Anda di halaman 1dari 10

B.

Analisa Data

Data Fokus Etiologi Masalah


DS: klien menyatakan nyeri pada Mediator Kimia Permebilitas Kapiler Nyeri (akut/kronik) b.d invasi tumor secara
kakinya dirasakan terus menerus, langsung pada jaringan lunak ditandai
klien tampak menggigit sarung Bradikinin, Prostaglandin Shift cairan ke dengan klien mengatakan nyeri pada
bantal dan sesekali menangis intrastisial kakinya dengan skala 9
DO: skala nyeri 9 (0-10)
Nosiseptor Edema

Medula Spinalis Tumor

Cortex Serebri Menekan saraf perifer

Persepsi Nyeri

Nyeri
DS: - Peregangan Kulit Infeksi b.d invasi mikoorganisme ditandai
DO: dibagian puncak benjolan dengan adanya luka di puncak benjolan yg
tampak luka terbuka berukuran Laserasi kulit mengeluarkan pus hijau dan bau
2x3cm yg mengeluarkan pus hijau
dan bau Timbul Luka terbuka
Port d’ entry

>105 mikroorganisme

Infeksi
DS: klien mengatakan nyeri Permebilitas Kapiler Hambatan mobilitas fisik b.d ukuran dan
bertambah ketika disentuh dan penyebaran tumor, kalemahan, dan efek
bergesekan dengan kain saja Shift cairan ke intrastisial akhir penyakit _etastatic ditandai dengan
DO: T3N3M1 (ada metastase) klien mengatakan nyeri ketika bersentuhan
tampak massa sebesar bola tenis Edema dengan kain saja, T3N3M1, ada massa
sebesar bola tenis di kaki

Tumor

Menekan saraf perifer

Hambatan mobilitas fisik


DS: keluarga klien belum Terapi radiasi, kemoterapi Kecemasan b.d kehilangan kontrol dan
memberitahukan penyakit klien kebutuhan sistem dukungan ditandai
DO: - Keilangan kontrol dan kehilangan sistem dengan keluarga klien belum
dukungan memberitahukan penyakit klien
Ansietas
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
No. Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
1. Nyeri kronik b.d Tupen: Nyeri Mandiri:
invasi tumor secara berkurang · Tentukan riwayat Informasi memberikan
langsung pada Tupan: Nyeri nyeri (lokasi, data dasar untuk
jaringan lunak hilang/ teratasi frekuensi, durasi, mengevaluasi
ditandai dengan klien intensitas, dan kebutuhan keefektifan
mengatakan nyeri tindakan penghilang) intervensi.
pada kakinya dengan
skala 9 pada rentang · Jelaskan dan bantu Pendekatan dengan
0-10 klien terkait dengan menggunakan relaksasi
tindakan pereda nyeri dan nonfarmakologi
nonfarmakologi dan lainnya dapat
noninvasif menunjukkan
keefektifan dalam
· Berikan tidakan menurunkan nyeri.
kenyamanan dasar Meningkatkan relaksasi
(misal reposisi dan dan membantu
aktivitas hiburan). memfokuskan kembali
perhatian.
· Ajarkan metode Mengalihkan perhatian
distraksi. Dorong klien terhadap nyeri ke
penggunaan hal-hal yang
keterampilan menyenangkan dan
manajemen nyeri memungkinkan klien
(missal teknik untuk berpartisipasi
relaksasi visualisai, aktif dan meningkatkan
tertawa, sentuhan rasa kontrol.
therapeutic, dll)
Immobilisasi dapat
· Immobilisasi mengurangi cedera.
bagian yang cedera Gerakan lembut dapat
menurunkan spasme
· Ajarkan klien otot.
untuk mengganti
posisi dengan perlahan Analgesik dapat
Kolaborasi: memblok lintasan nyeri
· Kolaborasi dengan sehingga nyeri akan
dokter untuk berkurang.
memberikan analgetik
(Brimptom’s coxtail,
morfin, metadon)
2. Hambatan mobilitas Tupen: klien dapat Mandiri:
fisik b.d ukuran dan melakukan gerakan · Kaji mobilitas Mengetahui tingkat
penyebaran tumor, maksimal sesuai yang ada dan kemampuan klien dalam
kalemahan, dan efek kemampuan observasi adanya melakukan tindakan.
akhir penyakit Tupan: klien dapat peningkatan
metastatic ditandai melakukan ADL kerusakan. Kaji secara
dengan klien dengan baik teratur fungsi motorik
mengatakan nyeri
ketika bersentuhan · Bantu ADL sesuai
dengan kain saja, kebutuhan. Anjurkan
T3N3M1, ada massa klien untuk Aktivitas progresif
sebesar bola tenis di beraktivitas sesuai bertahap meningkatkan
kaki kemampuan kapasitas latihan oleh
oleh kekuatan dan
· Rencanakan dan perbaikan fungsi
implementasikan jantung.
aktivitas progresif. Gerak aktif memberikan
Berikan aktivitas aktif massa, tonus, dan
dan pasif yang cocok kekuatan otot, serta
memperbaiki fungsi
· Ajarkan klien jantung dan pernapasan.
untuk melakukan Otot volunteer akan
gerak aktif pada kehilangan tonus dan
ekstremitas yang sehat kekuatannya bila tidak
dilatih untuk bergerak.
· Lakukan gerak Mempertahankan
pasif pada ekstremitas fleksibilitas sendi sesuai
yang sakit kemampuan.

· Bantu klien latihan Kemampuan mobilisasi


ROM dan perawatan ekstremitas dapat
diri sesuai toleransi ditingkatkan dengan
latihan fisik yang
Kolaborasi: diberikan oleh tim
Kolaborasi dengan fisioterapi.
ahli fisioterapi untuk
melatih fisik klien
3. Infeksi b.d invasi Tupen:pengeluaran Mandiri:
mikoorganisme pus berkurang dan · Lakukan Perawatan luka secara
ditandai dengan luka bersih perawatan luka secara steril dapat mengurangi
adanya luka di Tupan: infeksi steril kontaminasi kuman.
puncak benjolan yg teratasi dengan baik Warna kuning/hijau
mengeluarkan pus dan tidak terjadi · Observasi warna, dana adanya bau
hijau dan bau infeksi nosokomial bau, dan karakteristik mengindikasikan
pus. Catat drainase, adanay infeksi.
kurangi faktor infeksi
nosokomial seperti
mencuci tangan
sebelum dan sesudah
melakukan tindakan Mengurangi kontak
keperawatan infeksi dari orang lain.
Membantu
· Pantau / batasi meningkatkan daya
kunjungan tahan tubuh terhadap
penyakit dan
· Pertahankan mengurangi resiko
hidrasi dan nutrisi infeksi akibat sekresi
yang adekuat. Berikan yang statis.
cairan 2.500cc sesuai Menunjukkan
toleransi jantung kemampuan secara
umum dan kekuatan
· Bantu perawatan otot serta merangsang
diri dan keterbatasan pengembalian sistem
aktivitas sesuai imun.
toleransi. Bantu Satu atau beberapa agen
program latihan. diberikan yang
bergantung pada sifat
Kolaborasi: patogen dan infeksiyang
Berikan antibiotik terjadi.
sesuai indikasi
4. Ansietasberhubungan Tupen:kecemasan Mandiri:
dengan kehilangan berkurang · Bantu klien Mencegah dampak
control dan Tupan:kecemasan mengekspresikan serangan jantung
kebutuhan sistem hilang perasaan. Beri selanjutnya. Dapat
dukungan, ditandai kesempatan klien menghilangkan
dengan…. mengungkapkan ketegangan terhadap
ansietasnya. kekhawatiran yang tidak
diekspresikan.
· Kaji tanda verbal Reaksi verbal/nonverbal
dan nonverbal dapat menunjukkan
ansietas, dampingi agitasi, marah, dan
klien, dan lakukan gelisah.
tindakan bila klien
menunjukan perilaku Konfrontasi dapat
merusak meningkatkan rasa
marah, menurunkan
· Hindari kerja sama, dan
konfrontasi mungkin memperlambat
penyembuhan.

Mengurangi rangsangan
eksternal yang tidak
perlu.
· Lakukan tindakan
untuk mengurangi
ansietas. Beri Control sensasi klien
lingkungan yang (dalam mengurangi
tenang dan suasan ketakutan) dengan cara
yang penuh istirahat memberikan informasi
tentang keadaan klien,
· Tingkatkan menekankan
kontrol sensasi klien penghargaan terhadap
sumber-sumber koping
yang positif, membantu
latihan relaksasi dan
teknik-teknik
pengalihan, serta
memberikan umpan
balik yang positif.

Orientasi dapat
· Orientasikan klien mengurangi ansietas.
terhadap prosedur
rutin dan aktivitas
yang diharapkan Memberikan waktu
untuk mengekspresikan
perasaan,
menghilangkan ansietas,
· Berikan privasi dan perilaku adaptasi.
kepada klien dan Adanya keluarga dan
orang terdekat teman-teman yang
dipilih klien untuk
melakukan aktivitas dan
pengalihan perhatian
akan mengurangi
perasaan terisolasi.

Anda mungkin juga menyukai