PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mesopotamia adalah nama dari sebuah peradaban masa Yunani kuno yang
hari ini lokasinya berada di Iraq. Secara harfiah, Mesopotamia berarti “di antara
sungai”, ini merujuk pada sungai Tigris dan Efrat yang mengalir dari
pegunungan Anatolia dan berakhir di Teluk Persia. Mesopotamia memiliki arti
yang lebih luas,tidak hanya ke daratan di antara dua sungai utama tapi juga pada
anak sungai Tigris Efrat dan lembah di sekitarnya, sehingga ini mendeskripsikan
satu area yang masuk tidak ada hanya Irak tapi juga sebelah timur Syria dan
bagian selatan Turkey.1
Peradaban Mesopotamia ini juga berawal atau pertama kali dihuni oleh
suatu peradaban bangsa yang bernamakan Sumeria. Peradaban ini sudah
terbilang maju pada jamannya. Di jaman ini mereka sudah mengenal agama dan
sistem pemerintahan, juga sudah menemukan teknologi yang sampai hari ini kita
rasakan manfaatnya seperti roda dan sistem irigasi untuk pertanian. Tidak hanya
bangsa Sumeria, tapi ada juga bangsa-bangsa lain yang pernah mendiami daerah
sekitar sugai Tigris dan Efrat seperti Babilonia dan Assyria.
Pada dasarnya yang disebut dengan peradaban Mesopotamia adalah
peradaban Sumeria itu sendiri. Dikatakan demikian sebab secara umum,
sebagaian besar peradaban Mesopotamia dibentuk oleh bangsa Sumeria.
Bangsa-bangsa yang lain yang datang sesudahnya hanyalah meneruskan dan
mengembangkan peradaban yang dicapai oleh bangsa Sumeria.
Sejarah mencatat peradaban ini sudah berusia setidaknya enam ribu tahun.
Selama setengah periode ini, pusat peradaban berada di Near East atau Timur
Dekat. Bangsa Arya tidak membuat peradabannya sendiri, mereka
mendapatkannya dari warisan Babilonia dan Mesir. Yunani juga tidak membuat
peradabannya sendiri, melainkan mendapatkan warisan berupa seni dan ilmu
pengetahuan dari Timur Dekat yang dibawa atau didapat dengan cara berperang
dan perdaganngan.2
B. Rumusan Masalah
1 Gwendolyn Leick. 2002. Mesopotamia: The Invention of the City. London: Penguin Books Ltd. Hal. 1.
2 Will Durant. 1942. Story of Civilization: Our Orient Heritage. New York: Simon and Schuster. Hal.220.
1
1. Bagaimana latar belakang sejarah peradaban Mesopotamia?
2. Bagaimana latar belakang sejarah peradaban Sumeria?
3. Bagaimana kehidupan ekonomi peradaban Sumeria?
4. Bagaimana kondisi pemerintahan peradaban Sumeria?
5. Bagaimana kondisi kepercayaan (agama) dan moral peradaban
Sumeria?
6. Bagaimana ilmu pengetahuan dan seni peradaban Sumeria?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Peradaban Mesopotamia
Mesopotamia adalah nama dari sebuah peradaban masa Yunani kuno yang
hari ini lokasinya berada di Iraq. Secara harfiah, Mesopotamia berarti “di antara
sungai”, ini merujuk pada sungai Tigris dan Efrat yang mengalir dari
pegunungan Anatolia dan berakhir di Teluk Persia. Mesopotamia memiliki arti
yang lebih luas,tidak hanya ke daratan di antara dua sungai utama tapi juga pada
anak sungai Tigris Efrat dan lembah di sekitarnya, sehingga ini mendeskripsikan
satu area yang masuk tidak ada hanya Irak tapi juga sebelah timur Syria dan
bagian selatan Turkey. Daerah Mesopotamia ini juga disebut “Fertille Cresent
2
Moon” karena luas daerahnya yang panjang menyusuri dua sungai besar
berbentuk seperti bulan sabit.3
Mesopotamia terletak pada daratan yang subur dan peradaban ini dimulai
pada 6.000 sampai 3.000 tahun sebelum masehi. Seperti yang ditulis oleh Apte
dalam bukunya “Mesopotamia” halaman 6, hari ini daerah Mesopotamia
dikenal dengan daerah yang sangat panas dan kering. Ini hamper seperti daerah
Gurun. Sulit dipercaya bahwa peradaban berawal dari daerah ini. Tapi daratan
berubah seiring dengan berjalannya waktu, 2.000 tahun sebelum masehi, daerah
ini sangat subur dan kaya akan sumberdaya alam. Di daerah ini orang-orang
memburu hewan dan becocok tanam, kala itu sumber makanan lebih banyak
daripada yang mereka butuhkan.4
Mesopotamia adalah tempat lahirnya tulisan dan peradaban, dan sebagai
hasilnya, juru tulis sangat penting sebagai administrator utama yang bekerja di
kantor administrasi. Ekonomi juga membantu dalam perkembangan sastra,
agama, dan penulisan dokumen sejarah. Juru tulis di Mesopotamia dilatih dan
dididik di sekolah-sekolah yang dikenal sebagai “Tablet Houses”, yang
diasosiasikan dengan kuil utama.5
penduduk mesopotamia sendiri merupakan bangsa semit dan kehidupan
mereka bersifat seminomadik. untuk mempertahankan hidupnya, pada penduduk
Mesopotamia berternak dan berdagang. Namun, setelah penduduk sekitar daerah
ini menemukan tanh-tanah yang subur, kemuadian mata pencaharian mereka
beralih ke sektor pertanian. Setelah beberapa waktu berjalan kemudian pada
tahun 3.000 sebelum masehi, daerah Mesopotamia ini ditinggali oleh bangsa
Semit.6
Peradaban Mesopotamia ini juga berawal atau pertama kali dihuni oleh
suatu peradaban bangsa yang bernamakan Sumeria. Peradaban ini sudah
terbilang maju pada jamannya. Di jaman ini mereka sudah mengenal agama dan
sistem pemerintahan, juga sudah menemukan teknologi yang sampai hari ini kita
3 Gwendolyn Leick. 2002. Mesopotamia: The Invention of the City. London: Penguin Books Ltd. Hal. 1.
4 Sunita Apte. 2011. Mesopotamia. Guangzhou: Benchmark Education Company, LLC. Hal. 6.
5Dewayne Bryant. 2008. Encyclopedia of World History Volume I: The Ancient World Prehistoric Eras to 600
C.E. New York: Fact On File, Inc. Hal. 418.
6 Anne Ahira. Mesopotamia, Peradaban Lembah Sugai Efrat dan Tigris. http://www.anneahira.com/peradaban-
lembah-sungai-eufrat-dan-tigris.htm (diakses pada 22 September 2014 pkl. 06.32)
3
rasakan manfaatnya seperti roda dan sistem irigasi untuk pertanian. Tidak hanya
bangsa Sumeria, tapi ada juga bangsa-bangsa lain yang pernah mendiami daerah
sekitar sugai Tigris dan Efrat seperti Babilonia dan Assyria.
Pada dasarnya yang disebut dengan peradaban Mesopotamia adalah
peradaban Sumeria itu sendiri. Dikatakan demikian sebab secara umum,
sebagaian besar peradaban Mesopotamia dibentuk oleh bangsa Sumeria.
Bangsa-bangsa yang lain yang datang sesudahnya hanyalah meneruskan dan
mengembangkan peradaban yang dicapai oleh bangsa Sumeria.
B. Peradaban Sumeria
Sejarah mencatat peradaban ini sudah berusia setidaknya enam ribu tahun.
Selama setengah periode ini, pusat peradaban berada di Near East atau Timur
Dekat. Bangsa Arya tidak membuat peradabannya sendiri, mereka
mendapatkannya dari warisan Babilonia dan Mesir. Yunani juga tidak membuat
peradabannya sendiri, melainkan mendapatkan warisan berupa seni dan ilmu
pengetahuan dari Timur Dekat yang dibawa atau didapat dengan cara berperang
dan perdaganngan.7
7 Will Durant. 1942. Story of Civilization: Our Orient Heritage. New York: Simon and Schuster. Hal.220.
8 Karen Amstrong. 2011. A History of God: The 4.000 Year Quest of Judaism, Christianity and Islam. New York:
Random House, Inc. Hal. 13.
2. Kehidupan Ekonomi
Dengan lahan yang subur, peradaban Sumeria dapat menghasilkan
banyak pengrajin, penyair, seniman, orang yang bijak dan orang-orang suci.
Tanah yang subur adalah dampak dari luapan sungat Efrat dan Tigris.
Karena mereka dihantui oleh rasa takut akan bencana banjir yang dahsyat,
maka mereka membuat irigasi untuk mengairi lahan mereka dan irigasi ini
dibuat pada sekitar 4.000 tahun sebelum masehi dan ini adalah sebuah
prestasi yang amat sangat baik dan bermanfaat. Dengan adanya irigasi ini,
tanaman dilahan mereka jadi tidak sulit untuk disiram. Jika musim panen
tiba, maka hasil panen akan ditarik oleh seekor sapi. 12
Pada jaman ini tembaga, besi dan mineral-mineral yang lain adalah
barang yang mewah dan langka. Ini terjadi karena pada saat itu belum
banyak tambang-tambang atau tempat-tempat penggalian mineral.
Penenunan benang pun diawasi langsung oleh pemerintah. Rumah-rumah
jerami ditempali oleh tanah liat yang mengeras jika tersorot sinar matahari.
Sistem tukar menukar sudah ada pada jaman ini meskipun sudah ada emas
dan perak sebagai standar nilai tapi ini hanya untuk para orang kaya. 13
11 Ibid.,
3. Pemerintahan
Patesi atau Imam Raja, yang menunjukan bahwa pemerintahan begitu
terikat dengan agama. Sekitar tahun 2.800 sebelum masehi pertumbuhan
perdagangan membuat separatisme sepertinya akan mustahil terjadi. Raja
pergi ke medan tempur menggunakan sebuah kereta. Ia memimpin tentara
dengan aneka ragam senjata seperti busur, panah dan tombak di di medan
tempur. Perang ini dilakukan secara terus terang untuk penguasaan suatu
wilayah dan barang. Raja Manishtusu dari kerajaan Akkad menyerang Raja
Elam untuk menguasai tambang perak dan batu untuk dijadikan patung
jelmaan dirinya dan didedikasikan untuk seni.16
Kelompok yang kalah dalam perang akan dijadikan budak atau dijual
oleh kelmpok yang menang, dan jika dia tidak menguntungkan, maka
kelompok yang kalah akan dibantai di medan tempur, atau juga, kelompok
yang kalah perang akan dijadikan tumbal untuk sang Dewa.17
Kerajaan Feodal, setelah perang selesai dan sukses, pemerintah akan
memberikan sebidang lahan kepada kepala suku yang gagah berani dan
berjasa dalam perang, dan membebaskannya dari pajak perkebunan yang
memberatkan. Pajak dikumpulkan dan disimpan di Gudang Kerajaan, dan
pejabat negara dan para pegawai dibayar oleh pemerintah dai pajak
tersebut.18
15 Ibid.
17 Ibid.
18 Ibid.
6
Untuk sistem administrasi kerajaan dan feodal ini ditambahkan tubuh
atau berisi hukum, ini adalah sumber rujukan dari undang-undang yang
terkenal yaitu Undang-Undang Hamurabi. Undang-undang raja Ur-egur ini
lebih kasar dan sederhana dibanding dengan Undang-undang Hamurabi.
Misalnya, undang-undang Semit harus membunuh seorang istri jika ia
berzina, tapi dalam undang-undang Sumeria hanya boleh menceraikannya
dan menikah dengan perempuan yang lain.19
A. Simpulan
Mesopotamia adalah nama dari sebuah peradaban masa Yunani kuno yang
hari ini lokasinya berada di Iraq. Secara harfiah, Mesopotamia berarti “di antara
sungai”, ini merujuk pada sungai Tigris dan Efrat yang mengalir dari
pegunungan Anatolia dan berakhir di Teluk Persia.
Sejarah mencatat peradaban ini sudah berusia setidaknya enam ribu tahun.
Selama setengah periode ini, pusat peradaban berada di Near East atau Timur
Dekat. Sejarah awal Mesopotamia adalah salah satu aspek perjuangan orang-
orang non-semit Sumeria untuk menjaga indepedensi mereka terhadap ekspansi
dan terobosan dari bangsa Kish dan Agede dan pusat-pusat peradaban lainnya di
Utara. Di tengah perjuangan mereka, seacara tidak sadar, kerja sama mereka
menghasilkan peradaban yang sangat luas pertama yang dikenal sejarah dan
salah satu yang paling kreatif dan unik.
Dengan lahan yang subur, peradaban Sumeria dapat menghasilkan banyak
pengrajin, penyair, seniman, orang yang bijak dan orang-orang suci. Tanah yang
subur adalah dampak dari luapan sungat Efrat dan Tigris. Karena mereka
dihantui oleh rasa takut akan bencana banjir yang dahsyat, maka mereka
membuat irigasi untuk mengairi lahan mereka dan irigasi ini dibuat pada sekitar
4.000 tahun sebelum masehi dan ini adalah sebuah prestasi yang amat sangat
baik dan bermanfaat.
Patesi atau Imam Raja, yang menunjukan bahwa pemerintahan begitu
terikat dengan agama. Sekitar tahun 2.800 sebelum masehi pertumbuhan
10
perdagangan membuat separatisme sepertinya akan mustahil terjadi. Untuk
sistem administrasi kerajaan dan feodal ini ditambahkan tubuh atau berisi
hukum, ini adalah sumber rujukan dari undang-undang yang terkenal yaitu
Undang-Undang Hamurabi. Undang-undang raja Ur-egur ini lebih kasar dan
sederhana dibanding dengan Undang-undang Hamurabi.
Raja Ur-engur menyatakan bahwa undang-undangnya beratas namakan
Dewa Shamas, pemerintah begitu cepat menemukan dan menjadikannya untuk
utilitas politik surga. Setelah ini berjalan dengan baik, jumlah para dewa pun
menjadi bertambah dan tak terhitung, ada disetiap kora dan negara, di setiap
aktivitas manusia. Para guru mengajar dan mendidik anak laki-laki dan
perempuan untuk menulis dan berhitung yang dibarengi dengan mitos yang kuat.
Namun meski seperti itu, anak-anak tersebut dididik untuk menjadi orang yang
terpandang di masa depannya nanti. “Tablet Houses” adalah tempat mereka
belajar tabel perkalian dan pembagian, akar kuadrat dan kubus dan latihan dalam
menerapkan ilmu geometri.
Peradaban Sumeria dapat diringkas dalam kontras antara tembikar kasar dan
perhiasan yang sempurna. Di peradaban ini, dalam batas-batas pengetahuan kita
sekarang, Sumeria adalah negara pertama yang berbentuk kerajaan, membuat
irigasi pertama, penambangan dan penggunaan emas dan perak pertama, kontrak
bisnis pertama, sistem kredit pertama, undang-undang pertama, tulisan pertama,
rekonstruksi banjir air bah pertama, Perpustakaan dan Sekolah Pertama, yang
pertama menghias dekorasi dengan logam, lemari besi, dan kubah pertama. Di
peradaban ini juga, muncul beberapa dosa peradaban seperti: perbudakan,
depositisme, peperangan dan penjajahan
11
DAFTAR PUSTAKA
Amstrong, Karen. 2011. A History of God: The 4.000 Year Quest of Judaism,
Christianity and Islam. New York: Random House, Inc.
Durant, Will. 1942. Story of Civilization: Our Orient Heritage. New York: Simon
and Schuster.
Leick, Gwendolyn. 2002. Mesopotamia: The Invention of the City. London: Penguin
Books Ltd.
12