Anda di halaman 1dari 27

RENCANA KERJA PEMENUHAN KEWAJIBAN

IZIN PERSETUJUAN PRINSIP EKSPLOITASI TAMBANG BATUBARA


A.N PT.MADANI CITRA MANDIRI
DI KAB. KUTAI KARTANEGARA,PROP. KALIMANTAN TIMUR.

PERSETUJUAN PRINSIP MENTERI KEHUTANAN


NOMOR : S.335/MENHUT-VII/2008 TANGGAL 17 JUNI
2008 LUAS + 862,69 HEKTAR

PT. MADANI CITRA MANDIRI


2008
KATA PENGANTAR

Memperhatikan surat Menteri Kehutanan Nomor : S.335/Menhut-


VII/2008 Tanggal 17 Juni 2008 tentang persetujuan prinsip
penggunaan kawasan untuk eksploitasi bahan galian batubara dan
sarana penunjangnya an. PT.Madani Citra Mandiri di Kabupaten Kutai
Kartanegara,Propinsi Kalimantan Timur, kami bermaksud memenuhi
salah satu kewajiban untuk menyusun rencana kerja pemenuhan
kewajiban – kewajiban yang terkandung dalam surat Menteri
Kehutanan tersebut.

Rencana kerja ini mencakup beberapa bagian yang berhubungan


dengan proses/prosedur perizinan pengunaan kawasan hutan (pinjam
pakai) dan rencana pemenuhan kewajiban baik dari aspek teknis
pelaksanaan maupun tata waktunya.

Kami sadari bahwa rencana kerja ini belum sempurna seperti yang
diharapkan. Oleh karena itu, sangat diharapkan adanya saran dan
masukan sebagai bahan penyempurnaan rencana kerja ini.

Atas terbitnya surat Menteri Kehutanan tersebut diatas, kami


mengucapkan terimakasih kepada :
1. Menteri Kehutanan Republik Indonesia beserta jajarannya;
2. Kepala Badan Planologi Kehutanan;
3. Gubernur Kalimantan Timur beserta jajarannya;
4. Bupati Kutai Kertanegara beserta jajarannya;
5. Kepala Pusat Wilayah Pengelolaan Kawasan Hutan;
6. Kepala Bidang Penyiapan Areal Penggunaan Kawasan Hutan
beserta staf/pegawai yang telah banyak membantu;
7. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.

Kami berharap semoga rencana kerja ini dapat diterima dan


bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Jakarta, Juli 2008

PT.Madani Citra Mandiri

i
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ..................................................... i


DAFTA ISI .............................................................. ii
DAFTA TABEL ............................................................ iii
DAFTAR GAMBAR ....................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................... v

BAB I. PENDAHULUAN ............................................... I–1

I.1. Latar Belakang .................................................. I–1


I.2. Maksud dan Tujuan ............................................ I–2

BAB II. DASAR HUKUM KEGIATAN ................................ II–1

II.1.Dasar Hukum .................................................... II–1


II.2.Perizinan ............................................................ II–2

BAB III. RENCANA KERJA ........................................... III–1

III.1. Kewajiban-kewajiban PT.Madani CitraMandiri ......... III–1


III.2. Ketentuan-ketentuan lain .................................. III–2
III.3. Rencana Kerja dan Tata Waktu Pemenuhan
Kewajiban ...................................................... III–2
III.3.1. Tata Batas .............................................. .. III–2
III.3.2. Invetarisasi Tegakan ..................................... III–4
III.3.3. Pembayaran PSDH dan DR ............................ III–4
III.3.4. Perlindungan Kawasan Hutan ........................ III–4
III.3.5. Pemulihan Kondisi Kawasan Hutan ................. III–5
III.3.6. Penyelesaian Pihak-Pihak Ketiga .................... III–6
III.3.7. Monitoring dan Evaluasi ............................... III–7
III.3.8. Pelaporan .................................................... III–7
III.4. Rencana Kerja Penggunaan Kawasan Hutan ...... III–8
III.4.1. Areal Pertambangan ....................................... III–8
III.4.2. Pembangunan Infrastruktur Tambang ................. III–8
III.5. Hasil Yang Diharapkan .......................................... III–12

BAB IV. PENUTUP ........................................................ IV–1


LAMPIRAN

ii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Teks

1. Tata Waktu Pemenuhan Kewajiban Tata Batas


Kawasan Hutan dan Invetarisasi Tegakan............. III-4
2. Rencana dan Tata Waktu Pemenuhan Seluruh
Kewajiban Oleh PT.Madani Citra Mandiri ............ III-9

3. Rencana dan Luas Pengunaan Kawasan Hutan


untuk Kegiatan Eksploitasi Batubara oleh
PT.Madani Citra Mandiri................................... III-12

iii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Teks

1. Surat Menteri Kehutanan Nomor


S.335/MENHUT-VII/2008 Tanggal 17 Juni
2008 hal Persetujuan prinsip penggunaan
kawasan untuk eksploitasi bahan galian
batubara dan sarana penunjangnya an.
PT.Madani Citra Mandiri di Kabupaten Kutai
Kartanegara,Propinsi Kalimantan Timur ......... L- 1

iv
DATAR GAMBAR

Lampiran Halaman
Teks

1. Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Prop.Kalimantan


Timur Pada Lokasi Rencana kegiatan penambangan
Batubara PT.Madani Citra Mandiri ................... L-2

2. Rencana kegiatan penambangan oleh PT.Madani


Citra Mandiriskala 1 : 325.000 .............................. L-3

3. Peta rencana tambang oleh PT.Madani Citra Mandiri


skala 1 : 35.000 ............................................... L- 4

v
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

Pertambangan merupakan salah satu kegiatan yang memberikan


sumbangan devisa bagi Negara Indonesia,saat ini kegiatan eksplorasi
tambang mulai banyak dilaksanakan oleh investor khususnya untuk
bahan galian tambang batubara. Banyaknya kegiatan eksplorasi
tambang tersebut tidak terlepas dari mulai stabilnya kondisi politik
dan perekonomian dalam negeri serta kebijakan pemerintah yang
mempermudah penanaman investasi bagi dunia usaha
pertambangan.

Kegiatan penambagan batubara telah dirasakan memberikan


manfaat secara langsung maupun tidak langsung bagi pertumbuhan
perekonomian regional maupun nasional dan berkontribusi terhadap
peningkatan devisa negara,penyerapan tenaga kerja serta
perkembangan perekonomian lainnya khususnya yang berhubungan
dengan sektor pertambangan batubara.

PT.Madani Citra Mandiri adalah pemegang Kuasa Pertambangan (KP)


Eksploitasi bahan galian batubara seluas 5.000 Ha di Kecamatan
Kembang Janggut dan Kenohan, Kabupaten Kutai
Kartanegara,Propinsi Kalimantan Timur sesuai Keputusan Bupati
Kutai Kertanegara No. 521/3276/Ek tanggal 15 Mei 2007.

Melalui surat No.45/MCM-TGR/2006 tanggal 10 Mei 2007 dan


No.50/MCM-TGR/2007 tanggal 03 Agustus 2007 Direktur Utama
PT.Madani Citra Mandiri mengajukan permohonan ijin pinjam pakai
kawasan hutan kepada Menteri Kehutanan RI seluas + 862,69 Ha
untuk eksploitasi bahan galian batubara yang terletak di wilayah
Kecamatan Kembang Janggut dan Kenohan Kabupaten Kutai
Kartanegara,Propinsi Kalimantan Timur.

Menteri Kehutanan RI melalui surat Nomor S.335/MENHUT-VII/2008


tanggal 17 Juni 2008 hal Persetujuan prinsip penggunaan kawasan
untuk eksploitasi bahan galian batubara dan sarana penunjangnya
an. PT.Madani Citra Mandiri di Kabupaten Kutai Kartanegara,Propinsi
Kalimantan Timur. Dengan surat tersebut Pt. Madani Citra Mandiri
telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehutanan RI untuk
melakukan kegiatan eksploitasi batubara di daerah sebagaimana
tersebut di atas dengan luas + 862,69 Hektar dengan berbagai
persyaratan/kewajiban yang harus dipenuhi sebelum mendapatkan
izin pinjam pakai kawasan hutan.

I-1
Rencana kegiatab eksploitasi tambang batubara beserta
pembangunan sarana prasarana penunjangnya merupakan bentuk
partisipasi aktif PT.Madani Citra Mandiri dalam mensukseskan
pembangangunan Indonesia khususnya perwujudan komitmen
perusahaan untuk mencapai tujuan sebagai berikut :

1. Berpartisipasi aktif dalam pembangunan di segala bidang aspek


kehidupan yang sedang dilaksanakan di Kabupaten Kutai
Kartanegara,Propinsi Kalimantan Timur.
2. Meningkatkan perekonomian daerah/pendapatan asli daerah
(PAD) khususnya Kabupaten Kutai Kartanegara dan Propinsi
Kalimantan Timur.
3. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar lokasi
pertambangan dan peningkatan aspek-aspek sosial ekonomi
lainnya.
4. Memenuhi permintaan pasokan batu bara dari industri
pertambangan nasional, regional maupun internasional.
5. Memanfaatkan potensi sumberdaya alam seoptimal dan
seefesien mungkin.
6. Menjaga kelestarian sumberdaya alam, hutan dan lingkungan
global.

I.2 MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud disusunnya rencana kerja ini adalah untuk memenuhi salah


satu kewajiban PT.Madani Citra Mandiri sebagaimana yang tertuang
dalam surat Menteri Kehutanan Nomor : S.335/MENHUT-VII/2008
tanggal 17 Juni 2008 .

Sedangkan tujuannya adalah untuk memberi gambaran dan


informasi tentang rencana pelaksanaan pemenuhan kewajiban-
kewajiban yang dibebankan kepada PT.Madani Citra Mandiri atas
terbitnya surat persetujuan prinsip Menteri Nomor : S.335/MENHUT-
VII/2008 tanggal 17 Juni 2008. Untuk kegiatan eksploitasi
tambang batubara a.n, PT. Madani Citra Mandiri di Kabupaten Kutai
Kartanegara,Propinsi Kalimantan Timur seluas + 862,69 hektar.

I-2
BAB II
DASAR HUKUM KEGIATAN

II.1 DASAR HUKUM

Landasan hukum kegiatan eksploitasi batubara oleh PT.Madani Citra


Mandiri adalah sebagai berikut :

1. Undang-undang Dasar Negaea Republik Indonesia Tahun 1945;


2. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1967 Tentang Ketentuan-
ketentuan Pokok Pertambangan;
3 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi
Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya;
4. Undang-undang Nomor 23 tahun 1997 Tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
5. Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintah
Daerah;
6. Undamg-undang Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan;
7. Undang-undang Nomor 32 Tahu n 2004 tentang Pemerintah
Daerah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1969 tentang
Pelaksanaan Undang-undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang
Ketentuan-ketentuan Pokok Pertambangan jo. Peraturan
Pemerintah Nomor 79 Tahun 1992 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1969 tentang
Pelaksanaan Undang-undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang
Ketentuan-ketentuan Pokok Pertambangan;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewengan
Pemerintah dan Kewengan Propinsi sebagai Daerah Otonom;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2008 tentang Jenis dan
Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berasal
dari Penggunaan Kawasan Hutan untuk Kepentingan
Pembangunan di Luar Kegiatan Kehutanan yang Berlaku pada
Departemen Kehutanan;
12. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 339/Kpts-II/1990 jo
Nomor 634/Kpts-II/1996 tentang Pedoman Pengukuran Hutan;
13. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 400/Kpts-II/1990 jo
Nomor 635/Kpts-II/1996 tentang Panitia Tata Batas;
14. Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 146/Kpts-
II/1999 Tentang Pedoman Reklamasi Bekas Tambang Dalam
Kawasan Hutan;
15. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor :
1453 k/29/mem/2000 Tentang Pedoman Teknis
Penyelenggaraan Tugas Pemerintah di Pertambngan Umum;
II-1
16. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : 32/Kpts-II/2001 Tentang
Kriteria dan Standar Pengukuran Kawasan Hutan;
17. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : 70/Kpts-II/2001 Tentang
Penetapan Kawasan Hutan, Perubahan status dan fungsi
kawasan hutan.
18. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.14/Menhut-II/2006
Tentang Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan;
19. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.64/Menhut-II/2006
Tentang Perubahan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor :
P.14/Menhut-II/2006 Tentang Pedoman Pinjam Pakai Kawasan
Hutan;

II.2. PERIZINAN

Dalam melaksanakan kegiatan di Lapangan, PT.Madani Citra Mandiri


telah memperoleh izin melakukan kegiatan ekslploitasi batubara
berdasarkan :

1. Surat Menteri Kehutanan Nomor S.335/MENHUT-VII/2008


tanggal 17 Juni 2008 hal Persetujuan prinsip penggunaan
kawasan untuk eksploitasi bahan galian batubara dan sarana
penunjangnya an. PT.Madani Citra Mandiri di Kabupaten Kutai
Kartanegara,Propinsi Kalimantan Timur.
2. Surat Gubernur Kalimantan Timur No.521/3276/ Ek tanggal 15
Mei.
3. Surat Keterangan (SK) Bupati Kutai Kartanegara Nomor
540/34/KP-Er/DPE-IV/2006 Tanggal 4 April 2006. Tentang Kuasa
Pertambangan (KP) Eksplorasi atas suatu wilayah seluas 5.000
ha dengan kode wilayah KW.KTN 2006 034 Er yang terletak di
Wilayah Kecamatan Kembang Janggut Kabupaten Kutai
Kartanegara.
4. Keputusan Bupati Kutai Kertanegara No. 521/3276/Ek tanggal
15 Mei 2007.
5. Dokumen AMDAL (Andak-RKL-RPL) dengan nomor Persetujuan :
KAKK/02/AMDAL/TAMBANG BATUBARA/2007 tanggal 15 Maret
2007.
6. Surat Direktur Jendaral Bina Produksi Kehutan No.S.258/VI-
BRPHP/2008 tanggal 14 Mei 2008

Dengan landasan hukum yang digunakan dan perizinan yang dimiliki


oleh PT.Madani Citra Mandiri diharapkan di dalam proses
pemenuhan kewajiban persetujuan prinsip pinjam kawasan hutan
hingga pada saat pelaksanaan kegiatan di lapangan dapat berjalan
dengan baik dan mencapai tujuan atau target yang siharapkan.

II-2
BAS III RENCANA KERJA

III. 1. KEWAJIBAN-KEWAJIBAN PT. MADANI CITRA MANDIRI

Berdasarkan surat Menteri Kehutanan Nomor


S.335/MENHUT-VII/2008 tanggal 17 Juni 2008 hal Persetujuan
prinsip penggunaan kawasan untuk eksploitasi bahan galian batubara
dan sarana penunjangnya an. PT.Madani Citra Mandiri di Kabupaten
Kutai Kartanegara,Propinsi Kalimantan Timur , PT.Madani Citra
Mandiri dibebani kewajiban-kewajiban sebagai berikut :

1. Menanggung biaya pengukuran, pemetaan dan pemancangan


tanda batas atas kawasan hutan yang digunakan serta biaya
pengukuhan lahan kompensasi;
2. Menanggung biaya inventarisasi tegakan serta membayar ganti
rugi nilai tegakan atas kawasan hutan yang digunakan;
3. Membayar Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) dan Dana
Reboisasi (DR);
4. Menghindari dan mencegah terjadinya kerusakan hutan, erosi,
tanah longsor dan kebakaran hutan dalam pelaksanaan kegiatan
di lapangan;
5. Melaksanakan reklamasi dan reboisasi pada kawasan hutan yang
sudah tidak dipergunakan tanpa menunggu selesainya jangka
waktu pinjam pakai kawasan hutan;
6. Dilarang melakukan penambangan di sekitar mata air, danau,
sungai.
7. Memperhatikan keseimbangan ekologi (ecological balance) di
dalam kawasan hut an produksi dan sekitarnya;
8. Menjaga keamanan kawasan hutan yang digunakan dan di
sekitarnya;
9. Melaporkan setiap adanya kegiatan pelanggaran hukum di areal
kerjanya kepada instansi kehutanan terdekati;
10. Memberikan kemudahan bagi aparat Kehutanan baik pusat
maupun daerah sewaktu melakukan monitoring dan evaluasi
lapangan;
11. Menyampaikan laporan secara periodik yaitu setiap 12 (dua
belas) bulan sekali atas kemajuan pemenuhan kewajibann-
kewajiban dalam persetujuan prinsip ;
12. Selambat-lambatnya dalam tempo 100 (seratus) hari sejak
diterbitkan persetujuan prinsip ini, PT.Madani Citra Mandiri wajib
membuat rencana kerja pemenuhan kewajiban yang dilengkapi
dengan surat pernyataan di hadapan notaris tentang
kesanggupan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban yang
ditetapkan, selanjutnya rencana kerja tersebut diserahkan
kepada Menteri Kehutanan, Kepala Badan Planologi Kehutanan,
Gubernur Kalimantan Timur, Bupati Kutai Kartanegara, Kepala
III-1
Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur dan Kepala Balai
Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah IV.
13. Apabila di dalam kawasan hut an yang dipinjam pakai terdapat
hak-hak pihak ketiga, penyelesaiannya menjadi tanggung jawab
pemohon yang dikoordinasikan oleh pemerintah daerah
setempat.

III.2. KETENTUAN-KETENTUAN LAIN

Adapun ketentuan-ketentuan lain dalam surat Menteri Kehutanan


tersebut di atas yang menjadi batasan-batasan bagi pelaksanaan
kegiatan adalah sebagai berikut :

1. Letak dan luas secara pasti kawasan hutan yang dipinjam pakai
tersebut ditentukan berdasarkan hasil penataan batas di
lapangan yang dilaksanakan oleh Balai Pemantapan Kawasan
Hutan Wilayah IV bersama Dinas Kehutanan Kabupaten Kutai
Kartanegara dibawah koordinasi Dinas Kehutanan Propinsi
Kalimantan Timur.

2. Pemanfaatan kayu hasil tebangan akibat kegiatan pembukaan


kawasan hutan untuk kegiatan eksploitasi bahan galian batubara
dilaksanakan secara bertahap sesuai rencana kerja
penambangan PT.Madani Citra Mandiri dengan dikoordinasikan
oleh Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur sesuai
peraturan yang berlaku.

3. Persetujuan prinsip penggunaan kawasan hutan berlaku selama


2 (dua) tahun terhitung sejak ditandatangani.

4. Apabila pemohon tidak rnelaksanakan ketentuan-ketentuan


tersebut di atas atau terjadi penyimpangan, maka persetujuan
prinsip ini menjadi batal dan pemohon dikenakan sanksi sesuai
Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan.

5. Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam


persetujuan prinsip ini, maka akan dilakukan perbaikan
sebagaimana mestinya.

III.3 RENCANA KERJA DAN TATA WAKTU PEMENUHAN


KEWAJIBAN

III.3.1. TATA BATAS

Pelaksanaan tata batas kawasan hutan akan dilaksanakan oleh Balai


Pemantapan Kawasan Rutan Wilayah IV sebagaimana arahan dari
III-2
Menteri Kehutanan bersama dengan Dinas Kehutanan Kabupaten
Kutai Kertanegara di bawah koordinasi Dinas Kehutanan Provinsi
Kalimantan Timur. PT. Madani Citra Mandiri akan memfasilitasi
pelaksanaan tata batas kawasan hutan yang akan dipergunakan
sebagai lokasi eksploitasi tambang Batubara dan sarana
penunjangnya.

PT. Madani Citra Mandiri akan mengirimkan surat permohonan


pelaksanaan tata batas kawasan hutan kepada Dinas Kehutanan
Provinsi sebagai koordinator pelaksana dengan tembusan surat
diujukan kepada Menteri Kehutanan c.q Kepala badan Planologi
Kehutanan, Gubernur Kalimantan Timur, Bupati Kutai Kertanegara,
Dinas Kehutanan Kabupaten dan balai Pemantapan Kawasan Rutan
Wilayah IV. PT. Madani Citra Mandiri juga akan selalu berkoordinasi
dengan tim tata batas untuk merencanakan dan menentukan teknis,
waktu dan anggaran/biaya pelaksanaan tata batas kawasan hutan.
Rencana waktu pelaksanaan kegiatan tata batas tersebut adalah
selama 2 minggu. Kegiatan diawali konsultasi teknis dengan
Departemen Kehutanan, Dinas Kehutanan Provinsi dan Kabupaten
pada bulan februari 2008, kemudian mengajukan permohonan
pelaksanaan tata batas kepada Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan
Timur, persiapan dan penyusunan rencana tata batas dan persiapan
sumberdaya manusia, waktu dan biaya, serta melakukan koordinasi
dengan pihak-pihak terkait yang dilakukan pada bulan februari dan
maret 2008. Pelaksanaan tata batas di lapangan diperkirakan
memakan waktu 2 minggu, yaitu 11 - 25 Agutus 2008 yang
kemudian dilanjutkan dengan kegiatan penyusunan laporan tata
batas yang akan dilakukan 25/8-26/9 2008 (+ 1 bulan), detail
tentang Tata Waktu Pemenuhan Kewajiban Tata Batas Kawasan
Hutan dan Inventarisasi Tegakan bisa dilihat pada tabel 1.

PT. Madani Citra Mandiri akan mempedomani peraturan dan


ketentuan yang berlaku selama pelaksanaan kegiatan tata batas ini
dengan mengacu pada :

1. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 339/Kpts-II/1990 jo Nomor


634/Kpts-II/1996 tentang Pedoman Pengukuhan Hutan;

2. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 400/Kpts-II/1990 jo Nomor


63S/Kpts-II/1996 tentang Panitia Tata Batas;

3. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 32/Kpts-II/2001 Tentang


Kriteria dan Standar Pengukuhan Kawasan Hutan;

III-3
Tabel 1. Tata Waktu Pemenuhan Kewajiban Tata Batas Kawasan
Hutan dan Inventarisasi Tegakan.
No. KEGIATAN Waktu KETERANGAN
(PELAKSANA)
1 Persiapan Kegiatan 31/7- 3/8 2008 (+ 4 hari) Tim Pelaksana
2 Penyusunan Peta Rencana 4 - 10 Agutus 2008 ( + 1 minggu) Tim Pelaksana
Kerja Di Lapangan
3 Pelaksanaan Lapangan Tata 11 - 25 Agutus 2008 ( + 2 Tim Pelaksana
Batas minggu)
4 Penyusunan Laporan Tata 25/8-26/9 2008 (+ 1 bulan) Tim Pelaksana
Batas
5 Pelaksanaan Inventarisasi 28/9 – 15/10 2008 (+ 2 minggu) Tim Pelaksana
Tegakan
6 Penyusunan Laporan 15/10 – 30/10 2008 (+ 2 minggu) Tim Pelaksana
Inventarisasi Tegakan.
7 Pelaporan Kepada Menteri 3 Nopember 2008 Dinas Kehutanan
Kehutanan Propinsi (Tim Pelaksana)

III.3.2 INVENTARlSASI TEGAKAN

Tahapan/mekanisme kegiatan inventarisasi tegakan dan rencana tata


waktu pelaksanaan kegiatan inventarisasi tegakan
mengikuti/bersamaan dengan kegiatan tata batas kawasan hutan
sebagaimana table 1 di atas.

Sedangkan teknis pelaksanaan kegiatan inventarisasi tegakan di


dalam calon kawasan hutan yang akan digunakan oleh PT. Madani
Citra Mandiri berpedoman pada petunjuk teknis/petunjuk
pelaksanaan yang berlaku di Departemen Kehutanan dan atau Dinas
Kehutanan.

III.3.3 PEMBAYARAN PSDH DAN DR

Pernbayaran Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) dan Reboisasi (DR)


akan dilaksanakan segera setelah laporan hasil inventarisasi tegakan
di dalam kawasan hutan yang dipinjam pakai selesai.

Dari laporan tersebut dapat diketahui jumlah nominal PSDH dan DR


yang harus dibayarkan kepada Pemerintah RI. Berdasarkan tata
waktu yang telah disusun di atas, maka diharapkan PSDH dan DR
dapat dilunasi/dibayarkan pada bulan Pebruari 2009.

III.3.4 PERLINDUNGAN KAWASAN RUTAN

PT. Madani Citra Mandiri mempunyai kewajiban untuk melindungi


kawasan hutan yang dipergunakan untuk eksploitasi tarnbang
Batubara. Sebagaimana surat Menteri Kehutanan Nomor
S.335/MENHUT-VII/2008 tanggal 17 Juni 2008, PT. Madani Citra
III-4
Mandiri mempunyai beberapa kewajiban yang masuk dalam aspek
perlindungan kawasan hutan, yaitu

1. Menghindari dan mencegah terjadinya kerusakan hutan, erosi,


tanah longsor dan kebakaran hutan dalam pelaksanaan kegiatan
di lapangan;
2. Melaksanakan reklamasi dan reboisasi pada kawasan hutan yang
sudah tidak dipergunakan tanpa menunggu selesainya jangka
waktu pinjam pakai kawasan hutan;
3. Dilarang melakukan penambangan di sekitar mata air, danau,
sungai.
4. Memperhatikan keseimbangan ekologi (ecological balance) di
dalam kawasan hutan produksi dan sekitarnya;
5. Menjaga keamanan kawasan hutan yang digunakan dan di
sekitarnya;
6. Melaporkan setiap adanya kegiatan pelanggaran hukum di areal
kerjanya kepada instansi kehutanan terdekat;

Selain hal tersebut di atas, PT.Madani Citra Mandiri mempunyai


komitmen untuk senantiasa melindungi kawasan hutan yang dipinjam
pakai sebagai bentuk komitmen dan tanggung jawab perusahaan
terhadap amanat yang telah diberikan oleh Departemen Kehutanan.
PT.Madani Citra Mandiri juga akan bersungguh-sungguh mentaati dan
menjalankan amanat yang tertuang dalam Dokumen AMDAL yang
telah disusun dan disyahkan oleh lembaga yang berwenang.

PT.Madani Citra Mandiri akan berupaya melindungi kawasan hutan


setiap saat dengan tetap berkoordinasi dengan instansi kehutanan di
provinsi maupun kabupaten. Dan sebagai bentuk kesungguhan
manajemen PT.Madani Citra Mandiri dalam melaksanakan kewajiban
tersebut, maka manajemen PT.Madani Citra Mandiri bersedia
membuat dan menandatangani surat pernyataan kesanggupan untuk
melindungi kawasan hutan yang dipinjam pakai dan kawasan hutan
di sekitarnya dihadapan Notaris.

III.3.5 PEMULIHAN KONDISI KAWASAN HUTAN

Upaya pemulihan kondisi kawasan hutan yang rusak akibat praktek


eksploitasi tambang Batubara oleh PT.Madani Citra Mandiri adalah
dengan melakukan reklamasi sesuai ketentuan yang berlaku, baik di
lingkup Departemen Energi Sumber Daya Mineral (Pedoman
Reklamasi yang diterbitkan oleh Direktorat Pertambangan Umum)
maupun Departemen Kehutanan (Surat Keputusan Menteri
Kehutanan dan Perkebunan Nomor: SK.146/Menhutbun-II/99).

III-5
Reklamasi akan dilaksanakan setelah eksploitasi Batubara selesai .
dilakukan dengan teknik backfilling. Reklamasi akan dilakukan sebaik
mung kin serta seefisien dan seefektif mungkin untuk menghindari
kerusakan tanah guna menyiapkan lahan yang sesuai bagi kegiatan
revegetasi.

Sebelum revegetasi dilaksanakan, pengelolaan topsoil yang baik


terlebih dahulu dilakukan untuk kemudian dilakukan penebaran,
penggemburan tanah dan penambahan bahan organik sebagai upaya
untuk memperbaiki kondisi kesuburan tanah di akhir operasi
penambangan pada areal yang telah digunakan untuk pit tambang,
output dump area, mine stockyard, topsoil stockpile dan fasilitas
tambang lainnya.

Adapun jenis-jenis tanaman yang akan dipersiapkan untuk kegiatan


revegetasi disesuaikan dengan pentahapan revegetasi, yaitu

Tahap I : untuk mengurangi evapotranspirasi dan erosi permukaan


tanah akan ditanam jenis-jenis tanaman bawah penutup tanah
(cover crop species) dari marga leguminoceae atau dari jenis
kacang-kacangan.

Tahap II : untuk mengembalikan dan meningkatkan kesuburan tanah


dan mengikat agregat tanah oleh akar-akar tanaman dan
memberikan naungan awal bagi tanaman yang akan ditanam
berikutnya, akan ditanam dengan jenis-jenis tanaman cepat tumbuh
(fast growing species) seperti akasia (Acacia mangium), sengon
(Paraserianthes falcataria), sungkai (Peronema canescens), dan/atau
jati putih (Gmelina arborea).

Tahap III : untuk pengkayaan jenis (enrichment planting) akan


ditanam jenis-jenis tanaman yang mudah beradaptasi dengan
lingkungan, jenis lokal, jenis-jenis yang dilindungi maupun jenis-jenis
yang bernilai ekonomi tinggi dan bermanfaat bagi masyarakat di
sekitar kawasan hutan (tanaman buah-buahan). Jenis-jenis terebut
diantaranya adalah kayuputih (Melaleuca kajoepoeti), eucalyptus
(Eucalyptus alba), meranti (Dipterocarpus sp), keruing
(Dryobalanops sp), ramin (Gonistylus sp), durian (Durio zibethinus),
rambutan (Nephelium lapecium), duku (lansium domesticum), dan
lain-lain.

III.3.6 PENYELESAIAN PlHAK-PlHAK KETlGA

Kegiatan ini dilaksanakan ketika terjadi permasalahan dengan pihak


ketiga/pihak lain baik yang berhubungan dengan perizinan di sektor
pertambangan, okupasi lahan oleh masyarakat, illegal mining,
III-6
maupun permasalahan yang berhubungan dengan aspek sosial
ekonomi masyarakat.

PT.Madani Citra Mandiri akan bersikap kooperatif dan persuasif


dalam menghadapi dan menyelesaikan segala permasalahan untuk
menciptakan iklim/kondisi yang lebih kondusif bagi operasionalisasi
kegiatan di lapangan.

Penyelesaian permasalahan akan dilaksanakan dengan terlebih


dahulu mengadakan musyawarah dengan semua pihak yang
bersengketa. Diharapkan dengan musyawarah, permasalahan akan
dapat diselesaikan dengan baik tanpa unsur dendam di kemudian
hari. Namun demikian apabila dengan cara tersebut tidak
mernbuahkan hasil, maka PT.Madani Citra Mandiri akan menempuh
jalur hukum bagi kepentingan dan kebaikan semua pihak.

III.3.7 MONITORING DAN EVALUASI

Kegiatan monitoring dan evaluasi penggunaan kawasan hutan secara


formal akan dilaksanakan oleh instansi yang ditunjuk oleh
Departemen Kehutanan berdasarkan ketentuan yang berlaku. Pada
prinsipnya PT.Madani Citra Mandiri Batubara akan melaksanakan
kegiatan penggunaan kawasan hutan dan melaksanakan semua
kewajiban yang dibebankan sebaik-baiknya. Namun demikian,
PT.Madani Citra Mandiri akan melakukan antisipasi terhadap segala
sesuatu yang mungkin terjadi diluar kendali perusahaan. Oleh karena
itu, PT.Madani Citra Mandiri akan melakukan monitoring dan evaluasi
mandiri (self monitoring and evaluation) untuk mencegah dan
menghindari terjadi pelanggaran-pelanggaran terhadap ketentuan
dan peraturan yang berlaku

III.3.8 PELAPORAN

Laporan kegiatan penggunaan kawasan hutan akan disusun per


semester dan akan dilaporkan/dikirim kepada seluruh instansi terkait
dengan penggunaan kawasan hutan, antara lain Menteri Kehutanan
c.q Kepala Badan Planologi Kehutanan, Kepala Dinas Kehutanan
Provinsi, Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Kutai Kertanegara,
Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah IV, dan Kepala
Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai untuk wilayah Provinsi
Kalimantan Timur.

Rencana kerja dan tata waktu pemenuhan kewajiban PT.Madani Citra


Mandiri terkait dengan surat Menteri Kehutanan Nomor
S.335/Menhut-VII/200B. tanggal 17 Juni 2008 Secara lengkap tersaji
dalam Tabel 2 berikut ini.
III-7
III.4 RENCANA KERJA PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN

Kawasan hutan yang telah disetujui Menteri Kehutanan untuk


dipergunakan sebagai areal pertambangan Batubara oleh PT.Madani
Citra Mandiri adalah seluas ± 862,69 hektar, akan dipergunakan
secara optimal dan efisien baik untuk areal pertambangan maupun
sebagai sarana penunjangnya, yaitu sebagai berikut :

III.4.1 AREAL PERTAMBANGAN

Areal pertambangan yang dimaksud adalah seluruh areal yang


digunakan untuk kegiatan penambangan berupa lubang-lubang atau
pit-pit tambang, area overburden/interburden, hauling road (jalan
tambang), dan settling pond atau disposal area.

Pembukaan lahan untuk areal tambang akan dilaksanakan segera


setelah izin pinjam pakai kawasan hutan diterbitkan oleh Menteri
Kehutanan.

III.4.2 PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TAMBANG

Merupakan fasilitas pendukung kegiatan tambang yang dibangun di


dekat area tambang. Lokasi akan dipilih berdasarkan topografi yang
relative datar dan daya dukung lahan yang cukup kuat sebagai
penyangga bangunan-bangunan yang telah direncanakan.

III-8
Tabel 2. Rencana dan Tata Waktu Pemenuhan Seluruh Kewajiban oleh PT.Madani Citra Mandiri.

No. KEGIATAN 2008 2009 2010 KETERANGAN


7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6
1. Tata Batas Kawasan Dilaksanakan oleh
Hutan tim di bawah
koordinasi Dinas
Kehutanan Provinsi

2 Inventarisasi Dilaksanakan
Tegakan Kawasan bersarnaan dengan
Hutan tata batas kawasan
hutan
3 Mernbayar PSDH dan Dilaksanakan
DR setelah hasil
inventarisasi
tegakan

4 Melakukan Dilaksanakan
Perlindungan secara kontinyu
terhadap Kawasan sebelurn rnaupun
Hutan setelah terbit izin
pinjarn pakai

5 Melakukan Reklarnasi Dilaksanakan


dan Revetasi segera setelah
kegiatan eksploitasi
selesai

III-9
6 Melakukan Monitoring Dilaksanakan
dan Evaluasi Mandiri secara rnandiri dan
bersedia untuk
selalu dilakukan
monitoring dan
evaluasi oleh pihak
yang berwenang.

7 Menyarnpaikan Dilaksanakan
Laporan Kernajuan secara periodik

8 Mernbuat Pernyataan Pernyataan sanggup


mernenuhi seluruh
kewajiban
dilaksanakan
dihadapan notaries
dan akan
direalisasikan
secepatnya.

III-10
Bangunan-bangunan tersebut diantaranya adalah :

• Bangunan kantor dan perumahan serta fasilitas umum merupakan


fasilitas pendukung administrasi perkantoran yang digunakan untuk
kegiatan perencanaa, pelaksanaan, pegawasan dan evaluasi dari
kegiatan operasi penambangan pada pit-pit terdekat.

• Bangunan utilitas energi/listrik dan air ; stasiun pembangkit listrik


direncanakan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan energi
listrik untuk kepentingan kegiatan perkantoran, penerangan kantor
dan mess karyawan, pergudangandan stockpile serta
dermaga/pelabuhan. Penyediaan air bersih untuk kegiatan harian
karwayan dan kantor.
• Bangunan utili tas mekanik, gudang, bengkel dan laboratorium ;
sebagai sarana pendukung kegiatan tambang berupa perbaikan-
perbaikan alat-alat mekanik, alat-alat berat tambang, gudang
sebagai penyimpanan barang-barang kebutuhan peasi tambang,
kantor, karyawan, laboraorium untuk analisis contoh Batubara untuk
menjaga kualitas produk tambang yang dihasilkan.

• Persemaian ; sebagai sarana untuk menyiapkan bibit tanaman


yang berkualitas bagi keperluan revegetasi setelah kegiatan
reklamasi dilakukan.

• Pembangunan sarana jalan, baik untuk pengangkutan Batubara


dan lapisan tanah penutup, maupun jalan penghubung antara
kantor/mess karyawan dengan tambang. Infrastruktur jalan meliputi
semua jalan yang sengaja dibuat untuk kepentingan kemudahan
pemindahan material selama pra-penambangan, penambangan, dan
pasca penambangan, dari satu lokasi ke lokasi lain dengan
menggunakan peralatan angkut.

• Unit pengolahan Batubara (stockpile/stockyard) dan


dermaga/pelabuhan ; unit pengolah Batubara dibangun dekat
dengan dermaga/pelabuhan agar Batubara yang selesai di olah siap
untuk dikapalkan. Sehingga pembangunan stockpile/stockyard
merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan pembangunan
demaga/pelabuhan.

Pembangunan sarana/fasilitas pendukung di atas akan dilaksanakan


setelah PT.Madani Citra Mandiri memperoleh izin pinjam pakai
kawasan hutan dari Menteri Kehutanan dan akan dibangun sebelum
kegiatan penambangan dimulai.

III-11
Adapun luas areal tambang dan infrasturktur pendukung lainnya
pada masing-masing lokasi pada kawasan hutan yang telah disetujui
Menteri Kehutanan adalah sebagaimana table 4. berikut ini :

Tabel 3, Rencana dan Luas Penggunaan Kawasan Hutan untuk


Kegiatan Eksploitasi Batubara oleh PT.Madani Citra Mandiri

PENGGUNAAN Lokasi Jumlah


Long Beleh Kembang Tuana (Ha)
Haloq Janggut Tuha
Pit Area 706,86
Disposal areal 120,27
Sediment Pond & Sedimen 3,02
Trap
Fasilitas penunjang
lainnya : 5,54
- Kantor Site
- Mess Karyawan
- Workshop
Jalan tambang 27,00
(18 km x 15 m)
Total 862,69

III.5 HASIL YANG DIHARAPKAN

PT.Madani Citra Mandiri berharap dapat :

1. Mengemban amanat untuk turut serta meningkatkan


kesejahteraan masyarakat di sekitar lokasi pertambangan pada
khususnya dan kesejahteraan masyarakat di kabupaten Kutai
Kertanegara pada umumnya.
2. Meningkatkan pendapatan asli daerah bagi Kabupaten Kutai
Kertanegara dan Provinsi Kalimantan Timur dan menjadi
supplier Batubara bagi kepentingan bangsa dan dunia.
3. Memenuhi seluruh kewajiban dan melaksanakan semua kegiatan
dengan baik dan benar sesuai dengan ketentuan dan peraturan
yang berlaku.

III-12
BAB IV PENUTUP

PT.Madani Citra Mandiri adalah salah satu perusahaan pertambangan


yang telah memperoleh izin kegiatan eksploitasi tambang bijih
Batubara melalui Surat Keputusan Bupati Kutai Kertanegara No. 540
Tahun 2006 tanggal 4 April 2006 tentang tentang Pemberian Kuasa
Pertambangan Eksploitasi Bahan Galian Batubara . Seluas 5.000 Ha
di Desa Long Beleh Haloq dan Desa Kembang Janggut di Kabupaten
Kutai Kertanegara an. PT.Madani Citra Mandiri (KW.KTN 2006 034
Er)
Melalui surat Menteri Kehutanan Nomor S.335/Menhut-VII/2008
tanggal 17 Juni 2008 hal Persetujuan Prinsip Penggunaan Kawasan
Hutan Untuk Kegiatan Eksploitasi Batubara dan Sarana
Penunjangnya A.n. PT.Madani Citra Mandiri di Kabupaten Kutai
Kartanegara,Propinsi Kalimantan Timur, PT.Madani Citra Mandiri
mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehutanan RI untuk
melakukan kegiatan eksploitasi Batubara di daerah sebagaimana
tersebut di atas dengan luas ± 862,69 hektar dengan berbagai
persyaratan/kewajiban yang harus dipenuhi sebelum mendapatkan
izin pinjam pakai kawasan hutan.

Rencana kegiatan eksploitasi tambang Batubara beserta


pembangunan sarana prasarana penunjangnya merupakan bentuk
partisipasi aktif PT.Madani Citra Mandiri dalam mensukseskan
pembangunan Indonesia khususnya dalam bidang pertambangan.

Maksud disusunnya rencana kerja ini adalah untuk memenuhi


salahsatu kewajiban PT.Madani Citra Mandiri sebagaimana yang
tertuang dalam Surat Menteri Kehutanan Nomor : S. 335/Menhut-
VII/2008 tanggal 17 Juni 2008.

PT.Madani Citra Mandiri berharap dapat :

1. Mengemban amanat untuk turut serta meningkatkan


kesejahteraan masyarakat di sekitar lokasi pertambangan pada
khususnya dan kesejahteraan masyarakat di kabupaten Kutai
Kertanegara pada umumnya.

2. Meningkatkan pendapatan asli daerah bagi Kabupaten Kutai


Kertanegara dan Provinsi Kalimantan Timur dan menjadi
supplier Batubara bagi kepentingan bangsa dan dunia.

3. Memenuhi seluruh kewajiban dan melaksanakan semua kegiatan


dengan baik dan benar sesuai dengan ketentuan dan peraturan
yang berlaku .

IV-1
Besar harapan kami dapat mencapai maksud dan tujuan dari
penyusunan rencana kerja pemenuhan kewajiban ini dan menggapai
cita-cita sebagai perusahaan pertambangan yang berperan aktif
dalam pembangunan di segala bidang dan peduli terhadap
kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan.

IV-2

Anda mungkin juga menyukai