Anda di halaman 1dari 3

KUIS PEMERIKSAAN AKUNTANSI I KELAS B

Harap dikumpulkan paling lambat Minggu tgl 17-12-2017 jam 00.00 melalui
email infinite.cendekia@gmail.com. Bila remidi dikumpulkan lebih cepat dari
hari Sabtu akan mendapatkan tambahan nilai sebesar 5 setiap harinya, jika
pengumpulan remidi terlambat dari hari Minggu maka akan dikurangi
nilainya sebesar 5 setiap harinya.

NPM 15-063. 15-064, 15-067, 15-068, 15-069, 15-071, 15-072 & 15-075
Kasus PT. Indofarma terungkap pada saat diadakan pemeriksaan di kantor
akuntan terhadap hasil laporan PT. Indofarma untuk tahun buku 2002 yang
melaporkan adanya kerugian sebesar 60 milyar. Sedangkan banyak
kalangan yang mengatakan hingga akhir kwartal ketiga tahun 2002,
indofarma masih mencatatkan keuntungan sebesar Rp. 86 Milyar.
Hal tersebut diatas mendorong BAPEPAM meminta kepada TIM untuk secara
detail meneliti khususnya yang berkaitan dengan barang-barang yang
dihapus, asal-usul dari pembelian barang itu,dan mengawasi apakah
pembelian itu karena tindakan kriminal atau salah manajemen. Dan
ditemukannya adanya overstated persediaan senilai 28,87 milyar.
Berdasarkan hasil penelitian BAPEPAM ditemukan bukti-bukti :
1. Nilai barang dalam proses dinilai lebih tinggi dari nilai yang seharusnya
(overstated) dalam penyajian dinilai persediaan barang dalam proses
pada tahun buku 2001 sebesar RP. 28.870.000.000 ( Dua Puluh Delapan
Milyar Delapan Ratus Tujuh Puluh Juta Rupiah ), akibat overstated
persediaan sebesar RP.28.870.000.000 tersebut, maka penjualan akan
Undestated sebesar Rp. 28.870.000000 dan laba bersih juga akan
mengalami overstated yang sama juga.
2. Berdasarkan pasal 69 Undang-undang pasar modal yang menyatakan
bahwa laporan keuangan yang disampaikan kepada BAPEPAM wajib
disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum
3. Berdasarkan angka 2 huruf a peraturan BAPEPAM no. VIII. G. 7 tentang
pedoman penyajian laporan keuangan disebutkan bahwa manajemen
emiten atau perusahan public bertangung jawab atas penyusunan dan
penyajian laoran keuangan.
4. Dalam PSAK kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan
keuangan khususnya berkaitan dengan materialistis, paragraph 30
menyatakan bahwa informasi dipandang material kalau kelalaian atau
kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi
keputusan ekonomi pemakai yang diambil atas dasar laporan
keuangan.
5. Dalam PSAK kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan
keuangan khususnya berkaitan dengan keandalan, paragraph 31
menyatakan bahwa agar bermanfaat, informasi juga harus andal
(realiable). Informasi memiliki kualitas andal dan bebas dari pengertian
yang menyesatkan.
6. PSAK No.1 paragraf 10 dinyatakan bahwa laporan keuangan harus
menyajikan secara wajar posisi keuangan,kinerja keuangan, perubahan
ekuitas dan arus kas perusahaan dengan penerapan PSAK dalam
catatan atas laporan keuangan.
7. Kepada direksi yang menjabat pada periode terbitnya laporan
keuangan tahun periode 2001 diberkan sanksi administratif berupa
denda sebesar RP. 500.000.000 ( Lima Ratus Juta Rupiah )
8. Pada tahun 2001 PT. Indofarma sebenarnya mengalami kerugian sebesar
RP. 68 Milyar berdasarkan laporan yang belum diaudit dan mejadi sekitar
RP. 129,5 Milyar setelah laporan diaudit. Dalam penjelasan ke public,
manajemen baru Indofarma mengatakan pembekakan kerugian terjadi
kerena perusahaan obat pelat merah ini harus melakukan hapus buku
terhadap alat kesehatan yang dinilai sudah kadaluarsa sehingga tidak
bias dijual padahal jumlahnya mencapai puluhan milyar rupiah.
(www.detikfinance.com)
Berilah ulasan berdasarkan Standar Auditing atas kasus diatas !

NPM 15-067 mengulas kasus no 3

Jawab:

Berdasarkan angka 2 huruf a peraturan BAPEPAM no. VIII. G. 7 tentang


pedoman penyajian laporan keuangan disebutkan bahwa manajemen
emiten atau perusahan public bertangung jawab atas penyusunan dan
penyajian laporan keuangan.

Jika berdasarkan pada angka 2 huruf a peraturan BAPEPAM no. VIII. G. 7


tentang pedoman penyajian laporan keuangan disebutkan bahwa
manajemen emiten atau perusahan public bertangung jawab atas
penyusunan dan penyajian laporan keuangan, maka terindikasi memang
bahwa adanya penyembunyian informasi penting menyangkut kerugian
yang diderita PT. Indofarma Tbk.

Dalam ketentuannya seharusnya sudah tertera bahwa Peraturan ini


memberikan pedoman mengenai struktur, isi, dan persyaratan dalam
penyajian dan pengungkapan laporan keuangan yang harus disampaikan
oleh Emiten atau Perusahaan Publik, baik kepada masyarakat maupun
Bapepam dan LK. Peraturan ini merupakan pedoman penyajian dan
pengungkapan laporan keuangan secara umum yang wajib diterapkan
oleh Emiten atau Perusahaan Publik dalam menyusun laporan keuangan.
Hal-hal mengenai struktur, isi, dan persyaratan dalam penyajian laporan
keuangan dan pengungkapan yang tidak diatur dalam Peraturan ini, harus
mengikuti SAK dan praktik akuntansi lainnya yang lazim berlaku di Pasar
Modal.

Jadi jika PT. Indofarma Tbk. melanggar aturan tersebut berarti segala resiko
yang ada akan ditanggung oleh emiten yang bersangkutan. Tim auditor
pasti akan menemukan salah saji pada kerugian karena perusahaan telah
melakukan hapus buku untuk barang yang tidak laku dijual hingga
kadaluarsa.

Nama : M Hanif Rifqi


Kelas : B
NPM : 1513010067

Anda mungkin juga menyukai