RS. BUNDA
NO KETERANGAN YA TIDAK
1. Tahappengumpulan
Pemilihanantara linen infeksiusdan linen non
infeksiusdimasukkankekantongsesuaidenganjenisnya
√
Linen kotordiletakkandilantai √
Linen kotor yang dikumpulkan, √
dicatatlaluditandatanganipetugasruangansertapetugaslaun
dry
Linen infeksiusdiperlakukankhusus √
Pengambilan linen tidakdikibaskibas
√
2. Penerimaan
Linen dipisahkanberdasarkantingkatkekotorannya √
3. TahapPencucian
Sebelumpencuciandilakukanpenyortiranterlebihdahulu √
Padasaatpenyortiran linen tidakdiletakkandilantai √
Linen infeksiuslangsungdidesinfeksi
√
Pencucian linen infeksiusdan non √
Infeksiusdipisahkan
Suhu air panas yang digunakan 65°C - 77°C √
selama 30 menit
Proses pencucianmenggunakandeterjen √
Proses pencucianmenggunakandesinfektan √
Proses pencucianmenggunakanpemutih √
Proses pencucianmenggunakanpelembut √
Proses pencucianmenggunakanmesincuci √
Petugas linen kotorkontakdenganlinen bersih √
Petugasmenggunakan APDlengkap (seragam, √
masker, sepatu bot, sarungtangan, dantopi)
Semua linen yang √
dicucikering,langsungdisetrika
4. TahapPengeringan
Setelah linen melalui proses pencucian, linen √
langsungdikeringkan
Seluruh linen √
dikeringkandenganmesinpengering
Tidakkontakdengan linen kotor √
5. TahapPenyetrikaan
7. TahapPendistribusian
NO KETERANGAN YA TIDAK
A SARANA
1. Lokasijauhdaripasien √
2. Lantai :
Di plesterdankuat
Tidaklicindankering
Rata dengankemiringan 2-3 % √
3. Tersediakranbersihuntukmencuci √
4. Tersediakran air panasuntuk √
Mencuci
5. Saluranpembuangan air kotor √
Tertutup
6. Tersediaruangan linen bersihdan √
Kotor
7. Tersediagudangpenyimpanan √
Trolly
8. Tersediagudanguntuk √
penyimpananbahandanalat
9. Tersedianfasilitasuntukpetugas
laundry seperti:
. Kamarmandi
WC
Wastafel
RuangAdministrasi
√
10. Ventilasiudaracukup √
B. PERALATAN
1. Tersediamesincuci √
2. Tersediamesinpengering √
3. Tersediatrolly yang berbedauntuk √
linen kotordanbersih
4. Tersediakantongpengumpul √
5. Tersediaalatseterika
√
6. Tersedia APD √
7. Tersedialemaripenyimpanan √
8. Tersediatimbangan duduk √
9. Tersediagelasukur √
10 Tersedia ember danbak plastic √
11 Tersediamesinjahit √
C. BAHAN-BAHAN YANG DIGUNAKAN
1. TersediaDeterjen √
2. TersediaDesinfektan √
3. TersediaPemutih √
4. TersediaPelembutdanPewangi √
MONITORING LINEN/LAUNDRY
RS. BUNDA
I.LATAR BELAKANG
Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan RS adalah melalui
pelayanan penunjang medic, salah satunya dalam upaya pengelolaan linen di Rumah
Sakit. Linen di Rumah Sakit dibutuhkan di setiap ruangan, kebutuhan akan linen di
setiap ruangan sangat bervariasi baik jenis, jumlah dan kondisinya. Alur pengelolaan
linen cukup –panjang, membutuhkan banyak keterlibatan tenaga kesehatan dengan
bermacam-macam klasifikasi untuk mendapatkan kualitas linen yang baik, nyaman
dan siap pakai diperlukan perhatian khusus seperti kemungkinan terjadinya
pencemaran infeksi dan efek penggunaan bahan kimia.
II. TUJUAN
A. TujuanUmum
1. Untuk mengadakan perbaikan, perubahan, orientasi, ataudari system
pelayanan
2. Untuk menyesuaikan strategi atau pedoman pelayanan yang dilaksanakan
dilapangan, sesuai dengan temuan-temuan dilapangan
B. TujuanKhusus
1. Meningkatkan kinerja pengelolaan linen di rumah sakit
2. Sebagai acuan dalam perencanaan pengadaan linen, bahan kimia,
pembersihan sarana dan prasarana kamar cuci
3. Sebagai acuan perencanaan system pemeliharaan mesin-mesin
4. Sebagai acuan dalam melakukan peningkatan, pengetahuan dan
ketrampilan sumber daya manusia.
III. SASARAN
Petugas Linen/Laundry
IV. PELAKSANA
Dari hasil evaluasi selama 2 minggu pertama sedikit banyak yang harus
diperbaiki dari unit linen RS. Bunda. Prasarana air untuk instalasi laundry
memerlukan suhu air panas, karena suhu air juga merupakan factor yang sangat
penting diperhatikan untuk mendapatkan hasil cucian terbaik. Kurangnya fasilitas ini
menghambat dalam pencucian linen infeksius, Karena standart pencucian linen
infeksius harus dalam perendaman suhu air panas 65c-70c selama 30 menit.
Standart sarana fisik untuk instalasi pencucian mempunyai persyaratan
tersendiri, terutama untuk pemasangan peralatan pencucian yang baru. Sebelum
pemasangan sarana, prasarana diperlukan untuk memudahkan koordinasi dan
jejaring selama pengoprasiannya. Tata letak hubungan dan ruangan memerlukan
perencanaan teknik yang matang, seperti ruanga dministrasi, adanya fasilitas kamar
mandi, wastafel dan tersedianya gudang penyimpanan troli.
Begitu juga dalam pengadaan linen, jumlah linen yang beredar diruangan
sangat menentukan kualitas pelayanan, begitu pula linen yang berputar di
ruangan.Seharusnya persediaan linen di lemari penyimpanan 30%. Pengepakan
dilakukan secara bertahap dan dikemas dengan plastic sesuai spo penyimpanan agar
mudah cara pendistribusian. Kualitas yang diutamakan dari linen adalah bersih (fisik
linen) awet tidak rapuh dan sehat (bebas dari kuman/mikroorganisme pathogen).
Frekuensi Bersih, untuk memonitoring bersih dapat dilakukan dengan
memanfaat kan pancaindra secara fisik, dari bau (harum dan bebas bau dari bau
yang tidak sedap), rasa lembut di kulit dan skalanoda. Awet (tidak rapuh) dapat
dilakukan dengan mengendalikan dalam penggunaan bahan kimia yang serendah
mungkin tanpa mengabaikan hasil. Sehat (bebas mikroorganisme pathogen) bias
dilakukan dengan pemeriksaan angka kuman di mikrobiologi.
Untuk tempat antara linen bersih dan linen kotor diperlukan troli tertutup,
agar tidak terkontaminasi debu. Parastaf linen/laundry untuk saat ini melakukan SPO
dengan baik, sebagi anter kadang lupa menggunakan APD celemek pada saat
mengambil linen kotor dan pengolahannya.
VI. SARAN
A. Bagi Tim PPI
Lebih ditingkatkan sosialisasi tentang pencegahan pengendalian infeksi di unit
Linen/Laundry
B. Bagi pihak Rumah Sakit
Pengadaan sarana dan prasarana di unit Linen/Laundry untuk mengadakan
perbaikan, perubahan dan system pelayanan Linen/Laundry di RS. Bunda
C. Bagi petugas pelaksana
Lebih memperhatikan pentingnya pencegahan pengendalian infeksi untuk
mengurangi penularan infeksi
Lebih meningkatkan pengetahuan, ketrampilam SDM