Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur senantiasa kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
akhirnya Laporan Kegiatan Operasi Produksi Triwulan 1 Tahun 2019 bidang usaha
Pertambangan Batuan atas nama PT Rahmat Hidayat Bersaudara, di Desa Ulak Tanding,
Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu dapat
terselesaikan dengan baik.
PT Rahmat Hidayat Brsaudara telah diberi izin oleh Pemerintah Provinsi
Bengkulu untuk melakukan kegiatan Operasi Produksi batuan di Kabupaten Rejang
Lebong melalui Surat Keputusan Kepala Dinas ESDM Provinsi Bengkulu Nomor : 540.3
Tahun 2019 tanggal 26 Februari 2019 tentang Persetujuan Peningkatan Izin Usaha
Pertambangan Operasi Produksi Mineral Batuan kepada PT RAHMAT HIDAYAT
BERSAUDARA kode wilayah 21.1702.5.40.2019.001.
Sesuai dengan UU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan
Batubara, salah satu kewajiban pemeggang IUP Oprasi Produksi adalah kewajiban
penyampaian laporan. Oleh karena itu, dengan ini kami sampaikan laporan kegiatan
penambangan batuan di Lokasi IUP PT Rahmat Hidayat Bersaudara untuk Triwulan I
Tahun 2019. Laporan Triwulan ini merupakan rangkuman dari seluruh kegiatan yang
telah dilaksanakan oleh pemegang IUP Operasi Produksi atas nama PT Rahmat Hidayat
Bersaudara pada periode triwulan ini.
Demikian LAporan Triwulan I Tahun 2019 ini kami sampaikan sebagai bagian
dari kewajihan kami dalam mengelola potensi sumber daya alam di Kabupaten Rejang
Lebong, dan dapat menjadi acuan dalam melakukan kegiatann monitoring/pengawasam
kegiatan pertambangan oleh Dinas ESDM Provinsi Bengkulu.

Bengkulu, April 2019


PT RAHMAT HIDAYAT BERSAUDARA

HASAN BASRI
Direktur
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Maksud dan Tujuan


Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi PT Rahmat Hidayat
Bersaudara merupakan salah satu usaha perseorangan yang bergerak dalam bidang
penamabangan batuan di Provinsi Bengkulu agar kegiatan penambangan yang
dilakukan selalu dalam koridor yang baik (Good Minning Practice), PT Rahmat
Hidayat Bersaudara selalu melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap kegiatan
oprasional penambangan yang dilakukan. Sebagai sarana bagi perusahaan untuk
memonitor dan mengevaluasi hasil – hasil kegiatan yang telah dilakukan secara
berkala dan berkesinambungan, maka disusunlah suatu laporan kegiatan, baik dalam
waktu triwulan ataupun tahunan.
Penyusunan Laporan Triwulan I Tahun 2019 ini bertujuan untuk
memberikan gambaran yang sejelas-jelasnya tentang seluruh kegiatan yang telah
dilakukan di Wilayah IUP Operasi Produksi PT Rahmat Hidayat Bersaudara Kode
Wilayah 21.1702.5.40.2019.001 di Desa Ulak Tanding, Kecamatan Padang Ulak
Tanding, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Laporan Triwulan 1 Tahun
2019 ini antara lain :
1. Sebagai sarana bagi perusahaan untuk memonitor dan mengevaluasi hasil – hasil
kegiatan yang telah dilakukan selama Triwulan 1 Tahun 2019
2. Memberikan Informasi tentang realisasi kegiatan pertambangan dan kemajuan
pertambangan selama kurun waktu 3 bulan.
3. Sebagai kewajiban administrasi perusahaan selaku pemegang Izin Usaahaa
Pertambangan berupa batu, pasir, dan koral.

1.2 Lokasi dan Kesampaian Wilayah


Lokasi Wilayah IZin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi atas nama PT
Rahmat Hidayat Bersaudara secara administrasitif termasuk dalam wilayah Desa
Ulak Tanding, Kecamatan Padang ULak Tanding, Kabupaten Rejang Lebong,
Provinsi Bengkulu, dengan batas-batas koordinat lokasi IUP adalah sebagai berikut :
1.3 Perizinan
Pertambangan BAtu PT Rahmat Hidayat Bersaudara memiliki Izin Usaha
Pertambangan (IUP) Operasi Produksi berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas
ESDM Provinsi Bengkulu Nomor :540.3 Tahun 2019 tanggal 26 Februari 2019
tentang Persetujuan Peningkatan Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi PT
Rahmat Hidayat Bersaudara Kode wilayah 21.1702.5.40.2019.001 Izin Usaha
Pertambangan Operasi Produksi PT Rahmat Hidayat Bersaudara memiliki Luas
Wilayah 1,78 Ha dengan masa berlaku selama 3 (Tiga) tahun.
Sebelum melakukan kegiatan pertambangan, PT Rahmat Hidayah
Bersaudara telah memperoleh Izin Lingkungan dari Bupati Rejang Lebong melalui
keputusan Bupati Rejang Lebong Nomor :

1.4 Kegiatan yang Dilakukan Periode Sebelumnya


Pada periode triwulan sebelumnya, kegiatan penambangan dilaksanakan
pada tiga bulan di awal tahun 2019, yaitu Januari, Februari, Maret. Total produksi
pada periode triwulan sebelumnya adalah sebanyak ………… M 3. Realisasi hasil
penambangan mampu tidak sesuai target produksi yang diharpkan. Hal ini
disebabkaan karena adanya beberapa kendala dalam kurung waktu Triwulan 1 tahun
2019.

1.5 Garis Besar Kegiatan Triwulan I dan Hasilnya


Kegiatan yang dilakukan pada Triwulan 1 tahun 2019 secara garis besar
adalah melakukan kegiatan penambangan, pengangkutan, dan penjualan material
batuan guna memenuhi permintaan dari konsumen lokal yang berada di wilayah
Kabupaten Rejang Lebong maupun konsumen di luar Kabupaten rejang Lebong.
Hasil dari kegiatan padda Triwulan 1 tahun 2019 berupa pasir, batu, dank
oral yang telah dikirimkan kepada konsumen sesuai dengan permintaan.
BAB II
KEGIATAN DAN HASIL EKSPLORASI TAMBAHAN

2.1 Maksud dan Tujuan


Kegiatan eksplorasi adalah pekerja lanjutan setelah ditemukannya endapan
bahan galian untuk mengetahui dan mendapatkan ukuran, bentuk, letak (posisi) dan
jumlah cadangan bahan galian. Pada Triwulan 1 tahun 2019 PT Rahmat hidayat
Bersaudara tidak melaksanakan kegiatan ekplorasi tambahan karena PT Rahmat
hidayat bersaudara sudah melakukan pekerjaan ekplorasi pada tahun 2016 dan telah
mendapatkan data – data yang diperlukan.

2.2 Jumlah Cadangan


Pengamatan dilapangan menunjukan endapan mempunyai ketebalan ± 5
meter yang terdiri dari pasir, dan batuan. Berdasarkan pengelompokan ukuran,
mineral batuan ini dapat dibagi menjadi 3 (tiga) material, yaitu : material batu,
material pasir, dan material batu koral (kerakal). Penghitungan cadangan material
pasir dan batuan diperlukan untuk mengetahui berapa jumlah volume pasir batuan
yang terdapat di WIUP dan akhirnya digunakan untuk menentukan kapasitas produksi
dan berapa lama umur tambang.
Berdasarkan hasil penyelidikan dan pengamatan di lapangan di peroleh data
sebagai berikut :
 Luas WIUP : 6.23 hektar atau 62300 m3
 Luas sebaran bahan galian : 80 % dari luas WIUP atau 49840 m2
 Ketebalan rata-rata endapan : 5m

Dengan menggunakan metode panjang x lebar x tinggi dan dengan asumsi


ketebalan rata – rata pasir adalah konstan, maka diperoleh cadangan yang potensi
untuk di tambang sebagai berikut :
Jumlah Cadangan : luas sebaran bahan galian x ketebalan rata – rata
endapan
: 49840 m2 x 5m
: 249200 m3
Jadi berdasarkan perhitungan di atas, jumlah cadangan yang terdapat dalam
WIUP PT Rahmat Hidayat Berdasaudara adalah 249200 m 3 dengan mengabaikan
tambahan material dari proses sedimentasi aliran sungai setiap tahunnya.

2.3 Kualitas
Bedasarkan hasil pengamatan dan pengujian Tim Ekplorasi, endapan bahan
galian yang terdapat di Wilayah IUP Operasi Produksi PT Rahmat Hidayat
Bersaudara adalah mineral batuan. Batuan yang ada di lokasi penyelidikan berasal
dari dua bagian yang berukuran halus terdiri dari pasir kerikil. Seluruh material
tersebut tererosi dari batuan induknya bercampur menjadi satu dengan material halus.
Kuatnya proses ubahan atau pelapukan batuan dan jauhnya transportasi sehingga
material batuan berbentuk elips atau bulat dengan ukuran mulai kerikil sampai
bongkah.
Pengamatan di lapangan menunjukan endapan mempunyai komposisi
endapan yang beragama. Berdasarkan pengelompokan ukuran, mineral batuan ini
dapat dibagi menjadi 3 (tiga) mineral, yaitu : material batu, material pasir dan
material batu koral (kerakal). Sedangkan untuk kualitas material secara teknis
laboratorium tidak pernah dilakukan pengujian. Pengujian labortorium tidak
dilakukan dikarenakan konsumen tidak memerlukan hasil pengujian tersebut.
Material yang di jual sama dengan material yang alami (insitu). Parameter kualitas
yang diutamakan hanya kebersihan material dari pengotor seperti kayu, daun, plastic
dan pengotor lainnya.
BAB III
PENAMBANGAN

3.1 Sistem dan Tata Cara Penambangan


Untuk kegiatan penambangan PT Rahmat Hidayat Bersaudara
berencana melakukan kegiatan produksi batuan sepanjang tahun, dari bulan
Maret hingga Desember 2019, yang terbagi dalam 4 (empat) periode triwulan.
Penambangan di periode Triwulan 1 Tahun 2019 dilakukan dengan metode
tambang terbuka. Lokasi pit akan di fokuskan pada penambangan Pit yang
berdekatan dengan jelas akses yang dibuat melintasi jalan Raya Curup
Lubuklinggau.
Metode penambangan dilakukan dengan melakukan penggalian
langsung material batu di sungai. Pada saat penggalian, tidak ada material
overburden yang menutupi lapisan batuan. Adapun tahanan kegiatan
penambangan pada periode Triwulan 1 tahun 2019 meliputi rangkaian
ksegiatan sebagai berikut :
 Pembersih lahan
 Penggalian
 Pengangkutan
 Penjualan
Batuan yang terekspos kemudian akan dilakukan cleaning untuk
mendapatkan material batuan (Batu, koral dan pasir) yang bersih dari material
pengotor berupa ranting kayu dan material lainnya. Proses produksi harus
benar – benar dilakukan dengan baik, pemisahan pengotor dari batuan dan
tidak ikut material – material lain (dilution) yang dapat mengurangi nilai
kulaitasnya. Material batuan akan ditempatkan terlebih dahulu di Stockfile
ataupun diangkut langsung kepada konsumen sesuai dengan permintaan.
Direncanakan Volume Produksi selama triwulan 1 Tahun 2019
adalah sebanyak 6500 M3batu, pasir, dan koral. Luas Areal yang ditambang
pada Triwulan 1 ini seluas ± 1,5 ha. Realisasi kegiatan produksi bantuan
selama Triwulan 1 Tahun 2019 lebih sedikit dari rencana produksi yang telah
direncanakan karena beberapa kendala.
Kegiatan operasi produksi ini dilakukan dengan menggunakan alat
berat berupa 2 (dua) unit exsavator sebagai alat produksi,ditambah dengan 4
(empat) unit dump truck untuk mengangkut material batuan ke stock pile dan
kepada konsumen.

3.2 .Lokasi dan Luas Daerah yang di tambang


Lokasi bukaan tambang batuan yang direncanakan di Wilayah IUP
OPLesta Gunawan pada tahun 2019 berada di sebalah barat daya Desa Pulau
Panggung. Luas areal bukaan adalah seluas 6,23 Hektar,yang terbagi atas
lokasi stockpile,jalan produksi,bangunan infrastruktur penunjang, dan lokasi
penambangan.

3.3 Hasil Penambangan


1. Jumlah, bahan galian dan waste yang tergali
Pada periode Triwulan I Tahun 2019 ini tidak ada waste/overbuden yang
tergali. Hal ini dikarenakan selama periode TriwulanI tahun 2019 ini
penggalian batuan dilakukan langsung di pinggir sungai. Batuan yang
akan di tambang terlah terekpose dengan sendirinya akibat aliran air
sungai, sehingga tidak ada material overburden yang harus digali.

Tabel 3.1
Rencana dan Realisasi Produksi Batuan Triwulan I Tahun 2019
Rencana Produksi
Realisasi Produksi
Triwulan I Tahun
No Bulan Triwulan I Tahun
2019 (M3)
2019 (M3)

1 Maret 1000 579,20

Total 1000 579,20


2. Kualitas bahan galian yang ditambang
Kualitas material secara teknis laboratorium tidak pernah dilakukan
pengujian. Pengujian laboratorium tidak dilakukan dikarenakan
konsumen tidak memerlukan hasil pengujian tersebut. Material yang
dijual sama dengan material yang dialami (insitu). Parameter kualitas
yang diutamakan hanya kebersihan material dari pengotor seperti
kayu,daun,plastic dan penotor lainnya.
BAB IV
PENGOLAHAN

Pengolahan pasir dan batu hasil penambangan yang dilakukan IUP


Operasi Produksi batuan Lesta Gunawan merupakan pemisahan berdasarkan
ukuran dengan menggunakan screen serta pembersihan material pengotor.
Pengolahan dengan cara mereduksi ukuran dengan menggunakan stone
crusher tidak dilakukan karena Lesta Gunawan tidak memiliki stone crusher.
Pada periode Triwulan I Tahun 2019 ini kegiatan penambangan berjalan
memenuhi target produksi dan penjualan. Material hasil penambangan
diangkut menuju stock pile atau langsung diangkut menuju lokasi tujuan
konsumen yang telah melakukan pemesanan material sesuai yang diinginkan.
BAB V
PENGANGKUTAN DAN PENIMBUNAN

5.1 Tata Cara / sistem


Rencana transportasi batuan dari daerah tambang adalah melalui
jalan desa dan jalan provinsi. Namun untuk melakukan pengangkutan
melalui jalan tersebut hanya boleh menggunakan dump truck dengan
kapasitas 8-10 ton. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan pengangkutan
material hasil penambangan, IUP Operasi produksi Lesta Gunawan
hanya akan menggunakan dump truck dengan kapasitas tersebut diatas.

5.2 Jumlah dan Tujuan


Selama Triwulan I Tahun 2019 ini jumlah material hasil
penambangan batuan yang diangkut ke lokasi tujuan akhir (konsumen)
adalah sebanyak 579.20 M3.

5.3 Lokasi Penimbunan


Lokasi penimbunan (stock pile) material batuan hasil
penambangan disiapkan di dalam wilayah IUP Operasi Produksi dengan
luas area 1 hektar. Namun material hasil penambangan tidak seluruhnya
masuk kelokasi penimbunan yang telah disiapkan. Hal ini disebabkan
selama periode Triwulan I Tahun 2019 sebagian besar material hasil
penambangan langsung diangkut menuju lokasi konsumen.
BAB VI
PENJUALAN

6.1 Sistem
Sistem penjualan yang dilakukan oleh PT Rahmat Hidayat
bersaudara untuk produksi hasil penambangan adalah dengan cara
penjualan langsung di lokasi penambangan. Sedangkan untuk
pengangkutan menuju lokasi akhir yang dikehendaki oleh konsumen
adalah dilakukan oleh PT Rahmat hidayat Bersaudara bekerjasama
dengan masyarakat Desa tanjung Sanai I. Ongkos angkut tidak termasuk
ke dalam biaya penjualan (ongkos angkut terpisah tergantung jarak).

6.2 Jenis, Jumlah dan Harga Produk yang Dijual


Hasil penambangan batuan akan dipasarkan untuk kebutuhan
dalam daerah di wilayah Provinsi Bengkulu khususnya di Kabupaten
Rejang Lebong. Batuan hasil penambangan biasanya digunakan baik
untuk kebutuhan masyarakat lokal daerah setempat maupun untuk proyek
pemerintah seperti proyek jalan, bangunan, gedung, irigasi, dan
sebagainya tergantung kebutuhan.
Selama Triwulan I Tahun 2019 kegiatan penambangan yang
dilakukan menghasilkan 579,20 M3 material pasir, batuan, dan koral.
Harga penjualan material dilokasi penambangan adalah sebesar
Rp.35.000,-(tiga puluh lima ribu rupiah) per meter kubik.

6.3 Tujuan Atau Lokasi Akhir


Tujuan/lokasi akhir adalah dilokasi stockpile penambangan di
wilayah IUP Operasi desa Tanjung Sanai dan atau langsung diangkut
menuju lokasi Konsumen. Namun kebanyakan material dari tambang
langsung diangkut menuju lokasi konsumen.
BAB VII
PEMANTAUAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN

Tujuan pengelolaan lingungan adalah mengembangkan dampak


positif dan mengurangi dampak negatif kegiatan usaha penambangan
terhadap lingkungan seperti air dan udara, maka kriteria keberhasilan
pengelolaan dan lingkungan apabila kondisi kualitas komponen lingkungan
tersebut berada di bawah nilai ambang batas menurut peraturan yang berlaku.
Komponen pengelolaan aspek lingkungan yaitu terdiri dari
pengelolaan lingkungan seperti debu, kebisingan,erosi, tingkat kesuburan
tanah, kualitas air dan limbah direncanakan akan terus dipantau secara rutin
dan berkala. Pengelolaan dan pemantauan lingkungan oleh PT Rahmat
Hidayat Bersaudara direncanakan akan dilakukan di seluruh wilayah IUP.
BAB VIII
PELAKSANAAN KEGIATAN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K-3) PERTAMBANGAN

Kecelakan di lingkungan kerja merupakan kerugian bagi


perusahaan. Selain kerugiaan dari segi materiil seperti jam kerja yang
hilang,produktivitas, kerusakan materiil dan mesin, terdapat aspek kerugian
lain yangtidak terlihat jelas seperti kenyamaan pekerja dalam beraktivitas.
Pengontrolan seluruh Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(SMK3) perlu dilakukan agar kegiatan produksi dapat berjalan efektif dan
efisien.
Ada 3 (tiga) sasaran utama IUP Operasi Produksi Lesta Gunawan
dalam rangka mengimplementasikan program K-3 pada kegiatan operasional
pertambangan, yaitu:
1. Menurunkan jumlah dan tingkat Kecelakaan Tambang.
2. Pengelolaan dan manajemen lingkungan.
3. Peningkatan kesehatan karyawan.
Pada tahun 2019,Lesta Gunawan telah merencanakan program
kegiatan yang bertujuan meningkatan tingkat keselamatan pekerja tambang
seperti: pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) dan menyediakan Alat
Pemadam Api Ringan (APAR).
Namun pelaksanaan program pengadaan yang telah direncanakan
tersebut pada periode Triwulan I Tahun 2019 belum terealisasi.
BAB IX
PELAKSANAAN KONSERVASI MINERAL

Konservasi mineral batuan bertujuan untuk mengupayakan terwujudnya


pemanfaatan mineral batuan secara bijak, optimal, dan mencegah
pemborosan. Sasaran kegiatan konservasi ini adalah untuk menjamin manfaat
pertambangan mineral batuan secara berkelanjutan. Adapun prinsip-prinsip
dalam pelaksanaan konservasia adalah untuk :
1. Upaya memperjelas dan menambah cadangan.
2. Upaya meningkatkan recovery.
3. Upaya optimalisasi/peningkatan nilai tambah bahan galian.
4. Upaya pemanfaatan mineral ikutaqn.
5. Upaya penanganan bahan galian yang belum dipasarkan.
Pemegang IUP Operasi Produksi atas nama PT Rahmat Hidayat
Bersaudara belum dapat melaksanakan kegiatan penambangan secara
optimal selama Triwulan I tahun 2019. Program-program konservasi seperti
dijabarkan diatas belum dapat terealisasi pada Triwulan I tahun 2019.
BAB X
KETENAGAKERJAAN DAN PERALATAN

Kesuksesan suatu kegiatan produksi tidak luput dari faktor tenaga kerja.
Untuk memenuhikebutuhan tenaga kerja yang akan membantu tercapainya
kegiatan produksi pihak Perusahaan atau merekrut karyawan lokal dan non
dan non terampil dari pengelompokan diatas maka tenaga kerja akan
ditempatkan sesuai dengan keahliannya.
Untuk melakukan kegiatan penambangan, PT Rahmat Hidayat Bersaudara
merekrut masyarakat Desa Tanjung Sanai sebagai tenaga kerja. Adapun
penggunaan tenaga kerja di lokasi IUP Operasi Produksi PT Rahmat Hidayat
Beraudara selama periode Triwulan I Tahun 2019 adalah 2 (dua) orang
operator alat berat, dan 4 (empat) orang tenaga kerja sebagai driver dump
truck dan mekanik. Sedangkan untuk kegiatan pengawasan tambang dan
administrasi dilakukan oleh penanggung jawaban operasional yang ditunjuk
oleh PT Rahmat Hidayat Bersaudara. Berikut rincian penggunaan tenaga
kerja pada periode Triwulan I Tahun 2019.
Tabel 10.1
Realisasi Tenaga Kerja Triwulan I Tahun 2019
TKI
No Klasifikasi Jabatan
Lokal Non lokal
1. Manajemen Penanggung Jawab 1 -
2. Administrasi dan keuangan Staf 1 -
3. Tenaga kerja terampil Driver dump truck 3 -
Operator excavator 2 -
4. Keamanan Satpam 1 -
Total 8
Tabel 10.2
Daftar Peralatan Triwulan I Tahun 2019
Tahun
No Jenis Jumlah Merk/Tipe Pembuata Status
n
1. Excavator 1 Komatsu/PC 200-8 2010 Milik Sendiri
2. Excavator 1 Komatsu/PC 200-8 2012 Milik Sendiri
3. Dump Truck 1 Toyota/Dyna 130 HT 2012 Milik Sendiri
4. Dump Truck 1 Toyota/Dyna 130 HT 2013 Milik Sendiri
5. Dump Truck 1 Toyota/Dyna 130 HT 2015 Milik Sendiri
Total 5
BAB XI
KENDALA

Selama Periode Triwulan I Tahun 2019 tidak banyak kendala yang


dihadapi PT Rahmat Hidayat bersaudara dalam melaksanakan kegiatan
pertambangan di lokasi IUP Operasi Produksinya. Adapun kendala-kendala yang
dihadapi pada periode Triwulan I Tahun 2019 antara lain :
1. Tingginya curah hujan.
2. Jumlah kendaraan pengangkut material yang kurang.
3. Permintaan pasir, batu, dan koral dari konsumen yang berkurang.
BAB XII
KESIMPULAN

Berdasarkan penjelasan yang telah dijabarkan pada bab-bab sebelumnya,


dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Izin IUP Operasi Produksi PT Rahmat hidayat Bersaudara baru diperoleh
pada tanggal 26 Februari 2019.
2. Total Produksi pasir dan batuan pada periode Triwulan I Tahun 2019 ini
adalah sebesar 579.20 M3, dengan harga jual dilokasi penambangan
sebesar Rp.35.000,- per meter kubik.
3. Rencana program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) periode
Triwulan I Tahun 2019 belum dapat terlaksana sesuai dengan rencana
yang telah dibuat.
4. Kendala yang dihadapi yaitu tingginya curah hujan, kendaraan pengangkut
yang kurang, serta permintaan batu, pasir, dan koral dari konsumen yang
berkurang.
5. Penggunaan tenaga kerja pada periode Triwulan I Tahun 2019 adalah
sebanyak 8 orang, sebagian merupakan warga desa sekitar lokasi produksi
dan sebagian berasal dari daerah lain.

Anda mungkin juga menyukai