(SOP)
A. Pengertian SOP
SOP atau Standar Operasional Prosedur adalah suatu standar atau pedoman tertulis yang
dipergunakan untuk mendorong dan menggerakkan suatu kelompok untuk mencapai tujuan
organisasi. Dalam definisi yang lain SOP merupakan tata cara atau tahapan yang dibakukan dan yang
harus dilalui untuk menyelesaikan suatu proses kerja tertentu.
Selain itu SOP berarti juga panduan hasil kerja yang diinginkan serta proses kerja yang harus
dilaksanakan. SOP dibuat dan di dokumentasikan secara tertulis yang memuat prosedur (alur proses)
kerja secara rinci dan sistematis. Alur kerja (prosedur) tersebut haruslah mudah dipahami dan dapat
di implementasikan dengan baik dan konsisten oleh pelaku. Karena Implementasi SOP yang baik
akan menunjukkan konsistensi hasil kerja, hasil produk dan proses pelayanan seluruhnya dengan
mengacu kepada kemudahan, pelayanan dan pengaturan yang seimbang.
Dalam pengertian lain SOP adalah dokumen tertulis yang memuat prosedur kerja secara
rinci, tahap demi tahap dan sistematis. SOP memuat serangkaian instruksi secara tertulis tentang
kegiatan rutin atau berulang-ulang yang dilakukan oleh sebuah organisasi. Untuk itu SOP juga
dilengkapi dengan referensi, lampiran, formulir, diagram dan alur kerja (flow chart). SOP sering juga
disebut sebagai manual SOP yang digunakan sebagai pedoman untuk mengarahkan dan
mengevaluasi suatu pekerjaan. Implementasi SOP yang baik, akan menunjukkan konsistensi hasil
kinerja, hasil produk dan proses pelayanan yang kesemuanya mengacu pada kemudahan karyawan
dan kepuasan pelanggan.
SOP banyak diimplementasikan terutama di perusahaan, lembaga atau organisasi yang
memerlukan kualitas pekerjaan sehingga dapat menghasilkan produk yang berkualitas. Selain itu
SOP dapat juga digunakan sebagai standar kualitas untuk menuju ke standar internasional (ISO).
Penulisan dokumen dalam SOP perlu diterapkan untuk menghasilkan sistem kualitas dan teknis yang
konsisten dan sesuai dengan kebutuhan dan untuk mendukung kualitas data informasi pada
perusahaan. Penerapan SOP ini akan membantu perusahaan untuk mempertahankan kualiats
control dan kualitas proses sehingga membawa perusahaan untuk tetap bertahan di persaingan
dunia bisnis.
Keteraturan dan kesistematisan dari prosedur ini, akan memudahkan antar satuan kerja
yang ada dalam melaksanakan tanggung jawab dan tugasnya. Hubungan timbal balik yang lancar
akan mewujudkan keseimbangan kerja yang baik bagi karyawan dan mewujudkan performansi yang
handal. Konsistensi terhadap system dapat terjamin meskipun kunci utama pemegang kerja resign
maupun digantikan dengan orang lain. Peraturan tertulis SOP memudahkan seseorang melakukan
suatu kerja dengan selamat tanpa adanya masalah terhadap keselamatan diri atau pun pada
peralatan yang di gunakan tanpa bantuan orang lain.
Tujuan utama dari penerapan SOP adalah agar tidak terjadi kesalahan dalam pengerjaan
suatu proses kerja yang dirancang dari SOP. Dari setiap teori telah dikemukakan, diketahui bahwa
tujuan dari SOP adalah untuk memudahkan dan menyamakan persepsi semua orang yang
memanfaatkannya dan untuk lebih memahami setiap langkah kegiatan yang harus dilaksanakannya.
Dalam menjalankan operasional perusahaan , peran pegawai memiliki kedudukan dan fungsi yang
sangat signifikan. Oleh karena itu diperlukan standar-standar operasi prosedur sebagai acuan kerja
secara sungguh-sungguh untuk menjadi sumber daya manusia yang profesional, handal sehingga
dapat mewujudkan visi dan misi perusahaan.
Keteraturan dalam suatu perusahaan, tidak lepas dari keteraturan system yang ada. System
yang baik, mengacu pada penaataan prosedur yang teratur, konsisten, berkelanjutan dan mudah
diterapkan baik oleh orang dalam maupun pemain baru dalam perusahaan. SOP merupakan
perangkat yang mendokumentasikan sistem dalam tahapan-tahapan dari aktivitas yang terjadi
dalam suatu perusahaan.
B. Tujuan SOP
1. Agar petugas/pegawai menjaga konsistensi dan tingkat kinerja petugas/pegawai atau tim
dalam organisasi atau unit kerja.
2. Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam organisasi
3. Memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas/pegawai terkait.
4. Melindungi organisasi/unit kerja dan petugas/pegawai dari malpraktek atau kesalahan
administrasi lainnya.
5. Untuk menghindari kegagalan/kesalahan, keraguan, duplikasi dan inefisiensi
C. Fungsi SOP
1. SOP yang baik akan menjadi pedoman bagi pelaksana, menjadi alat komunikasi dan
pengawasan dan menjadikan pekerjaan diselesaikan secara konsisten
2. Para pegawai akan lebih memiliki percaya diri dalam bekerja dan tahu apa yang harus
dicapai dalam setiap pekerjaan
3. SOP juga bisa dipergunakan sebagai salah satu alat trainning dan bisa digunakan untuk
mengukur kinerja pegawai.
G. Manfaat SOP
Jika SOP dijalankan dengan benar maka perusahaan akan mendapat banyak manfaat dari
penerapan SOP tersebut, adapun manfaat dari SOP adalah sebagai berikut :
1. Memberikan penjelasan tentang prosedur kegiatan secara detail dan terinci dengan jelas
dan sebagai dokumentasi aktivitas proses bisnis perusahaan.
2. Meminimalisasi variasi dan kesalahan dalam suatu prosedur operasional kerja.
3. Mempermudah dan menghemat waktu dan tenaga dalam program training karyawan.
4. Menyamaratakan seluruh kegiatan yang dilakukan oleh semua pihak.
5. Membantu dalam melakukan evaluasi dan penilaian terhadap setiap proses operasional
dalam perusahaan.
6. Membantu mengendalikan dan mengantisipasi apabila terdapat suatu perubahan kebijakan.
7. Mempertahankan kualitas perusahaan melalui konsistensi kerja karena perusahaan telah
memilki sistem kerja yang sudah jelas dan terstruktur secara sistematis.
SOP dibuat untuk lingkungan kerja tertentu tergantung pada kondisi dan prosedur kerja
yang sedang berlangsung. SOP sebaiknya tidak dibuat oleh satu orang tapi sekelompok orang (tim)
yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang cukup dalam bidang pekerjaan di lingkungannya.
Pembuatan SOP ini melibatkan beberapa pihak diantaranya sebagai berikut:
1. Pengurus Operasi (Operation Manager)
Pengurus Operasi akan mengarahkan seseorang penulis SOP untuk membuat SOP dengan
menyediakan garis panduan. Pengurus operasi juga mengkaji semua prosedur yang digunakan
sekurang-kurangnya sekali setahun bergantung kepada keadaan.
2. Penulis SOP (Procedure Writer)
Procedure Writer akan membuat SOP tersebut.
3. Manajer Kualitas (Quality Manager)
Manajer Kualitas akan memahami dan merupakan orang yang bertanggungjawab
meluluskan prosedur tersebut.
4. Pengguna/pekerja (User)
Pengguna akan melaksanakan prosedur tersebut. Tahap penting dalam penyusunan standar
operasional prosedur adalah melakukan analisis sistem dan prosedur kerja, analisis tugas, dan
melakukan analisis prosedur kerja.
a. Analisis sistem dan prosedur kerja
Analisis sistem dan prosedur kerja adalah kegiatan mengidentifikasikan fungsi – fungsi
utama dalam suatu pekerjaan, dan langkah-langkah yang diperlukan dalam melaksanakan fungsi
sistem dan prosedur kerja. Sistem adalah kesatuan unsur atau unit yang saling berhubungan dan
saling mempengaruhi sedemikian rupa, sehingga muncul dalam bentuk keseluruhan, bekerja,
berfungsi atau bergerak secara harmonis yang ditopang oleh sejumlah prosedur yang diperlukan,
sedang prosedur merupakan urutan kerja atau kegiatan yang terencana untuk menangani pekerjaan
yang berulang dengan cara seragam dan terpadu.
b. Analisis Tugas
Analisis tugas merupakan proses manajemen yang merupakan penelaahan yang mendalam
dan teratur terhadap suatu pekerjaan, karena itu analisa tugas diperlukan dalam setiap perencanaan
dan perbaikan organisasi. Analisa tugas diharapkan dapat memberikan keterangan mengenai
pekerjaan, sifat pekerjaan, syarat pejabat, dan tanggung jawab pejabat. Di bidang manajemen
dikenal sedikitnya 5 aspek yang berkaitan langsung dengan analisis tugas yaitu :
Analisa tugas, merupakan penghimpunan informasi dengan sistematis dan penetapan
seluruh unsur yang tercakup dalam pelaksanaan tugas khusus.
Deskripsi tugas, merupakan garis besar data informasi yang dihimpun dari analisa tugas,
disajikan dalam bentuk terorganisasi yang mengidentifikasikan dan menjelaskan isi tugas
atau jabatan tertentu. Deskripsi tugas harus disusun berdasarkan fungsi atau posisi, bukan
individual; merupakan dokumen umum apabila terdapat sejumlah personel memiliki fungsi
yang sama; dan mengidentifikasikan individual dan persyaratan kualifikasi untuk mereka
serta harus dipastikan bahwa mereka memahami dan menyetujui terhadap wewenang dan
tanggung jawab yang didefinisikan itu.
Spesifikasi tugas, berisi catatan-catatan terperinci mengenai kemampuan pekerja untuk
tugas spesifik
Penilaian tugas, berupa prosedur penggolongan dan penentuan kualitas tugas untuk
menetapkan serangkaian nilai moneter untuk setiap tugas spesifik dalam hubungannya
dengan tugas lain
Pengukuran kerja dan penentuan standar tugas merupakan prosedur penetapan waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan setiap tugas dan menetapkan ukuran yang dipergunakan
untuk menghitung tingkat pelaksanaan pekerjaan.
Melalui analisa tugas ini tugas-tugas dapat dibakukan, sehingga dapat dibuat pelaksanaan
tugas yang baku. Setidaknya ada dua manfaat analisis tugas dalam penyusunan standar operasional
prosedur yaitu membuat penggolongan pekerjaan yang direncanakan dan dilaksanakan serta
menetapkan hubungan kerja dengan sistematis.
J. Implementasi SOP
Proses implemenatsi SOP termasuk setiap langkah yang dibutuhkan untuk memeprkenalkan
SOP kepada setiap orang yang terlibat dalam SOP tersebut dan menjadikan SOP sebagai bagian
penting dalam setiap operasi rutin. Proses implementasi harus dirancang sedemikian rupa untuk
memastikan bahwa :
1. Setiap orang dalam perusahaan mendapat informasi dan penjelasan mengenai SOP yang
telah diperbaiki ataupun SOP yang baru.
2. Rekapan dokumen SOP didistribusikan sesuai dengan kebutuhan dan dapat diakses dengan
mudah oleh seluruh anggota perusahaan, terutama yang terlibat langsung dalam SOP
tersebut.
3. Setiap personil dalam perusahaan mengerti peran dan memiliki pengetahuan dan
kemampuan yang dibutuhkan untuk menerapkan SOP dengan benar dan efektif termasuk
pemahaman mengenai konsekuensi jika terjadi kesalahan dalam penerapan SOP tersebut.
4. Terdapat personil yang bertanggung jawab untuk mengawasi jalannya proses,
mengidentifikasi permasalahan – permasalahan yang mungkin terjadi dan memberikan
dukungan dalam proses implementasi SOP tersebut.
TEKNIK PEMBUATAN SOP - 1
1. Prosedur
2. Operasional
3. Standar
Pengertian Prosedur
1. Prosedur adalah istilah lain untuk tahapan atau langkah-langkah, biasanya terkait dengan
suatu proses kerja
2. Contoh prosedur, antara lain: Prosedur Pencatatan Surat Keluar, Prosedur Pembelian
Barang, Prosedur Perekrutan Karyawan, dan lain-lain
3. Prosedur dapat bersifat baku (tertulis) dan tidak baku; namun sebaiknya baku atau standar
4. Prosedur dapat diuraikan dalam bentuk deskripsi ataupun gambar
Pengertian Operasional
1. Operasional adalah istilah yang merujuk pada kegiatan atau kerja, biasanya merupakan hal
yang terjadi di suatu perusahaan.
2. Operasional atau kegiatan/kerja bisa bersifat rutin dan non rutin.
3. Setiap operasional/kegiatan juga biasanya memiliki prosedur yang dapat bersifat baku
(tertulis) maupun tidak baku (tidak tertulis)
1. SOP memastikan bahwa perusahaan memiliki proses konstan yang memenuhi standar dan
semua personil mengenal proses tersebut
2. Dengan adanya SOP, proses akan selalu ditinjau dan diperbaharui berdasarkan dasar yang
sudah ada
3. SOP menjamin bahwa audit yang dilakukan oleh Biro Konsultan atau sponsor tidak akan
menghasilkan penemuan yang merugikan perusahaan, dan juga dapat memberi perusahaan
suatu perlindungan yang legal
4. SOP dapat mengurangi perbedaan dalam sistem, dimana perbedaan tersebut merupakan
kendala dalam efesiensi produksi dan pengontrolan kualitas
5. SOP dapat membantu dalam pelatihan personil baru sebagai sumber referensi bagi pelatih
personil
6. SOP dapat mempermudah dalam melakukan pelatihan silang, dimana pelatihan silang
melatih personil dalam melakukan pekerjaan di departemen lain, dengan kata lain di luar
departemen asalnya
7. SOP dapat membantu dalam melakukan evaluasi terhadap performansi personil dan proses
yang dilakukan
Teknik Pembuatan SOP – 2
1. Pedoman Kebijakan
2. Pedoman Kegiatan
3. Pedoman Birokrasi
4. Pedoman Administrasi
5. Pedoman Evaluasi
6. Pedoman Integrasi
Tujuan SOP
1. Memberikan arahan kepada karyawan dan atau pimpinan untuk dapat mengerjakan
tugasnya dengan baik, sehingga pekerjaan menjadi lebih mudah, cepat, dan dapat diukur
keberhasilannya
2. Memberikan arahan kepada pimpinan untuk dapat melakukan pengawasan kepada para
karyawan saat mereka melakukan tugas-tugasnya, sehingga pimpinan dapat memberikan
penilaian dan sekaligus pengarahan untuk pencapaian kualitas hasil pekerjaan
1. Pengesahan SOP; biasanya secara tegas memuat penandatangan dari SOP yang menyatakan
SOP secara sah disahkan penggunaannya
2. Data tentang SOP; biasanya berisikan judul, kode, tujuan, dasar hukum, pengertian-
pengertian, dan referensi
3. Isi SOP berupa prosedure – prosedure sesuai dengan judul SOP
Unsur-Unsur SOP:
1. Agar SOP memuat hal-hal penting secara tepat, akurat, dan sesuai kebutuhan perusahaan,
maka perusahaan hendaknya membentuk suatu tim yang disebut Tim Penyusun SOP.
2. Tim Penyusun SOP yang lengkap biasanya terdiri dari:
Manajemen
Pegawai
Ahli atau orang yang berpengalaman dalam penyusunan SOP berarti Kualifikasi Tim
Penyusun SOP terdiri atas manajemen, karyawan, dan ahli hendaknya memiliki minimal
kualifikasi sebagai berikut:
1. Pengetahuan prosedur kerja, baik yang bersifat khusus divisi tertentu ataupun umum di luar
suatu divisi
2. Pengetahuan tentang visi dan misi, struktur organisasi, corporate culture, bidang usaha, jenis
pelanggan, dan pengetahuan manajemen
3. Kemampuan komunikasi, baik lisan dan tulisan yang sangat penting dibutuhkan saat
menguraikan dan menjelaskan suatu prosedur
4. Kemampuan berpikir logis dan sistematis Sifat kreatif, semangat kerjasama, dan
berwawasan luas
Struktur Organisasi dan SOP
1. Struktur Organisasi adalah bagan yang memuat urutan kedudukan/jabatan dan para
personilnya, serta gambaran hubungan dari masing-masing kedudukan/jabatan sehingga
dapat diketahui tugas dan tanggung jawab para pemegang kedudukan/jabatan
2. Dengan mengetahui struktur organisasi perusahaaan, maka Tim Penyusun SOP dapat
menyesuaikan dan menetapkan prosedur kerja secara proporsional sesuai dengan urutan
kedudukan/jabatan yang ada
3. Tim Penyusun SOP juga dapat memanfaatkan struktur organisasi sebagai alat untuk
menetapkan pembagian tugas atau job description dari suatu jabatan, walaupun mungkin
tidak harus dimuat dalam SOP
Pelanggan sebagai Fokus Utama dalam SOP
1. Pelanggan didefinisikan sebagai semua orang yang secara tetap dan aktif menjadi pengguna
produk dari perusahaan
2. Perusahaan wajib menjaga hubungan dengan pelanggan dalam berbagai upaya karena
pelanggan memberi keuntungan buat perusahaan
3. Teknis atau cara menjaga hubungan dengan pelanggan hendaknya tercermin dalam isi SOP,
terutama dalam prosedur kerja yang langsung berkaitan dengan pelanggan
4. Intinya, isi SOP harus mencerminkan pentingnya kedudukan pelanggan dan upaya
memberikan pelayanan yang terbaik buat pelanggan