70
71
Keterangan :
Sekretaris lembaga
Keterangan:
Keterangan :
pemecahan
Bak III : Dialirkan ke bak III terjadi pencampuran dengan limbah dari ruang
non beta
Bab V : Proses aerasi Bak VI : Bak kontrol sebagai kontrol akhir digunakan
ikan mas
atau nila sebagai bio indikator. Apabila air pada kolam memenuhi
Lampiran 11. Alur Produksi Tetap Bahan Baku Sampai Obat Jadi
85
Pengolahan Limbah
dari proses produksi dan laboratorium terdiri atas limbah padat dan limbah cair
dan dikirim keintansi yang memiliki incenerator, sedangkan untuk yang tidak
berbahaya seperi karton bekas, alumunium bekas, debu dibakar dan ditanam
yaitu:
setelah dari ruang bakar pertama pada suhu 700-900°C dan menghasilkan
oleh aliran gas hasil dari ruang bakar kedua dan menghasilkan keluaran
dari partikulat.
instalasi pengolahan limbah cair dari produksi beta laktam, produksi non
beta laktam, dan produksi sefalosporin. Instalasi pengolah limbah cair dari
produksi beta laktam terangkai dengan pengolah limbah cair dari produksi
laktam.
limbah cair produksi beta laktam dan non beta laktam. Proses pengolahan limbah
b. Bak II untuk menampung limbah dari bak I dan terjadi proses pengendapan
c. Bak III sebagai tempat dilakukan netralisasi dengan penambahan asam kuat
ini juga terjadi proses pengendapan mekanik dengan gravitasi dan cairan yang
e. Bak V untuk menampung limbah dari bak IV dan terjadi proses pengendapan
Limbah berbahaya dari laboratorium seperti eter, klorofom, asam klorida, dll
Penanganan limbah berada pada wewenang dan tanggung jawab Kepala Unit
Produksi Khusus.
Untuk mengetahui kualitas air limbah digunakan parameter COD, BOD, TSS, pH,
anorganik yang bias teroksidasi dalam air (< 100 mg/L). BOD (Biological
Oxygen Demand) adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh bakteri aerob
97
melalui proses oksidasi biologis aerob (< 75 mg/L). Total Suspended Solid atau
padatan tersuspensi total (TSS) adalah residu dari padatan total yang tertahan oleh
saringan dengan ukuran partikel maksimal 2 µm atau lebih besar dari ukuran
Sefalosforin
Yang dihambat adalah reaksi transpeptidase tahap ketiga dalam rangkaian reaksi
pembentukan dinding sel. Sefalosforin aktif terhadap kuman gram posisit maupun
secara luas untuk mengatasi infeksi berat dan beberapa di antaranya memiliki
1980-an untuk mengatasi infeksi sistemik berat karena bakteri gram negatif-basil.
98
1. Generasi ke I
Yang termasuk dalam golongan ini adalah Sefalotin dan sefazolin, sefradin,
sefaleksin dan sefadroxil. Zat-zat ini terutama aktif terhadap cocci Gram
2. Generasi ke II
3. Generasi ke III
kuat dan lebih luas lagi dan meliputi Pseudomonas dan Bacteroides,
khususnya seftazidim.
4. Generasi ke IV
bahan awal, produk antara, produk ruahan dan produk jadi. Setelah batas
waktu ini bahan atau produk tersebut harus diuji ulang oleh bagian
Berdasarkan hasil uji ulang tersebut bahan atau produk itu dapat diluluskan
Bila suatu bahan disimpan pada kondisiyang tidak sesuai dengan yang
2. Pengolahan Ulang
3. Prosedur Produksi
100
ukuran bets suatu obat untuk menjamin keseragaman dari bets ke bets
4. Studi Stabilitas