Desember 2018
KATA PENGANTAR
PT Toba Bara Sejahtra Tbk adalah perusahaan pertambangan batubara yang melakukan kegiatan
penambangan di daerah Sangasanga, Kabupaten Kutai Kartanegara, Propinsi Kalimantan Timur.
Seluruh infrastruktur pendukung operasional penambangan seperti jalan angkut batubara,
perkantoran, perbengkelan, pelabuhan khusus batubara dan infrastruktur lainnya berada di daerah
Kabupaten Kutai Kartanegara, Propinsi Kalimantan Timur.
PT Toba Bara Sejahtra Tbk mempunyai 3 (tiga) anak perusahaan yang bergerak di bidang
pertambangan batubara. Adapun ketiga anak perusahaan PT Toba Bara Sejahtra Tbk tersebut adalah:
1. PT Trisensa Mineral Utama (TMU)
2. PT Indomining (IM)
3. PT Adimitra Baratama Nusantara (ABN)
Ketiga anak perusahaan ini berada di daerah Sangasanga, Kabupaten Kutai Kartanegara, Propinsi
Kalimantan Timur dan area konsesi ketiga anak perusahaan terletak berdampingan.
Dalam rangka memenuhi Ketentuan III.3.1 dan III.3.2, Peraturan Nomor I-E tentang Kewajiban
Penyampaian Informasi, Lampiran Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No.Kep-306/BEJ/07-
2004 tanggal 19 Juli 2004, maka bersama ini kami sampaikan Laporan Kegiatan Eksplorasi PT Toba
Bara Sejahtra Tbk (“Perseroan”) untuk bulan November 2018.
BAB I
LATAR BELAKANG
Batubara merupakan bahan galian yang bernilai ekonomis, sehingga diminati oleh investor
asing maupung investor dalam negeri. Usaha pertambangan batubara mempunyai prospek
sebagai sektor andalan pengganti migas dalam membangun perekonomian Kalimantan Timur
di masa mendatang. Hal ini didasarkan pada sumber daya dan potensi batubara yang tersedia,
prospek pemasaran serta dukungan kebijakan pemerintah daerah.
Pada tahun 2017, pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh TMU telah menyerap tenaga
kerja sebanyak 113 orang sedangkan untuk kontraktor dan sub-kontraktornya 534 orang dan
dibagi menjadi 2 shift kerja. Kontraktor tambang yang digunakan adalah PT Cipta Kridatama.
Penambangan yang dilakukan dengan sistem tambang terbuka (surface open pit mining)
dengan metode truck dan shovel.
Produk batubara yang dihasilkan TMU memiliki kalori rata-rata 4.700 GAR dengan Total Sulphur
(TS) di bawah 1%. Kualitas batubara ini cukup memenuhi permintaan pasar yang menginginkan
batubara dengan sulphur rendah. Pelaksanaan pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
yang diterapkan di TMU mengacu kepada program/rencana Pengelolaan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
Kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang dilakukan TMU meliputi kegiatan
penghijauan yang dilakukan di Tanggul Jalan, Tanggul Stockpile, Tanggul Depan Timbangan,
Settling Pond, Waste Dump dan Bench Office Baru. Pada saat ini, TMU juga melakukan
pengelolaan dan pemantauan kualitas air, debu, kebisingan, limbah B3 dan limbah domestik,
serta pemantauan tingkat erosi.
Gambar 1. Lokasi Tambang PT Toba Bara Sejahtra Tbk
Tenggarong
Samarinda
30 Km
Sangasanga
Gambar 2. Skema Kegiatan Operasional Penambangan
Gambar 3. Lokasi Konsesi Ketiga Anak Perusahaan PT Toba Bara Sejahtra Tbk
I.2. PT INDOMINING
Pada tahun 2014, sumber daya manusia yang bekerja dalam kegiatan operasional IM
mencapai 695 tenaga kerja termasuk kontraktor dan sub-kontraktor. Dari 695 orang tersebut
sekitar 80% lebih merupakan tenaga kerja lokal sebagai penunjang program community
development dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar
tambang.
Produk batubara IM memiliki kualitas antara 4.200 – 5.800 GAR dengan total sulphur antara
0.2% - 2.0%.Produk cukup bersaing di dalam pasar internasional maupun domestik.
PT Adimitra Baratama Nusantara (ABN) didirikan pada tahun 2004, dan mengelola daerah
pertambangan dengan luas area sekitar 2.990 Ha yang berlokasi di Desa Kampung Jawa,
Kecamatan Sangasanga dan Desa Muara Kembang, Kecamatan Muara Jawa, Kabupaten
Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Berdasarkan pada Izin Usaha Pertambangan Operasi
Produksi Nomor: 540/1691/IUP-OP/MB-{BAT/XII/2009 tanggal 1 Desember 2009, ABN
melakukan kegiatan eksplorasi, penambangan batubara, dan pemasaran hasil produksi di
lokasi tambangnya tersebut.
ABN mulai melakukan kegiatan eksplorasi dan pembangunan infrastruktur pada tahun 2007,
sedangkan produksi komersial dimulai pada tahun 2008. Produk batubara PT ABN termasuk
dalam kelompok thermalcoal dengan rank sub-bituminous dan bituminous, dengan 2 jenis tipe
yaitu ABN 52 (CV 5200 GAR) dan ABN 58 (CV 5800 GAR). Thermal coal dipasarkan ke
beberapa negara di dunia, diantaranya India, Cina, Jepang, Italia, Thailand, dan Korea. ABN
juga mensuplai untuk kebutuhan dalam negeri, yaitu industri semen dan beberapa industri
lainnya.
Sistem penambangan yang dilakukan ABN yaitu sistem penambangan terbuka (surface open
pit mining). Batubara ABN memiliki kandungan abu yang rendah, sehingga tidak dilakukan
pencucian (washing), hanya dilakukan proses peremukan (crushing). Kegiatan penambangan
PT. ABN dilakukan oleh dua kontraktor utama, yaitu PT.Cipta Kridatama dan PT RPP
Contractors Indonesia.
Pada tahun 2018, sumber daya manusia yang terlibat dalam kegiatan operasional ABN
mencapai sekitar 1677 orang, yang terdiri dari 490 orang tenaga kerja pada ABN dan 1187
orang tenaga kerja pada kontraktor maupun sub-kontraktor.
Sebagai salah satu wujud pemberdayaan masyarakat sekitar, ABN bersama-sama dengan
kontraktor dan sub-kontraktor saat ini telah menampung tenaga kerja lokal Kecamatan
Sangasanga & Kecamatan Muara Jawa, Kabupaten Kutai Kartanegara kurang lebih 61 % dari
kebutuhan tenaga kerja, sedangkan sisanya sekitar 39 % berasal dari luar daerah dua
kecamatan tersebut.
BAB II
EKSPLORASI
Daerah eksplorasi di Bulan Desember 2018 yaitu Blok 2 dengan target seam
E,D,C40A,C40B,C3,A10,A20,1,2,3.
Operating
Anggaran Anggaran
Expense Realisasi (IDR) Realisasi (IDR)
(IDR) (IDR)
Kemajuan pekerjaan Trenching/ Eksplorasi JORC TMU di bulan Desember 2018 adalah 40
titik yaitu 38 di grup seam E,D dan 2 di seam barren zone. Kegiatan Mapping didaerah barren
zone sudah dilakukan selama 1 minggu dengan mengumpulkan data data geology seperti
lithology dan lain lain. Untuk ketebalan batuan (true thickness) berkisar antara 0,50 meter
sampai 2 meter , dengan arah strike/dip relatif stabil.
II.1.6 Rencana Kegiatan Eksplorasi Selanjutnya
Rencana Kegiatan Eksplorasi selanjutnya yaitu melakukan lanjutan trenching dengan target
yang sudah direncanakan yaitu 80 titik yang tersebar dari Blok 2 sampai Blok 1 dengan kisaran
seam yaitu E,D,C40B,A20,A10,1,2,3 dan melanjutkan data daerah barren zone.
II.2 PT INDOMINING
Pada bulan Desember 2018, PT. Indomining melakukan pemboran geoteknik diarea pit aktif
Untuk kegiatan pemboran infill menggunakan metode Touch Coring, sedangkan untuk
pemboran geoteknik dilakukan dengan pemboran metode Full Coring.
Pemboran geoteknik dilakukan juga dengan menggunakan metode Standart Penetration Test
(SPT). Prinsip kerja SPT adalah dengan yang jatuh bebas dari ketinggian 76 cm. Yang dihitung
adalah jumlah pukulan untuk memukul sebuah tabung standar ke dalam lubang bor sedalam
45 cm menggunakan palu dengan berat 63.5 KG melakukan penetrasi sedalam 15 cm. Jumlah
pukulan yang digunakan adalah penetrasi sedalam 30 cm terakhir.
Pada bulan Desember 2018 belum ada kegiatan pemboran eksplorasi lanjutan di areal pit aktif,
berupa pemboran infill, namun kegiatan masih difokuskan pada kegiatan pemboran geoteknik
di areal pit, baik pada sisi low wall, high wall , side wall maupun pada areal in pit dump untuk
kegiatan investigasi geoteknik. Adapun pada bulan Desember 2018 ini, telah menyelesaikan 6
titik bor yaitu titik GH03, GH06, GH12, GH02, GH08 dan GH07 dengan total kedalaman
mencapai 555.50 meter dari 1000 meter yang direncanakan.
PT. Indomining pada periode bulan Januari 2019 akan melakukan kegiatan pemboran
geoteknik di areal pit aktif, baik pada blok high wall, low wall, side wall, maupun disposal IPD
border untuk bahan pemutakhiran data yang akan dipergunakan sebagai data analisis
kestabilan lereng pada proyek kajian geoteknik untuk rekomendasi pembuatan geometri desain
tambang yang baik dan aman untuk penambangan pada lereng Highwall, Low wall, side wall,
maupun disposal IPD Border sesuai dengan parameter geoteknik yang standard di area Pit dan
Disposal mengacu pada rencana desain LOM.
Pada Bulan Desember 2018, PT. ABN melakukan kegiatan project pemboran eksplorasi
rencana Pit 8 serta kegiatan project pemboran geotek di area ABN sisi North West. Pemboran
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui potensi batubara dan mendapatkan informasi
geologi batubara dan kualitas batubara yang valid dan memenuhi standar dalam estimasi
sumberdaya batubara, serta untuk mendapatkan informasi geoteknik dan hidrologi sebagai
data penunjang analisis kestabilan lereng rencana Desain Pit North West.
Pada bulan ini juga dilakukan kegiatan rutin update model geologi dan rekonsiliasi model
geologi terhadap data survei aktual.
Pemboran dilakukan dengan menggunakan beberapa metode yaitu pemboran inti batuan atau
coring untuk geotek full core serta pemboran terbuka / open hole untuk pemboran eksplorasi
dengan kedalaman pemboran maksimal 100 meter. Untuk pemboran sondir terdapat 2 metode
yaitu pemboran SPT (Standard Penetration Test), pemboran CPT (Cone Penetration Test).
Prinsip kerja SPT adalah dengan memukul sebuah tabung standar ke dalam lubang bor
sedalam 45 cm menggunakan palu dengan berat 63.5 KG yang jatuh bebas dari ketinggian 76
cm. Yang dihitung adalah jumlah pukulan untuk melakukan penetrasi sedalam 15 cm. Jumlah
pukulan yang digunakan adalah penetrasi sedalam 30 cm terakhir.
Pemboran open hole sendiri menggunakan ukuran pipa NQ dan coring digunakan ukuran pipa
HQ inti batuan. Metode pemboran yang digunakan adalah pemboran miring (Inclined) dengan
arah azimuth N110 °E & sudut inklinasi 45 °, dilakukan pada lapisan batubara dengan
kemiringan lapisan tegak (> 70° ), dan metode pada lapisan batubara yang dengan kemiringan
lapisan relatif landai (< 30°) dilakukan metode pemboran vertikal, setelah selesai kegiatan
pemboran, dilakukan perekaman kondisi bawah permukaan pada lubang bor tersebut
menggunakan peralatan geophysical logging. Untuk pemboran full coring geotek setelah
selesai kegiatan pemboran dilakukan pemasangan piezometer sebagai control muka air tanah
sebelum penambangan serta setelah penambangan.
II.3.3 Biaya Eksplorasi
Pada Bulan Desember tahun 2018 realisasi biaya eksplorasi terlampir sebagai berikut ;
Pada Bulan Desember 2018 kegiatan pemboran dilakukan oleh kontraktor pemboran PT. Bina
Teknika Mandiri (PT BTM) menggunakan empat (5)unit mesin pemboran, dua (2) unit tipe
Koken, satu (1) unit tipe YBM, satu (1) unit pemboran SPT (Standard Penetration Test) serta
satu (1) unit pemboran CPT (Cone Penetration Test). Kegiatan pemboran ini di supervisi
langsung oleh PT. Adimitra Baratama Nusantara dibawah Departemen Exploration and
Development.
Kegiatan pemboran di Bulan Desember 2018 tahap ketiga (III) telah menyelesaikan 22 titik bor
dari rencana 23 titik, terdiri dari 2 titik bor coring dan 20 titik open hole, dengan total kedalaman
1139.93 m dari rencana 1254.74 m (90.85%), pemboran dilakukan dengan menggunakan
empat (4) unit mesin pemboran, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan project pemboran
geotek dengan melakukan pemboran full coring dan sondir area pit ABN North West, In Pit
Dump Pit 1 Selatan, Bundwall IPD7-BMSA dan bundwall IPD7-TMU, sidewall utara Pit 4
dengan progress pemboran geotek full coring area Pit ABN North West progress sedang
mengerjakan 3 titik bor dari rencana 11 titik, dengan total kedalaman 215.59 m dari rencana
915 m (23.56%). Pekerjaan pemboran CPT (Cone Penetration Test) area Pit ABN North West
telah menyelesaikan 10 titik hole dari rencana 23 dengan realisasi kedalaman 138.80 m dari
550 m (25.24%)sedangkan untuk pemboran CPT (Cone Penetration Test) area Pit ABN North
West telah meyelesaikan 15 titik dari rencana 5 titik dengan total kedalaman 227.60 m dari
rencana 100 m (227.6 %). Untuk pemboran SPT (Standard Penetration Test) telah
menyelesaikan 4 titik bor dari rencana 5 titik, dengan total kedalaman 126.40 m dari rencana
200 m (63.20%).
PT. ABN pada periode Bulan Januari 2019 akan melanjutkan kegiatan pemboran geotek (full
coring) dengan target penyelesaian titik bor yang sedang berjalan sampai dengan akhir bulan
Desmber 2018 yaitu tiga (3) titik bor di rencana titik bor DH_GT_PNW_01, DH_GT_PNW_07
dan DH_GT_PNW_09 serta target tujuh (7) titik bor serta pemboran SPT (Standard Penetration
Test), pemboran CPT (Cone Penetration Test), dan melakukan update model geologi serta
rekonsiliasi model geologi terhadap data survei aktual.