PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, mulai dari
minyak dan gas bumi (migas), mineral, dan juga batubara salah satunya.
lebih baik jika dibandingkan dengan sebaran batubara di sumatera dan daerah
penopang energi pengganti minyak dan gas bumi baik untuk keperluan
batubara nasional yang sangat besar. PT. Kaltim Prima Coal (KPC)
(KPC) telah beroperasi sejak tahun 1992 sampai sekarang dan telah menjadi
salah satu perusahaan tambang batubara terbesar dan memliki pengaruh yang
1
Area operasi penambangan di PT. Kaltim Prima Coal terbagi menjadi dua,
yaitu area Sangatta dan area Bengalon. Area operasi penambangan Mining
(CMD) terbagi menjadi tiga, yaitu Pama, Thiess dan Darma Henwa. Dalam
Tujuan dari kerja praktek ini adalah untuk mengetahui aktivitas utama dan
Pelaksanaan Program Kerja Praktek ini dimulai dari tanggal 10 Juli 2017 –
Batasan masalah Kerja Praktik saya ini adalah mengenai kegiatan umum
2
kegiatan pengeboran dan peledakan serta kegiatan pengolahan dan
pengapalan.
c. BAB III Isi : Bab ini menguraikan aktivitas penambangan secara umum
praktek ini.
3
BAB II
TINJAUAN UMUM
PT. Kaltim Prima Coal (PT.KPC) adalah perusahaan yang memiliki kuasa
mengenai terdapatnya batubara di daerah Pinang pada tahun 1930. Setelah itu
batubara dan diikuti oleh PT. Kaltim Prima Coal, pada saat itu merupakan
Kalimantan Timur dengan yang memiliki dua lokasi yaitu di bagian utara
batubara terukur diperkirakan mencapai 360 juta ton. Pada tahun 1988 PT.
kontruksi tambang dimulai tahun 1989. Sejak awal tahun 1990 sampai akhir
tahun 1991 PT. Kaltim Prima Coal telah mengekspor 2,2 juta ton batubara ke
4
Pada tanggal 10 Oktober 2003 PT. Kaltim Prima Coal telah dibeli oleh PT.
Pada tahun 2008 PT. Bumi Resources Tbk., menjual 70% saham
perusahaanya ke dua perusahaan asing yang salah satunya adalah PT. TATA
Group India. Dengan kata lain PT. Kaltim Prima Coal saat ini dimiliki oleh
pada 117° 26’ 24” – 117° 33’ 36” BT dan 0o 14’ 24” – 0o 22’ 48” LU.
Sebaran batubara Pinang terletak pada wilayah seluas 40 km2, dengan jarak
dari pantai Timur Kalimantan. (Departemen Geologi, PT. Kaltim Prima Coal,
2017) :
perjalanan :
5
a. Melalui rute darat : Balikpapan - Samarinda - Simpang Bontang - Sangatta
dengan total jarak 370 km, dengan rincian 150 km dari Samarinda dan 220
km dari Balikpapan, dengan kondisi jalan aspal agak rusak terutama jalur
menit.
Wilayah penambangan dibagi dalam dua blok, yaitu blok Lembak yang
terletak di sebelah utara Sangatta dan blok Samarinda yang terletak di sebelah
utara kota Samarinda. Blok Lembak terbagi menjadi dua, yaitu daerah Pinang
seluas 8.687 ha dan daerah Lembak (area Bengalon) seluas 6.275 ha.
19.227 ha. Daerah yang aktif sekarang adalah Pinang Barat dengan luas KP
6
Eksploitasi 9.618 ha, yang terletak di Kecamatan Sangatta, Kabupaten Kutai
7
2.3 Keadaan Geologi dan Morfologi
Peta Geologi PT. Kaltim Prima Coal dapat dilihat pada gambar berikut ini:
atas permukaan laut dan titik terendahnya adalah tepi Selatan Selat Makassar.
sebelah selatan dari daerah penambangan dan sungai Murung yang merupakan
anak sungai dari sungai Sangatta. Sungai Murung mengalir membelah daerah
8
Daerah Pinang termasuk dalam formasi Balikpapan Beds dan terletak di
bagian Timur Laut lembah Kutai. Struktur Kubah Pinang didominasi oleh
Kubah Pinang, dimana terdapat struktur antiklin dengan arah Utara, dan
Dari uji kuat tekan batuan (UCS), terlihat perbedaan kuat tekan uniaksial
yang cukup besar antara sandstone (19,0 Mpa) dan siltstone (18,4 Mpa)
terhadap mudstone (2,0 Mpa). Density insitu rata-rata batuan utama dan
lapisan batubara adalah 2,48 ton/bcm, 2,40 ton/bcm, 2,37 ton/bcm, 1,27
terutama mudstone dan sandstone halus dari Bongan Shale hingga terbentuk
Formasi Pamaluan.
9
Pada kala Miosen awal, pengangkatan wilayah ke arah Barat telah
Formasi Pulau Balang terutama paparan delta yang lebih rendah dari endapan
laut dangkal, dan diikuti oleh Formasi Balikpapan Beds yang terdiri dari
mudstone, batu lempung dan batu pasir. Di dalam Formasi Balikpapan Beds
tersebut terdapat sejumlah peat yang pada akhirnya akan membentuk lapisan
batubara Pinang Barat. Penurunan yang terjadi di wilayah ini diduga tidak
dengan pembentukan Formasi Kampung Baru Beds pada kala Pilosen. Selama
kala Pilosen Marine dari Bongan Shale dan Formasi Pamuluan mengalami
tekanan. Terobosan perlapisan endapan oleh deposit dari Bongan Shale dan
sinklin melalui Cekungan Kutai, sebagian Kubah Pinang dan sinklin lembah
wilayah Pinang
Sangatta memiliki formasi batuan yang terdiri dari Aluvium (Qa1), Formasi
10
Kadango (Tok), Formasi Taballar (Teot), dan Formasi Mangkupa (Teom).
tropis yang dipengaruhi oleh dua musim yaitu musim kemarau dan musim
hujan. Musim hujan terjadi pada bulan November sampai dengan bulan Juli,
sedangkan musim kemarau terjadi pada bulan Juli sampai dengan bulan
Oktober.
intensitas curah hujan yang sangat bervariasi dari rendah (1,6 mm) hingga
11
hujan intensitas tinggi (2,5 mm) dengan waktu yang dapat sangat singkat,
tetapi dapat pula dengan waktu yang panjang. Rata − rata temperatur
Daerah Sangatta memiliki iklim dengan curah hujan yang relatif tinggi.
Data curah hujan diambil dengan bantuan alat pemantau curah hujan.
Menurut klasifikasi ASTM batubara PT. Kaltim Prima Coal termasuk grup
kal/kg) dan bobot isi antara 1,3 – 1,5 gr/cm³. Kelompok lapisan batubara
utama yang dijumpai di operasi tambang PT. Kaltim Prima Coal adalah Prima,
Pinang dan Melawan dengan nilai kalor tertinggi dimiliki oleh lapisan
Batubara Prima yaitu sekitar 6750 kkal/kg disusul oleh Pinang sekitar 6200
12
Tabel 2.1 Karakteristik Produk Batubara PT. Kaltim Prima Coal
Prima Coal dan juga seiring kegiatan eksplorasi yang terus dilakukan diikuti
PT. Kaltim Prima Coal dikategorikan kedalam enam kualitas, yaitu : Prima,
Pinang High Energy, Pinang, Pinang Low Energy, Pelikan, Melawan dengan
13
2.6 Kegiatan Penambangan
tambang terbuka dengan metode konvensional alat muat dan alat angkut.
shift operasional kecuali CMD PAMA yang terdiri dari 3 shift. Adapun urutan
(Gambar 2.6)
14
BAB III
PEMBAHASAN
PT. Kaltim Prima Coal jika dilihat dari PKP2B yang berlaku hingga akhir
tahun 2021 memiliki wilayah izin penambangan yang sangat luas yaitu sekitar
Karena target produksi batubara yang ingin dicapai pertahun oleh PT.
Kaltim Prima Coal adalah 63 juta ton namun karena adanya keterbatasan alat,
kerjasama dengan PT. Kaltim Prima Coal diantaranya adalah PT. Pama
CMD atau lebih dikenal dengan Contract Mining Division adalah divisi
dilakukan oleh para kontraktor agar sesuai dengan kesepakatan, keinginan dan
target PT. Kaltim Prima Coal. CMD di PT. Kaltim Prima Coal dibagi menjadi
3 departemen yaitu CMD PAMA, CMD Thiess dan CMD Darma Henwa
CMD PAMA, dibagi atas 2 bagian yaitu operations dan contract admin.
15
1) Scheduling masing-masing area penambangan yang akan ditambang
oleh PAMA
berikutnya
lahan
PAMA
16
Sementara itu, pihak CMD bekerjasama dengan pihak environmental
untuk menentukan daerah rehabilitasi yang sesuai dengan standar yang telah
berlaku.
CSA final dump adalah kegiatan pengecekan yang dilakukan oleh masing-
masing pihak yaitu pihak CMD, PAMA, geoteknik dan environmental, jika
NAF, maka ada 2 kongfigurasi penutup yang akan mengurangi air asam
Lapisan tanah liat yang dipadatkan setebal satu meter dilapisi dengan
suatu lapisan (biasanya dua meter) batuan penutup yang tidak membentuk
setebal dua meter yang ditutup oleh suatu lapisan (biasanya dua meter)
Dalam Contact Mining Department, tedapat salah satu divisi yang bertugas
umum, tugas dari contract admin dibagi menjadi 3 yaitu kegiatan administrasi,
17
a. Small Contract Payment
b. Daily Reporting
c. Claim---
d. Cost Control
e. Budgeting
diawasi oleh pihak contarct admin yaitu crusher 7 dan crusher 8. Crusher 7
dan 8 dapat menampung coal sebanyak 2000 ton/jam. Ada 5 stockpile yang
dikelola oleh contract admin yaitu Melawan 1 & Melawan 2 (low ash,
Nuri (high ash, kapasitas maksimal 100 ton) & Melati (high ash, kapasitas
Coal Haul Road Maintanance yang dilakukan oleh contract admin antara
lain yaitu :
pengecekan semua kondisi jalan, mulai dari drainase, kerusakan jalan seperti
adanya lubang dan rusaknya tanggul dan hal-hal lainnya yang berkaitan
18
3.3 Survey Eksplorasi
mengambil sampel secara umum (jarak pemboran masih sangat lebar). Sampel
batuan yang ditemukan akan diidentifikasi oleh seorang ahli geologi atau biasa
batubara.
kualitas dari sumberdaya yang akan ditambang dan hal lainnya yang
ditentukan sesuai dengan data yang dibutuhkan atau sesuai dengan luas
eksplorasi detail, PT. Kaltim Prima Coal memiliki drill pattern sebagai
berikut :
19
Gambar 3.1. Drill Pattern With Spacing 100m
(Sumber : Departmen Geologi, PT. Kaltim Prima Coal)
Desain pengeboran eksplorasi pada PT. Kaltim Prima Coal berbentuk zig
zag, hal ini bertujuan agar data hasil pengeboran yang didapatkan dapat
mewakili seluruh bagian, sehingga didapatkan hasil yang lebih akurat jika
tetapi juga mengatur jenis dari pemboran yang akan dilakukan, simbol-simbol
20
Tabel 3.1 Pengertian Simbol Pada drill pattern
SIMBOL KETERANGAN
Pengeboran yang dilakukan oleh PT. Kaltim Prima Coal dilakukan dengan
media air dan angin atau water flush dan air flush. Proses pemboran water
flush adalah proses dimana dalam pemboran digunakan media air sebagai
proses untuk mempermudah penggerusan batuan oleh mata bor. Dan juga
21
sebagai media yang mengangkat cutting hasil penggerusan batuan oleh mata
bor. Mud atau lumpur juga diperlukan dalam proses pengeboran, biasanya
media lumpur tersebut diberikan campuran bahan kimia agar lumpur yang
Adapun proses pengeboran air flush atau kompresor adalah proses dimana
dalam pemboran ini sama dengan air dalam media water flush, hanya saja
adalah kegiatan pengeboran lebih cepat, hasil cutting lebih bagus. Sementara
kekurangan dari sistem ini adalah bagian atas lubang pengeboran menjadi
kurang rapi dan kurang bagus, lubang pengeboran menjadi lebar, hasil
pengeboran lebih mudah loss dan tidak bisa dilakukan untuk pengeboran
Sirkulasi air yang dilakukan adalah sirkulasi tertutup, air dari hasil
pemboran ditampung dalam suatu sump, lalu air dalam sump disedot lagi
Untuk menampung lumpur hasil sirkulasi alat bor, maka disetiap tempat
22
Gambar 3.3 Mud Pit
(Sumber : Dokumnetasi Kerja Praktek, 2017)
yang dapat dilakukan. Hal tersebut tergantung dari data yang ingin di
a. Open Hole
deskripsi. Data dari sampel cutting berfungsi sebagai data awal untuk
23
penampilan, namun dapat melihat pada bentuk butirnya juga. Misalnya
Pada metode open hole ini terdapat dua macam tipe pemboran
yaitu :
lab. Spasi pemboran pada tipe pengeboran ini adalah 100 meter.
24
b. Coring
menyeluruh.
berbentuk silinder.
25
Hasil dari sampel coring yang didapat dikeluarkan dari pipa inner
26
Gambar 3.8 Separator
(Sumber : Dokumentasi Kerja Praktek, 2017)
batubara tidak hancur dan mencapai nilai recovery 95% untuk dapat di
27
Pola pemboran coring menggunakan 2 tipe yaitu pemboran coring
sebagai berikut :
PEMBORAN
Digunakan
Bladebit
28
Kode Lubang Fxxxx Rxxxx
3.5 Logging
dengan cara merekam kondisi bawah permukaan tanah secara langsung yang
keamanan lubang dari runtuhan dengan sebuah dummy sonde. Setelah itu
barulah kegiatan logging akan dilakukan. Adapun sistem dari kegiatan logging
sampai dasar lubang, alat dihidupkan dan kemudian kegiatan logging dimulai.
Karena alat logging baru bisa membaca batuan disekitarnya setelah naik
29
Gambar 3.9 Kegiatan Logging
(Sumber : Dokumentasi Kerja Praktek, 2017)
Dari kegiatan logging ini nantinya akan didapatkan data berupa grafik log
Gamma Ray, Density, dan Calliper. Data-data grafik inilah yang selanjutnya
lebih akurat dan selanjutnya akan digunakan sebagai dasar dalam membuat
Lapisan batubara adalah lapisan yang memiliki nilai densitas yang rendah
(ke arah kanan di grafik) dan memiliki Gamma Ray yang besar dalam CPS (ke
arah kiri dalam grafik). Dalam hal ini log Calliper tidak terlalu berfungsi
30
Selanjutnya sampel coring yang telah diambil di lapangan beserta lapisan
batubara yang telah dimasukan ke dalam plastic sample akan dibawa menuju
Geoteknik. Pihak geoteknik bertugas untuk mengetahui kuat tekan dari batuan
yang nantinya akan digunakan untuk mengetahui nilai faktor keamanan dalam
coring untuk melakukan uji proksimat dan uji ultimat agar menegetahui
Rekonsiliasi adalah membandingkan data hasil coring dan data hasil logging
agar didapatkan hasil yang tepat untuk membuat model geologi nantinya.
31
Hasil dari rekonsiliasi di input kedalam suatu form yang berisi panjang dari
.
Gambar 3.12 Rekonsiliasi
(Sumber : Departemen Geologi, PT. Kaltim Prima Coal)
Data Hasil rekonsiliasi akan diolah dalam aplikasi Minex geovia untuk
kedalam Minex geovia maka data terlebih dahulu harus di input secara manual
a. Data Survey
d. Data Kualitas
e. Proximat
g. Dll
32
b. Set Missing Seam
c. Interpolasi
d. Zero Thickness
keadaan dari harga batubara yang berlaku. Penetuan nilai Mine Optimizer
33
Parameter-parameter tersebut akan diinput ke dalam aplikasi Minex
perubahan nilai tentu hal tersebut akan berpengaruh pada luas derah yang
34
Gambar 3.15 Formula Sale Price at Simulation
(Sumber : Mine & Strategic Planning Departement, PT. Kaltim Prima Coal)
35
Gambar 3.17 Penentuan Nilai Optimizer
(Sumber : Departemen Strategic Planning, PT. Kaltim Prima Coal)
dilanjutkan dengan membuat Section pada daerah yang akan ditambang dan
membuat pit shell sebagai acuan dari pembuatan desain pit nantinya
Pit Shell berfungsi sebagai acuan dari batas pembuatan design pit,
sehingga akan didapatkan hasil yang optimum dalam desain pit nantinya.
Pembuatan model pit harus memenuhi beberapa parameter tertentu agar pit
yang di desain aman dan efisien. Parameter yang dimaksud adalah parameter
36
pit, parameter slope dan parameter jalan. Pembuatan model pit awalnya
membuat desain pit tambang dari awal pembukaan hingga akhirnya pit
sebagai berikut :
Dalam Kegiatan desain pit juga harus diikuti dengan pembuatan dari
desain Dumping, dan Top Soil Stock Pile. Pembuatan desain pit Pihak
Longtem harus mengikuti Mine Planning Guidline PT. Kaltim Prima Coal
c. Bagian dasar dari pit harus berbentuk datar dengan lebar minimum
adalah 30m
37
Gambar 3.20 Lebar Minimum Pit
(Sumber : Mine Planning Departement, PT. Kaltim Prima Coal)
baik itu pada low ataupun high wall. Slope yang dibentuk pada daerah
kedalaman 100 m
38
Gambar 3.22 Wide Berm/ Pit Ramp
(Sumber : Mine Planning Departement, PT. Kaltim Prima Coal)
g. Sistem panel dapat digunakan pada pit yang memiliki panjang lebih
tujuan khusus.
39
Gambar 3.24 Panel system
(Sumber : Mine Planning Departement, PT. Kaltim Prima Coal)
Setelah desain dari pit selesai dibuat, maka pihak Longterm harus
dipilih harus dapat menampung volume overburden yang akan digali dari
pembuatan pit, desain dari dumpingan dibentuk sesuai dengan tujuan reha
yang akan dilakukan nantinya, selain itu desain dump juga harus mengikuti
Mine guideline PT. Kaltim Prima Coal yang didalamnya mengatur beberapa
hal yaitu :
a. Desain dump berdasarkan volume over burden dari pit dengan nilai
40
e. Dump yang akan di lakukan penambagan kembali harus memiliki jarak
50 meter dan dibuat dengan overall slope 1;1 dengan lebar dari berm
Tahapan lanjutan yang dilakukan setelah desain dari pit dan dump
dilakukan adalah Membuat desain TSSP (Top Soil Stock Pile). Top Soil dari
pembukaan pit ada yang langsung digunakan untuk proses rehab tetapi apabila
tidak dapat langsung digunakan maka top soil akan disimpan pada stockpile
dengan dimensi tertentu agar kualitas dari zat hara yang terdapat pada
stockpile tidak rusak. Desain dari Top soil stock pile juga diatur dalam Mining
guidline PT. Kaltim Prima Coal yang akan mengatur dalam beberapa hal,
yaitu :
a. Desain top soil memiliki tinggi 6 meter dan lebar dari berm 30 meter
b. Seluruh desai dari top soil didasarkan pada spesifikasi dari rehab tetapi
41
Gambar 3.26 Top Soil design profile in rehab specification
(Sumber : Mine Planning Departement, PT. Kaltim Prima Coal)
Gambar 3.27 Peta desain Pit, Dump dan Top Soil Stock Pile
(Sumber : Mine Planning Departement, PT. Kaltim Prima Coal)
yang ekonomis untuk ditambang dan mengetahui jumlah dari Top soil dan
cadangan pihak longterm akan menentukan jumlah target produksi yang ingin
dicapai nantinya dan menentukan jumlah alat yang digunakan untuk dapat
42
adalah kegiatan untuk mengatur tahapan-tahapan bukaan dan menentukan
yang dilakukan dalam jangka waktu per 1 bulan, per 3 bulan dan pertahun.
Dalam membuat schedule penambangan, pit yang telah kita desain dibagi
menjadi blok-blok kecil dengan ukuran 100 x 100 x10 meter sebagai
Scheduling juga dilakukan untuk desain dari dumpingan dan juga top soil
stock pile, hal ini dilakukan agar penumpukan overburden sesuai dengan
perencanaan yang telah dibuat. Pembuatan Scheduling pit dan dump akan
menghasilkan bentuk muka dari posisi pit dan dump, setelah scheduling selesai
berada pada front penambangan untuk dilakukan treatment agar air tersebut
43
memenuhi standar baku mutu lingkungan sebelum nantinya di release ke luar,
yang terlebih dahulu harus dibuat oleh pihak penambang adalah kolam-kolam
menetukan cycle time dari dumping overburden dan kegiatan rehab, untuk
a. Pada pit yang aktif, jalan angkut yang ingin dibentuk harus
44
Ketika semua perencanaan telah selesai, selanjutnya akan dilakukan
pelaporan apakah perencanaan ini telah baik dalam segi teknis dan ekonomis
atau belum. Laporan ini harus juga di koordinasikan pada divisi lain seperti
1 • GEOLOGICAL MODELING
2 • OPTIMISE
3 • MINING DESIGN
4 • RESERVING
5 • PIT SCHEDULING
8 • REPORTING
a. Sediment Pond
45
c. Jalan atau Akses Kegiatan Penambangan
b. Kolam Pengendapan
c. Kolam Compliance
yaitu :
46
a. Long Arm
b. Dredging
lumpur yang terbawa air hujan yang mengalir dan sebagai tempat water
treatment untuk mengembalikan baku mutu air sesuai dengan daya dukung
lingkungan.
Kualitas air yang dijaga antara lain TSS (Total Suspended Solid), pH,
kadar ion Fe2+ dan kadar ion Mn2+. Baku mutu TSS adalah 300 ppm, pH
adalah 6-9, ion Fe2+ adalah 7 ppm dan kadar ion Mn2+adalah 4 ppm. TSS
47
dipengaruhi oleh erosi yang ditimbulkan oleh air yang mengalir dari semua
catchment area ke kolam pengendap. TSS meningkat saat musim hujan karena
dapat mengatur debit air yang masuk ke kolam pengendap. pH air dapat
48
3.11 Laboratorium Geoteknik
kekuatan sampel hasil dari kegiatan coring dengan beberapa uji diantaranya
yaitu uji triaksial, uji point load, uji brazilian dan uji UCS.
Untuk uji UCS, panjang sampel kira-kira 2-2,5 x diameter sampel. Untuk
uji Brazilian ½ x diameter sampel dan uji Point Load panjang sampel yang
Kegiatan pengujian pun hanya dilakukan 1 kali untuk tiap sampel coring.
Sampel yang akan di uji dibungkus dengan baik menggunakan plastic wrap
49
Gambar 3.35 Sampel yang Akan Diuji
(Sumber : Dokumnetasi Kerja Praktek, 2017)
sipil seperti perkuatan jalan dll. Uji yang dilakukan bisa berupa uji kompaksi,
50
3.12 Pengeboran dan Peledakan
Blast yang bekerja sama dengan pihak pit. Bahan-bahan peledak di PT. Kaltim
Prima Coal disediakan oleh pihak kontraktor yaitu PT. Orica MS yang
menyediakan bahan peledak untuk pit yang dipegang oleh Mining Operation
Division dan PT. AEL Indonesia yang menyediakan bahan peledak untuk pit
Secara umum, alur proses pengeboran yang dilaksanakan oleh PT. Kaltim
Evaluation
•Available of drill meter required target blasting
51
Kegiatan pengeboran dan peledakan diawali dengan pemasangan patok
biru-putih oleh tim survey dari departemen pit yang digunakan sebagai batas
atau area pengeboran (drill pad), lantai dari area pengeboran diharuskan rata
agar proses pemboran nantinya dapat berjalan dengan lancar. Persiapan lantai
52
Setelah persiaan drill pad selesai dilakukan, maka pihak pit akan
menghubungi pihak drill & blast untuk melakukan CSA (Customer Supply
dilanjutkan dengan pembuatan drill patern oleh pihak technical drilling (tango
5). Adapun drill patern yang digunakan oleh PT. Kaltim Prima Coal yaitu :
pengeboran batuan keras digunakan pattern 7.4 x 8.5 dan untuk pengeboran
batuan lunak digunakan pattern 8.5 x 9.5 atau 9 x 10. Selanjutnya dilakukan
kegiatan pemasangan cup yang berfungsi sebagai tanda titik yang akan
53
Rotation Press dan Hydraulic Press yang diberikan dalam setiap proses
akan dilakukan yaitu kegiatan pemboran atau pembuatan lubang ledak. Alat
bor yang digunakan oleh pihak PT. Kaltim Prima Coal adalah tipe sandvik
D55SP dan tipe sandvik D245KS. Adapun perbedaan antara kedua alat bor
tersebut yaitu :
54
Tabel 3.5 Perbedaan Tipe Alat Bor
Tipe Alat Sandvik D245KS Sandvik D55SP
Diameter Pipa 6 inch 7 7/8 inch
Panjang Pipa 9m 16 m
(Sumber : Drilling and Blasting Department, PT. Kaltim Prima Coal)
55
Gambar 3.42 Lubang Hasil Pemboran
(Sumber : Dokumentasi Kerja Praktek 2017)
56
Gambar 3.43 Pita Penanda Kedalam Lubang
(Sumber : Dokumentasi Kerja Praktek 2017)
Jika posisi lubang, kedalaman serta area sudah dinyatakan layak oleh
Setelah itu, pola peledakan akan di desain oleh pihak technical blasting.
Biasanya pola yang digunakan adalah pola stragged atau zigzag, Pola ini
Lubang pemboran di PT. Kaltim Prima Coal rata-rata 10 meter dan subdrill 1
meter, hal ini dikarenakan tinngi dari bench yang ada pada PT. Kaltim Prima
57
Coal adalah 10 meter. Subdrill dilakukan agar setelah dilakukannya proses
selanjutnya di barikade dan diberi tanda dilarang masuk bagi yang tidak
kegiatan peledakan.
58
Gambar 3.45 Pemasangan Barikade dan Tanda Dilarang Masuk
(Sumber : Dokumentasi Kerja Praktek 2017)
Sistem peledakan yang digunakan di PT. Kaltim Prima Coal secara umum
ada 3 yaitu dengan sistem nonel detonator, icon dan unitronic. Sistem nonel
detonator ini terdiri dari dua bagian penting yaitu nonel tube (kabel plastik)
dan detonator.
Bahan peledak yang digunakan di PT. Kaltim Prima Coal adalah jenis
Fortis dengan tipe single product, yaitu bahan peledak dengan komposisi 55%
59
emulsion dan 45% ANFO. Pengisian ANFO dan bahan peledak kedalam
stemming yang digunakan berupa overburden hasil cutting pemboran atau red
60
nudstone. Namun, apabila tidak ada alokasi stemming truck, maka digunakan
plascon sebagai pengganti dari stemming. Lubang ledak yang telah diisi oleh
peledakan.
61
Gambar 3.50 Kegiatan Penutupan Lubang Ledak
(Sumber : Dokumentasi Kerja Praktek 2017)
Plant. Di PT. Kaltim Prima Coal terdapat 8 crusher dan tiap crusher memiliki
produktivitas sebesar 2000 ton/jam. Coal Processing Plant pada PT. Kaltim
Prima Coal dibagi menjadi 2 bagian, yaitu CPP 1, dan CPP. CPP 1 terdiri dari
penerima batubara dari CPP 2. CPP 2 terdiri dari crusher 7 dan 8. CPP 2 akan
62
menangani dirty coal dilakukan pencucian terlebih dahulu di washing plant
bentuknya relative sama dengan double staged roll tapi perbedaan terletak di
jumlah roll yaitu hanya ada 2 roll pada alat dan besar diameter size yang lebih
besar dibanding crusher jenis double staged roll sehingga kapasitasnya juga
Gambar 3.51 Area Coal Prosessing Plant PT. Kaltim Prima Coal
(Sumber : Coal Processing Departement, PT. Kaltim Prima Coal)
Batubara yang diolah di crusher dibedakan menjadi 2, yaitu clean coal dan
dirty coal. Clean coal merupakan batubara yabg bersih dari campuran
63
Dirty coal dapat dimanfaatkan apabila dilakukan pencucian terlebih dahulu
di washing plant lalu ditumpuk ke stockpile, dirty coal yang dicuci biasanya
berasal dari batubara dengan nilai kalori tunggi, sedangkan dirty coal yang
berasal dari batubara dengan kualitas rendah akan dimasukkan kedalam daerah
64
(Sumber : Kerja Praktek 2017)
Stockpile pada area CPP 1 dan CPP 2 dibagi menjadi 8 dengan spesifikasi
sebagai berikut :
Kegiatan operasi dari crusher & belt conveyor akan diatur melalui suatu
aplikasi seperti tampak pada gambar diatas. Pada tempat ini juga yang akan
dilakukan dibagian belt conveyor atau dibagian surge bin. Adapun produk-
65
produk batubara yang dimiliki oleh PT. Kaltim Prima Coal adalah sebagai
berikut :
akan akan dibawa ke stockpile Tanjung Bara melalui belt conveyor dual OLC
yang memiliki panjang 13,3 km dan kapasitas ton per jam yang nantinya batu
bara tersebut akan di muat kedalam kapal, terdapat dua model pemuatan
menggunakan belt conveyor, pemuatan ini biasa dilakukan untuk jumlah yang
66
Gambar 3.54 Sistem pemuatan Batubara
(Sumber : PT. Kaltim Prima Coal)
Selain pemuatan langsung kedalam kapal, ada juga pemuatan secara barge
tongkang, lalu tongkang akan dibawa ketengah laut dimana kapal sedang
70.000-80.000 ton.
67
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat saya peroleh dari Kerja Praktek selama dua bulan
a. PT. Kaltim Prima Coal mempunyai divisi Contract Mining yang bertugas
untuk mengawasi dan mengatur seluruh kegiatan yang dilakukan oleh para
68
c. Contract Mining Department PAMA, dibagi menjadi 2 yaitu operation dan
contract admin. Adapun tugas operation dan contract admin secara umum
yaitu
oleh PAMA
berikutnya
69
kegiatan logging yang berguna untuk merekonsiliasi hasil pengeboran
dump, dan topsoil stock pile yang dikerjakan oleh departemen 5 years plan
(longterm), section longterm akan membuat desain pit tambang dari awal
h. Civil section adalah divisi yang memiliki fokus untuk menyiapkan dan
lumpur yang terbawa air hujan yang mengalir dan sebagai tempat water
treatment untuk mengembalikan baku mutu air sesuai dengan daya dukung
lingkungan.
diantaranya yaitu uji triaksial, uji point load, uji brazilian dan uji UCS.
oleh departemen Drill and Blast yang bekerja sama dengan pihak pit.
70
l. Bahan-bahan peledak di PT. Kaltim Prima Coal disediakan oleh pihak
kontraktor yaitu PT. Orica MS yang menyediakan bahan peledak untuk pit
yang dipegang oleh Mining Operation Division dan PT. AEL Indonesia
yang menyediakan bahan peledak untuk pit yang dipegang oleh Contract
Mining Division.
persiapan area pengeboran (drill pad), pembuatan drill patern oleh pihak
pita penanda.
o. Sistem peledakan yang digunakan di PT. Kaltim Prima Coal secara umum
p. Batubara yang sudah ditambang diolah di coal processing plant. Pada PT.
akan akan dibawa ke stockpile Tanjung Bara melalui belt conveyor yang
71
4.2 Saran
Sistem Kerja Praktek di PT. Kaltim Prima Coal menurut saya sudah sangat
bagus. Hanya saja, saran saya kedepannya agar jadwal yang tertera di time
table Kerja Praktek mahasiswa agar dapat dijalankan sesuai jadwal dan
sakit atau cuti kerja pada departemen yang akan dituju. Sehingga waktu yang
72