Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mesopotamia adalah nama dari sebuah peradaban masa Yunani kuno yang
hari ini lokasinya berada di Iraq. Secara harfiah, Mesopotamia berarti “di antara
sungai”, ini merujuk pada sungai Tigris dan Efrat yang mengalir dari
pegunungan Anatolia dan berakhir di Teluk Persia. Mesopotamia memiliki arti
yang lebih luas,tidak hanya ke daratan di antara dua sungai utama tapi juga pada
anak sungai Tigris Efrat dan lembah di sekitarnya, sehingga ini mendeskripsikan
satu area yang masuk tidak ada hanya Irak tapi juga sebelah timur Syria dan
bagian selatan Turkey.1
Peradaban Mesopotamia ini juga berawal atau pertama kali dihuni oleh
suatu peradaban bangsa yang bernamakan Sumeria. Peradaban ini sudah
terbilang maju pada jamannya. Di jaman ini mereka sudah mengenal agama dan
sistem pemerintahan, juga sudah menemukan teknologi yang sampai hari ini kita
rasakan manfaatnya seperti roda dan sistem irigasi untuk pertanian. Tidak hanya
bangsa Sumeria, tapi ada juga bangsa-bangsa lain yang pernah mendiami daerah
sekitar sugai Tigris dan Efrat seperti Babilonia dan Assyria.
Pada dasarnya yang disebut dengan peradaban Mesopotamia adalah
peradaban Sumeria itu sendiri. Dikatakan demikian sebab secara umum,
sebagaian besar peradaban Mesopotamia dibentuk oleh bangsa Sumeria.
Bangsa-bangsa yang lain yang datang sesudahnya hanyalah meneruskan dan
mengembangkan peradaban yang dicapai oleh bangsa Sumeria.
Sejarah mencatat peradaban ini sudah berusia setidaknya enam ribu tahun.
Selama setengah periode ini, pusat peradaban berada di Near East atau Timur
Dekat. Bangsa Arya tidak membuat peradabannya sendiri, mereka
mendapatkannya dari warisan Babilonia dan Mesir. Yunani juga tidak membuat
peradabannya sendiri, melainkan mendapatkan warisan berupa seni dan ilmu
pengetahuan dari Timur Dekat yang dibawa atau didapat dengan cara berperang
dan perdaganngan.2

B. Rumusan Masalah
1 Gwendolyn Leick. 2002. Mesopotamia: The Invention of the City. London: Penguin Books Ltd. Hal. 1.

2 Will Durant. 1942. Story of Civilization: Our Orient Heritage. New York: Simon and Schuster. Hal.220.
1
1. Bagaimana latar belakang sejarah peradaban Mesopotamia?
2. Bagaimana latar belakang sejarah peradaban Sumeria?
3. Bagaimana kehidupan ekonomi peradaban Sumeria?
4. Bagaimana kondisi pemerintahan peradaban Sumeria?
5. Bagaimana kondisi kepercayaan (agama) dan moral peradaban
Sumeria?
6. Bagaimana ilmu pengetahuan dan seni peradaban Sumeria?

BAB II
PEMBAHASAN

A. Peradaban Mesopotamia
Mesopotamia adalah nama dari sebuah peradaban masa Yunani kuno yang
hari ini lokasinya berada di Iraq. Secara harfiah, Mesopotamia berarti “di antara
sungai”, ini merujuk pada sungai Tigris dan Efrat yang mengalir dari
pegunungan Anatolia dan berakhir di Teluk Persia. Mesopotamia memiliki arti
yang lebih luas,tidak hanya ke daratan di antara dua sungai utama tapi juga pada
anak sungai Tigris Efrat dan lembah di sekitarnya, sehingga ini mendeskripsikan
satu area yang masuk tidak ada hanya Irak tapi juga sebelah timur Syria dan
bagian selatan Turkey. Daerah Mesopotamia ini juga disebut “Fertille Cresent

2
Moon” karena luas daerahnya yang panjang menyusuri dua sungai besar
berbentuk seperti bulan sabit.3
Mesopotamia terletak pada daratan yang subur dan peradaban ini dimulai
pada 6.000 sampai 3.000 tahun sebelum masehi. Seperti yang ditulis oleh Apte
dalam bukunya “Mesopotamia” halaman 6, hari ini daerah Mesopotamia
dikenal dengan daerah yang sangat panas dan kering. Ini hamper seperti daerah
Gurun. Sulit dipercaya bahwa peradaban berawal dari daerah ini. Tapi daratan
berubah seiring dengan berjalannya waktu, 2.000 tahun sebelum masehi, daerah
ini sangat subur dan kaya akan sumberdaya alam. Di daerah ini orang-orang
memburu hewan dan becocok tanam, kala itu sumber makanan lebih banyak
daripada yang mereka butuhkan.4
Mesopotamia adalah tempat lahirnya tulisan dan peradaban, dan sebagai
hasilnya, juru tulis sangat penting sebagai administrator utama yang bekerja di
kantor administrasi. Ekonomi juga membantu dalam perkembangan sastra,
agama, dan penulisan dokumen sejarah. Juru tulis di Mesopotamia dilatih dan
dididik di sekolah-sekolah yang dikenal sebagai “Tablet Houses”, yang
diasosiasikan dengan kuil utama.5
penduduk mesopotamia sendiri merupakan bangsa semit dan kehidupan
mereka bersifat seminomadik. untuk mempertahankan hidupnya, pada penduduk
Mesopotamia berternak dan berdagang. Namun, setelah penduduk sekitar daerah
ini menemukan tanh-tanah yang subur, kemuadian mata pencaharian mereka
beralih ke sektor pertanian. Setelah beberapa waktu berjalan kemudian pada
tahun 3.000 sebelum masehi, daerah Mesopotamia ini ditinggali oleh bangsa
Semit.6
Peradaban Mesopotamia ini juga berawal atau pertama kali dihuni oleh
suatu peradaban bangsa yang bernamakan Sumeria. Peradaban ini sudah
terbilang maju pada jamannya. Di jaman ini mereka sudah mengenal agama dan
sistem pemerintahan, juga sudah menemukan teknologi yang sampai hari ini kita

3 Gwendolyn Leick. 2002. Mesopotamia: The Invention of the City. London: Penguin Books Ltd. Hal. 1.

4 Sunita Apte. 2011. Mesopotamia. Guangzhou: Benchmark Education Company, LLC. Hal. 6.

5Dewayne Bryant. 2008. Encyclopedia of World History Volume I: The Ancient World Prehistoric Eras to 600
C.E. New York: Fact On File, Inc. Hal. 418.

6 Anne Ahira. Mesopotamia, Peradaban Lembah Sugai Efrat dan Tigris. http://www.anneahira.com/peradaban-
lembah-sungai-eufrat-dan-tigris.htm (diakses pada 22 September 2014 pkl. 06.32)
3
rasakan manfaatnya seperti roda dan sistem irigasi untuk pertanian. Tidak hanya
bangsa Sumeria, tapi ada juga bangsa-bangsa lain yang pernah mendiami daerah
sekitar sugai Tigris dan Efrat seperti Babilonia dan Assyria.
Pada dasarnya yang disebut dengan peradaban Mesopotamia adalah
peradaban Sumeria itu sendiri. Dikatakan demikian sebab secara umum,
sebagaian besar peradaban Mesopotamia dibentuk oleh bangsa Sumeria.
Bangsa-bangsa yang lain yang datang sesudahnya hanyalah meneruskan dan
mengembangkan peradaban yang dicapai oleh bangsa Sumeria.

B. Peradaban Sumeria
Sejarah mencatat peradaban ini sudah berusia setidaknya enam ribu tahun.
Selama setengah periode ini, pusat peradaban berada di Near East atau Timur
Dekat. Bangsa Arya tidak membuat peradabannya sendiri, mereka
mendapatkannya dari warisan Babilonia dan Mesir. Yunani juga tidak membuat
peradabannya sendiri, melainkan mendapatkan warisan berupa seni dan ilmu
pengetahuan dari Timur Dekat yang dibawa atau didapat dengan cara berperang
dan perdaganngan.7

1. Latar Belakang Sejarah


Lembah Tigris Efrat, yang berada di wilayah pemerintahan Irak kini,
telah dihuni sejak 4.000 SM oleh kelompok manusia yang dekenal sebagai
orang Sumeria. Mereka telah membangun salah satu kebudayaan oikumene
(dunia berperadaban) terbesar pertama.8
Sejarah awal Mesopotamia adalah salah satu aspek perjuangan orang-
orang non-semit Sumeria untuk menjaga indepedensi mereka terhadap
ekspansi dan terobosan dari bangsa Kish dan Agede dan pusat-pusat
peradaban lainnya di Utara. Di tengah perjuangan mereka, seacara tidak
sadar, kerja sama mereka menghasilkan peradaban yang sangat luas pertama
yang dikenal sejarah dan salah satu yang paling kreatif dan unik.9

7 Will Durant. 1942. Story of Civilization: Our Orient Heritage. New York: Simon and Schuster. Hal.220.

8 Karen Amstrong. 2011. A History of God: The 4.000 Year Quest of Judaism, Christianity and Islam. New York:
Random House, Inc. Hal. 13.

9 Ibid. Will Durant. Hal. 118.


4
Mungkin bangsa Sumeria menempati Mesopotamia datang dari Asia
Tengah, atau Kaukasus, atau Armenia yang bergerak dari Teluk Persia, dari
Mesir atau dari tempat lain dengan cara menyusuri sungai Efrat dan Tigris.
Perwatakan bangsa Sumeria adalah seperti orang pendek, gempal, hidung
besar, mata miring ke bawah, berjenggot dan sebagian mencukur kumisnya
dan menggunakan pakaian dari bahan wol. Perempuan tertutup badannya
dari bahu kiri ke bawah namun telanjang di bagian atas. Mengenakan
kalung, gelang, cincin, anting dan memakai sepatu.10
Ketika usia peradaban mereka 2.300 sebelum masehi, para penyair dan
sarjana dari Sumeria mencoba merekonstruksi penciptaan Surga yang
primitive dan banjir yang mengerikan yang pernah datang menimpa mereka
di masa lalu.11

2. Kehidupan Ekonomi
Dengan lahan yang subur, peradaban Sumeria dapat menghasilkan
banyak pengrajin, penyair, seniman, orang yang bijak dan orang-orang suci.
Tanah yang subur adalah dampak dari luapan sungat Efrat dan Tigris.
Karena mereka dihantui oleh rasa takut akan bencana banjir yang dahsyat,
maka mereka membuat irigasi untuk mengairi lahan mereka dan irigasi ini
dibuat pada sekitar 4.000 tahun sebelum masehi dan ini adalah sebuah
prestasi yang amat sangat baik dan bermanfaat. Dengan adanya irigasi ini,
tanaman dilahan mereka jadi tidak sulit untuk disiram. Jika musim panen
tiba, maka hasil panen akan ditarik oleh seekor sapi. 12
Pada jaman ini tembaga, besi dan mineral-mineral yang lain adalah
barang yang mewah dan langka. Ini terjadi karena pada saat itu belum
banyak tambang-tambang atau tempat-tempat penggalian mineral.
Penenunan benang pun diawasi langsung oleh pemerintah. Rumah-rumah
jerami ditempali oleh tanah liat yang mengeras jika tersorot sinar matahari.
Sistem tukar menukar sudah ada pada jaman ini meskipun sudah ada emas
dan perak sebagai standar nilai tapi ini hanya untuk para orang kaya. 13

10 Ibid. Hal. 119.

11 Ibid.,

12 Ibid. Hal. 124.

13 Ibid. Hal. 124-125.


5
Selain itu para peneliti dari Oxford telah menemukan peralatan
transportasi darat yang lumayan maju. Emas dan perak yang ditemukan dan
digali dari tanah tidak hanya dibuat untuk perhiasan, tapi juga dijadikan
bahan untuk membuat kapal, senjata, perabot rumah dan lainnya. 14
Kaya dan miskin dikelompokan ke dalam beberapa kelas. Perbudakan
pun mejadi suatu hal yang berkembang. Pada jaman ini, ilmu kedokteran
pun mulai berkembang meskipun masih terikan oleh teologi. Suatu penyakit
tidak akan sembuh jika setan penyakit itu tidak diusir. 15

3. Pemerintahan
Patesi atau Imam Raja, yang menunjukan bahwa pemerintahan begitu
terikat dengan agama. Sekitar tahun 2.800 sebelum masehi pertumbuhan
perdagangan membuat separatisme sepertinya akan mustahil terjadi. Raja
pergi ke medan tempur menggunakan sebuah kereta. Ia memimpin tentara
dengan aneka ragam senjata seperti busur, panah dan tombak di di medan
tempur. Perang ini dilakukan secara terus terang untuk penguasaan suatu
wilayah dan barang. Raja Manishtusu dari kerajaan Akkad menyerang Raja
Elam untuk menguasai tambang perak dan batu untuk dijadikan patung
jelmaan dirinya dan didedikasikan untuk seni.16
Kelompok yang kalah dalam perang akan dijadikan budak atau dijual
oleh kelmpok yang menang, dan jika dia tidak menguntungkan, maka
kelompok yang kalah akan dibantai di medan tempur, atau juga, kelompok
yang kalah perang akan dijadikan tumbal untuk sang Dewa.17
Kerajaan Feodal, setelah perang selesai dan sukses, pemerintah akan
memberikan sebidang lahan kepada kepala suku yang gagah berani dan
berjasa dalam perang, dan membebaskannya dari pajak perkebunan yang
memberatkan. Pajak dikumpulkan dan disimpan di Gudang Kerajaan, dan
pejabat negara dan para pegawai dibayar oleh pemerintah dai pajak
tersebut.18

14 Ibid. Hal. 125.

15 Ibid.

16 Ibid. Hal. 126.

17 Ibid.

18 Ibid.
6
Untuk sistem administrasi kerajaan dan feodal ini ditambahkan tubuh
atau berisi hukum, ini adalah sumber rujukan dari undang-undang yang
terkenal yaitu Undang-Undang Hamurabi. Undang-undang raja Ur-egur ini
lebih kasar dan sederhana dibanding dengan Undang-undang Hamurabi.
Misalnya, undang-undang Semit harus membunuh seorang istri jika ia
berzina, tapi dalam undang-undang Sumeria hanya boleh menceraikannya
dan menikah dengan perempuan yang lain.19

4. Agama dan Moral


Raja Ur-engur menyatakan bahwa undang-undangnya beratas namakan
Dewa Shamas, pemerintah begitu cepat menemukan dan menjadikannya
untuk utilitas politik surga. Setelah ini berjalan dengan baik, jumlah para
dewa pun menjadi bertambah dan tak terhitung, ada disetiap kora dan
negara, di setiap aktivitas manusia. Nippur membangun pura besar untuk
Dewa Enlil dan permaisurinya Dewi Ninlil. Uruk menyembah dewi bumi
yaitu Dewi Innini. Kish dan Lagash menyembah Mater Dolorosa atau Dewi
kesedihan Ninkarsag yang bersedih karena ketidakbahagiaan manusia.
Ningirsu adalah dewa irigasi atau “The Lord of Flood”, Tammuz adalah
dewa tanaman dan Sin adalah dewa bulan. Udara dipenuhi oleh malaikat-
malaikat sebagai pelindung di setiap Sumeria dan iblis atau setan yang
berusaha untuk mengusir dewa pelindung berada di jiwa dan menguasai
tubuhnya.20
Sebagian dewa tinggal di Kuil, dan disediakan makanan persembahan
seperti lembu, kambing, domba, merpati, ayam, bebek, ikan, dan lainnya.
Pada awalnya, persembahan untuk para dewa adalah manusia, namun itu
dihentikan setelah moral manusia ditingkatkan dan beralihlah persembahan
kepada hewan. Dengan adanya mitos orang akan berbuat apa saja dan
karena orang-orang Sumeria selalu meletakan makanan dan alat-alat di
kuburan maka bisa kita simpulkan bahwa orang-orang Sumeria percara
akan kehidupan setelah kematian. Tapi seperti orang-orang Yunani, mereka
membayangkan dunia lain itu sebagai tempat tinggal gelap dan
menyedihkan, dimana semua orang mati turun atau disamakan tanpa

19 Ibid. Hal. 127.

20 Ibid. Hal. 127-128


7
pandang bulu. Mereka belum memahami Surga dan Neraka, pahala dan
dosa, mereka berdoa dan berkorban bukan untuk hidup yang kekal tetapi
untuk mendapatkan keuntungan di Bumi ini.21
Para guru mengajar dan mendidik anak laki-laki dan perempuan untuk
menulis dan berhitung yang dibarengi dengan mitos yang kuat. Namun
meski seperti itu, anak-anak tersebut dididik untuk menjadi orang yang
terpandang di masa depannya nanti. “Tablet Houses” adalah tempat mereka
belajar tabel perkalian dan pembagian, akar kuadrat dan kubus dan latihan
dalam menerapkan ilmu geometri.22
Pernikahan sudah menjadi institusi yang kompleks yang diatur oleh
banyak hukum. Di Sumeria, mahar ditentukan oleh istri, meskipun tetap
hak kepemilikan untuk suami dan istri, tapi dia sudah ditentukan
warisannya. Namun demikian dalam kebanyakan peradaban, perempuan
dari kelas atas memiliki strata yang hampir seimbang dengan laki-laki,
karena hak-hak istimewa yang mereka miliki. Buktinya adalah
ditemukannya kosmetik dan perhiasan yang mencolok di dalam kuburan
Sumeria.23

5. Tulisan dan Seni


Fakta-fakta mengejutkan dari peninggalam Sumeria adalah tulisan.
Pada jaman sekitar 3.200 sebelum masehi ini tampaknya sudah sangat
maju. Prasasti tertua yang dibuat dari tanah liat adalah contohnya. Ini
adalah suatu keberuntungan kami bahwa orang-orang Mesopotamia tidak
menulis ditempat yang rapuh seperti kertas dan tinta yang akan pudar, tapi
mereka menggunakan alat yang runcing untuk menulis di sebuah papan
yang tebuat dari tanah liat dan akan mengeras jika dijemur di bawah terik
matahari.24
Orang Sumeria membaca dari kanan ke kiri. Selama berabad-abad,
tulisan sangat berguna dalam perdagangan, kontrak tagihan, bukti
pengiriman dan penerimaan dan itu mungkin adalah instrumen catatan

21 Ibid. Hal. 128.

22 Ibid. Hal. 129.

23 Ibid. Hal. 129-130.

24 Ibid. Hal. 130-131.


8
agama, upaya untuk melestarikan formula ajaib, prosedur upacara, legenda
suci, doa dan himne.25
Namun demikian pada 2.700 sebelum masehi telah dibuat perpustakaan
terteua di Sumeria. Di Tello misalnya, telah ditemukan 30.000 bongkahan
papan berisi catatan yang tersusun rapih. Pada awal 2.000 sebelum masehi
orang Sumeria sudah merekonstruksi sejarah masa lalu dan menerka masa
kini untuk kemajuan masa depannya.26
Pada jaman ini juga seni arsitektur sangat berkembang dan berjalan
berdampingan dengan seni patung. Petani Sumeria membuat pondoknya
dengan menanam alang-alang dalam bentuk persegi, persegi panjang atau
bahkan lingkaran. Kami menduga itu adalah awal atau dasar dari seni
arsitektur. Di antara reruntuhan Nippur terdapat saluran melengkung yang
dibuat sekitar tahun 3.500 sebelum masehi, dan pintu melengkung yang
umu di Ur sekitar tahun 2.000 sebelum masehi dan ini benar-benar
lengkung. 27
Peradaban Sumeria dapat diringkas dalam kontras antara tembikar kasar
dan perhiasan yang sempurna. Di peradaban ini, dalam batas-batas
pengetahuan kita sekarang, Sumeria adalah negara pertama yang berbentuk
kerajaan, membuat irigasi pertama, penambangan dan penggunaan emas
dan perak pertama, kontrak bisnis pertama, sistem kredit pertama, undang-
undang pertama, tulisan pertama, rekonstruksi banjir air bah pertama,
Perpustakaan dan Sekolah Pertama, yang pertama menghias dekorasi
dengan logam, lemari besi, dan kubah pertama. Di peradaban ini juga,
muncul beberapa dosa peradaban seperti: perbudakan, depositisme,
peperangan dan penjajahan.28

25 Ibid. Hal. 131.

26 Ibid. Hal. 131-132.

27 Ibid. Hal. 132.

28 Ibid. Hal. 134.


9
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Mesopotamia adalah nama dari sebuah peradaban masa Yunani kuno yang
hari ini lokasinya berada di Iraq. Secara harfiah, Mesopotamia berarti “di antara
sungai”, ini merujuk pada sungai Tigris dan Efrat yang mengalir dari
pegunungan Anatolia dan berakhir di Teluk Persia.
Sejarah mencatat peradaban ini sudah berusia setidaknya enam ribu tahun.
Selama setengah periode ini, pusat peradaban berada di Near East atau Timur
Dekat. Sejarah awal Mesopotamia adalah salah satu aspek perjuangan orang-
orang non-semit Sumeria untuk menjaga indepedensi mereka terhadap ekspansi
dan terobosan dari bangsa Kish dan Agede dan pusat-pusat peradaban lainnya di
Utara. Di tengah perjuangan mereka, seacara tidak sadar, kerja sama mereka
menghasilkan peradaban yang sangat luas pertama yang dikenal sejarah dan
salah satu yang paling kreatif dan unik.
Dengan lahan yang subur, peradaban Sumeria dapat menghasilkan banyak
pengrajin, penyair, seniman, orang yang bijak dan orang-orang suci. Tanah yang
subur adalah dampak dari luapan sungat Efrat dan Tigris. Karena mereka
dihantui oleh rasa takut akan bencana banjir yang dahsyat, maka mereka
membuat irigasi untuk mengairi lahan mereka dan irigasi ini dibuat pada sekitar
4.000 tahun sebelum masehi dan ini adalah sebuah prestasi yang amat sangat
baik dan bermanfaat.
Patesi atau Imam Raja, yang menunjukan bahwa pemerintahan begitu
terikat dengan agama. Sekitar tahun 2.800 sebelum masehi pertumbuhan

10
perdagangan membuat separatisme sepertinya akan mustahil terjadi. Untuk
sistem administrasi kerajaan dan feodal ini ditambahkan tubuh atau berisi
hukum, ini adalah sumber rujukan dari undang-undang yang terkenal yaitu
Undang-Undang Hamurabi. Undang-undang raja Ur-egur ini lebih kasar dan
sederhana dibanding dengan Undang-undang Hamurabi.
Raja Ur-engur menyatakan bahwa undang-undangnya beratas namakan
Dewa Shamas, pemerintah begitu cepat menemukan dan menjadikannya untuk
utilitas politik surga. Setelah ini berjalan dengan baik, jumlah para dewa pun
menjadi bertambah dan tak terhitung, ada disetiap kora dan negara, di setiap
aktivitas manusia. Para guru mengajar dan mendidik anak laki-laki dan
perempuan untuk menulis dan berhitung yang dibarengi dengan mitos yang kuat.
Namun meski seperti itu, anak-anak tersebut dididik untuk menjadi orang yang
terpandang di masa depannya nanti. “Tablet Houses” adalah tempat mereka
belajar tabel perkalian dan pembagian, akar kuadrat dan kubus dan latihan dalam
menerapkan ilmu geometri.
Peradaban Sumeria dapat diringkas dalam kontras antara tembikar kasar dan
perhiasan yang sempurna. Di peradaban ini, dalam batas-batas pengetahuan kita
sekarang, Sumeria adalah negara pertama yang berbentuk kerajaan, membuat
irigasi pertama, penambangan dan penggunaan emas dan perak pertama, kontrak
bisnis pertama, sistem kredit pertama, undang-undang pertama, tulisan pertama,
rekonstruksi banjir air bah pertama, Perpustakaan dan Sekolah Pertama, yang
pertama menghias dekorasi dengan logam, lemari besi, dan kubah pertama. Di
peradaban ini juga, muncul beberapa dosa peradaban seperti: perbudakan,
depositisme, peperangan dan penjajahan

11
DAFTAR PUSTAKA

Amstrong, Karen. 2011. A History of God: The 4.000 Year Quest of Judaism,
Christianity and Islam. New York: Random House, Inc.

Apte, Sunita. 2011. Mesopotamia. Guangzhou: Benchmark Education Company,


LLC.

Bryant, Dewayne. 2008. Encyclopedia of World History Volume I: The Ancient


World Prehistoric Eras to 600 C.E. New York: Fact On File, Inc.

Durant, Will. 1942. Story of Civilization: Our Orient Heritage. New York: Simon
and Schuster.

Leick, Gwendolyn. 2002. Mesopotamia: The Invention of the City. London: Penguin
Books Ltd.

Ahira, Anne. Mesopotamia, Peradaban Lembah Sugai Efrat dan Tigris.


http://www.anneahira.com/peradaban-lembah-sungai-eufrat-dan-tigris.htm
(diakses pada 22 September 2014 pkl. 06.32)

12

Anda mungkin juga menyukai