisi sebagai berikut :
Heading dan kotaknya dicetak pada halaman pertama dan
ditulis lengkap.
Kotak Puskesmas diberi nama Puskesmas Ngamprah dan
Logo pemerintah daerah, atau logo dan nama Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama.
Judul SOP : diberi Judul/nama SOP sesuai proses kerjanya
No. Dokumen : diisi sesuai dengan ketentuan penomeran
yang berlaku di Puskesmas Ngamprah, dibuat sistematis
agar ada keseragaman.
No. Revisi : diisi dengan status revisi, dapat menggunakan
huruf. Contoh : dokumen baru diberi huruf A, dokumen revisi
pertama diberi huruf B dan seterusnya. Tetapi dapat juga
dengan angka, misalnya untuk dokumen baru dapat diberi
nomor 0, sedangkan dokumen revisi pertama diberi nomor 1
dan seterusnya.
Halaman : diisi nomor halaman dengan mencantumkan juga
total halaman untuk SOP tersebut. Misalnya : halaman
pertama : 1/5. Namun, di tiap halaman selanjutnya dibuat
footer misalnya pada halaman kedua : 2/5, halaman
terakhir : 5/5.
SOP diberi penamaan sesuai ketentuan (istilah) yang
digunakan Puskesmas Ngamprah, misalnya : SOP,
Tanggal terbit : diberi tanggal sesuai tanggal terbitnya atau
tanggal diberlakukannya SOP tersebut
Ditetapkan Kepala Puskesmas/FKTP : diberi tanda tangan
Kepala Puskesmas Ngamprah dan nama jelasnya.
b. Isi SOP
Isi dari SOP adalah sebagai berikut :
1) Pengertian
Yang paling awal diisi judul SOP adalah, dan berisi penjelasan
dan atau definisi tentang istilah yang mungkin sulit dipahami
atau menyebabkan salah pengertian.
2) Tujuan
Berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik. Kata kunci : “
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk .....”
3) Kebijakan
Berisi kebijakan Kepala Puskesmas Ngamprah yang menjadi
dasar dibuatnya SOP tersebut. Dicantumkan kebijakan yang
mendasari SOP tersebut.
4) Referensi
Berisikan dokumen ekternal sebagai acuan penyusunan SOP,
bisa berbentuk buku, peraturan perundang-undangan, ataupun
bentuk lain sebagai bahan pustaka.
5) Prosedur / langkah-langkah
Bagian ini merupakan bagian utama yang menguraikan langkah-
langkah kegiatan untuk menyelesaikan proses kerja tertentu.
6) Diagram / bagan alir (bila diperlukan)
Langkah-langkah kegiatan untuk memudahkan dalam
pemahaman prosedur pelaksanaan kegiatan.
7) Unit terkait
Berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur terkait dalam
proses kerja tersebut.
8) Rekaman historis perubahan
Perubahan dokumen SOP yang terjadi dalam pelaksanaan
kegiatan.
JUDUL SOP
No.Dokumen :
001/SOP/UKP/PKM/201
SOP 8
No. Revisi :0
Tgl. Terbit :
Halaman : 1/2
7.Unit terkait
8.Dokumen terkait
9.Rekaman
Historis Perubahan Yang Tanggal Mulai
No Isi Perubahan
dirubah Diberlakukan
11. Pengendalian Dokumen
ASLI
TERKENDALI
TIDAK TERKENDALI
KEDALUWARSA
DOKUMEN TERKAIT :
1. Arsip adalah dokumen berisi informasi historis yang timbul dari kegiatan yang
telah dilaksanakan.
2. Tujuan pengendalian rekaman adalah untuk memastikan semua data
kegiatan dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk perbaikan.
3. Rekaman dipastikan aman, teridentifikasi dengan jelas, dan ditata dengan
rapi sehingga mudah dan cepat ditemukan bila diperlukan.
4. Rekaman yang ada unit upaya pelayanan masyarakat dan unit upaya
pelayanan klinis dikendalikan oleh masing-masing Unit
DOKUMEN TERKAIT:
A. Komitmen Manajemen
DOKUMEN TERKAIT:
Karyawan dan pimpinan khususnya pelayanan klinis yang terkait dengan pasien
berkewajiban memiliki pengetahuan yang baik tentang pasien Puskesmas.
Tim survey kebutuhan dan harapan masyarakat yang bertanggung jawab untuk:
DOKUMEN TERKAIT:
C. Kebijakan Mutu
Kinerja/Mutu
2.Sasaran Mutu
PERENCANAAN PUSKESMAS
MANAJEMEN SDM
5 Poli Gigi 8 5 6 5 24 V
6 Poli 7 4 6 5 26 IV
umum
7 Ruang 9 10 10 7 36 I
Pendaftara
n
8 Ruang 9 6 10 5 30 II
Farmasi
9 PONED 5 4 4 2 15 IX
10 Imunisasi
11 Gizi
12 Lansia
Targ
et
Program Indikator Kiner
Kegiatan
Kegiatan Kinerja ja
201 20
2015 6 2017 18 2019
Upaya Peningka Cakupan 100% 10 100%
Kesehatan tan kepemilikan 100 0
100%
Lingkungan kemandiri sarana air % %
an bersih
masyarak Cakupan 100% 10 100%
at akan penduduk 0
kebutuha yang 100 %
100%
n sanitasi memanfaatk %
dasar an jamban
sehat
100% 10 100%
Cakupan 100 0
kepemilikan 100%
% %
jamban sehat
Cakupan 100% 10 100%
rumah yang 100 0
100%
memiliki % %
SPAL
Pengemb Rumah / 100% 10 100%
angan bangunan 0
100
dan bebas jentik 100% %
%
Peningka nyamuk
tan aedes
Lingkung 100% 10 100%
an Sehat Cakupan 100 0
pengawasan 100%
% %
rumah sehat
Tempat 100% 10 100%
umum yang 100 0
100%
memenuhi % %
syarat
Tempat 100% 10 100%
Pengolahan 0
Makanan 100 %
100%
yang %
memenuhi
syarat
100% 10 100%
Cakupan 100 0
institusi yang 100%
% %
dibina
100% 10 100%
100 0
Cakupan 100%
% %
rumah sehat
Upaya Peningka 100% 10 100%
Promosi tan dan 100 0
Posyandu 100%
Kesehatan pemberd % %
ayaan Mandiri
peran 100% 10 100%
serta Cakupan 100 0
desa siaga 100%
masyarak % %
at dalam aktif
pengemb Rasio
0,
angan posyandu 0,01 0,016
0,015 0,015 01
UKBM per satuan 5
6
balita
Penyuluh 100% 100 100% 10 100%
an Cakupan % 0
masyarak rumah ber %
at PHBS
tentang Cakupan 100% 100 100% 10 100%
PHBS bayi yang % 0
mendapat %
ASI eksklusif
10
Sekolah 8 12
8 unit 8 unit un
Sehat unit unit
it
1
Puskesmas 1
1 unit 1 unit un 1 unit
Sehat unit
it
Upaya Peningka Jumlah
0 0 0 0 0
Kesehatan tan Kematian Ibu
Ibu dan pelayana Jumlah
Anak serta n Kematian 0 0 0 0 0
Keluarga kesehata bayi
Berencana n ibu 100% 100 100% 10 100%
Cakupan % 0
kunjungan %
ibu hamil K4
Cakupan 100% 100 100% 10 100%
persalinan % 0
oleh tenaga %
kesehatan
yang
berkompeten
Ibu hamil 100% 100 100% 10 100%
resiko tinggi/ % 0
komplikasi %
yang
ditangani
100% 100 100% 10 100%
Cakupan % 0
kunjungan %
nifas
100% 100 100% 10 100%
Cakupan % 0
kunjungan %
bayi
100% 100 100% 10 100%
Cakupan % 0
kunjungan %
balita
Neonatal 100% 100 100% 10 100%
resiko % 0
tinggi/kompli %
kasi yang
ditangani
100% 100 100% 10 100%
Cakupan % 0
peserta KB %
aktif
100% 100 100% 10 100%
Cakupan % 0
pelaksanaan %
kelas ibu
Targ
et
Program Indikator Kiner
Kegiatan Kegiatan Kinerja ja
201 20
2015 6 17 2018 2019
Upaya Pemberia Cakupan
Perbaikan n balita gizi
100 10
Gizi Makanan buruk yang 100% 100% 100%
% 0%
Masyarakat Tambaha mendapat
n dan perawatan
Vitamin Cakupan
Cakupan pemberian
makanan
pendamping
100 10
ASI pada 100% 100% 100%
% 0%
usia 6 – 24
bln BGM dari
keluarga
miskin
Cakupan
100 10
bayi (6-11bl) 100% 100% 100%
% 0%
mendapat
kapsul vit A 1
kali/tahun
Cakupan
balita (12-59
100 10
bl) mendapat 100% 100% 100%
% 0%
kapsul vit A 2
kali/tahun
Cakupan ibu 100% 100 10 100% 100%
nifas % 0%
mendapat
kapsul vit A
Cakupan ibu 100% 100 10 100% 100%
hamil % 0%
mendapat 90
tablet Fe
Upaya Pemberd 100% 100 10 100% 100%
Perbaikan ayaan Keluarga % 0%
Gizi masyarak sadar gizi
Masyarakat at untuk Bayi yang 100% 100 10 100% 100%
pencapai mendapat % 0%
an ASI eksklusif
keluarga Rumah 100% 100 10 100% 100%
sadar gizi tangga % 0%
dengan
garam
yodium yang
baik
Balita yang 100% 100 10 100% 100%
datang dan % 0%
ditimbang (
D/S)
Balita yang 100% 100 10 100% 100%
naik berat % 0%
badannya (
N/D)
Prevalensi
0.0
Gizi Buruk 0.022 0.02 0.019 0.018
20
Menurun % 1% % %
%
Prevalensi
Gizi Kurang 6.9
7.1% 7% 6.8% 6.7%
Menurun %
Prevalensi
16.
Balita 16.2 16.1 15.9
10 16%
Pendek % 5% %
%
Menurun
Upaya Pelayana 100% 100 10 100% 100%
Pencegaha n % 0%
Desa UCI
n dan Imunisasi 100% 100 10 100% 100%
Pemberanta Cakupan % 0%
san BIAS DT/TT
Penyakit Cakupan 100% 100 10 100% 100%
Menular BIAS % 0%
Campak
Pencega AFP rate per
han dan 100.000
≥1 ≥1 ≥1 ≥1 ≥1
Penangg penduduk <
ulangan 15 th
penyakit Penemuan 50.
49.39 50.0 51.54 52.45
menular kasus TBC 75
% 9% % %
BTA (+) %
Kesembuhan
≥85 ≥8
penderita TB ≥85% ≥85% ≥85%
% 5%
BTA (+)
Cakupan
balita dengan
100 10
pneumonia 100% 100% 100%
% 0%
yang
ditangani
Kasus IMS 100 10
100% 100% 100%
yang diobati % 0%
Incident rate
DBD per <
< 20 < 20 < 10 < 10
100.000 10
penduduk
Penderita
100 10
DBD yang 100% 100% 100%
% 0%
ditangani
Angka
< <
kematian < 1% < 1% < 1%
1% 1%
DBD
Balita
dengan diare 100 10
100% 100% 100%
yang % 0%
ditangani
<
< < < <
Angka 0,0
0,001 0,00 0,001 0,001
kematian 01
% 1% % %
diare %
Klien yang
mendapatka
100 10
n 100% 100% 100%
% 0%
penanganan
HIV – AIDS
Penderita
100 10
malaria yang 100% 100% 100%
% 0%
diobati
Kasus 100% 100 10 100% 100%
filariasis % 0%
yang
ditangani
Pembinaan ,
pelayanan 100 10
100% 100% 100%
calon jamaah % 0%
haji
Cakupan
Desa
mengalami 100 10
100% 100% 100%
KLB yang % 0%
dilakukan PE
< 24 jam
C. UPAYA PENGOBATAN
Target
Program Indikator Kinerja
Kegiatan
Kegiatan Kinerja 201 20
2015 2018 2019
6 17
Upaya Peningkata Cakupan 15
15%
Pengobat n kunjunga % 15% 15%
15% jml jml
an pelayanan n rawat jml jml jml
pddk pdd
dan jalan pd pddk pddk
k
penanggul umum dk
angan Cakupan 4% 4%
4% 4%
masalah kunjunga 4% jml jml jml
jml jml
kesehatan n rawat pddk pdd pd
pddk pddk
jalan gigi k dk
Cakupan
pelayana
n
kesehata
100 10
n dasar 100% 100% 100%
% 0%
bagi
masyara
kat
miskin
Cakupan
pelayana
n
kesehata 100 10
100% 100% 100%
n rujukan % 0%
masyara
kat
miskin
Pembina
an ,
pelayana 100 10
100% 100% 100%
n calon % 0%
jamaah
haji
Rasio
puskesm
as, 0,0
0,00 0,0001 0,000
poliklinik, 0,00010 00
010 4 16
pustu per 13
satuan
pendudu
k
Rasio
dokter
0,0
per 0,00 0,0004 0,000
0,00031 00
satuan 045 7 48
46
pendudu
k
Rasio
tenaga
medis 0.1
0,00 0,001
per 0,00078 00 0,0010
085 2
satuan %
pendudu
k
Penyediaa Ketersedi
n aan jenis
kebutuhan dan 100 10
100% 100% 100%
obat dan jumlah % 0%
perbekalan obat
kesehatan essensial
Ketersedi
aan obat
sesuai
100 10
kebutuha 100% 100% 100%
% 0%
n(
jenis/item
)
Target Kinerja
Program Indikator
Kegiatan 201 20
Kegiatan Kinerja
2015 6 17 2018 2019
Pengelolaan Membuat Tersedia
pencatatan dan data nya data
pelaporan pencapaiapencapai
Puskesmas n kegiatan
an/cakup
pelayananan
dan kegiatan
program tahun
lalu
Tersedia
nya data
pencapai
an/cakup
an
kegiatan
bulanan
Menyusun Tersedia
RUK nya RUK
melalui
analisis
dan
perumus
an
berdasar
kan
prioritas
Menyusun Tersedia
RPK nya RPK
secara
rinci dan
lengkap
Lokakarya Terlaksa
mini nanya 12
12
Bulanan lokakary 12 kal 12 12
kali/
(Lintas a mini kali/ta i/ta kali/tah kali/ta
tahu
Program) bulanan hun hu un hun
n
(lintas n
program)
Lokakarya Terlaksa
mini nanya 4
4
Triwulan lokakary 4 kal 4 4
kali/
(Lintas a mini kali/ta i/ta kali/tah kali/ta
tahu
Sektor) bulanan hun hu un hun
n
(lintas n
sektor)
Pengirima Terlaksa
n laporan nanya
bulanan pengirim 12
12
ke an 12 kal 12 12
kali/
Kabupate laporan kali/ta i/ta kali/tah kali/ta
tahu
n tepat ke hun hu un hun
n
waktu Kabupat n
en tepat
waktu
Membuat Tersedia
data 10 nya data
penyakit 10
terbanyak penyakit
terbanya
k
Pengelolaan Membuat Tersedia
Keuangan catatan nya
keuangan catatan
dalam keuanga
Buku Kas n dalam
Buku
Kas
Kepala Kepala setia seti set setiap setia
puskesma puskesm p ap iap bulan p
s as bulan bula bul bulan
melakuka melakuk n an
n an
pemeriksa pemeriks
an aan
keuangan keuanga
secara n secara
berkala berkala
Tanggung Jawab :
Tanggung Jawab :
Tugas :
Tanggung Jawab :
Tugas :
Tanggung Jawab :
Tugas :
Tanggung jawab
Tanggung Jawab :
DOKUMEN TERKAIT :
1. Struktur Organisasi
2. Uraian Tugas Karyawan
G. Komunikasi internal
DOKUMEN TERKAIT :
A. UMUM
Rapat tinjauan manajemen dilakukan minimal dua kali dalam setahun.
Evaluasi merupakan kegiatan manajemen yang sangat penting dalam rangka
pengendalian suatu proses dan kinerja termasuk evaluasi dalam implementasi
Sistem Manajemen Mutu.
PENYELENGGARAAN PELAYANAN
DOKUMEN TERKAIT :
DOKUMEN TERKAIT :
DOKUMEN TERKAIT :
DOKUMEN TERKAIT :
9) Semua fungsi/pihak yang secara langsung atau tidak langsung terlibat dengan
penggunaan, penyimpanan, pemeriksaan barang milik sasaran program harus
melakukan identifikasi, verivikasi, melindungi dan mengamankan barang-barang milik
pelanggan sesuai dengan prosedur yang telah di tetapkan.
DOKUMEN TERKAIT :
1. Brosur
2. Leflet
3. Buku KIA
4. KMS
5. Register UKS
4. Pengukuran, Analisis Dan Penyempurnaan Sasaran UKM
a. Umum
1. Kepuasan Pelanggan
a) Persepsi pelanggan dan kepuasaan terhadap pelayanan upaya
kesehatan masyarakat yang di berikan Puskesmas harus dipantau
secara berkala setiap 6 bulan sekali.
b) Pemantauan dimaksudkan untuk menilai dan mengukur kinerja sistem
manajemen mutu serta mengetahui apakah persyaratan pelanggan
telah di penuhi. Metoda untuk memperoleh informasi dan pemanfaatan
informasi yang di peroleh di pastikan tertuang dalam prosedur.
DOKUMEN TERKAIT :
2. Audit Internal
a) Tujuan audit adalah untuk memastikan sistem manajemen mutu
diimplementasikan secara efektif dan hasilnya sesuai dengan yang
telah di rencanakan
b) Tim audit di bentuk oleh koordinator tim manajamen mutu dan
disahkan oleh Kepala Puskesmas dan di bekali pelatihan yang cukup
sebelum melaksanakan audit.
c) Rencana audit di rencanakan oleh ketua tim audit dengan
mempertimbangkan tingkat kepentingan dan kekritisan unit yang akan
di audit
d) Audit harus di lakukan secara sistematis, obejektif, terencana, dan
terdokumentasi serta mengedepankan integritas dan independensi.
e) Audit harus di lakukan sesuai dengan prosedur audit yang telah di
tetapkan yaitu 6 bulan sekali ( setelah mendapatkan workshop )
f) Dalam setiap pelaksanaan audit, auditor harus memperhatikan hasil
audit yang terdahulu untuk mengevaluasi efektivitasnya.
g) Kriteria audit , lingkup, frekuensi, dan metode yang akan di gunakan di
pastikan di tentukan dalam prosedur audit internal.
h) Pelaksanaan audit di lakukan secra objektif dan mengikuti ketentuan
persyaratan audit.
i) Koordinator upaya kesehatan masyarakat yang di periksa
bertanggung jawab untuk menindaklanjuti temuan audit pada unitnya.
j) Tindakan perbaikan diambil segera mungkin untuk mengeliminasi
ketidaksesuaian yang telah ditemukan
k) Tindak lanjut audit harus mencakup verifikasi terhadap tindakan yang
telah diambil
l) Ketua tim audit bertanggungjawab dan melapor kepada koordinator
manajamen mutu.
DOKUMEN TERKAIT :
1. Prosedur Audit Internal
2. Prosedur tindakan perbaikan dan pencegahan
3. Pemantauan dan pengukuran proses
a) Metoda pemantauan dan pengukuran yang di gunakan untuk
mengevaluasi efektivitas sistem manajemen mutu dan pelayanan
upaya kesehatan masyarakat harus di pastikan keabsahannya.
b) Metoda yang di gunakan harus dapat dibuktikan kemampuannya
untuk mencapai hasil yang telah direncanakan
c) Bila hasil yang di rencanakan tidak tercapai maka tindakan
perbaikan dan pencegahannya harus di lakukan untuk memastikan
kesesuaian terhadap produk.
DOKUMEN TERKAIT :
1. Prosedur Pra pelayanan upaya kesehatan masyarakat
2. Prosedur pasca pelayanan upaya kesehatan masyarakat
3. Prosedur kerja setiap upaya kesehatan masyarakat
4. Prosedur tindakan perbaikan dan pencegahan
d. Analisis data
e. Peningkatan berkelanjutan
DOKUMEN TERKAIT :
1. Prosedur Perbaikan dan pencegahan
2. Prosedur perbaikan berkesinambungan
f. Tindakan korektif
DOKUMEN TERKAIT :
1. Prosedur Tindakan Perbaikan dan Pencegahan
g. Tindakan Preventif
1. Puskesmas menentukan tindakan untuk mengurangi penyebab potensial
ketidaksesuaian untuk mencegah peristiwa tersebut. Tindakan pencegahan
harus sesuai dengan penyebab masalah yang potensial.
2. Prosedur Pencegahan harus mencakup :
Menentukan potensi ketidaksesuaian dan penyebabnya.
Mengevaluasi tindakan yang dibutuhkan untuk mencegah peristiwa
ketidaksesuaian.
Menentukan dan menerapkan tindakan yang di butuhkan.
Merekam hasil tindakan yang diambil
Meninjau tindakan pencegahan yang diambil
DOKUMEN TERKAIT :
DOKUMEN TERKAIT :
1. Standar Operasional prosedur pelayanan rawat jalan
2. Alur pelayanan rawat jalan
4.Proses Yang Berhubungan dengan Pelanggan
a. Proses Pembelian
Pembelian yang dilakukan Puskesmas Ngamprah dilakukan secara langsung
dan dibawah pengawasan dan dinas kesehatan kabupaten. Pembelian yang
dilakukan terkait dengan operasional Puskesmas baik menggunakan dana
BOK dan JKN.
Untuk dana dari JKN sebelum pembelian dilakukan pengajuan Nota
Pencairan Dana ke dinas kesehatan Kabupaten sebelumnya. Setelah
mendapat persejuan dari pejabat yang berwenang di dinas kesehatan
kabupaten kemudian puskesmas melakukan pembelian . Untuk pembelian
obat yang di danai APBD dilakukan oleh Dinas kesehatan Kabupaten ,
puskesmas hanya mengajukan permintaan.
1) Bagian pembelian puskesmas bertanggungjawab memastikan fungsi
pembelian dilaksanakan secara terkendali . Barang yang dibeli
Puskesmas Ngamprah adalah alat tulis kantor ( ATK ) , askes , BMHP
dan Mamin Pertemuan.
2) Fungsi-fungsi yang terkait dalam pembelian harus memahami proses
pembelian.
3) Pembelian dilaksanakan mengikuti prosedur yang telah di tetapkan.
b. Verifikasi Barang yang dibeli
Puskesmas Ngamprah memiliki tim Panitia Penerima Hasil Pekerjaan ( PPHP
). Team ini bertugas dang betanggungjawab memverifikasi semua barang
yang dibeli Puskesmas, melakukan pemeriksaan hasil pekerjaan pengadaan
barang/jasa setelah melalui Pemeriksaan , membuat dan menandatangani
berita acara searah terima hasil pekerjaan.
1) Tim pengelola barang bertanggungjawab melakukan verifikasi
terhadap incoming material.
2) Hasil verifikasi / pemeriksaan dicatat dan di sampaikan ke tata
usaha
3) Tim pengelola barang memiliki kewenangan untuk
memutuskan apakah produk yang datang memenuhi
persyaratan mutu atau tidak.
DOKUMEN TERKAIT :
1. Sasaran Mutu Puskesmas
2. Sasaran Mutu pendaftaran
3. Sasaran Mutu Poli Umum
4. Sasaran Mutu R. Tindakan ( UGD )
5. Sasaran Mutu Poli Gigi
6. Sasaran Mutu R.KIA
7. Sasaran Mutu R. KB
8. Sasaran Mutu R. Immunisasi
9. Sasaran Mutu R. Obat dan gudang obat
10. Sasaran Mutu R.gizi
11. Sasaran Mutu R.Tata Usaha
a) Identifikasi risiko
POLI / FAILURE PENYEBA EFEK FREK KEG KE RPN SOLUSI VALID EVAL
RUANG B UENSI AW MU (OCC ASI UASI
TERJ ATA DAH XSVX SOLU
ADIN N AN DT) SI
YA (SV) TER
(OCC) DET
EKS
I
(DT)
Pendaftar Pasien Pasien Pasien 9 7 3 189 Memberik Adany S
an tersan tidak terjatu an a u
dung patuh h informasi papan d
menyimpa kepada pembe
pada a
n sandal pasien ritahua
alas pada untuk n h
kaki tempatnya menyimpa
yang n alas kaki d
berser secara i
akan benar l
di a
pintu k
pendaf s
taran a
n
a
k
a
n
Lama Jumlah Penu 9 7 5 315 Menamba Bantu M
menca petugas mpuka h petugas an dari a
ri yang n khusus petuga s
terbatas antrian rekam s lain
rekam i
medis
medis Tempat h
penyimpa Membuat
nan rekam lemari d
medis untuk a
yang menyimpa l
belum n rekam a
sesuai medis
m
agar lebih
mudah
dicari p
r
o
s
e
s
Ketida Kesalahan Kesala 9 10 5 450 Petugas Petug
k membaca han lebih teliti as
sesuai nomor identifi dan fokus sesuai
pada kasi ketika denga
an
rekam pasien mendaftar n sop
pasien medis kan pasien
denga
n
berkas
rekam
medis
akibat
Reka
m
Medis
tertuka
r
(salah
identit
as)
Pasien Kartu Laman 10 4 3 120 Membuat Terpa
tidak hilang, ya ulang sangn
memb lupa pencar kartu ya
membawa ian berobat, pengu
awa
kartu identit memberita muma
kartu as dan hu pasien n
berob rekam tentang tentan
at medis pentingny g
pasien a syarat
membawa pendaf
karrtu taran
berobat pasien
Poli Pengkajian Terlalu Kuran 4 9 7 252 Membatas Evalua Masih
umum klinis tidak banyak g tepat i jam si dan dalam
tepat pasien, pembe pelayanan disiplin proses
petugas rian pener
kelelahan terapi apan
SOP
Pasien
Pasien Jarang terken 3 8 6 144 Petugas Disipli Masih
mendapatka ada psien a melakukan n dalam
n alat yang dengan infeksi sterilisasi pener proses
tidak steril tindakan, alat apan
alat SOP
kurang
lengkap
Menata
obat
sesuai
LASA
sehingga
kemungkin
an
pemberian
salah obat
tidak
terjadi
Menginterpr Tulisan Tujuan 7 6 5 210 Koordinasi Disipli Masih
etasi resep yang sulit pengo dengan n dan dalam
dibaca / batan pemeriksa evalua proses
obat tidak tidak si
teersedia tercap SOP
ai
2 4 5 40 Disipli
Pemberian Petugas Pasien Petugas n Sudah
obat lalai meneri melakukan pener dilaks
kadaluarsa mengecek ma stock apan anaka
ED obat obat opname SOP n
yang berkala
ED untuk
yang melihat
dapat ED dari
menim setiap
bulkan obat
keracu
nan
Keterangan :
- Rentang nilai OCC mulai 0-10 ;dimana 0= tidak mungkin terjadi dan 10= sangat
sering terjadi
- Rentang nilai SV mulai 0-10;dimana 0=tidak gawat dan 10= sangat gawat
- Rentang nilai DT mulai 0-10;dimana 0= mudah terdeksi dan 10= sangat sulit
dideteks
c) Evaluasi risiko
Evalusi risiko dilaukan pada kasus yang terpilih berdasarkan kegawatan
risiko. Evaluasi di lakukan dengan mencarai penyebab masalah
menggunakan analisis akar masalah ( RAC/Root Cause analysis ) kemudian
ditentukan apakah memerlukan tindakan perbaikan ( treatment ) ataukah
tidak.
d) Tindakan atau perbaikan
Jika diperlukan Tindakan perbaikan maka Tim Mutu merekomendasikan
rencana tindakan perbaikan dan monitoring terhadap tindakan perbaikan.
Setiap tindakan perbaikan dikonsultasikan kepada Kepala Puskesmas dan
dikomunikasikan kepada petugas Puskesmas lainnya.
Program Risiko
b) Analisis risiko
Daftar risiko yang telah diidentifikasi kemudian dilakukan analisis oleh Tim
Mutu . Analisis risiko dilakukan dengan cara menilai tingkat kegawatan
dari risiko ( severity assessment ) dan dengan metode FMEA ( Failure
mode and Effect Analysis ) seperti dalam
c) Evaluasi risiko
Evaluasi risiko dilakukan pada kasus yang terpilih berdasarkan kegawatan
risiko. Evaluasi dilakukan dengan mencari penyebab masalah
menggunakan Analisis Akar Masalah ( RCA/Root Cause Analysis )
kemudian ditentukan apakah memerlukan tindakan perbaikan ( treatment )
ataukah tidak.
d) Tindakan Perbaikan
Jika diperlukan tindakan perbaikan maka Tim Mutu merekomendasikan
rencana tindakan perbaikan dan monitoring terhadap tindakan perbaikan.
Setiap tindakan perbaikan dikonsultasikan kepada kepala Puskesmas dan
Dikomunikasikan kepada petugas Puskesmas lainnnya.
1) Umum
Dokumen Terkait :
1. Prosedur Analisis Data
2)Pemantauan dan Pengukuran
a) Kepuasaan Pelanggan
1) Persepsi pasien dan kepuasaan terhadap pelayanan klinis yang
diberikan puskesmas harus di pantau secara berkala setiap 6 bulan seklai.
2) Pemantauan dimaksudkan untuk menilai dan mengukur kinerja sistem
manajemen mutu serta mengetahui apakah persyaratan pasien telah
dipenuhi.
3) Metoda untuk memperoleh informasi dan pemanfaatan informasi yang
diperoleh dipastikan tertuang dalam prosedur.
DOKUMEN TERKAIT :
1. Prosedur Penanganan keluhan Pasien
2. Prosedur Survey kepuasaan pasien
b) Audit Internal
DOKUMEN TERKAIT :
1. Prosedur audit Internal
2. Prosedur Tindakan Perbaikan dan Pencegahan
DOKUMEN TERKAIT :
DOKUMEN TERKAIT :
1. Prosedur Pra pelayanan Unit
2. Prosedur Pasca Pelayanan Unit
3. Prosedur Kerja Setiap Unit
4. Prosedur Tindakan Perbaikan dan Pencegahan
4)Analisis Data
DOKUMEN TERKAIT :
1. Prosedur Perbaikan dan pencegahan
2. Prosedur Perbaikan Berkesinambungan
BAB VI
PENUTUP