)١٥( ور
ُ شُ ُّشوا فِي َمنَا ِك ِب َها َو ُكلُوا ِم ْن ِر ْزقِ ِه َو ِإلَ ْي ِه الن
ُ ض ذَلُوال فَا ْم ْ ه َُو الَّذِي َج َع َل لَ ُك ُم
َ األر
“Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya
dan makanlah sebagian dari rizki-Nya. Dan hanya kepada-Nyalah kamu (kembali setelah)
dibangkitkan.” (QS. Al-Mulk [67]: 15)
َُّللا َ ض فِي ِست َّ ِة أَي ٍَّام ث ُ َّم ا ْست ََوى َعلَى ْالعَ ْر ِش يُدَبِ ُِّر األ ْم َر َما ِم ْن
َّ ش ِفيعٍ إِال ِم ْن بَ ْع ِد إِذْنِ ِه ذَ ِل ُك ُم َ األر
ْ ت َو َّ َّللاُ الَّذِي َخلَقَ ال
ِ س َم َاوا َّ إِ َّن َربَّ ُك ُم
)٣( ََربُّ ُك ْم فَا ْعبُد ُوهُ أَفَال تَذَ َّك ُرون
“Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa,
kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy untuk mengatur segala urusan. Tiada seorang pun yang
akan memberi syafa'at kecuali sesudah ada izin-Nya. (Dzat) yang demikian Itulah Allah, Tuhan
kamu, Maka sembahlah Dia. Maka Apakah kamu tidak mengambil pelajaran? (QS. Yunus [10]:
3)
Berkenaan dengan urgensi organisasi dalam bisnis Islam, Afzalur Rahman menyatakan:
Dalam perindustrian modern, organisasi memainkan peranan yang sangat berarti dan
dianggap sebagai faktor produksi yang paling penting. Usahawan yang menggunakan faktor-
faktor produksi yang lain seperti tanah, buruh, dan modal, dalam kadar yang betul dan faktor
tersebut bekerja dengan cara yang sebaik mungkin agar memberikan hasil yang maksimum
dengan biaya yang minimum. Seorang usahawan diibaratkan sebagai kapten sebuah kapal yang
berperan dalam mengemudikan kapal (industri) dengan selamat ke pelabuhan (tujuan
kesejahteraan ekonomi).
Dari penjelasan tersebut dapat difahami secara tegas bahwa organisasi dalam bisnis Islam
sangat dibutuhkan peranannya. Urgensi ini berkaitan erat dengan tujuan dari bisnis perspektif
syari’ah, yang intinya adalah demi kemaslahatan masyarakat.
C. Mengenal Bentuk Organisasi Bisnis Konvensional di Indonesia
Di Indonesia bentuk-bentuk organisasi bisnis yang sudah berkembang sejak zaman
Belanda, di antaranya:
1. Perusahaan Dagang;
2. Persekutuan Perdata;
3. Persekutuan Firma (Fa);
4. Persekutuan Komanditer (CV); dan
5. Perseroan Terbatas (PT).
Oleh Agus Arijanto, bentuk-bentuk organisasi bisnis yang sudah ada sejak lama di Indonesia ini
diklasifikasikan menjadi dua bagian, yakni
1. Badan Usaha/Perusahaan Perseorangan atau Individu; dan
2. Badan Usaha/Perusahaan Persekutuan/Partnership, yang terdiri dari:
a. Firma, suatu bentuk persekutuan bisnis yang terdiri dari dua orang atau lebih dengan nama
bersama yang tanggung jawabnya terbagi rata tidak terbatas pada setiap pemiliknya. Contoh
Firma (Fa) biasanya advokat (pengacara, penasihat hukum, konsultan hukum), konsultan bisnis,
dan akuntan publik.
b. Persekutuan Komanditer/CV (Commanditaire Vennotschaap), suatu bentuk badan usaha
yang didirikan dan dimiliki oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama dengan
tingkat keterlibatan berbeda-beda di antara anggota-anggotanya.
c. Perseroan Terbatas/PT/Korporasi/Korporat, organisasi bisnis yang memiliki badan hukum
resmi yang dimiliki oleh minimal dua orang dengan tanggung jawab yang hanya berlaku pada
perusahaan tanpa melibatkan harta pribadi atau perseorangan yang ada di dalamnya.