Seorang wirausaha harus memiliki mimpi yang kuat yang ditanamkan sejak
lama agar niatannya menjadi wirausaha dapat terwujud. Mimpi merupakan visi masa
depan dan membuat keputusan dengan tepat. Khadafi (2010) mengatakan bahwa untuk
memulai menjadi seorang wirausaha, setiap orang harus memiliki impian yang kokoh
yang dibangun tidak dalam waktu singkat. Urgensi impian ini semakin penting
mengingat resiko dari wirausaha ini tidaklah kecil, bila orang tersebut tidak memiliki
impian yang kokoh maka sangat mungkin baginya untuk cepat menyerah.
pengangguran adalah akibat mereka tidak memiliki impian dan tidak bersungguh-
sungguh untuk meraihnya. Zimmerer (2008) menambahkan bahwa visi dan misi
keputusan dengan tepat. Dwi (2012), ketegasan seseorang wirausaha disebut juga sikap
assertive adalah perasaan dan pikiran yang dapat diungkapkan seseorang secara
langsung melalui ekspresi verbal yang jujur dan merupakan proses penegakan hak diri
sendiri. Khadafi (2010) mengatakan bahwa tegas bukan hanya dalam hal bersikap baik
atau tidaknya kita kepada orang lain. Dalam merencanakan suatu proses pengolahan
bahan baku atau pengolahan produksi pun diperlukan adanya suatu ketegasan, karena
ketegasan seorang wirausaha akan menentukan kemampuan dirinya untuk mencapai
yang baik memiliki ciri-ciri ingin menjadi pemimpin perusahaan, memiliki ketegasan,
bersikap positif terhadap otoritas, senang bersaing atau berkompetisi, ingin memiliki
kekuasaan dan bertanggung jawab. Arie (2012) menambahkan bahwa ketegasan yang
dimaksud tentu didukung oleh berbagai data dan kerangka berfikir yang logis. Sehingga
pada akhirnya para wirausahawan mulai memperhatkan bisnisnya terus berjalan dan
bersikap tegas yang menunjukan pengaruh mereka dalam setiap bisnis yang dijalankan.
Ide-ide yang ada berinteraksi dengan dunia nyata serta kreativitas kewirausahaan pada
suatu titik waktu. Hasil dari interaksi ini adalah sebuah peluang dimana perusahaan baru
dapat didirikan. Suparyanto (2012), hanya seorang yang memiliki jiwa wirausahawan
peluang yang ada. Sedangkan menurut Tubagus (2010) yang dimaksud dengan pelaku
usaha yaitu seseorang atau badan usaha yang meakukan kegiatan usahanya baik sendiri
maupun bersama-sama
Menurut Frinces (2010) seorang pelaku usaha berperan baik secara internal
berperan dalam menyediakan lapangan kerja bagi para pencari kerja. Dengan
terserapnya tenaga kerja oleh kesempatan kerja yang disediakan oleh seorang