Oleh:
Kelompok :1
Abimanyu Darmawan 1518011157
Danang Hafizfadillah 1518011144
Dita Mauliana Prabiwi 1518011041
Efry Theresia Sianturi 1518011182
Made Ayu Purnama S 1518011152
Maya Nurul Hidayati 1518011080
Nadia Eva Zahara 1518011114
Nicholas Alfa 1518011096
Novi Jayanti 1518011136
Rizki Novtarina 1518011075
Pembimbing
Sofyan Musyabiq Wijaya, S.Gz, M.Gizi,
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
HALAMAN PENGESAHAN
Penyusun : Kelompok 1
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
i
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Sampai saat ini masalah gizi pada balita masih merupakan tantangan yang
harus diatasi dengan serius. Hasil pemantauan status gizi balita oleh
per usia, pada tahun 2016 di Indonesia terdapat sebanyak 3,4% balita
dengan status gizi buruk dan 14,4% balita dengan status gizi kurang. Pada
peta persentase gizi buruk dan gizi kurang balita umur 0 - 59 bulan menurut
provinsi tahun 2016, hanya terdapat tiga provinsi yang status gizi buruk dan
gizi kurang pada balitanya kurang dari 10 % yaitu Bengkulu, Bali dan
Terdapat beberapa faktor penyebab kurang gizi pada balita yaitu asupan
makanan yang tidak memadai karena praktek pemberian makan bayi dan
anak yang tidak tepat, penyakit infeksi yang berulang terjadi, serta perilaku
penggunaan air yang tidak bersih, lingkungan yang tidak sehat, keterbatasan
balita. Pengetahuan ibu yang baik mengenai masalah makan dan gizi turut
pengetahuan ibu dalam pemenuhan gizi anak, maka akan semakin baik pula
status gizi anak. Pada ibu yang memiliki perilaku baik dalam pemenuhan
gizi, maka anak akan tumbuh dengan status gizi yang baik. (Setyaningsih, et
all., 2016)
pengetahuan Ibu tentang jajanan yang baik untuk balita adalah diadakannya
pusat berkumpulnya ibu-ibu yang memiliki anak bayi dan balita yaitu
Lampung Selatan.
1.2 Tujuan
2
1.3 Manfaat
masyrakat
3
BAB II
HASIL KEGIATAN
Ketua : Suprihatin
Bendahara : Margini
5
2.1.3 Visi, Misi Dan Landasan Kegiatan
2.1.3.1 Visi
dan ekonomi
2.1.3.2 Misi
Posyandu
6
1. Wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi
Keluarga Sejahtera.
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
sebagai berikut:
7
yang berkaitan dengan penurunan AKI, AKB dan
AKABA.
manfaat bagi:
1. Masyarakat
2. Kader posyandu
3. Pengurus posyandu
4. Tokoh masyarakat
5. Puskesmas
6. Sektor lain
8
dan tim posyandu. Terkadang, jika pada tanggal 17 hari libur,
(kondisional).
2.1.6.2 Sasaran
anak balita, ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui dan pasangan
usia subur.
2.1.7 Permasalahan
2.2.1 Materi
diamati dan ditetapkan, yaitu jajanan sehat untuk balita. Dalam upaya
9
lisan kepada sekelompok sasaran dalam upaya menyampaikan
2. Jaga kebersihan
Nugroho, 2017)
10
Prinsip yang dapat digunakan dalam memilih jajanan dapat
bertutup.
mineral sesuai.
11
makanan tersebut telah terkontaminasi benda asing
organ lain.
keterangan mengenai:
12
1. Nama Produk;
yang sebenarnya.
label.
13
(satuan : miligram (mg), gram (g), kilogram
(kg) )
mengimpor
14
dan Sertifikasi Pangan Badan POM RI (berupa
sama
diberikan produsen.
15
8. Nomor izin edar bagi Pangan Olahan
xxxxxxxxxxxx
Iradiasi Pangan
atau B.
16
Hal yang paling penting diperhatikan dalam membaca
17
lemak trans, gula tambahan, dan garam
7. Kemasan produk
18
segel produk atau di bagian belakang produk.
merugikan konsumen.
8. Ketentuan Lain
sehingga:
19
Bagian Utama Label
konsumen.
berikut:
20
baku alamiah,
Petunjuk penggunaan/penyiapan
Peringatan.
Latin.
luar negeri.
dari babi
21
Mencantumkan tanda khusus berupa tulisan
Minuman Beralkohol
"Mengandung Alkohol
Untuk Bayi".
Formula Bayi
Fajar, 2017).
22
2.2.2 Media
Alat peraga yang digunakan dalam penyuluhan ini ada dua. Media
materi mengenai kriteria jajanan sehat dan apa yang disarankan, yang
baik dikonsumsi dan tidak baik dikonsumsi oleh balita. Sementara stik
sehingga ibu tidak hanya melihat merek saat membeli produk, tetapi
2.2.3 Sasaran
23
2.2.4 Kepanitian
6. PJ Pretest : Novijayanti S. P.
dan posttest. Metode ini dipilih karena metode ini efektif untuk
24
2.3 Kegiatan Penyuluhan (Tahapan-tahapan penyuluhan)
Adapun tahap-tahap yang dilakukan dalam kegiatan penyuluhan posyandu
a. Persiapan :
dipersiapkan seperti ;
penyuluhan
kurang jelas
peserta penyuluhan
b. Pelaksanaan :
1. Selanjutnya pada hari selasa 17 april 2018 pukul 07.30 WIB mulai
25
5. Memberikan pretest sebelum materi disampaikan kepada peserta
untuk mengetahui tingkat pengetahuan tentang topik yang akan
dibahas
Bedasarkan data kuesioner yang di dapat dari hasil pretest dan postest
1. Pertanyaan 1
dihinggapi oleh serangga atau lalat. Yaitu bahwa makanan yang telah
dihinggapi lalat atau seraangga sebaiknya tidak dimakan lagi karena dapat
menimbulkan penyakit.
2. Pertanyaan 2
26
Pada postest didapatkan juga responden berhasil menjawab 100% benar
sehat yaitu makanan yang banyak mengandung nilai gizi bukan makanan
3. Pertanyaan 3
4. Pertanyaan 4
balita. Hal ini ditunjukan dari masih adanya jawaban yang salah pada
5. Pertanyaan 5
27
Hal ini menunjukkan bahwa seluruh responden telah memiliki
6. Pertanyaan 6
balita. Hal ini ditunjukan dari masih adanya jawaban yang salah pada
7. Pertanyaan 7
dapat yang dapat diberikan untuk balita. Hal ini ditunjukan dari masih
28
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil penyuluhan mengenai makanan yang boleh dikonsumsi oleh balita
b. Terdapat pretest dan postest dengan jumlah 7 soal yang sama yang
pada balita.
c. Dari hasil pretest didapatkan 11 orang yang benar semua jawabannya dan
7 orang yang salah dalam menjawab soal mengenai jajanan sehat pada
dalam menjawab soal mengenai jajanan sehat pada balita dan food
labelling.
bisa menjawab soal mengenai jajanan sehat pada balita dan food
Selektif dalam memilih makanan untuk balita merupakan hal yang sangat
penting bagi pertumbuhan anak. Oleh karena itu disarankan kepada orang tua
kemasannya rusak, orang tua juga harus lebih teliti lagi dalam melihat bentuk
peringatan usia dan kandungan suatu zat yang tertera disuatu kemasan
posyandu yang lebih baik lagi. Selain itu, agar pelayanan di posyandu tidak
30
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. 2013. Pedoman Pangan
Fajar, K. 2017. Cara Membaca Label Informasi Nilai Gizi pada Kemasan
UNICEF. 2012. Ringkasan Kajian : Gizi Ibu dan Anak. Jakarta : UNICEF
Indonesia
Wahyono, B et al., 2016. Efektivitas Penyuluhan Keseshatan Dengan Metode
Wijaya, S.M., Anggraini, D.I., Nugroho, A. 2017. Gizi Anak (Usia Sekolah dan
Jawaban B
Jawaban A
3. Jika kemasan makanan atau minuman rusak masih baik untuk dikonsumsi
atau tidak?
Jawaban B
Jawaban B
5. Makanan dan jajanan yang tanggal kadaluwarsanya lewat 3 hari
Jawaban B
6. Minuman – minuman yang dijual seperti syrup boleh jika dikonsumsi balita
Jawaban B
tekstur makanan
Jawaban A