PENDAHULUAN
1
1.1.2 Rumusan masalah
Adapun tujuan yang hendak kami capai dalam penelitian ini antara
lain:
1. Untuk mengetahui tugas pokok dan fungsi Dinas Pemakaman dan
Pertamanan kota Bandung dalam pemeliharaan taman kota di Bandung;
2. Untuk mengetahui keadaan taman-taman kota di Bandung saat ini serta
perbandingannya dengan zaman dahulu; dan
3. Untuk memahami pengaruh taman kota terhadap lingkungan hidup.
2
1.4 Metode dan Teknik Pengumpulan Data
1.4.1 Metode
3
2. Bab II
Bab ini memberikan gambaran umum tentang definisi taman kota beserta
fungsinya, sejarah taman kota di Bandung, profil dinas terkait, serta profil
taman-taman bersejarah di Bandung.
3. Bab III
Bab ini merupakan analisis hasil observasi dan wawancara secara
keseluruhan dan merupakan jawaban dari penelitian yang dilakukan.
4. Bab IV
Bab ini berisi simpulan dan saran yang diajukan bagi pihak-pihak terkait
yang membutuhkan.
4
2
BAB 2
DASAR TEORI
2.1.1 Definisi
2.1.2 Fungsi
5
tujuan perencanaan dan penggunaannya (Zoer`aini, 1997). Berbagai fungsi dan
manfaat dari taman di antaranya:
1. Fungsi lanskap
Fungsi lanskap meliputi fungsi fisik adalah perlindungan terhadap kondisi
fisik alami sekitarnya terhadap angin, sinar matahari, bau, dan sebagainya.
Fungsi lanskap meliputi fungsi sosial adalah dapat memberi interaksi
sosial warga dan sarana pendidikan serta penelitian.
2. Fungsi pelestarian lingkungan
Taman kota sebagai penjaga kualitas lingkungan kota. Dengan adanya
penghijauan maka taman kota dapat berfungsi sebagai:
- Paru-paru kota yang menghasilkan banyak O2;
- Menurunkan suhu kota;
- Penyaring debu dan buangan kendaraan bermotor sehingga
meminimalisir polusi udara;
- Ruang hidup satwa;
- Perlindungan erosi tanah; dan
- Peredam kebisingan.
3. Fungsi estetika
Ukuran, bentuk, warna, dan tekstur vegetasi dan hubungannya dengan
lingkungan sekitarnya merupakan faktor yang mempengaruhi kualitas
estetika.
6
"Kota Taman" atau Tuinstad itulah konsep pembangunan yang
diterapkan Pemerintah Hindia Belanda di Kota Bandung pada masa penjajahan.
Pemerintah kolonial saat itu ingin menjadikan Bandung sebagai salah satu kota
khusus bagi masyarakat Eropa sehingga pada awalnya, pembangunan yang
dilaksanakan di Kota Bandoeng (Bandung) saat itu sangat berbau Eropa, seperti
memindahkan Paris atau Amsterdam ke Pulau Jawa. Namun, usaha ini kemudian
mendapat tentangan dari maestro arsitek Belanda, Hendrik Petrus Berlage, yang
datang ke kota Bandung tahun 1923. Ia mengkritik bentuk bangunan di Nusantara
yang tidak menonjolkan ciri aksen tropis. Kritik Berlage mendapat sambutan dari
perkumpulan Bandoeng Vooruit yang awalnya lahir dari organisasi Vereeniging
tot Nut van Bandoeng en Omstreken, yang merupakan wadah bagi masyarakat
Belanda yang ada di Bandung untuk bermusyawarah.
7
ikan dengan tanaman teratainya, tempat berteduh yang sering disebut "Gazebo"
atau "Belvedere", kandang binatang atau unggas, dan saluran air yang teratur.
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa makna taman bagi kota
Bandung tak hanya sebagai paru-paru kota atau ruang terbuka hijau (RTH).
Banyak catatan sejarah yang dapat digali dari proses pembangunan dan perubahan
yang terjadi di taman-taman di kota Bandung. Beberapa taman yang merupakan
peninggalan Pemerintah Hindia Belanda dan masih dapat kita lihat sampai saat ini
adalah Ijzermanpark (Taman Ganeca), Molukkenpark (Taman Maluku), Pieter
Sijthoffpark (Taman Merdeka), Insulindepark (Taman Nusantara/Taman Lalu
Lintas), dan Jubileumpark (Taman Sari atau Kebon Binatang). Sekitar tahun
1950-an, Presiden Soekarno melarang rakyat menggunakan bahasa Belanda, maka
taman-taman kota ini pun diubah namanya ke dalam Bahasa Indonesia.
Taman kota merupakan bagian dari Ruang Terbuka Hijau (RTH). Ruang
terbuka hijau (termasuk salah satunya taman) di Bandung dikelola oleh Dinas
Pemakaman dan Pertamanan (DinKamTam). Dinkamtam berlokasi di Jl. Ambon
No.1 A Bandung dengan dikepalai oleh Ir. H. R. Yogi Supardjo H., M.Si. Dinas
Pemakaman dan Pertamanan merupakan gabungan antar keduanya berdasarkan
Perda No. 5 tahun 2001.
2.3.2 Tujuan
8
2. Terciptanya penataan ruang terbuka hijau kota Bandung yang nyaman dan
asri sesuai dengan fungsi estetika kota;
3. Terciptanya penataan dan pengelolaan PJU dan reklame sebagai elemen
estetika kota; dan
4. Terselenggaranya model kemitraan yang harmonis dengan kelompok
masyarakat yang optimal.
2.3.3 Visi
2.3.4 Misi
Pieters Park, kini dikenal sebagai Taman Merdeka atau Taman Dewi
Sartika, merupakan taman pertama yang dibangun di Kota Bandung. Taman yang
berlokasi di Kompleks Balai Kota Bandung ini dibangun pada 1885, untuk
mengenang jasa Asisten Residen Pieter Sijthoff, peletak dasar pembangunan Kota
Bandung.
9
Taman ini juga sering digunakan sebagai tempat berkumpulnya
tentara yang akan melakukan taptoe atau pawai obor keliling kota. Selain itu,
Pieters Park yang dahulu dikelilingi beberapa bangunan sekolah, juga menjadi
tempat istirahat para pelajar sambil menghafal bahan pelajaran di siang hari. Pada
4 Desember 1996, di taman ini ditempatkan patung Pahlawan Nasional Dewi
Sartika, yang kemudian mengubah pula nama taman ini menjadi Taman Dewi
Sartika. Kini sebagian lahan di Taman Merdeka digunakan sebagai tempat parkir
kantor Pemerintah Kota Bandung yang dinaungi beberapa pohon berusia puluhan
hingga ratusan tahun.
Taman seluas 38.600 m2 ini mulai ditata sejak akhir abad ke-19. Cikal
bakal Insulindepark adalah tanah rawa yang diselingi bambu. Tahun 1898, tanah
ini dikeringkan dan kemudian sempat digunakan untuk upacara dan latihan olah
raga bagi anggota militer karena letaknya yang memang di lingkungan kompleks
militer. Sekitar 1915-1918, setelah orang menyadari bahwa iklim Kota Bandung
di musim pancaroba tidak ramah, di sekeliling lahan ini ditanami pohon kenari
(Canarium commmune) dan pohon sepatu dewa (Spathodea campanulata) untuk
mengurangi tiupan angin. Selain itu agar pada musim kemarau udara di Kota
Bandung tidak terlampau panas.
10
Tahun 1954 Badan Keamanan Lalu Lintas (BKLL) merencanakan
untuk membangun Traffic Garden atau Taman Lalu Lintas di atas lahan Taman
Nusantara. Pembangunan Taman Lalu Lintas dikerjakan selama dua tahun,
dimulai pada 23 Maret 1956 dan diresmikan pada 1 Maret 1958. Sebagai
pengelola tetap dibentuklah Yayasan Taman Lalu Lintas Bandung tanggal 26 Juni
1960. Taman ini kemudian bernama Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani, untuk
mengenang putri cilik Jenderal Bintang Lima (Purn.) Abdul Haris Nasution.
Taman Lalu Lintas sempat tak terurus, hingga pada 1974 beberapa ibu dari
perkumpulan Bandung Kota Kembang turun tangan menanganinya.
11
Staats Spoorwegen (Jawatan Kereta Api Negara), yang merancang dan memimpin
pemasangan jalur rel kereta api, dari Bogor ke Bandung. Ia berjasa besar dalam
pendirian Technische Hogeschool (THS) atau yang sekarang bernama Institut
Teknologi Bandung (ITB).
Desain asli taman ini sebenarnya lebih mendekati taman ala Prancis
bila dibandingkan dengan desain taman tropis. Saat bangunan rumah dan
pepohonan belum tumbuh rindang dan menghalangi pandangan, dari serambi atas
Ijzermanpark, orang dapat menikmati panorama indah cekungan Bandung yang
dikelilingi oleh pegunungan. Dalam serambi berbentuk setengah lingkaran
tersebut terdapat kotak-kotak bergambar tanda panah yang terbuat dari marmer.
Panah-panah tersebut merupakan alat penunjuk gunung-gunung yang mengelilingi
cekungan Bandung. Di dalam kotak terdapat pula keterangan mengenai ketinggian
gunung-gunung itu, diukur dari permukaan laut.
12
3
BAB 3
Kami menyempatkan
untuk berwawancara singkat dengan
beberapa siswi SMA yang sedang
melakukan kegiatan di area taman (di
sebuah pendopo sederhana di antara
taman seperti gambar di samping).
Mereka mengatakan bahwa sedang
melakukan kegiatan latihan menari
untuk ujian praktik. Mereka memilih
di taman Dewi Sartika karena tempatnya yang nyaman, sejuk, dan tenang
sehingga membuat pikiran lebih fresh. Selain itu juga karena jarak antara sekolah
mereka dan taman cukup dekat. Menurut mereka, beberapa perubahan taman dari
sebelumnya adalah perbaikan keindahan taman seperti adanya air mancur,
penambahan fasilitas wifi, dan kebersihan yang lebih terawat. Mereka juga
menambahkan, beberapa tahun sebelumnya banyak pemulung yang membuat
13
rumah liar dan tinggal di taman ini, tapi sekarang sudah tidak ada dan makin
terawat.
14
Taman Centrum yang kemudian menjadi Taman Musik ini diberi ornamen partitur
serta patung yang menyerupai 3 orang yang sedang bermain musik seperti pada
gambar berikut:
Selanjutnya, karena belum ada pengunjung dan masih banyak pekerja yang
mengerjakan renovasi, kami pun tidak melakukan wawancara dan hanya
mengambil foto di sana-sini saja.
Taman ini memiliki ciri khas fasilitas berupa jalan berbatu terapi serta
memiliki aliran sungai kecil yang sayangnya masih sangat kotor, seperti pada
gambar berikut:
15
Berbeda dengan taman
lainnya, tempat sampahnya pun terbagi
menjadi 3 pemisahan golongan sampah,
yaitu sampah kaleng, sampah plastik,
dan sampah kertas. Namun, sayangnya
pada saat foto diambil dari atas ternyata
tetap saja pola prilaku masyarakat belum
16
3.2 Analisis Perbandingan Fasilitas Taman yang Dikunjungi
Pada dasarnya, taman-taman kota di Bandung sedang dalam proses
peningkatan kualitas dengan penambahan fasilitas-fasilitas seperti free wifi, tong
sampah ramah lingkungan, penamaan tanaman, dsb. Konsep desain taman pun
sebagian besar disamakan dengan nama taman berwarna merah menggunakan
huruf kapital yang besar.
17
Berikut ini adalah tabel perbandingan keadaan taman dan fasilitas dari keempat
taman yang telah dikunjungi:
Taman
Dewi Sartika Musik Lansia Pasupati
(Jomblo)
Kebersihan Paling bersih Bersih Paling kotor Kotor
(berada di balai (hanya terlihat (terutama di (di kolong-
kota) sampah daun sungainya) kolongnya)
kering)
Keindahan Indah dan Indah dan Indah dan Indah dan
penuh bunga- berwarna- sangat hijau cukup tertata
bunga warni (angle kanan-
kiri berupa
jalan layang)
Keadaan Agak Belum ada Agak Sangat
pedagang semerawut (karena belum semerawut semerawut
launching) (terutama di
kolong-
kolong)
Wifi ✔ ✔ ✔ ✔
Tempat ✔ ✔ ✔ ✔
sampah
Penamaan ✔ X X X
tanaman
Kerindangan Rindang Rindang Paling Tidak
sekali (banyak (taman yang rindang rindang
sekali pohon berbentuk oval (memang pada (nyaris tidak
besar dan ini dikelilingi dasarnya ada tumbuhan
tumbuhan yang pohon besar taman ini apalagi pohon)
beragam) yang terdiri dari yang
memayunginya 90% pohon) menyejukkan
)
Keluasan Paling luas Paling sempit Luas Sempit
Fasilitas lain Langsung di Bentuknya Fasilitas terapi Wahana
balai kota, yang oval kaki berupa skateboard dan
sangat luas dan cocok untuk jalan setapak seni grafitti
banyak tempat menggelar yang terbuat
(paling cocok) konser dari kerikil
untuk khusus
berkumpul
18
3.3 Wawancara di Dinas Pemakaman dan Pertamanan Kota Bandung
Berdasarkan permendag yang membahas tentang RTH (Ruang
Terbuka Hijau), kewajiban dari pemerintah daerah kabupaten atau kota adalah
menyediakan taman kota yang luasnya tidak kurang dari 20% luas daerah
tersebut. Dari hasil pendataan Dinas Pemakaman dan Pertmanan Kota bandung,
tercatat ada 604 taman yang berada di bawah pengawasan DinKamTam. Jumlah
tersebut sudah merupakan gabungan dari taman, lapangan, jalur hijau, dan ruang
terbuka hijau publik. Namun, angka tersebut belum mewakili 20% dari luas
wilayah di Kota Bandung. Selain itu, menurut kabid pertamanan yang merupakan
narasumber utama pun pada dasarnya taman di kota Bandung masih belum merata
keberadaannya, karena masih banyak terpusat pada daerah Bandung Utara.
Terlebih lagi, dari 604 taman yang ada, baru sekitar 60% taman yang
tersentuh oleh DinKamTam. Hal tersebut disebabkan karena banyak dari data
taman yang masuk ke DinKamTam merupakan jalur hijau yang berada di
perumahan-perumahan kota, sedangkan pihak dinas tidak bisa secara langsung
mengelola wilayah tersebut karena berada di bawah swasta. Maka, dibutuhkan
kerjasama dan kontribusi masyarakat untuk mengelola taman-taman ataupun
ruang terbuka hijau yang ada di sekitar mereka.
Selain itu juga banyak taman dan runag hjijau yang sudah dikelola
(baca: diperbaiki) oleh pihak dinas namun masyarakat sekitar taman bukannya
menjaga dan mengelola taman tersebut melainkan merusak fasilitas-fasilitas
taman seperti reklame, lampu, bak, dan pot bunga maupun dari tanaman-tanaman
yang sejatinya menghias dan mengisi taman itu. Taman-taman tersebut akhirnya
termasuk ke dalam taman yang belum terkelola dengan baik oleh dinas.
19
Secara umum, taman tematik merupakan taman yang memiliki satu
jenis tanaman saja. Namun untuk pengertian lebih luas, taman tematik merupakan
taman dengan satu karakter atau tema yang akan menjadi ciri khasnya. Suasana
dan fasilitas dari taman pun akan disesuaikan dengan tema yang dimiliki oleh
taman tersebut. Tujuan dari dibangunnya taman tematik ini selain sebagai wujud
pelaksanaan visi dan misi dinas pertamanan, namun juga ingin mengembalikan
fumgsi awal pendirian taman. Dengan perbaikan taman-taman yang sudah ada
menjadi taman tematik dan pendirian taman-taman baru lainnya, fungsi taman
dapat tercapai untuk kota Bandung.
20
4
BAB 4
4.1 Simpulan
4.2 Saran
Berikut ini adalah saran yang kami rumuskan untuk penataan taman
kota yang lebih baik:
21
2. Anggaran dana untuk pemeliharaan taman kota itu sendiri harus
lebih ditingkatkan agar fasilitasnya lebih baik lagi;
3. Setiap taman harus diawasi dengan petugas-petugas tertentu untuk
menjada ketertiban, keamanan, maupun kebersihan;
4. Perlu adanya kesadaran dan idealisme dari lulusan Arsitektur
Lanskap untuk terjun ke dunia pemerintahan (PNS) untuk
mengabdikan ilmunya bagi penataan taman kota yang lebih baik
lagi; dan
5. Propaganda yang lebih besar tentang taman kota itu sendiri
sebagai salah satu media penyuluhan bagi masyarakat agar
semakin sadar dan mencintai lingkungan.
22
DAFTAR PUSTAKA
http://www.imagebali.net/detail-artikel/1219-pengertian-dan-cara-membuat-
taman-temtik.php
http://aldes91.blogspot.com/2010/01/
http://bandung.go.id/rwd/index.php?fa=dilemtek.detail&id=6
http://indonesiafornature.blogspot.com/
http://www.imagebali.net/detail-artikel/1219-pengertian-dan-cara-membuat-
taman-temtik.php
23
24