TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Apotek
2002 tentang Perubahan Peraturan Mentri Kesehatan No. 922/ Menkes/ Per/ X/
1993. Pasal 1 ayat (a) “Apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat melakukan
obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta
perbekalan farmasi. Sediaan farmasi yang disalurkan apotek meliputi obat, bahan
obat, obat asli Indonesia (obat tradisional), alat kesehatan, dan kosmetika.
B. Tugas dan Fungsi Apotek
Apoteker.
c. Melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan Obat yang tidak rasional
Penyimpanan Narkotika.
11. Peraturan Menteri Kesehatan RI. No. 35 Tahun 2014 tentang Standar
D. Persyaratan Apotek
1. Perizinan Apotek
apotek meliputi:
a. Untuk mendapatkan ijin apotek sebagai apoteker pribadi atau apoteker yang
dan perbekalan lainnya yang merupakan milik sendiri atau pemilik pihak lain.
generik sesuai dengan Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) atau rumah sakit
tipe C.
c. Sarana apotek dapat didirikan pada lokasi yang sama dengan kegiatan
farmasi.
meliputi : Lokasi, dimana perlu dipertimbangkan ada atau tidaknya apotek lain,
2.2 Bangunan.
Sarana apotek dapat didirikan pada lokasi yang sama dengan kegiatan
peracikan dan penyerahan obat, ruang administrasi dan kamar kerja apoteker,
dan fungsi apotek, alat pemadam kebakaran harus berfungsi dengan baik,
2.3 Perlengkapan.
a. Alat pembuatan, pengolahan dan peracikan : Mortir garis tengah 5-10 cm dan
sudah ditera minimal satu set, timbangan gram dengan enam timbangan yang
sudah ditera, gelas ukur, batang pengaduk. Termometer berskala 100, rak
kebutuhan.
pendingin.
Perlengkapan administrasi : Surat pesanan obat, kartu stock obat, copy resep,
faktur dan nota penjualan, buku daftar obat habis, buku penerimaan obat,
buku pembukuan keuangan, alat tulis, kertas, surat pesanan narkotika, surat
dan psikotropika.
E. Pengelolaan Apotek
Pengelolaan apotek adalah segala upaya dan kegiatan yang dilakukan oleh
seorang apoteker pengelola apotek dalam rangka tugas dan fungsi apotek yang
(Syamsuni, 2007).
lainnya.
lainya meliputi :
1). Pelayanan informasi tentang obat dan perbekalan farmasi yang diberikan
1. Perencanaan
diperhatikan:
c) Budaya masyarakat.
2. Pengadaan
3. Penerimaan
4. Penyimpanan
a. Obat/bahan obat harus disimpan dalam wadah asli dari pabrik. Dalam hal
pengecualian atau darurat di mana isi dipindahkan pada wadah lain, maka
jelas pada wadah baru, wadah sekurang -kurangnya memuat nama obat,
b. Semua bahan obat harus disimpan pada kondisi yang sesuai, layakdan
5. Pendistribusian
mungkin dilakukan oleh satu fungsi, maka organisasi apotek membagi - bagi
mengarahkan dana dan sumber daya yang ada serta mempunyai komitmen
orang yang tepat dalam setiap bidang dan disesuaikan dengan pendidikan,
pembinaan karyawan.
Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika.
Wajib Daftar Obat Jadi, golongan obat adalah penggolongan yang dimaksudkan
distribusi yang terdiri dari obat bebas, obat bebas terbatas, obat wajib apotek, obat
1. Obat Bebas
Obat bebas adalah obat yang tidak dinyatakan sebagai obat narkotika atau
psikotropika atau obat keras atau obat bebas terbatas yang dapat diberikan tanpa
resep dokter.Tanda khusus untuk obat bebas yaitu lingkaran berwarna hijau
dengan garis tepi berwarna hitam, tanda khusus dimaksud harus diletakkan
Obat bebas terbatas adalah obat keras yang dapat diserahkan kepada
pasien tanpa resep dokter dalam jumlah terbatas. Tanda khusus untuk obat bebas
terbatas adalah lingkaran biru dengan garis tepi berwarna hitam dan tanda khusus
dimaksud harus diletakkan sedemikian rupa sehingga jelas terlihat dan mudah
dikenali.
No.1, P. No.2, P. No.3, P. No.4, P. No.5, atau P. No.6 yang ditetapkan dalam
P.No.3 Awas! Obat Keras. Hanya untuk bagian luar dari badan.
3. Obat Keras
Obat keras adalah obat daftar G tidak boleh dibeli bebas, hanya boleh
diberikan kepada seseorang dengan resep dokter, kecuali untuk keperluan teknik.
Tanda khusus berupa lingkaran bulat berwarna merah dengan garis tepi berwarna
hitam dengan huruf K yang menyentuh garis tepi. Tanda khusus tersebut harus
diletakkan sedemikian rupa sehingga jelas terlihat dan mudah dikenali. Selain hal
1. Psikotropika
psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika,
yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat
yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Dalam
ketergantungan.
ketergantungan.
ketergantungan.
Tandanya berupa : lingkaran bulat berwarna merah dengan garis tepi
2. Narkotika
bahwa narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan
ketergantungan.
ketergantungan.
Tandanya adalah sebagai berikut :
Obat wajib apotek adalah obat keras yang dapat diserahkan oleh
apoteker kepada pasien di apotek tanpa resep dokter.Obat yang termasuk daftar
apotek dan dapat ditinjau kembali dan disempurnakan setiap waktu sesuai
4. Kosmetik
pada bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ
genital bagian luar) atau gigi dan mukosa mulut terutama untuk membersihkan,
melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi baik (Keputusan Kepala Badan
Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia Nomor HK.00.05.4.1745).
5. Alat Kesehatan
instrumen, aparatus, mesin dan/atau implan yang tidak mengandung obat yang
G. Pengelolaan Resep
permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dokter hewan kepada APA untuk
Copy resep atau salinan resep adalah salinan tertulis dari suatu resep.
Selain memuat semua keterangan yang termuat dalam resep asli harus memuat
pula: nama dan alamat apotek, nama dan nomor SIK APA, tanda tangan atau
paraf APA, cap apotek, tanda det atau ne det, nomer resep, dan tanggal
pembuatan.
a. Nama, alamat, dan nomor izin praktik dokter, dokter gigi atau dokter hewan
g. Jenis hewan dan nama serta alamat pemiliknya untuk resep dokter hewan
h. Tanda seru dan/atau paraf dokter untuk resep yang melebihi dosis maksimal
(Syamsuni, 2007).
nomer pembuatan resep, lalu resep tersebut dibendel dan diberi tanggal agar
dikelompokkan terpisah dari resep lainnya dan ditandai garis merah dibawah
dengan cara dibakar. Berita acara pemusnahan harus disebutkan hari dan
tanggal pemusnahan, tanggal awal dan akhir resep, serta berat resep yang
H. Pengelolaan Narkotika
mendefinisikan narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau
bukan dari tanaman, baik sintetis dan semi sintetis yang dapat menyebabkan
pengetahuan dan di sisi lain dapat pula menimbulkan ketergantungan yang sangat
dan seksama.
pelaporannya.
1. Pemesanan Narkotika
Narkotika rangkap empat di tanda tangani oleh APA dan dilengkapi dengan
nomor SIK atau SP serta stempel apotek. Pemesanan narkotika dalam satu
lembar surat pesanan adalah satu item (satu jenis obat) dan dibuat rangkap
empat, tiga lembar Surat Pesanan tersebut dikirim ke PBF dan satu lembar lagi
narkotik, yaitu :
No. 28/MENKES/PER/I/1978.
c. Lemari khusus harus ditaruh di tempat yang aman dan tidak terlihat oleh
berikut : Harus dibuat seluruhnya dari kayu atau bahan lain yang kuat
dibagi dua masing – masing dengan kunci yang berlainan bagian pertama
bulan.
Hasil pelaporan di print out untuk dijadikan arsip dan ditandatangani oleh
APA disertai nama terang, SIPA dan cap apotek. Laporan bulanan narkotika berisi
nomor urut, nama sediaan, satuan, pemasukan, pengeluaran, persediaan akhir dan
keterangan.
4. Pelayanan Narkotika
belum dilayani sama sekali, resep narkotika yang baru dilayani sebagian atau
belum sama sekali, apotek harus membuat salinan resep, resep yang mengandung
narkotika harus ditulis tersendiri yaitu tidak boleh ada iterasi (ulangan), ditulis
nama pasien tidak boleh m.i (mihi ipsi = untuk dipakai sendiri), alamat pasien dan
aturan pakai yang jelas, tidak boleh ditulis pemakaian diketahui (usus cognitus).
5. Pemusnahan Narkotika
ijin khusus, apoteker pimpinan apotek dan dokter dapat memusnahkan narkotika
persyaratan yang berlaku dan atau tidak dapat digunakan dalam produksi,
tindak pidana.
Agustus 1981 yaitu apotek yang berada ditingkat Provinsi disaksikan oleh
Balai Pengawasan Obat dan Makanan dan apotek yang berada ditingkat
II.
yang memuat hari, tanggal, bulan, tahun pemusnahan, nama apoteker pengelola
apotek, nama saksi dari pemerintah dan seorang saksi lain dari apotek tersebut,
nama dan jumlah narkotika yang dimusnahkan, cara pemusnahan dan tanda
tangan penanggung jawab apotek dan saksi – saksi. Berita acara pemusnahan
Menurut UU No. 5 tahun 1997 psikotropika adalah zat atau obat bukan
pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas
1. Pemesanan Psikotropika
rangkap empat di tandatangani APA dan dilengkapi dengan nomor SIK atau SP
serta stempel apotek surat pesanan tersebut kemudian di kirim PBF khusus
untuk penyaluran obat keras. Surat Pesanan dibuat rangkap empat, tiga lembar
untuk PBF dan satu lembar untuk arsip apotek. Berdasarkan pasal 14 Undang -
kepada apotek, rumah sakit, puskesmas, balai pengobatan dan pelayanan resep
dari dokter.
2. Penyimpanan Psikotropika
dalam suatu rak atau lemari khusus dan kartu stock psikotropika.
3. Pelaporan Psikotropika
dibuat satu bulan sekali dan perlakuannya sama seperti pelaporan narkotika
4. Pemusnahan Psikotropika
pengelola apotek lalu dibuat surat permohonan tertulis kepada Kepala Balai
terdiri dari APA, TTK, petugas BPOM, dan Dinas Kesehatan setempat
Obat wajib apotek adalah obat keras yang dapat diserahkan oleh
apoteker kepada pasien di apotek tanpa resep dokter.Obat yang termasuk daftar
tersebut diwajibkan: Memenuhi ketentuan dan batasan tiap jenis obat per
informasi yang meliputi dosis, aturan pakai, kontra indikasi dan efek
pasal 2 obat yang dapat diserahkan tanpa resep harus memenuhi kriteria:
kelanjutan penyakit.
c. Penggunaannya tidak memerlukan cara atau alat khusus yang harus dilakukan
Indonesia.
Obat-obat yang rusak akan dimusnahkan karena tidak dapat digunakan dan
menyebutkan bahwa obat dan perbekalan farmasi lainnya yang karena sesuatu
hal tidak dapat digunakan lagi atau dilarang digunakan, harus dimusnahkan
dengan cara dibakar atau ditanam atau dengan cara lain yang ditetapkan. Pada
pemusnahan dengan bentuk yang telah ditentukan dibuat rangkap lima yang
setempat.
sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati antara kedua belah pihak
mengenai batas waktu pengembalian obat yang kadaluarsa bisa 3-4 bulan
bahwa resep harus dirahasiakan dan disimpan di apotek dengan baik dalam jangka
yang bersangkutan dan harus dibuat berita acara pemusnahan sesuai dengan
bentuk yang telah ditentukan dalam empat rangkap serta ditandatangani oleh
resep tersebut.
Obat – obat daftar G (Gevaarlijk= obat keras atau OKT) disalurkan oleh
PBF hanya kepada tiga macam penyalur saja, yaitu PBF lain, apotek, dan IFRS
Obat daftar W (Obat Bebas Terbatas) dan obat bebas oleh PBF dapat
disalurkan kepada apotek, Instalasi Farmasi Rumah Sakit dengan apoteker, dan
toko obat. Jalur distribusi obat yang berlaku di Indonesia saat ini adalah jalur
distribusi obat yang ditetapkan dalam Paket Deregulasi Oktober 1993 yaitu
sebagai berikut :
Gambar 7. Skema Jalur Distribusi Obat
N. Perpajakan
atau Undang Undang yang ditetapkan oleh pemerintah dan dipergunakan untuk
sebagai berikut:
1. PPN (Pajak Pertambahan Nilai) adalah pajak yang harus dibayar apotek pada
2. Pajak reklame atau Iklan (papan nama apotek). Pajak ini dikenakan terhadap
pemasangan papan nama apotek yang nilainya tergantung besar papan nama
laba atau penghasilan netto dikurangi PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak).
b. Penghasilan diatas 50 juta rupiah – 250 juta rupiah dikenakan pajak 25%.
c. Penghasilan diatas 50 juta rupiah – 500 juta rupiah dikenakan pajak 25%.
5. Pajak penghasilan Pasal 23 (PPh 23). Pajak ini dikenakan pada badan usaha.
Pajak ini merupakan pemotongan pajak oleh pihak lain atas penghasilan
berupa deviden, bunga royalty, sewa, hadiah, penghargaan, dan imbalan jasa
tertentu. Besarnya PPh untuk deviden adalah 15% dari keuntungan yang
dibagikan.
6. Pajak penghasilan Badan (PPh) pasal 25. Pembayaran berupa cicilan yang
diberikan tiap bulan sebesar 1/12 dari pajak keuntungan bersih tahun
sebelumnya, pembayaran paling lambat tanggal 1 setiap bulan dan pada akhir
1 < 50 juta 5
3 >100 juta 30
1 < 25 juta 5
5 >200 juta 35