Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN AKHIR PROGRAM

IPTEKS BAGI MASYARAKAT(IbM)

PENGOLAHAN PRODUK DENGAN BAHAN DASAR BUAH


RAMBUTAN

TIM PENGUSUL :

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO


2018

CAPAIAN KEGIATAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA


MASYARAKAT

1
Mitra kegiatan

Jumlah Mitra : 1. Kepala Desa Leyangan


2. Ketua PKK Desa Leyangan
3. Anggota PKK Desa Leyangan

Pendidikan Mitra : 1. SMA


2. SMA
3. SMP/SMA

Persoalan Mitra : a. Permasalahan yang ada di


Kelurahan Leyangan adalah
masyarakat tidak memanfaatkan
potensi yang ada. Serta kurangnya
pengetahuan masyarakat tentang
bagaimana cara mengolah kulit
singkong menjadi sebuah produk
yang memiliki nilai jual yang tinggi.
b. Masyarakat lebih memilih untuk
membuang kulit singkong atau
menjadikannya sebagai limbah.
c. Berkembangnya rumor atau mitos
di kalangan masyarakat tentang
kulit singkong yang tidak baik bagi
kesehatan (beracun).
Status Sosial Mitra : Ibu Rumah tangga dan pekerja pabrik

Lokasi

Jarak PT Ke Lokasi Mitra : 2 KM

Sarana Transportasi : Kendaraan pribadi

Sarana Komunikasi : Telepon dan WA

2
Identitas

Tim Pengabdian kepada Masyarakat

Jumlah Mahasiswa : 5 orang

Jumlah Laboran/ Tenaga : -


Kependidikan
Gelar Akademik Tim : D3 5 orang

Jenis kelamin : Perempuan

Aktivitas Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat

Metode Pelaksanaan Kegiatan : Kegiatan pengembangan masyarakat


dilaksanakanpada hari minggu, tanggal
30 bulan September 2018, pukul 14.00-
15.40 WIB. Kegiatan ini dilakukan di
Balai Pertemuan Kantor Kelurahan
Leyangan, Kecamatan Ungaran Timur.

Bahan yang digunakan sebagai media


penyuluhan adalah power point dan
video dan bahan demonstrasi adalah
kulit singkong.

Metode yang digunakan yaitu dalam


bentuk penyuluhan dan demonstrasi.

Waktu Efektif Pelaksanaan : 1 hari


Kegiatan
Evaluasi kegiatan

Keberhasilan : Berhasil/ Gagal

Indikator Keberhasilan

Keberlanjutan Kegiatan di Mitra : Berlanjut/ Berhenti

Kapasitas Mitra : Sebelum Program

3
Kurang maksimalnya pengolahan kulit
singkong yang berlimpah di desa
Leyangan

Setelah Program
Peningkatan pengetahuan dn
ketrampilan tentang pengolahan kulit
singkong menjadi komoditas dagang
makanan.

Omzet per bulan : Sebelum Program Rp. -


Setelah Program Rp. -

Persoalan Mitra : Terselesaikan/ Tidak terselesaikan

Biaya Program

Institusi/ Universitas : -

Mahasiswa/ mandiri : Rp. 150.000,-

Sumber lain seperti sponsor, : -


donator, mitra, dan lain sebagainya
Likuiditas Dana Program

Tahapan Pencairan Dana : Mendukung kegiatan/ menghambat


kelancaran kegiatan di lapangan

Jumlah Dana : Tidak diterima 100%/ diterima 100%

Kontribusi Mitra

Peran Serta dalam Kegiatan : Aktif/ Pasif/ Acuh tak Acuh

Kontribusi Pendanaan : Menyediakan/ Tidak Menyediakan

Peranan Mitra : Objek Kegiatan/ Subjek Kegiatan

4
Keberlanjutan

Alasan Keberlanjutan Kegiatan : Permintaan Mitra/ Keputusan


Mitra Bersama

Usulan Penyempurnaan program

Model Usulan Kegiatan : Menanggapi usulan mitra untuk


melanjutkan kegiatan dengan
pemberian dan pendemonstrasian
pengolahan dan pemasaran produk.

Anggaran Biaya : Rp. 150.000,-

Lain-lain : -

Dokumentasi (Foto Kegiatan dan Produk)

Produk/ kegiatan yang dinilai : Didapatkannya informasi tentang


bermanfaat bagi berbagai potensi warga dalam pengolahan
perspektif produk makanan dan kemampuan
untuk menciptakan lapangan kerja.

Potret permasalahan lain yang : 1. Kurangnya kemampuan dalam


terekam/ terdokumentasi/ tercatat pemasaran produk
2. Kurangnya kepercayan diri
masyarakat dalam menggali potnsi
desa

Luaran Program Kegiatan Berupa

Jasa : Pengetahuan tentang dan ketrampilan


dalam pengolahan produk berbahan
dasar kulit singkong

Metode atau system : -

Produk/ barang : -

Paten : -

5
Publikasi (artikel/ Prosiding) : -

Publikasi Media Massa : -

Poster : -

6
RINGKASAN

Singkong merupakan salah satu komoditas yang mengalami

perkembangan pesat dan berpengaruh terhadap pendapatan masyarakat

Desa Leyangan. Singkong merupakan tanaman tropis yang mudah ditanam

dan dikembangkan. Umbi singkong adalah jenis umbi-umbian yang sudah

umum dimasyarakat, biasanya orang mengonsumsi singkong hanya

umbinya saja sedangkan kulitnya dibuang, dan singkong ini sangat mudah

dijumpai saat musim, dengan harga yang cukup murah. Oleh sebab itu

masyarakat belum menyadari bahwa kulit singkong dapat bernilai tinggi dan

dapat dibuat bahan olahan lain misalnya kering kulit singkong pedas.

Berdasarkan hal diatas kami tertarik mengangkat tema mengenai

“Pengembangan Potensi Masyarakat Desa Leyangan Dengan Bahan Dasar

Kulit Singkong” untuk memenuhi tugas mata kuliah pengembangan dan

pengorganisasian masyarakat.

7
DAFTAR ISI

Halaman Judul……………………………………………………………………
1
Lembar pengesahan ………………………………………………………..........
2
Capaian Kegiatan Program Pengabdian Kepada Masyarakat…………………...
3
Ringkasan………………………………………………………………………..
9
Daftar Isi…………………………………………………………………… .......
10
BAB 1 Pendahulua……………………………………………………………....
11
BAB 2 Metode dan Pelaksanaan ……………………………………………......
16
BAB 3 Kelayakan Tim Pengusul……………………………………………… .
19
BAB 4 Laporan Penggunaan Dana ……………………………………………..
21
BAB 5 Hasil dan Pembahasan …………………………………………………..
23
BAB 6 Kesimpulan dan Saran ……………………………………………….....
37
Lampiran………………………………………………………………………....
38

8
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengembangan masyarakat diupayakan untuk membangun dan

memperkuat struktur masyarakat agar menjadi suatu kelompok yang mampu

menyelenggarakan kehidupannya dalam pemenuhan kebutuhan hidup. Program

pengembangan masyarakat dilakukan dengan berbasis pada (1) masyarakat

sebagai pelaku utama, yaitu masyarakat sebagai subyek perencanaan dan

pelaksanaan utama, (2) pemanfaatan sumberdaya setempat, yaitu penciptaan

kegiatan dengan melihat potensi sumberdaya setempat, dan (3) pembangunan

berkelanjutan yaitu program berfungsi sebagai penggerak awal pembangunan

yang berkelanjutan (Suharto, 2009).

Fokus pengembangan masyarakat ditekankan pada upaya pemenuhan

kebutuhan oleh, dari, dan untuk masyarakat sendiri. Hal ini berarti, peran serta

masyarakat untuk terlibat langsung menyumbangkan sumberdaya yang

dimilikinya sangat dibutuhkan. Melalui pendayagunaan sumberdaya tersebut

maka pengembangan masyarakat akan bertumpu pada kekuatan masyarakat.

Pengembangan masyarakat yang memanfaatkan potensi sumberdaya akan

menciptakan proses kemandirian masyarakat untuk senantiasa berupaya

memenuhi kebutuhan dan mengatasi permasalahannya sendiri, tanpa harus

bergantung pada pihak yang berkuasa. Kemandirian masyarakat akan

memberikan landasan yang kuat untuk kelanjutan berbagai program

pembangunan pengembangan masyarakat (Huraira, 2008).

9
Sumber daya masyarakat tercermin melalui nilai-nilai, norma-

norma, tata aturan, dan pranata-pranata sosial budaya yang melekat dalam

kehidupan bermasyarakat. Secara khusus untuk sumber daya sosial

masyarakat tercipta melalui hubungan sosial yang harmonis, tingkah laku

berdasarkan norma yang kuat, dan interaksi sosial. Sumber daya sosial

masyarakat merupakan sejumlah potensi yang tersimpan dalam masyarakat

dan bila di dayagunakan secara baik akan memberikan kontribusi positif

terhadap pembangunan. Notoatmodjo (2010) mempertegas bahwa,

sumberdaya sosial masyarakat dikenal sebagai modal sosial yang dimiliki

masyarakat dalam upaya untuk dapat memberdayakan masyarakat secara

sosial dan ekonomi. Pernyataaan ini didukung pula oleh Suharto (2009)

bahwa, memanfaatkan modal sosial secara internal dapat membangun dan

memperkuat kohesi sosial, solidaritas sosial, serta secara eksternal dapat

membangun jaringan sosial yang lebih luas sehingga kesejahteraan

masyarakat dapat meningkat.Oleh sebab itu, penggalian dan pemanfaatan

modal sosial sebagai potensi sumberdaya sosial masyarakat sangat penting

dalam pengembangan masyarakat.

Salah satu kelompok masyarakat yang menjadi sasaran

pengembangan masyarakat adalah masyarakat Desa Leyangan Kecamatan

Ungaran Timur. Berdasarakan wawancara dengan Ibu Sekretaris Desa (Ibu

Wulan) latar belakang mata pencaharian masyarakat Desa Leyangan adalah

pegawai dan petani. Jika dilihat dari prospek pengembangan pertanian di

Desa Leyangan, 70% setiap warga mempunyai lahan yang ditanami

singkong.

10
Singkong merupakan salah satu komoditas yang mengalami

perkembangan pesat dan berpengaruh terhadap pendapatan masyarakat

Desa Leyangan. Singkong merupakan tanaman tropis yang mudah ditanam

dan dikembangkan. Umbi singkong adalah jenis umbi-umbian yang sudah

umum dimasyarakat, biasanya orang mengonsumsi singkong hanya

umbinya saja sedangkan kulitnya dibuang, dan singkong ini sangat mudah

dijumpai saat musim, dengan harga yang cukup murah. Oleh sebab itu

masyarakat belum menyadari bahwa kulit singkong dapat bernilai tinggi dan

dapat dibuat bahan olahan lain misalnya kering kulit singkong pedas.

Berdasarkan hal diatas kami tertarik mengangkat tema mengenai

“Pengembangan Potensi Masyarakat Desa Leyangan Dengan Bahan Dasar

Kulit Singkong” untuk memenuhi tugas mata kuliah pengembangan dan

pengorganisasian masyarakat.

B. Permasalahan Mitra

1. Permasalahan yang ada di Kelurahan Leyangan adalah masyarakat tidak


memanfaatkan potensi yang ada. Serta kurangnya pengetahuan masyarakat
tentang bagaimana cara mengolah kulit singkong menjadi sebuah produk
yang memiliki nilai jual yang tinggi.
2. Masyarakat lebih memilih untuk membuang kulit singkong atau
menjadikannya sebagai limbah.
3. Berkembangnya rumor atau mitos di kalangan masyarakat tentang kulit
singkong yang tidak baik bagi kesehatan (beracun).
C. Tujuan:
1. Umum
Untuk perwujudan kemampuan serta integrasi masyarakat dalam
membangun diri mereka sendiri dan membangkitkan partisipasi penuh
masyarakat Desa Leyangan Kecamatan Ungaran Timur.

11
2. Khusus
a. Untuk membantu masyarakat Desa Leyangan melihat dan menyadari
potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki dan
menumbuhkan keterampilan dalam mengelola suatu produk tertentu.
b. Menggali potensi, menumbuhkan rasa percaya diri, rasa bangga dan
semangat kerja tinggi pada masyarakat Desa Leyangan.
c. Memberikan pemahaman tentang manfaat kulit singkong untuk
meningkatkan kemandirian masyarakat Desa Leyangan dengan atau
tanpa bantuan pihak luar untuk memperbaiki kehidupannya yang
berbasis pada daya mereka sendiri.
D. Manfaat
1. Peningkatan kesejahteraan jangka waktu panjang yang berkelanjutan
disebabkan masyarakat dapat memenuhi mengembangkan potensi yang
ada pada diri sendiri
2. Perbaikan penghasilan pada masyarakat serta meningkatan penggunaan
sumber-sumber pengembangan secara efektif dan efisien.

12
BAB 2
METODE DAN PELAKSANAAN KEGIATAN

Berikut ini akan diuraikan metode dan pelaksanaan kegiatan dalam tabel :
Tabel Metode dan Pelaksanaan Kegiatan

Sasaran dan metode Sasaran pengabdian adalah warga Desa Leyangan :


(bentuk kegiatan yang
1. Melaksanakan penyuluhan tentang pengolahan
digunakan
bahan makanan berbahan dasar kulit singkong
2. Melaksanakan pelatihan tentang pengolahan
kulit singkong

Waktu dan tempat Kegiatan pengembangan masyarakat


Kegiatan dilaksanakanpada hari minggu, tanggal 30 bulan
September 2018, pukul 14.00-15.40 WIB.
Kegiatan ini dilakukan di Balai Pertemuan
Kantor Desa Leyangan, Kecamatan Ungaran
Timur.

Sarana dan alat yang Bahan yang digunakan sebagai media


digunakan penyuluhan adalah power point, video dan
bahan demonstrasi adalah kulit singkong.

Pihak-pihak yang terlibat 1. Ketua PKK Desa Leyangan


2. Anggotan PKK Desa Leyangan

Kendala yang dihadapi Karena keterbatasan waktu, tidak dapat melakukan


dan upaya untuk pelatihan sampai dengan pemasaran produk olahan.
mengatasi

13
Penilaian dan instrument Penilaian pengetahuan dan ketrampilan dengan
yang digunakan untuk instrumen evaluasi produk hasil olahan.
mengetahui keberhasilan

14
METODE

Pada kegiatan pengembangan masyarakat di Desa Leyangan dihadiri oleh 20 orang

peserta dari Anggota PKK yang berada diwilayah Desa Leyangan. Setelah diberi

penyuluhan dan demonstrasi tentang pengolahan kulit singkong peserta mengetahui

manfaat kulit singkong dan memahami cara mengelola kulit singkong agar

memiliki nilai jual yang tinggi. Peserta sangat antusias untuk mencoba membuat

kering kulit singkong pedas di rumahnya masing-masing. Adapun cara pembuatan

selai rambutan sebagai berikut :

Bahan-bahan yang dibutuhkan

1) Kulit singkong 2 kg

2) Bawang merah 15 siung

3) Bawang putih 8 siung

4) Gula merah 300 gram

5) Kecap sesuai selera

6) Cabai rawit 10 biji

7) Cabai merah keriting 15 biji

8) Garam secukupnya

9) Daun salam 3 lembar

10) Daun jeruk 3 lembar

11) Penyedap rasa secukupnya

12) Asam jawa 1 buah\

15
Cara pembuatan kering kulit singkong

1) Pisahkan kulit singkong dari umbi dan kulit luarnya

2) Cuci hingga bersih pada air mengalir

3) Rebus kulit singkong dengan air garam sampai kulit singkong berwarna

coklat dan teksturnya empuk, dengan takaran garam 1 sdm tiap 1 kg kulit

singkong. Lalu tiriskan

4) Cuci kembali kulit singkong dengan air mengalir

5) Rendam dalam air garam selama 1 malam. Lalu tiriskan

6) Potong kulit singkong sebesar batang korek api, lalu jemur selama 1 hari di

bawah sinar matahari untuk menghasilkan tekstur renyah.

7) Goreng kulit singkong yang sudah kering.

8) Haluskan bawang merah, bawang putih, cabai rawit, cabai merah,

9) Panaskan minyak, masukan bumbu yang sudah di haluskan, masak hingga

kering, campurkan daun salam, daun jeruk, gula merah, kecap, penyedap rasa

10) Masukan kulit singkong yang sudah digoreng, campurkan hingga merata.

11) Kering kulit singkong pedas siap disajikan

PELAKSANAAN
Menciptakan kondisi agar potensi masyarakat setempat dapat dimanfaatkan

dan dikembangkan. Potensi seringkali tidak dapat di manfaatkan untuk

meningkatkan taraf hidup masyarakat karena adanya berbagai permasalahan

(Notoatmodjo, 2010). Untuk itu salah satu permasalahan pada masyarakat Desa

Leyangan yaitu perlu menyadarkan bahwa mereka memiliki potensi alam yang

belum dimanfaatkan salah satunya adalah kulit singkong. Saat panen umbi

16
singkong di Desa Leyangan seringkali hasil panen hanya di jual di pasar dengan

harga yang murah tanpa dikelola menjadi bentuk produk lainnya.

Pengembangan masyarakat diupayakan agar proses pengembangan tersebut

mampu menghasilkan peningkatan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan

karena masyarakat merupakan subjek dari kegiatan (Hurairah, 2008). Proses

pengelolaan kulit singkong menjadi kering kulit singkong pedas sebagai

keterampilan baru masyarakat Desa Leyangan akan menimbulkan rasa semangat

kerja dan percaya diri atas hasil produksi mereka. Dan dengan adanya pengolahan

bahan dasar kulit singkong menjadi kering kulit singkong pedas maka akan menjadi

nilai jual yang lebih tinggi. Sehingga terjadi peningkatan pendapatan dan akan

terjadi pula peningkatan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.

17
BAB 3

KELAYAKAN TIM PENGUSUL

Tabel Jenis kepakaran yang diperlukan untuk mengatasi permasalahan


dan kebutuhan mitra

Permasalahan Kegiatan Kepakaran Nama


Penanggung
Jawab
1.Masyarakat 1.Penyuluhan D3 Kebidanan Yuliana Y
tidak tentang cara Ramlah
memanfaatkan memanfaatkan Anik H
potensi yang ada. kulit singkong Mawaddah W
Serta kurangnya Lufti Vera A
pengetahuan
masyarakat
tentang
bagaimana cara
mengelola kulit
singkong menjadi
sebuah produk
yang memiliki
nilai jual yang
tinggi.
2.Masyarakat Penyuluhan D3 Kebidanan Yuliana Y
lebih memilih tentang cara Ramlah
untuk memanfaatkan Anik H
membiarkan kulit kulit singkong Mawaddah W
singkong dan Lufti Vera A
tidak

18
dimanfaatkan
secara efektif.
3.Berkembangnya Praktek D3 Kebidanan Yuliana Y
rumor atau mitos pembuatan Ramlah
di kalangan kering kulit Anik H
masyarakat singkong Mawaddah W
tentang kulit pedas Lufti Vera A
singkong yang
tidak baik bagi
kesehatan.

19
BAB 4

LAPORAN PENGGUNAAN DANA

Tabel Ringkasan Penggunaan Dana

Jenis
Pengeluaran Rincian Item Volume Satuan Jumlah
ATK Fotocopy 8.000
Jilid 2.000

Alat dan Alat dan bahan 150.000


bahan
BBM 2 Kali 40.000
Akomodasi Survey awal 1 Kali 20.000
Pelaksanaan 1 Kali 20.000
Mahasiswa 20.000
Publikasi
Total 260.000

20
BAB 5

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL

Pada kegiatan pengembangan masyarakat di Desa Leyangan dihadiri

oleh 20 orang peserta dari anggota PKK yang berada diwilayah Desa

Leyangan. Setelah diberi penyuluhan dan demonstrasi tentang

pengolahan kulit singkong peserta mengetahui manfaat kulit singkong

dan memahami cara mengelola kulit singkong agar memiliki nilai jual

yang tinggi. Peserta sangat antusias untuk mencoba mengolah kulit

singkong di rumahnya masing-masing. Adapun cara pengolahan kulit

singkong sebagai berikut :

Proses pengolahan kering kulit singkong pedas :

1) Pisahkan kulit singkong dari umbi dan kulit luarnya

2) Cuci hingga bersih pada air mengalir

3) Rebus kulit singkong dengan air garam sampai kulit singkong

berwarna coklat dan teksturnya empuk, dengan takaran garam 1

sdm tiap 1 kg kulit singkong. Lalu tiriskan

4) Cuci kembali kulit singkong dengan air mengalir

5) Rendam dalam air garam selama 1 malam. Lalu tiriskan

6) Potong kulit singkong sebesar batang korek api, lalu jemur selama

1 hari di bawah sinar matahari untuk menghasilkan tekstur renyah.

7) Goreng kulit singkong yang sudah kering.

8) Haluskan bawang merah, bawang putih, cabai rawit, cabai merah,

21
9) Panaskan minyak, masukan bumbu yang sudah di haluskan, masak

hingga kering, campurkan daun salam, daun jeruk, gula merah,

kecap, penyedap rasa

10) Masukan kulit singkong yang sudah digoreng, campurkan hingga

merata.

11) Kering kulit singkong pedas siap disajikan

PEMBAHASAN

Menciptakan kondisi agar potensi masyarakat setempat dapat

dimanfaatkan dan dikembangkan. Potensi seringkali tidak dapat di

manfaatkan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat karena adanya

berbagai permasalahan (Notoatmodjo, 2010). Untuk itu salah satu

permasalahan pada masyarakat Desa Leyangan yaitu perlu

menyadarkan bahwa mereka memiliki potensi alam yang belum

dianfaatkan salah satunya adalah kulit singkong. Saat musim singkong

di Desa Leyangan seringkali hasil panen hanya di jual di pasar dengan

harga yang murah ataupun dibiarkan hingga membusuk tanpa dikelola

menjadi bentuk produk lainnya.

Pengembangan masyarakat diupayakan agar proses

pengembangan tersebut mampu menghasilkan peningkatan

kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan karena masyarakat

merupakan subjek dari kegiatan (Hurairah, 2008). Proses pengelolaan

kulit singkong menjadi kering kulit singkong pedas sebagai

keterampilan baru masyarakat Desa Leyangan akan menimbulkan rasa

22
semangat kerja dan percaya diri atas hasil produksi mereka. Dan dengan

adanya pengolahan bahan dasar kulit singkong menjadi kering kulit

singkong pedas maka akan menjadi nilai jual yang lebih tinggi.

Sehingga terjadi peningkatan pendapatan dan akan terjadi pula

peningkatan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.

23
BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Sebagian besar masyarakat Desa Leyangan menjual singkong ke pasar dengan

harga yang rendah. Singkong dianggap sesuatu yang murah dan tidak dapat diolah

menjadi suatu produk. Sampai saat ini belum ada pengolahan khusus untuk kulit

singkong, padahal dilihat dari potensinya setiap rumah memiliki kebun singkong

yang apabila diberikan fasilitas untuk pengolahan kulit singkong akan

menghasilkan nilai jual yang cukup tinggi seperti diolah menjadi selai rambutan,

oleh karena itu proses pengembangan tersebut mampu menghasilkan peningkatan

kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Saran

Diharapkan masyarakat Desa Leyangan dapat mengoptimalkan sumber daya alam

dan sumber daya manusia yang ada. Karena menjadi peluang besar bagi

masyarakat dalam meningkatkan pendapatan atau penghasilan sehingga

kesejahteraannya menjadi meningkat.

24
DAFTAR PUSTAKA

Hurairah. 2008. Pengorganisasian Dan Pengembangan Masyarakat; Model Dan


Strategi Pembangunan Berbasis Kerakyatan. Bandung : Humaniora

Motoatmodjo. 2010. Kesehatan Masyarakat Ilmu Dan Seni.Rineka Cipta : Jakarta

Suharto, E. 2009.Pengembangan Dan Pengorganisasian Masyarakat.Bandung :


CV.
Pustaka

25
26

Anda mungkin juga menyukai