Anda di halaman 1dari 8

Perencanaan kerja Promosi Kesehatan

1. Menentukan Tujuan Promosi Kesehatan


Pada dasarnya tujuan utama promosi kesehatan
adalah untuk mencapai 3 hal, yaitu :
Peningkatan pengetahuan atau sikap masyarakat
Peningkatan perilaku masyarakat
Peningkatan status kesehatan masyarakat

2. Menentukan Sasaran Promosi Kesehatan


Di dalam
promosi kesehatan yang dimaksud dengan
sasaran adalah kelompok sasaran, yaitu individu,
kelompok maupun keduanya

3. Menentukan Isi/Materi Promosi Kesehatan


Isi promosi kesehatan harus dibuat sesederhana
mungkin sehingga mudah dipahami oleh sasaran.
Bila perlu buat menggunakan gambar dan bahasa
setempat sehingga sasaran mau melaksanakan isi
pesan tersebut

4. Menentukan Metode
Pengetahuan : penyuluhan langsung, pemasangan
poster, spanduk, penyebaran leaflet, dll
Sikap : memberikan contoh konkrit yang dapat
menggugah emosi, perasaan dan sikap sasaran, misalnya
dengan memperlihatkan foto, slide atau melalui
pemutaran film/video
Keterampilan : sasaran harus diberi kesempatan untuk
mencoba keterampilan tersebut
Pertimbangkan sumber dana & sumber daya

5. Menetapkan Media
Teori pendidikan : belajar yang paling mudah
adalah dengan menggunakan media.
Media yang dipilih harus bergantung pada jenis
sasaran, tk pendidikan, aspek yang ingin dicapai,
metode yang digunakan dan sumber daya yang
ada

6. Menyusun Rencana Evaluasi


Harus dijabarkan tentang kapan evaluasi akan
dilaksanakan, dimana akan dilaksanakan, kelompok
sasaran yang mana akan dievaluasi & siapa yang akan
melaksanakan evaluasi tersebut

7. Menyusun Jadwal Pelaksanaan


Merupakan
penjabaran dari waktu,tempat & pelaksanaan yang
biasanya disajikan dalam
bentuk
ganchart

EVALUASI PROGRAM
Tingkat Evaluasi
1. Evaluasi Proses (process evaluation)
Evaluasi terhadap tindakan profesional, pemantauan
kualitas, standar profesional yang digunakan
2. Evaluasi Dampak (impact evaluation)
• Evaluasi terhadap perubahan faktor predisposisi,
pemungkin dan penguat.
• Evaluasi terhadap perubahan perilaku
3. Evaluasi Hasil (outcome evaluation)
• Evaluasi apakah terdapat perubahan atas
mortalitas dan morbiditas penyakit
• Apakah angka insidens dan prevalensi dapat
dipengaruhi oleh program.
• Manfaat sosial apa yang didapat
• Sering tidak efisien karena memerlukan waktu
yang lama, 5 – 10 tahun
Kegiatan Program Gizi Harian
Kegiatan program gizi yang dilakukan harian adalah

1. Peningkatan pemberian ASI Eksklusif adalah Pemberian ASI tampa makanan dan
minuman lain pada bayi berumur nol sampai dengan 6 bulan
2. Pemberian MP-ASI anak umur 6- 24 bulan adalah pemberian makanan pendamping ASI
pada anak usia 6-24 bulan dari keluarga miskin selama 90 hari.
3. Pemberian tablet besi (90 tablet) pada ibu hamil adalah pemberian tablet besi (90 tablet)
selama masa kehamilan.
4. Pemberian PMT pemulihan pada Keluarga Miskin adalah balita keluarga miskin yang
ditangani di sarana pelayanan kesehatan sesuai tatalaksana gizi di wilayah puskesmas
5. Kegiatan investigasi dan intervensi yang dilakukan setai saat jika ditemukan masalah
gizi misalnya ditemukan adanya kasus gizi buruk.

Kegiatan Program Gizi Bulanan


Kegiatan Progrogram Giai Bulanan yang dilakukan bulanan adalah

1. Pemantauan Pertumbuhan Berat Badan Balita ( Penimbangan Balita) adalah pengukuran


berat badan balita untuk mengetahui pola pertumbuhan dan perkembangan berat badan
balita.
2. Kegiatan konseling gizi dalam rangka peningkatan pendidikan gizi dan Perberdayaan
Usaha Perbaikan Gizi Keluarga/Masyarakat.
3. Kegiatan yang dilakukan setiap smester ( 6 bulan sekali) adalah Pemberian Kapsul
Vitamin A (Dosis 200.000 SI) pada balita adalah pemberian kaspusl vitamin A dosis
tinggi kepada bayi dan anak balita secara periodik yaitu untuk bayi diberikan setahun
sekali pada bulan Februari dan Agustus dan untuk anak balita enam bulan sekali dan
secara serentak dalam bulan Februari dan Agustus.

Kegiatan Program Gizi Tahunan


Kegiatan yang dilakukan setiap tahun ( setahun sekali adalah)

1. Pemantauan Status Gizi balita


2. Pemantaun konsumsi gizi
3. Pemantauan penggunaan garam beryodium
4. Pelaksana program Gizi di Puskesmas dilakukan oleh tenaga gizi berpendidikan D1
(Asisten Ahli Gizi) dan DIII (Ahli Madya Gizi) serta S1/D4 Gizi (Sarjana Gizi) yang
khusus dipersiapkan atau mahir dalam Usaha Perbaikan Gizi Keluarga/Masyarakat atau
sebagai tenaga profesinal di bidang gizi. Pelaksana Program Gizi dapat juga dilakukan
oleh tenaga kesehatan lain yang telah dilatih dalam pelaksanaan program gizi puskesmas.
OUTPUT PROGRAM GIZI

Beberapa Output dari Program Gizi adalah


1. Jumlah anak usia 6-24 bulan dari keluarga miskin yang mendapat MP-ASI
2. Jumlah Balita yang memiliki KMS, jumlah balita yang ditimbang, Naik Berat Badannya termasuk juga
Balita dengen Berat Badan dibawah Garis Merah (BGM) pada KMS
3. Jumlah Balita mendapatkan Kapsul Vitamin A
4. Jumlah Balita mendapatkan tablet F3 dengan 90 tablet selama kehamilan.
5. Gambaran Status Gizi Balita
6. Gambaran Konsumsi Gizi
7. Gambaran penggunaan Garam Beryodium
8. Laporan hasil Investigas dan Intervensi Gizi buruk. Dan beberapa laporan lainnya.
Evaluasi Program Imunisasi Dasar

Ratings: (0)|Views: 2,942|Likes: 41


Published by Prince Naseem
See more

Bab IXKesimpulan
7.1 Kesimpulan
Dari hasil evaluasi program imunisasi dasar yang dilakukan
d e n g a n c a r a pendekatan sistem di Puskesmas Kelurahan Jelambar I dan
w i l a ya h k e r j a n ya p a d a periode Mei 2010 sampai dengan April 2011 didapatkan
cakupan imunisasi BCG dan penyuluhan imunisasi kurang dari target sedangkan
cakupan selain BCG jauh melebihi26

target.Pelayanan dan penyelenggaraan imunisasi pula berjalan sesuai tolok ukur


kecuali penyuluhan serta pencatatan dan pelaporan cakupan imunisasi.M a s a l a h c a k u p a n
B C G y a n g r e n d a h a d a l a h d i s e b a b k a n p e r m a s a l a h a n d i perencanaan
d a n p e l a k s a n a a n p e n yu l u h a n t e n t a n g i m u n i s a s i t e r h a d a p k e l o m p o k
d a n perorangan. Masalah cakupan imunisasi selain BCG yang melebihi adalah
disebabkan pencatatan dan pelaporan tidak memisahkan bayi dar i wilayah kerja dan
luar wilayahkerja karena lingkungan puskesmas yang strategis menyebabkan kunjungan bayi
dari luar wilayah kerja tinggi. Hal ini disimpulan dengan evaluasi yang menggunakan
pendekatans i s t e m . D i h a r a p k a n d e n g a n d i b e n a h i p e n y u l u h a n , c a k u p a n
i m u n i s a s i B C G d a p a t meningkat. Pencatatan dan pelaporan yang lebih spesifik
dan penetapan sasaran bayiyang mengambil kira kunjungan dari luar wilayah kerja
diharapkan cakupan imunisasitidak tidak terlampau jauh melebihi target.Dengan evaluasi
menggunakan pendekatan sistem seperti ini, kita dapat menjagaagar masing-masing kegiatan
sejalan dengan ketentuan program dan dapat mengenal pasti penyebab masalah pada
keluaran atau cakupan imunisasi. Hal ini karena cakupanimunisasi mempunyai
dampak yang signifikan terhadap masyarakat. Dampak positif y a n g d i h a r a p k a n
dengan berhasilnya program imunisasi dasar adalah
t e r j a d i n y a p e n u r u n a n a n g k a k e m a t i a n d a n k e s a k i t a n ya n g d i a k i b a t k a n
o l e h P D 3 I s e r t a d a p a t mencegah akibat buruk yang lebih lanjut darinya. Selain itu
dengan evaluasi ini jugadapat memastikan cakupan imunisasi dasar terus meningkat, tidak
mengalami penurunandan dapat mengatasi masalah kelebihan cakupan imunisasi dari target yang
ditetapkan.
7.2. Saran
S a r a n ya n g d i b e r i k a n o l e h p e n u l i s t e r h a d a p p e n ye l e s a i a n m a s a l a h
t e r s e b u t ditujukan kepada:
7.2.1.
Puskesmas Kelurahan Jelambar I:7.2.1.1. Mengadakan jadwal penyuluhan teratur setiap bulan
danmelaksanakannya sesuai jadwal di posyandu-posyandu. Diharapkandalam tempoh setahun
cakupan BCG dapat dinaikkan sebanyak 20%.7.2.1.2. Melakukan pencatatan dan pelaporan yang
lebih terperinci yang27

memisahkan cakupan imunisasi di wilayah kerja dan dari luar wilayahkerja. Diharapkan sasaran
bayi lebih jelas untuk tahun kedepan.7.2.1.3.

Evaluasi ini dijadikan masukan untuk pelaksanaan program imunisasiakan datang di Puskesmas
Jelambar I supaya penyebab-penyebabmasalah yang ditemukan diperbaiki agar cakupan
imunisasi dapatsesuai target. Hal ini dilakukan dengan merencanakan kegiatan penyuluhan
dengan jelas dan melaksanakannya sesuai perencenaan.

7.2.1.4. Evaluasi program imunisasi juga diharapkan dilakukan terus menerussecara berkala
setiap tahun di Puskesmas Jelambar I supaya perkembangan keberhasilan cakupan imunisasi
dapat diketahui daritahun ke tahun. Hal ini juga penting agar dapat dipastikan cakupanimunisasi
yang tinggi dapat dipertahankan dan sekiranya berlaku penurunan dapat diperbaiki dengan
segera berdasarkan penyebab yangditemukan dari evaluasi menurut pendekatan sistem.
7.2.2.
Puskesmas Kecamatan Wijaya Kusuma7.2.2.1. Mengambil kira kunjungan dari luar wilayah
kerja dalam menetapkan jumlah sasaran bayi di Puskesmas Kelurahan Jelambar 1. Hal
inimengelakkan dari kelebihan cakupan 100% akan membawa masalahkecukupan logistik yang
tidak sesuai jumlah yang direncanakan.7.2.2.2. Menetapkan target imunisasi sesuai target yang
ditetapkan DinkesPropinsi. Diharapkan dalam tempoh setahun keseluruhan imunisasidapat
mencapai target.
7.2.3.
Sekretariat Kelurahan Jelambar 7.2.3.1. Melakukan pendataan ulang atau survei ulang monografi
penduduknuntuk memastikan angka-angkanya karena cakupan yang berlebihandari imunisasi
puskesmas bisa mengisyaratkan jumlah bayi atau penduduk yang lebih tinggi dari catatan sedia
ada.28
1. Membina sarana keteladanan gizi (kantin sekolah,dll)
2. Membina sarana keteladanan lingkungan
a. menggerakkan pemeliharaan dan pengawas an lingk sekolah ( pengelolaan
sampah, SPAL, WC dan kamar mandi, kebersihan kantin sekolah, ruang UKS dan
ruang kelas)
b. mencegah terbentuknya tempat pembiakan binatang penyebar penyakit ( lalat,
nyamuk).
3. Membina kebersihan perseorangan peserta didik
a. pemeriksaan rutin kebersihan kuku, telinga, rambut, gigi
b. mengajarkan cara gosok gigi yang benar.

4. Mengembangkan kemampuan peserta didik untuk berperan serta aktif dalam


yankes,bentuk:
a. kader kesehatan sekolah
b. dokter kecil
5. Penjaringan kesehatan peserta didik baru kelas
6. Pemeriksaan kesehatan secara periodik
7. Imunisasi
8. Pengawasan terhadap keadaan air
9. Pengawasan ringan dan P3K di sekolah
10. Rujukan medik
11. Penanganan kasus anemia
12. Forum komunikasi terpadu
13. Pencatatan dan pelaporan

• Pemeriksaan kes, meliputi gigi dan mulut, mata telinga dan tenggerokan, kulit
dan rambut, dsb.
• Pemeriksaan perkembangan kecerdasan
• Pemberian imunisasi
• Penemuan kasus-kasus dini
• Pengobatan sederhana
• Pertolongan pertama
• Rujukan bila menemukan kasus yang tidak dapat ditanggulangi di sekolah
• Termasuk: pemeliharaan dan pemeriksaan kes guru.

1. Dilihat dari peserta didik :


• Sehat, tidak sakit-sakitan dan bebas narkotika
• Absensi sakit menurun
• Pertumbuhan dan perkembangan peserta didik sesuai dengan golongan usia
• Murid TK dan sekolah dasar/madrasah telah mendapatkan imunisasi ulangan.
2. Dilihat dari lingkungan sekolah :
• Semua ruangan dan kamar mandi, jamban, dan pekarangan bersih
• Tidak ada sampah
• Ada sumber air bersih

Anda mungkin juga menyukai