Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Judul : Menarik diri


Sasaran : pasien dan Keluarga pasien di Poli jiwa
Hari/Tanggal : Jumat, 21 September 2018
Tempat : Poli Jiwa RSJ Kalawa Atei Palangka Raya
Pelaksana : Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Banjarmasin
Waktu : Pkl 13.00 WIB

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Pada akhir proses penyuluhan, peserta penyuluhan dapat mengetahui tentang peran
serta keluarga pada klien dengan menarik diri penatalaksanaanya.

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah diberikan penyuluhan keluarga pasien di Poli Jiwa dapat :
1. Mengetahui tentang menarik diri.
2. Mengetahui penyebab dan tanda gejala menarik diri.
3. Mengetahui penatalaksanaanya menarik diri.
4. Mengetahui peran serta keluaga dalam merawat klien menarik diri.

III. SASARAN
Pasien dan Keluarga pasien yang mengalami gangguan jiwa yang berada di Poli
Jiwa.

IV. PEMBAHASAN MATERI


1. Pengertian menarik diri
2. Tujuan perawatan
3. Penyebab menarik diri
4. Gejala klinis menarik diri.
5. Peran serta keluaga dalam merawat klien menarik diri

V. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
VI. MEDIA
- Leaflet

VII. KRITERIA EVALUASI


1. Evaluasi Struktur
 Peserta (pasien dan keluarga pasien) hadir ditempat penyuluhan di Poli Jiwa
Kalawa Atei Palangka Raya
 Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Poli Jiwa RSJ
Kalawa Atei Palangka Raya
 Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya

2. Evaluasi Proses
 Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
 Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan sebelum acara
selesai
 Peserta mengajukan pertanyaan

3. Evaluasi Hasil
 Pasien dan keluarga mengetahui tentang Menarik diri.
 Jumlah hadir dalam penyuluhan minimal 5 orang.

VIII. KEGIATAN PENYULUHAN


No. WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN METODE /
PESERTA MEDIA
1.. 3 Menit Pembukaan : Menjawab salam
 Membuka kegiatan dengan Mendengarkan
mengucapkan salam. Memperhatikan Ceramah /
 Memperkenalkan diri Memperhatikan Leaflet
 Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan
 Menyebutkan materi yang
akan diberikan
2.. 15 Menit Pelaksanaan : Memperhatikan
1. Menjelaskan tentang Mendengarkan Ceramah /
pengertian Menarik diri Bertanya Leaflet
2. Menjelaskan tentang Menjawab
penyebab dan tanda gejala pertanyaan yang
Menarik diri. diajukan
3. Menjelaskan cara mengatasi
Menarik diri.
4. Menjelaskan peran serta
keluarga dalam merawat
klien dengan Menarik diri.
5. Memberi kesempatan
kepada peserta untuk
bertanya.
3.. 10 Menit Evaluasi :
Menanyakan kepada peserta Menjawab
tentang materi yang telah pertanyaan Ceramah
diberikan, dan reinforcement
kepada keluarga yang dapat
menjawab pertanyaan.

4.. 2 Menit Terminasi :


1. Mengucapkan terimakasih Mendengarkan
atas peran serta peserta. Menjawab salam Ceramah
2. Mengucapkan salam
penutup.

IX. Evaluasi hasil penyuluhan :


 Peserta mengerti tentang pengertian Menarik diri.
 Peserta mengerti tentang penyebab dan tanda gejala menarik diri.
 Peserta mengerti tentang cara mengatasi menarik diri
 Peserta mengerti tentang peran serta keluarga dalam merawat klien
X. PENGORGANISASIAN
Pembawa Acara : Jero Katelu, S.Kep
Pembicara : Nilawati, S.Kep
Fasilitator : Yulita, S.Kep
Observer : Lisia Fransiska L.Djungan, S.Kep

MATERI MENARIK DIRI


1. Definisi Menarik Diri
Menarik diri merupakan upaya klien untuk menghindari interaksi dengan orang
lain, menghindari hubungan dengan orang lain maupun komunikasi dengan orang
lain (Keliat, BA, 1998 dalam Trimelia, 2011).

2. Tanda dan Gejala menurut Trimelia (2011)


a. Gejala subjektif
- Klien menceritakan perasaan kesepian atau ditolak oleh orang lain.
- Klien merasa tidak man berada dengan orang lain.
- Klien mengatakan hubungan yang tidak berarti dengan orang lain.
- Klien merasa bosan dan lambat menghabiskan waktu.
- Klien tidak mampu berkonsentrasi dan membuat keputusan.
- Klien merasa tidak berguna.
b. Gejala objektif
- Menjawab pertanyaan dengan singkat, yaitu “ya” atau “tidak” dengan
pelan.
- Respons verbal kurang dan sangat singkat atau tidak ada.
- Adanya perhatian dan tindakan yang tidak sesuai.
- Berpikir tentang sesuatu menurut pikirannya sendiri.
- Menyendiri dalm ruangan, sering melamun.
- Mondar-mandir atau sikap mematung atau melakukan gerakan secara
berulang-ulang.
- Kurang bergairah atau spontan, apatis, aktifitas menurun.
- Ekspresi wajah tidak berseri
- Tidak merawat diri dan tidak memperhatikan kebersihan diri.
- Retensi urin dan feses.
- Kurang energi.
- Posisi tidur seperti janin.
- Kontak mata kurang atau tidak ada dan sering menunduk.
- Tidak atau kurang sadar terhadap lingkungan sekitarnya.
- Rendah diri.

4. Etiologi
Faktor Predisposisi menurut Trimelia (2011)
1) Gangguan tugas perkembangan : Pada setiap tahapan tumbuh kembang
individu ada tugas perkembangan yang harus dipenuhi agar tidak terjadi
gangguan dalam hubungan sosial. Apabila tugas-tugas dalam setiap
perkembangan tidak terpenuhi maka akan menghambat fase
perkembangan sosial selanjutnya. Misalnya: adanya kegagalan menjalin
hubungan intim dengan sesama jenis, tidak mampu mandiri dan
menyelesaikan tugas, kegagalan dalam bekerja, bergaul, sekolah, itu
semua akan mengakibatkan ketergantungan pada orang tua dan rendahnya
ketahanan terhadap berbagai kegagalan.
2) Faktor komunikasi dalam keluarga : Gangguan komunikasi dalam
keluarga merupakan faktor pendukung untuk terjadinya gangguan
hubungan sosial, seperti adanya komunikasi yang tidak jelas (double bind)
yaitu suatu keadaan dimana individu menerima pesan yang saling
bertentangan dalam waktu yang bersamaan dan ekspresi emosi yang
tinggi disetiap berkomunikasi.
3) Faktor pola asuh keluarga dan sosial budaya : Mengasingkan diri dari
lingkungan sosial merupakan suatu faktor pendukung terjadinya gangguan
dalam hubungan sosial. Hal ini disebabkan oleh norma-norma yang salah
dianut keluarga. Misalnya: pada anak yang kelahirannya tidak diharapkan,
seperti hamil diluar nikah, kegagalan KB, jenis kelamin yang tidak
diinginkan, cacat, akan menyebabkan keluarga mengasingkan individu
tersebut dan mengeluarkan komentar-komentar yang negatif,
merendahkan dan menyalahkan.
4) Faktor biologis : Faktor biologis juga merupakan salah satu faktor
pendukung yang menyebabkan terjadinya gangguan dalam hubungan
sosial. Organ tubuh yang jelas mempengaruhi adalah otak. Klien
skizoprenia yang mengalami masalah dalam hubungan sosial terdapat
struktur yang abnormal pada otak, seperti atropi otak, perubahan ukuran
dan bentuk sel-sel dalam limbik dan kortikal.
Faktor Presipitasi menurut Trimelia (2011)
1) Faktor eksternal dan internal : Stressor sosial budaya, keluarga dan
psikologik. Misalnya: stres terjadi akibat ansietas atau rasa cemas yang
berkepanjangan dan terjadi bersamaan dengan keterbatasan kemampuan
individu untuk mengatasinya. Ansietas atau rasa cemas terjadi akibat
berpisah dengan orang terdekat, hilangnya pekerjaaan atau orang yang
dicintai.
2) Koping individu tidak efektif : Saat individu mengalami kegagalan
menyalahkan orang lain, ketidakberdayaan, menyangkal tidak mampu
menghadapi kenyataan dan menarik diri dari lingkungan, terlalu tinggi
self ideal dan tidak mampu menerima realitas dengan rasa syukur.

5. Peran serta keluarga dalam merawat klien Menarik Diri


Keluarga Penting Artinya dalam perawatan dan penyembuhan pasien,keluarga

pember perawatan utama dalam pemenuhan kebutuhan dasar dan mengoptimalkan

ketenangan jiwa bagi pasien. Tujuan Perawatan adalah :

1. Meningkatkan Kemandirian Pasien


2. Pengoptimalan peran dalam masyarakat
3. Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah

6. Perawatan Dirumah Yang Dapat Dilakukan Oleh Keluarga

1. Memenuhi kebutuhan sehari-hari


1. Bantu dan perhatikan pemenuhan kebutuhan makan, minum,

kebersihan diri dan penampilan

2. Latih dan libatkan klien dalam kegiatan sehari-hari (cuci pakaian,

setrika, menyapu, dll)

2. Bantu komunikasi dengan teratur


1. Bicara jelas dan singkat

2. Kontak / bicara secara teratur

3. Pertahankan tatap mata secara teratur

4. Lakukan sentuhan yang akrab

5. Sabar, lembut, tidak terburu-buru

6. Hindari kecemasan pada klien

3. Libatkan dalam Kelompok

1. Beri kesempatan untuk menonton TV, mendengarkan music, membaca

buku, dll

2. Sediakan peralatan pribadi seperti tempat tidur, almari, dll


3. Pertemuan keluarga secara teratur

DAFTAR PUSTAKA

Keliat, B.A. 2010. Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta: EGC.

Trimelia. 2011. Asuhan Keperawatan Klien Isolasi Sosial. Jakarta: TIM.


Palangka Raya, September 2018

Ners Muda,
(Kelompok 2)
Preseptor Akademik, Clinical Instructur

( ) ( )
Mengetahui,
Preseptor Klinik RSJ Kalawa Atei

( )

SATUAN ACARA PENYULUHAN MENARIK DIRI (ISOLASI SOSIAL)

DIPOLI JIWA RSJ KALAWA ATEI PALANGKA RAYA


Disusun oleh:
Kelompok 2

Jero Katelu, S.Kep


Lisia Fransiska L.Djungan, S.Kep
Nilawati, S.Kep
Yulita, S.Kep

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI PROFESI S.1 KEPERAWATAN NERS B

BANJARMASIN, 2018

DAFTAR HADIR PERSERTA PENYULUHAN


DI POLI JIWA RSJ KALAWA ATEI

NO NAMA PESERTA ALAMAT TTD


1
2

3
4
5
6
7
8

10

11

12

13

14
15
16
17
18

19

20

LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN PENYULUHAN MAHASISWA


PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN ANGKATAN B-13 & TIM PKRS POLI
JIWA RSJ MENUR SURABAYA
Kriteria Struktur Kriteria Proses Kriteria Hasil

1. Kontrak waktu dan jam Pembukaan: 1. Peserta antusias


1. Mengucapkan salam
sebelum acara dilakukan terhadap materi
dan memperkenalkan
( ) penyuluhan ( )
2. Pembuatan satuan diri ( ) 2. Peserta mendengarkan
2. Menyampaikan tujuan
acara penyuluhan, leaflet dan memperhatikan
dan maksud dari
( ) penyuluhan ( )
3. Peserta di tempat yang penyuluhan ( ) 3. Peserta yang datang
3. Menjelaskan kontrak
telah ditentukan ( ) sejumlah 10 orang atau
4. Pengorganisasian waktu & mekanisme
lebih. ( )
penyelenggaraan kegiatan ( ) 4. Acara dimulai tepat
4. Menyebutkan materi
penyuluhan dilakukan waktu. ( )
penyuluhan yang akan 5. Peserta dapat
sebelum dan saat
diberikan ( ) mengikuti kegiatan sesuai
penyuluhan dilaksanakan.
dengan aturan yang telah
( ) Pelaksanaan:
1. Menjelaskan materi dijelaskan. ( )
pengertian menarik diri 6. Peserta
( )
mampumenjawab dengan
2. Menyebutkan
benar 75% dari
penyebab dan gejala
pertanyaan penyuluh
menarik diri
( )
( )
3. Menyebutkan
Mengetahui
penatalaksanaanya
menarik diri ( )
4. Mengetahui peran serta
keluaga dalam merawat
klien menarik diri ( )
5. Memberikan
kesempatan pada peserta
untuk menanyakan materi
yang kurang dipahami
( )
6. Menjawab pertanyaan-
pertanyaan pasien &
keluarga ( )

Anda mungkin juga menyukai