foto udara sebagi media, dimana dilakukan penafsiran objek dan pengukuran geometri untuk
selanjutnya dihasilkan peta garis, peta digital maupun peta foto.
Fotogrametri Digital muncul sejak fotogramteri mengadopsi citra digital sebagai objek
kajian dan berbagai aplikasinya dalam berbagai bidang. Dalam fotogrametri digital,
semua jenis citra (aktif maupun pasif) yang diperoleh dari pesawat terbang, satelit,
dan lain-lain) dapat diproses. dan banyak komponen-komponennya yang telah
diotomatisasi.
Produk dapat berupa : peta garis , peta foto atau kombinasi peta foto-peta garis
Proses pengambilan data geo-spatial relatif cepat
Efektif untuk cakupan daerah yang relatif luas
Sebagai bahan dasar dalam pembuatan geo-informasi secara fotogrametris yaitu foto udara
yang saling bertampalan (overlaped foto). Umumnya foto tersebut diperoleh melalui
pemotretan udara pada ketinggian tertentu menggunakan pesawat udara.
Keunggulan Fotogrametri :
a. Tidak membutuhkan peralatan optik dan mekanik yang harganya mahal
b. Pekerjaan menjadi lebih praktis dan efisien
c. Data tersimpan dalam bentuk yang ringkas
d. Tidak memerlukan peralatan yang jumlah dan ukurannya besar -besar
e. Kompatibel terhadap semua jenis citra
Kerugian Fotogrametri :
a. Problem ukuran data citra digital yang sering kali sangat besar
b. Kegagalan fotogrametri digital sering terjadi karena kegagalan dalam input data, saat
dilakukan proses scanning
c. Langkah-langkah pemrosesan citra digital memerlukan tenaga yang benar-benar terlatih
dan professional.
d. Pada beberapa perangkat lunak kemampuan membaca file tidak dapat dilakukan secara
langsung, karena harus melalui proses konversi.
DAFTAR PUSTAKA
Hadi, Bambang Syaeful. 2007. Dasar-Dasar
Fotogrametri. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/bambang-syaeful-hadi-
spdmpd-msi/diktat-fotogramteri.pdf. Jakarta
http://arryprasetya.blogspot.com/2010/03/konsep-dasar-pemetaan-fotogrametri.html