Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

Oleh:
Kelompok: 10
Almira Trihantoro Putri (1518011042)
Anis Syafaatul Husna (1518011063
Edmundo Caesario (1518011100)
Fina Fatmawati Prayitno (1518011165)
M. Azzibaginda Ganie (1518011137)
M. Rifath Akbar (1518011138)
Nadia Gustria (1518011049)
Nur Azizah (1518011044)
Puji Indah Permatasari (1518011011)
Sonia Anggraini (1518011020)

Pembimbing:
Sofyan Musyabiq Wijaya, S.Gz., M.Gz

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
Judul Kegiatan : LAPORAN KEGIATAN KUNJUNGAN
PUSKESMAS KARANG ANYAR-PROGRAM
KIA (ANC)

Penyusun : Kelompok 10

Almira Trihantoro Putri (1518011042)


Anis Syafaatul Husna (1518011063)
Edmundo Caesario (1518011100)
Fina Fatmawati Prayitno (1518011165)
M. Azzibaginda Ganie (1518011137)
M. Rifath Akbar (1518011138)
Nadia Gustria (1518011049)
Nur Azizah (1518011044)
Puji Indah Permatasari (1518011011)
Sonia Anggraini (1518011020)

Menyetujui
Dosen Pembimbing

Sofyan Musyabiq Wijaya, S.Gz., M.Gz


NIP 19830818 200212 2 002
i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI........................................................................................................................ i

DAFTAR TABEL.............................................................Error! Bookmark not defined.i

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................................

1.1. Latar Belakang..................................................................................................... 1


1.2. Tujuan .................................................................................................................. 4
1.3. Manfaat ................................................................................................................ 4

BAB II HASIL KEGIATAN ................................................................................................

2.1. Gambaran Umum Puskesmas .............................Error! Bookmark not defined.


2.2. Struktur Organisasi ............................................................................................ 12
2.3. Tugas Program................................................................................................... 13
2.4. Fungsi Program ................................................................................................. 15
2.5. Fasilitas Program ............................................................................................... 15
2.6. Permasalahan Pada Program ............................................................................. 16

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................................

3.1 Analisis Masalah Pada Program ........................................................................ 17


3.2 Penentuan Prioritas Masalah ............................................................................. 20
3.3 Rekomendasi ..................................................................................................... 21

BAB IV PENUTUP .............................................................................................................

3.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 22


3.2 Saran .................................................................................................................. 23
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 24

LAMPIRAN...................................................................................................................... 25
ii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1. Distribusi Penduduk Tahun 2017 ........................................................................ 7
2. Sumber Daya Tenaga Kesehatan di Wilayah Puskesmas Karang Anyar Tahun
2017 ..................................................................................................................... 9
3. Keadaan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM)Di Puskesmas
Karang Anyar Tahun 2015 ................................................................................ 11
4. Struktur Organisasi Puskesmas Karang Anyar .................................................. 12
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Upaya untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan

yang berkualitas, di antaranya adalah dengan meningkatkan akses terhadap

pelayanan kesehatan dasar. Peran Puskesmas dan jaringannya sebagai

institusi yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan di jenjang pertama

yang terlibat langsung dengan masyarakat menjadi sangat penting.

Puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di

wilayah kerjanya.

Menurut Kemenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004 Puskesmas merupakan

UPTD kesehatan kab/kota yg bertanggung jawab menyelenggarakan

pembantu kesehatan di suatu wilayah kerja. Sedangkan menurut Depkes RI

1991 Puskesmas merupakan organisasi kesehatan fungsional yang

merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina

peran serta masyarakat & memberikan pelayanan secara menyeluruh &

terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan

pokok.
2

Jenis- jenis puskesmas menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia

ada dua macam yakni Puskesmas Pembantu (Pustu) adalah unit pelayanan

kesehatan yang sederhana dan berfungsi menunjang dan membantu

memperluas jangkauan Puskesmas dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan

yang dilakukan Puskesmas dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil

serta jenis dan kompetensi pelayanan yang disesuaikan dengan kemampuan

tenaga dan sarana yang tersedia. Kemudian Polindes adalah bangunan yang

dibangun dengan bantuan dana pemerintah dan partisipasi masyarakat desa

untuk tempat pertolongan persalinan dan pemondokan ibu bersalin, sekaligus

tempat tinggal Bidan di desa.

Di samping pertolongan persalinan juga dilakukan pelayanan antenatal dan

pelayanan kesehatan lain sesuai kebutuhan masyarakat dan kompentensi

teknis bidan tersebut. Pos Kesehatan Desa adalah wujud upaya kesehatan

bersumber daya masyarakat yang dibentuk oleh, untuk dan bersama

masyarakat setempat atas dasar musyawarah, dengan bantuan dari tenaga

profesional kesehatan dan dukungan sektor terkait termasuk swasta dalam

kerangka desa siaga demi terwujudnya desa sehat. Kesehatan yang

dilaksanakan adalah pelayanan kesehatan dasar, mulai dari upaya promotif,

preventif, kuratif dan rehabilitatif yang dipadukan dengan upaya kesehatan

lain yang berwawasan kesehatan dan berbasis masyarakat setempat. Kegiatan

tersebut dalam pelaksanaannya didukung oleh unsur-unsur tenaga, sarana,

prasarana dan biaya yang dihimpun dari masyarakat, swasta, pemerintah.

Puskesmas Keliling Roda 4 adalah unit pelayanan kesehatan kepada

masyarakat di daerah terpencil berupa kendaraan bermotor roda empat dan


3

peralatan kesehatan, komunikasi serta seperangkat tenaga yang berasal dari

Puskesmas. Pusling ini berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan

kegiatan-kegiatan Puskesmas dalam wilayah kerjanya yang belum terjangkau

oleh pelayanan kesehatan karena letaknya jauh dan terpencil.

Fungsi dari Puskesmas sendiri adalah Pusat penggerak pembangunan

berwawasan kesehatan Pusat pemberdayaan masyarakat, pusat pelayanan

kesehatan strata I, meliputi pelayanan kesehatan masyarakat sehingga

diharapkan mampu menurunkan angka kesakitan pada masyarakat sekitar dan

menurunkan angka kematian serta meningkatkan kualitas dalam pertolongan

pertama pada yang membutuhkan.

Selain itu Puskesmas sebagai penyedia sarana pelayanan kesehatan dituntut

untuk memberikan pelayanan kesehatan yang cepat, tepat dan akurat. Oleh

karena itu, merupakan suatu keharusan bahwa puskesmas memanfaatkan

kemajuan iptek di bidang kesehatan untuk memenuhi tuntutan pelayanan

tersebut. Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan upaya

memenuhi kebutuhan informasi dalam sistem pelayanan kesehatan sudah

banyak pihak yang berusaha mengembangkan sistem informasi pelayanan

kesehatan berbasis komputer.

Pihak institusi pelayanan kesehatan memiliki kesempatan untuk memilih dan

mengimplementasikan aplikasi komputer dan sistem penunjangnya yang

komprehensif. Sarana pelayanan kesehatan sebagai penghasil data/informasi

senantiasa memperhatikan masukan yang diberikan oleh tenaga kesehatan.

Selain itu sistem komputerisasi yang diterapkan harus fleksibel, mudah


4

diakses dan dapat terkoneksi dengan baik sesuai dengan kebutuhan khusus

setiap sarana pelayanan kesehatan serta bagi kepentingan pimpinan, peneliti,

pendidik maupun pengambil kebijakan.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pelayanan puskesmas, penulis

berkesempatan mengunjungi Puskesmas Karang Anyar yang bertempat di

Kabupaten Lampung Selatan. Disitu selain untuk mengetahui pelayanan

kesehatan puskesmas Karang Anyar tetapi juga program-program unggulan

puskesmas dan data-data mengenai angka kesakitan di puskesmas tersebut.

1.2. Tujuan

Adapun tujuan diadakan kegiatan kunjungan puskesmas untuk mengetahui

program-program pengembangan Puskesmas Karang Anyar meliputi:

1. Untuk mengetahui program-program unggulan yang ada pada puskesmas

Karang Anyar.

2. Untuk mengetahui implementasi/pelaksanaan program-program

unggulan pada Puskesmas Karang Anyar.

3. Untuk mengetahui masalah-masalah yang dihadapi Puskesmas dalam

menjaankan program-program tersebut.

4. Untuk mengetahui kinerja dan layanan yang ada pada Puskesmas Karang

Anyar.

1.3. Manfaat

1. Untuk memberikan gambaran mengenai kondisi Puskesmas Karang

Anyar.
5

2. Untuk menambah pengetahuan mengenai program-program esensial

dan program unggulan Puskesmas

3. Untuk menambah pengetahuan mengenai layanan kesehatan yang ada

di Puskesmas Karang Anyar.


6

BAB II
HASIL KEGIATAN

2.1. Gambaran Umum Puskesmas

2.1.1. Geografi

Puskesmas Karang Anyar merupakan Puskesmas Induk yang

terletak di Kecamatan Jati Agung dengan luas wilayah kerja 109.84

km². Batas wilayah administrasi Puskesmas Induk Karang Anyar

adalah sebagai berikut:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah Kabupaten

Lampung Timur.

b. Sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah Bandar

Lampung.

c. Sebelah Barat berbatasan dengan wilayah Kecamatan Natar.

d. Sebelah Timur berbatasan dengan wilayah Desa Marga

Lestari dan Desa Gedung Agung, Kecamatan Jati Agung.

Wilayah kerja Puskesmas Induk Karang Anyar terbagi dalam 12

desa binaan, yaitu Desa Way Huwi, Fajar Baru, Jatimulyo, Karang

Anyar, Rejomulyo, Marga Agung, Marga Kaya, Sinar Rejeki,

Sidoharjo, Karang Sari, Karang Rejo, dan Desa Purwotani.


7

2.1.2. Demografi

Pada tahun 2017 penduduk di wilayah kerja Puskesmas Induk

Karang Anyar berjumlah 81.393 jiwa, dimana distribusi penduduk

dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini:

Tabel 1. Distribusi Penduduk Tahun 2017


No Desa Jumlah Jumlah Penduduk Miskin
Penduduk Kepala
Keluarga Jumlah Presentase
1 Way Huwi 8.103 2.901 1.480 19,3

2 Fajar Baru 5.839 1.902 1.543 27,2

3 Jatimulyo 13.792 5.166 5.054 37,8

4 Karang Anyar 14.474 5.300 3.137 22,3

5 Rejomulyo 6.614 1.590 1.824 28,5

6 Marga Kaya 3.682 1.020 541 15,2

7 Marga Agung 4.769 1.070 855 18,5

8 Sinar Rejeki 7.977 1.975 2.098 27,1

9 Sidoharjo 3.315 805 769 23,8

10 Purwotani 2.941 620 940 32,9

11 Karang Sari 3.815 1.303 1.504 40,9

12 Karang Rejo 6.072 1.401 3.137 53,3

Jumlah 81.393 24.953 23.593 29,9

Sumber: UPTD Puskesmas Karang Anyar Tahun 2017

Berdasarkan pada tabel 1 diketahui Desa Karang Anyar memiliki

jumlah penduduk paling tinggi yaitu 14.474 jiwa dan desa yang

memiliki penduduk sedikit adalah Desa Purwotani dengan jumlah

penduduk 2.941 jiwa.


8

Kemiskinan adalah situasi penduduk atau sebagian penduduk yang

hanya dapat memenuhi makanan, pakaian dan perumahan yang

sangat diperlukan untuk mempertahankan tingkat kehidupan yang

minimum, sedangkan masyarakat miskin adalah suatu kondisi

dimana fisik masyarakat yang tidak memiliki akses ke prasarana dan

sarana dasar lingkungan yang memadai, dengan kualitas perumahan

dan pemukiman yang jauh di bawah standart kelayakan serta mata

pencaharian yang tidak menentu yang mencakup seluruh

multidimensi, yaitu dimensi politik, dimensi sosial, dimensi

lingkungan, dimensi ekonomi dan dimensi asset.

Distribusi penduduk miskin pada tahun 2017 yang dapat dilihat pada

tabel 1 berjumlah 23.593. Berdasarkan tabel tersebut diketahui pula

bahwa jumlah keluarga miskin tertinggi terdapat di Desa Jatimulyo

yaitu 5.054 penduduk (37,8%) dan desa yang paling sedikit keluarga

miskin adalah Desa Marga Kaya yaitu 541 penduduk (15,2%).

2.1.3. Topografi

Wilayah kerja Puskesmas Karang Anyar merupakan daerah dataran

rendah dengan ketinggian rata-rata 400m diatas permukaan laut,

dengan keadaan tanah sebagian besar berpasir yang dijadikan daerah

perladangan untuk menanam palawija dan persawahan yang

tergantung curah hujan. Pada umumnya seluruh wilayah kerja

Puskesmas Karang Anyar dapat dijangkau oleh kendaraan roda 2


9

dan 4. Puskesmas Karang Anyar terletak di desa Karang Anyar.

Jalan menuju ke Ibukota Propinsi dan Ibukota Kabupaten seluruhnya

berupa jalan aspal, kecuali sebagian desa-desa yang berada cukup

jauh dari Puskesmas, masih berupa jalan batu dan tanah. Jarak antara

Puskesmas Karang Anyar ke Ibukota Kabupaten ± 70 km sedangkan

ke Ibukota Propinsi ± 10 km

2.1.4. Sumber Daya Tenaga Kesehatan Puskesmas

Sumber daya tenaga kesehatan yang dimiliki oleh Purkesmas Karang

Anyar sebagaimana terdapat dalam Tabel 2.

Tabel 2. Sumber Daya Tenaga Kesehatan di Wilayah Puskesmas Karang Anyar


Tahun 2017
No Jenis Tenaga Jumlah

1. Dokter umum 2
2. Dokter gigi -
3. Sarjana kesehatan masyarakat 2
4. Sarjana ekonomi 1
5. Gizi 1
6. Farmasi 3
7. Kesehatan lingkungan 1
8. Analis kesehatan 2
9. Perawat gigi 2
10. Perawat (SPK/Akper/Skep) 5/9/2
11. Bidan (Puskesmas/Bidan desa) 12/24
12. Pekarya kesehatan 1
Supir, Honda dan Administrasi 9
Jumlah 76
Sumber: UPTD Puskesmas Karang Anyar Tahun 2017

Jika dilihat dari tabel di atas rasio antara 76 orang dengan sasaran

penduduk tahun 2017 sebanyak 81.393 jiwa adalah : 1 orang tenaga

kesehatan rata-rata melayani 1.071 jiwa.


10

a. Dokter umum

Tersedianya 2 orang dokter umum (1 orang/40.697 penduduk),

jika dibandingkan dengan indikator yang hendak dicapai oleh

Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan maka angka

tersebut jauh dari mencukupi (1/2500).

b. Dokter gigi

Belum tersedianya dokter gigi yang seharusnya diperlukan untuk

melayani 81.393 penduduk. Sedangkan rasio ideal adalah

11/100.000 penduduk.

c. Perawat

Rasio ideal perawat dalam pelayanan kesehatan pada penduduk

adalah 175/100.000 penduduk. Sedangkan ratio perawat di

Puskesmas Karang Anyar 22/100.000 penduduk.

d. Bidan

Jumlah tenaga bidan yang ada saat ini 36 orang dengan ratio

44/100.000 penduduk, idealnya adalah 100/100.000 penduduk.

e. Farmasi

Ratio ideal adalah 10/100.000 penduduk, yang saat ini tersedia 3

orang melayani 81.393 penduduk, dengan ratio 3/100.000.

f. Pelaksana Gizi

Tenaga gizi yang ada 1 orang melayani 81.393 penduduk, yang

idealnya 22/100.000 penduduk.


11

g. Tenaga sanitasi

Jumlah tenaga sanitasi 2 orang dengan ratio 3/100.000 yang

idealnya 22/100.000 penduduk.

h. Tenaga Laboratorium

Jumlah tenaga laboratorium yang ada berjumlah 1 orang

melayani 81.393 penduduk.

2.1.5. Upaya Kesehatan di Puskesmas Karang Anyar

Di wilayah Puskesmas Induk Karang Anyar dari 12 desa yang ada

telah ada 7 desa yang termasuk ke dalam desa siaga aktif (58%).

Keadaan UKBM wilayah Puskesmas karang Anyar adalah sebagai

berikut:

Tabel 3. Keadaan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM) di Puskesmas


Karang Anyar Tahun 2015
No Jenis UKBM Jumlah
1. KPKIA 12
2. Posyandu Balita 57
3. PSI 8
4. BKB/PAUD 12
5. Posyandu Usila 17
6. Posbindu 6
7. Pos UKK -
8. Poskesdes/fisik 7
9. Kader Posyandu Balita 285
10. Kader Posyandu Usila 51
11. Kader PHBS 60
12. Kader Kesling 60
13. Dukun Bayi 20
14. Tokoh Masyarakat 24
Sumber: Laporan Program Promkes Puskesmas Karang Anyar Tahun 2015
12

2.2. Struktur Organisasi

Tabel 3. Struktur Organisasi Puskesmas Karang Anyar

No Nama Program Nama Penanggung Jawab

Upaya Kesehatan Pokok:


I a. Promosi Kesehatan Dr. Rima Virgantini
b. Kesehatan Lingkungan Martinah, SKM
c. Kesehatan Ibu & Anak dan KB Anita Kurnia, Amd.Keb
d. Gizi Masyarakat Sri Utami
e. Balai Pengobatan Dr. Erwili, FPA
f. P2M : (Koordinator) Merda Rismanita, Ssi
- Imunisasi Merda Rismanita, Ssi
- TB Paru Suwarti, Amd.Ak
- Malaria Rahman Subekti
- ISPA Rita Zahara
- Diare Stephani HSD Panjaitan
- Kusta Rahman Subekti
- Frambusia Rahman Subekti
- PWS. KLB Susiati Winditriana, Ssi
- Surveylent Campak Susiati Winditriana, Ssi
- STP. Kasus Baru Suwarti, Amd.Ak
- W2/Lap. KLB Mingguan Susiati Winditriana, Ssi
II Upaya Kesehatan Pengembangan:
a. UKS dr. Wulan Anggraeni
b. PHN Melintamararika
c. Kes. Gigi dan Mulut Dewi Anggraeni
d. Kes. Usia Lanjut Sri Wahyuningsih
e. Batra Isni Rahmi
f. Kosalkes Eli Ermawati, Amd.Keb
g. Makmin Susiati Winditriana, Ssi
III Upaya Kesehatan Penunjang:
a. Apotek Mirda Rosita, Amd.F
b. Laboratorium Suwarti, Amd.K
c. SP2TP dan R/R Tuti Haryana, Amd.Kep
IV Sekretaris/Tata Usaha: Willys Agus D

V Bendahara JAMKESMAS: Isni Fatimah, Amd.Kep

VI Bendahara BOK: Tuti Haryana, Amd.Kep

VII Bendahara JAMKESDA: Tri Andi Ferdian

VIII Bendahara DAU & GAJI: Tri Andi Ferdian

Sumber: UPTD Puskesmas Karang Anyar 2017


13

2.3. Tugas Program Kesehatan Ibu dan Anak (Program ANC)

Program Kegiatan Kesehatan Ibu dan Anak yang dilakukan di Puskesmas

Karang Anyar salah satunya adalah Antenatal Care (ANC).

Tugas Puskesmas pada kegiatan ANC ini meliputi:

1. Pemeriksaan Antenatal Care K1 dan K4

Standar pelayanan ANC yang dikenal dengan pelayanan 10 T terdiri

dari :

Timbang BB (Berat Badan), Ukur LILA (Lingkar Lengan atas), Ukur

tekanan darah, Ukur TFU (Tinggi Fundus Uteri), Hitung DJJ (Denyut

Jantung Janin), Tentukan presentasi janin, Beri imunisasi TT, Beri

tablet tambah darah, Periksa laboratorium (rutin&khusus),

Tatalaksana/penanganan kasus.

a. Pemeriksaan K1:

Pemeriksaan K1 ini adalah pada saat trimester 1 atau pada saat

pertama kali petugas kesehatan (dokter/bidan) pertama kali

kontak dengan Ibu Hamil, kegiatan ini tergantung dari masing-

masing daerah. Seperti pada suatu desa bisa melakukan

pemeriksaan pada bidan ataupun dokter yang tersedia di daerah

tersebut.

Petugas kesehatan akan memberikan buku Kesehatan Ibu dan

Anak (KIA) dimana buku ini tidak boleh hilang sampai usia anak

6 tahun. Petugas kesehatan akan memasukkan beberapa data


14

identitas seperti HPHT, riwayat alergi obat, riwayat alergi

makanan, riwayat penyakit, dll.

Ibu Hamil juga dianjurkan sebaiknya memiliki Jaminan

Kesehatan Nasional karena sekarang Ibu Hamil dianggap

memiliki resiko, sehingga Puskesmas Karang Anyar sangat

menganjurkan ibu hamil untuk memiliki Jaminan Kesehatan

Nasional.

b. Pemeriksaan K4:

Dilakukan pada saat kunjungan sudah lengkap yaitu Ibu Hamil

sudah melakukan pemeriksaan ke 1, 2, dan 3. Ibu Hamil

diwajibkan untuk melakukan pemeriksaan kehamilannya

minimal 4 kali, Pemeriksaan pada saat trimester 1, 1 kali.

Pemeriksaan pada saat trimester 2, 1 kali. Pemeriksaan pada saat

trimester 3, 2 kali. K4 ini adalah pemeriksaan ibu hamil ke 4

kontak dengan petugas kesehatan.

2. Kelas Ibu Hamil

Selain pemeriksaan ANC K1-K4, Puskesmas Karang Anyar juga

menyediakan Kelas Ibu Hamil.

Kelas Ibu Hamil ini dilakukan sebulan sekali oleh berbagai petugas

kesehatan, Puskesmas Karang anyar melakukan monitoring atau

evaluasi Kelas Ibu Hamil ini tiap triwulan (trimester).


15

Kegiatan Kelas Ibu Hamil yang dilakukan sudah mencakup semua,

seperti perawatan payudara, perawatan bayi baru lahir.

Jika Ibu Hamil sudah melakukan 4 kali pertemuan maka dianggap

lulus, dimana satu kali pertemuan kelas ibu hamil yang dilakukan oleh

Puskesmas Karang Anyar adalah selama 1-1,5 jam.

2.4. Fungsi Program Kesehatan Ibu dan Anak (Program ANC)

Fungsi dari kegiatan Kesehatan Ibu dan Anak yaitu Antenatal Care (ANC)

yang dilakukan oleh petugas kesehatan di Puskesmas Karang Anyar adalah

sebagai berikut:

1. Meningkatkan informasi dan wawasan Ibu Hamil mengenai

kehamilannya.

2. Memberikan saran dan informasi pada seorang wanita mengenai

tempat kelahiran yang tepat sesuai dengan kondisi dan status

kesehatannya.

3. Menginformasikan kepada para wanita mengenai tanda – tanda

bahaya dan gejala yang memerlukan bantuan segera dari petugas

kesehatan

2.5. Fasilitas Program Kesehatan Ibu dan Anak (Program ANC)

Fasilitas dalam program Kesehatan Ibu dan Anak dalam hal ini khususnya

program ANC menggunakan fasilitas yang sudah disediakan oleh


16

pemerintah yaitu Buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) dimana wajib

dimiliki oleh semua ibu hamil sampai anak berusia 6 tahun. Untuk program

Kelas Ibu Hamil menggunakan fasilitas gedung di desa setempat yang

menampung sejumlah ibu hamil yang mengikuti kelas tersebut.

2.6. Permasalahan Pada Program

Adapaun permasalahan yang ditemukan pada pelaksaan program KIA

yang dilakukan oleh Puskesmas Karang Anyar adalah sebagai berikut:

1. Menurut keterangan pihak puskesmas masih banyak ibu hamil

yang berusia diatas 35 tahun.

2. Selama pelaksanaan program Kesehatan Ibu dan Anak khususnya

ANC ini, risiko penyulit kelahiran ataupun yang dapat

membahayakan ibu dan janin yang paing banyak ditemukan

adalah preeklamsia.

3. Dalam tahun 2017 terdapat peningkatan Angka Kematian Ibu

(AKI) yaitu satu orang sedangkan pada 2016 tidak ada kematian

ibu.
17

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Analisis Permasalahan Pada Program

ANC atau antenatal care merupakan program pelayanan kesehatan berupa

pemeriksaan pada ibu hamil sejak mulai konsepsi sampai proses persalinan

yang bertujuan untuk menyelamatkan ibu hamil agar sehat, bersalin dengan

selamat dan dapat melahirkan bayi yang sehat dan berkualitas (Permenkes RI,

2014). Pada puskesmas wilayah kerja Karang Anyar, kesadaran ibu hamil

untuk melakukan ANC sudah cukup tinggi. Hal ini dikarenakan pada setiap

desa di kecamatan Karang Anyar telah memiliki minimal 1 bidan desa yang

menangani dan melayani pemeriksaan untuk ibu hamil. Mayoritas ibu hamil

tidak datang ke puskesmas untuk melakukan ANC karena berbagai alasan

salah satunya alasan jarak tempuh yang lumayan jauh. Sehingga mayoritas

ibu hamil melakukan pemeriksaan ANC di bidan-bidan desa, selanjutnya

bidan desa yang akan memberikan laporan pada puskesmas setiap tanggal 25

per bulannya.

Antenatal care sendiri menurut permenkes RI dilakukan minimal 4 kali

kunjungan dengan rincian 1 kali saat trimester 1, 1 kali saat trimester 2 dan 2

kali saat trimester 3 atau diberikan singkatan yaitu K1, K2, K3 dan K4 (

Permenkes, 2014). Pada saat K1 ibu hamil pertama kali kontak dengan tenaga
18

kesehatan baik di puskesmas, bidan desa, dokter ataupun rumah sakit.

Selanjutnya pada kontak pertama ini ibu akan langsung diberikan 10T sebagai

pengecekan awal berupa pengukuran berat badan, pengukuran tekanan darah,

pengukuran status gizi dengan LILA, mengukur tinggi fundus uteri,

menentukan presentasi janin dan detak jantung janin, melakukan skrining

tetanus atau pemberian imunisasi TT, pemberian tablet Fe minimal 90 tablet

selama kehamilan, tes laboratorium jika diperlukan, tatalaksana kasus san

temu wicara atau konseling mengenai perencanaan persalinan dan

pencegahan komplikasi serta rencana penggunaan KB pasca persalianan.

Saat pertama kali melakukan kontak dengan tenaga kesehatan ibu hamil akan

diberikan buku KIA yang memang disediakan dan menjadi program

pemerintah. Buku KIA menjadi pedoman bagi ibu hamil karena memiliki

banyak informasi dan juga sebagai pedoman bagi tenaga kesehatan saat

melakukan pemeriksaan karena memiliki identitas lengkap dan hasil

pemeriksaan dari ibu hamil. Buku KIA ini bersifat wajib dimiliki oleh ibu

hamil dan tidak boleh hilang sampai usia anak 4 tahun. Pada buku KIA

tercantum lengkap semua identitas ibu, pemeriksaan dan hal-hal yang telah

diberikan kepada ibu seperti HPHT ibu, golongan darah, jenis alergi, riwat

sakit dan lain-lain. Tujuan penggunaan buku ini juga sebagai media untuk

menekan jumlah angka kematian ibu dan bayi. Untuk ibu hamil tenaga

kesehatan puskesmas dan bidan desa juga menyarankan agar semua ibu hamil

memiliki JKN atau Jaminan Kesehatan Nasional berupa BPJS. Hal ini

dikarenakan ibu hamil memiliki risiko baik saat proses kehamilan maupun

saat persalinan nanti. Hal ini agar tidak menyulitkan ibu dan keluarga saat
19

terjadi hal-hal berisiko yang membutuhkan perawatan dan penanganan lebih

lanjut.

Pada puskesmas wilayah kerja Karang Anyar memiliki program berupa kelas

ibu hamil yang dilaksanakan tiap satu bulan sekali yang dipandu oleh bidan

desa setempat. Selanjutnya pihak puskesmas akan melaksanakan monitoring

evaluasi setiap 3 bulan sekali atau pertriwulan untuk melihat hasil dan

perkembangannya. Kelas ibu hamil ini minimal dilakukan 4 kali oleh setiap

ibu hamil. Di dalamnya akan ada penjelasan mengenai kehamilan,

persalianan, perawatan bayi baru lahir dan KB yang bertujuan untuk

menambah wawasan dan informasi untuk ibu hamil. Kelas ibu hamil ini

dilaksanakan dalam kurun waktu 1-1,5 jam per pertemuan setiap bulannya.

Pada kelas ibu hamil juga biasanya dilakukan penjaringan ibu hamil dengan

risiko tinggi seperti usia lebih dari 35 tahun, riwayat hipertensi dan lain-lain.

Untuk pasien-pasien yang memiliki risiko tinggi selanjutnya akan dirujuk

oleh bidan desa ke puskesmas untuk melakukan pengecekan lebih lanjut atau

melakukan tes-tes yang diperlukan.

Untuk faktor risiko yang biasanya menjadi perhatian di wilayah kerja

puskesmas Karang Anyar adalah usia ibu hamil yang lebih dari 35 tahun

masih lumayan banyak. Selanjutnya ibu hamil multi paritas yang sudah

memiliki anak lebih dari 4 orang bahkan ada yang sudah memiliki 8 orang

anak dan masih hamil lagi. Selanjutnya ibu dengan riwayat hipertensi ataupun

ibu dengan gejala preeklampsi berat yang baru diketahui di kehamilan bulan

ke-7 atau bahkan tidak diketahui sama sekali. Untuk jumlah kematian ibu

hamil di wilayah kerja puskesmas Karang Anyar pada tahun 2015 sebanyak
20

2 orang, pada tahun 2016 tidak ada kematian ibu hamil dan pada tahun 2017

terdapat 1 kasus kematian ibu hamil. Untuk kasus 2017 kematian ibu hamil

dikarenakan kurangnya perhatian dan kepedulian ibu hamil untuk

memeriksakan kehamilan pada bidan desa atau tenaga kesehatan lain yang

ada di puskesmas. Sehingga ketika melahirkan ibu ternyata mengalami

preeklampsia berat dan tidak bisa tertolong.

Pada saat persalinan dari data yang ada tidak ditemukan kasus bayi prematur

di wilayah kerja puskesmas Karang Anyar, untuk bayi BBLR sendiri pada

tahun 2017 terdapat 5 orang bayi yang lahir dengan berat <2500 gram namun

pada kasus ini berat bayi masih berada pada angka >1800 gram. Untuk

penolong kelahiran di puskesmas Karang Anyar hampir seluruhnya dilakukan

oleh bidan desa atau dokter, tidak adalagi pertolongan dukun. Saat ini dukun

hanya melakukan perawatan terhadap ibu dan bayi yang baru lahir tidak lagi

membantu melakukan persalinan dan melakukan tindakan-tindakan kepada

ibu.

3.2 Penentuan Prioritas Masalah

Untuk prioritas masalah di wilayah kerja puskesmas Karang Anyar sendiri

lebih kepada faktor risiko yang sebenarnya bisa dihindari yaitu hamil pada

usia lebih dari 35 tahun dan multi paritas. Selain itu adanya riwayat hipertensi

atau preeklampsia berat (PEB) juga menjadi masalah yang menyebabkan

adanya 1 orang ibu hamil meninggal dunia pada saat melahirkan di tahun

2017.
21

3.3 Rekomendasi

Untuk mengurangi faktor risiko tersebut dibutuhkan kerjasama dari berbagai

pihak. Penyuluhan harus terus dilakukan untuk memberikan informasi

mengenai hal-hal yang mungkin terjadi apabila hamil dengan usia lebih dari

35 tahun, selain itu faktor-faktor lain yang bisa menjadi pencetus dari

kematian ibu dan anak saat kehamilan dan persalinan. Kepedulian ibu juga

harus terus ditingkatkan agar ibu mengerti dan peduli terhadap kesehatan ibu

dan bayinya dengan cara melakukan pemeriksaan ANC wajib minimal 4 kali

selama masa kehamilan agar mendapatkan pemeriksaan 10 T sehingga risiko

seperti preeklampsia berat (PEB) bisa dideteksi dini. Selain itu penting juga

ibu hamil untuk mengikuti kelas ibu hamil yang sudah diprogramkan

puskesmas wilayah kerja Karang Anyar agar penyampaian penyerapan

informasi bisa lebih banyak dan bisa menekan angka kematian ibu dan bayi

ke depannya.
22

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Adapun kesmipulan yang didapat setelah kegiatan kunjungan Puskesmas

Karang Anyar ini adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan evaluasi Program Kesehatan Ibu dan Anak pada Puskesmas

Karang Anyar pada Januari – Desember 2017, Kelas ibu hamil

dilaksanakan satu bulan sekali dan dilaksanakan di desa atau di rumah

masyrakat setempat .

2. Faktor utama penyebab masalah ini KIA yang sering ditemukan adalah

usia ibu hamil diatas 35 tahun yang seharusnya tidak dianjurkan hamil

diatas usia 30 tahun, dan banyak kejaian preeklamsia berat dikarekan ibu

hamil jarang melakukan pemeriksaan ANC.

3. Alternatif pemecahan masalah (jalan keluar) antara lain : menambah

pengetahuan masyarakat dengan mengadakan penyuluhan, menyediakan

buku KIA hingga anak berumur 6 tahun, pendekatan atau kunjungan

interpersonal ke rumah warga yang dilakukan oleh petugas kesehatan

setempat.
23

4.2 Saran

Adapun saran untuk Puskesmas Karang aAyar sebagai pelayanan kesehatan

tingkat pertama adalah sebagai berikut:

1. Bagi petugas kesehatan untuk terus melakukan penyuluhan kepada

masyarakat tentang Kesehatan Ibu dan Anak dan faktor-faktor yang

mempengaruhinya sehingga dapat mengurangi dampak negatif yang

ditimbulkan.

2. Melakukan lokakarya mini dan melibatkan tokoh masyarakat sehingga

terjalin kerjasama baik dalam pencegahan terjadinya kesakitan pada ibu

dan anak.
24

DAFTAR PUSTAKA

Republik Indonesia. 1997. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 97 Tahun 2014


tentang Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan
dna Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi
serta Pelayanan Kesehatan Seksual. Kementrian Kesehatan RI. Jakarta.
Puskesmas Karang Anyar. 2015. Laporan Program Promkes Puskesmas Karang
Anyar Tahun 2015. UPTD Puskesmas Karang Anyar. Lampung Selatan.
Puskesmas Karang Anyar. 2017. Distribusi Penduduk Tahun 2017. UPTD
Puskesmas Karang Anyar. Lampung Selatan.
Puskesmas Karang Anyar. 2017. Struktur Organisasi Puskesmas Karang Anyar.
UPTD Puskesmas Karang Anyar. Lampung Selatan.
Puskesmas Karang Anyar. 2017. Sumber Daya Tenaga Kesehatan di Wilayah
Puskesmas Karang Anyar Tahun 2017. UPTD Puskesmas Karang Anyar.
Lampung Selatan.
25

LAMPIRAN

Papan informasi alur Papan informasi syarat


pelayanan poli gigi di UPT mendapat rujukan
Puskesmas Karang Anyar

Papan informasi alur Ruang apotek


pelayanan balai
pengobatan umum
26

Ruang pendaftaran untuk Ruang pemeriksaan gigi


pemeriksaan

Ruang pemeriksaan Ruang laboratorium

Kertas permintaan
pemeriksaan laboratorium
27

Penyuluhan profil UPT


Puskesmas Karang Anyar
28

LEMBAR PEMANTAUAN KEGIATAN


BLOK KEDOKTERAN KOMUNITAS
Kunjungan Puskesmas Karang Anyar

No Tanggal Kegiatan Peserta Paraf


1 Senin, 16 Konsultasi dengan Tutorial 10
April 2018 pembimbing Pak Sofyan
Musyabiq Wijaya, S.Gz.,
M.Gz via WhatsApp

2 Selasa, 17 Pelaksanaan kegiatan Tutorial 10


April 2018 kunjungan Puskesmas dan
Karang Anyar Puskesmas

Bandar Lampung, 2018

Sofyan Musyabiq Wijaya, S.Gz., M.Gz


NIP. -

Anda mungkin juga menyukai