Anda di halaman 1dari 4

(Take 0 )

Hitung Cairan

Pada kesempatan kali ini kami akan membahas tentang

 Fisiologi Keseimbangan Cairan


 Patofisiologi terhadap ketidakseimbangan cairan
 Pendekatan klinis kebutuhan cairan
 Terapi cairan pada DBD Grade IV

(Take 1 )

Pada orang deawasa, 60% dari total masa tubuh pada laki-laki adalah cairan, sedangkan pada
perempuan 55% total masa tubuh adalah cairan.

Cairan tubuh terdapat pada 2 kompartemen utama, yaitu didalam sel dan diluar sel

Sekitar 2/3 cairan tubuh adalah cairan intraselular atau cairan didalam sel. 1/3 lainnya disebut cairan
ekstra selular yang berada diluar sel .

Sekitar 80% cairan ekstra selular adalah cairan interstitial dimana cairan tersebut memenuhi ruang
diantara sel ,dan 20% lainya adalah caira ekstraselular contohnya plasma ,bagian cairan dari darah .

(Take 2)

Sifat cairan

Cairan memilki bebrapa sifat yaitu hipotonis, isotoonis dan hipertonis.

Sifat cairan pertama adalah hipotonis ,Ketika sel dimasukan kedalam cairan yang bersifat hipotonis maka
sel tersebut akan membengkak. Contoh cairan hipotonis adalah 5% dekstros pada air dan 0.45% saline

Sifat cairan kedua adalah isotonis, Jika sel dimasukan dalam cairan yang bersifat isotonis maka tidak ada
perbuhan yang terjadi pada sel . Contoh cairan isotonis adalah 0.9% saline ,5% dekstros pada 0.9%saline

Sifat cairan yang ketiga adalah hipertonis ketika sel yang dimasukan ke dalam cairan hipertonis ,maka sel
tersebut akan pecah atau lisis
(Take 3)

Patofisiologi

Normalnya sel tidak akan membengkak atau lisis karena cairan intraselular dan interstitial memiliki
osmolarits yang sama ,perubahan osmolaritas cairan dapat menyebabkan ketidak seimbangan cairan.
Peningkatan osmolaritas cairan interstitial akan menarik air keluar sel sehingga sel tersebut menyusut
,penurunan osmolaritas interstitial akan meyebabkan sel membengkak perubahan osmolaritas tersebut
akibat dari perubahan konsentrasi natrium.

Kehilangan cairan dalam jumlah besar akibat diare, muntah ,dan kehilangan darah disertai intake cairan
yang tidak adekuat akan menyebabkan penurunan konsentrasi natrium cairan interstitial dan plasma
,hal ini akan menyebabkan penruan osmolaritas cairan interstitial dan plasma sehingga terjadi osmosis
cairan dari cairan interstitial dalam caoran intraselularr atau sitosol.

Air yang masuk dalam sel menyebabkan sel tersebut bengkak,sehingga pada akhirnya odapat
menyebabkan kejang , koma atau bahkn kematian.

(Take 4)

Terapi cairan adalah suatu tindakan pemeberian air dan elektrolit dengan atau tanpa zat gizi tambahan
atau komponen lain kepada pasien yang mengalami dehidrasi atau kehilangan banyak cairan dan tidak
bisa dipenuhi oleh asupan oral biasa melalui makan atau minum. Pada pasien syok akibat perdarahan
juga membutuhkan terapi cairan untuk menyelamatkan jiwa nya

Terdapat dua jenis terapi cairan yang sering dilakukan yaitu resusitasi dan rumatan. Untuk terapi
rumatan terbagi menjadi dua yaitu pemberian elektrolit dan nutrisi, sedangkan untuk resusitasi terdapat
dua jenis cairan yang sering digunakan yaitu koloid dan kristaloid.

Keuntungan dari cairan kristaloid adalah

 Komposisi elektrolit seimbang


 Mengakibatkan terjadinya dieresis
 Murah

Untuk kerugiannya adalah ;

 Perlu 3-4 x jumlah perdarahan


 Bisa mengakibatkan udem
 Hypothermia

Contoh dari cairan kristaloid adalah ringer laktat, ringer asetat, dan NaCl 0,9%
Sementara untuk jenis cairan koloid memiki keuntungan yaitu

 Tetap berada dalam volume intravascular


 Kebutuhan sama dengan jumlah yang hilang
 Meningkatkan aliran darah microvascular

Untuk kerugiannya yaitu :

 Kelebihan beban cairan


 Mempengaruhi fungsi ginjal
 Mahal

Contoh dari cairan koloid adalah albumin, plasma, dextran, gelatin, dan HES.

(Take 5)

Rumus Kebutuhan Cairan

Untuk menentukan rumus cairan yang dibutuhkan, rumus yang digunakan berdasarkan usia dan berat
badan nya.

Untuk bayi usia dibawah 1 minggu,

Hari ke 1 kebutuhannya 0 ml/kgbb/hari

Hari ke 2-3 kebutuhannya 50 ml/kgbb/hari

Hari ke 4-5 kebutuhannya 75 ml/kgbb/hari

Hari ke 6 kebutuhannya 100 ml/kgbb/hari

Dan hari ke 7 kebutuhannya 120 ml/kgbb/hari

Untuk bayi diatas satu minggu dan anak, kebutuhannya disesuaikan dengan berat badan. Yaitu dibawah
10 kg, 10-20 kg, dan 20-30 kg.

Untuk anak dengan berat 0-10 kg,rumus kebutuhannya cairannya adalah 100 ml/kgbb/hari

Untuk anak dengan berat 10-20 kg, rumus kebutuhan cairannya : 1000 + (50 x (BB dalam kg)-10))

Untuk anak dengan berat 20-30kg, rumus kebutuhan cairannya : 1500 + (25 x ( BB dalam kg)-20))

Untuk anak dan dewasa dengan berat badan diatas 30 kg, kebutuhan cairannya adalah sebagai berikut.
Untuk anak-anak, kebutuhan cairannya 60 ml/kgbb/hari atau 2,5 ml/kgbb/jam

Untuk dewasa, kebutuhannya cairannya 35 ml/kgbb/hari atau 1,5 ml/kgbb/hari

(Take 6)

Tatalaksana Cairan pada DBD Grade IV

Isinya tatalaksananya ada di video nya nes 

Anda mungkin juga menyukai