4. Menentukan Metode
Pengetahuan : penyuluhan langsung, pemasangan
poster, spanduk, penyebaran leaflet, dll
Sikap : memberikan contoh konkrit yang dapat
menggugah emosi, perasaan dan sikap sasaran, misalnya
dengan memperlihatkan foto, slide atau melalui
pemutaran film/video
Keterampilan : sasaran harus diberi kesempatan untuk
mencoba keterampilan tersebut
Pertimbangkan sumber dana & sumber daya
5. Menetapkan Media
Teori pendidikan : belajar yang paling mudah
adalah dengan menggunakan media.
Media yang dipilih harus bergantung pada jenis
sasaran, tk pendidikan, aspek yang ingin dicapai,
metode yang digunakan dan sumber daya yang
ada
EVALUASI PROGRAM
Tingkat Evaluasi
1. Evaluasi Proses (process evaluation)
Evaluasi terhadap tindakan profesional, pemantauan
kualitas, standar profesional yang digunakan
2. Evaluasi Dampak (impact evaluation)
• Evaluasi terhadap perubahan faktor predisposisi,
pemungkin dan penguat.
• Evaluasi terhadap perubahan perilaku
3. Evaluasi Hasil (outcome evaluation)
• Evaluasi apakah terdapat perubahan atas
mortalitas dan morbiditas penyakit
• Apakah angka insidens dan prevalensi dapat
dipengaruhi oleh program.
• Manfaat sosial apa yang didapat
• Sering tidak efisien karena memerlukan waktu
yang lama, 5 – 10 tahun
Kegiatan Program Gizi Harian
Kegiatan program gizi yang dilakukan harian adalah
1. Peningkatan pemberian ASI Eksklusif adalah Pemberian ASI tampa makanan dan
minuman lain pada bayi berumur nol sampai dengan 6 bulan
2. Pemberian MP-ASI anak umur 6- 24 bulan adalah pemberian makanan pendamping ASI
pada anak usia 6-24 bulan dari keluarga miskin selama 90 hari.
3. Pemberian tablet besi (90 tablet) pada ibu hamil adalah pemberian tablet besi (90 tablet)
selama masa kehamilan.
4. Pemberian PMT pemulihan pada Keluarga Miskin adalah balita keluarga miskin yang
ditangani di sarana pelayanan kesehatan sesuai tatalaksana gizi di wilayah puskesmas
5. Kegiatan investigasi dan intervensi yang dilakukan setai saat jika ditemukan masalah
gizi misalnya ditemukan adanya kasus gizi buruk.
Bab IXKesimpulan
7.1 Kesimpulan
Dari hasil evaluasi program imunisasi dasar yang dilakukan
d e n g a n c a r a pendekatan sistem di Puskesmas Kelurahan Jelambar I dan
w i l a ya h k e r j a n ya p a d a periode Mei 2010 sampai dengan April 2011 didapatkan
cakupan imunisasi BCG dan penyuluhan imunisasi kurang dari target sedangkan
cakupan selain BCG jauh melebihi26
memisahkan cakupan imunisasi di wilayah kerja dan dari luar wilayahkerja. Diharapkan sasaran
bayi lebih jelas untuk tahun kedepan.7.2.1.3.
Evaluasi ini dijadikan masukan untuk pelaksanaan program imunisasiakan datang di Puskesmas
Jelambar I supaya penyebab-penyebabmasalah yang ditemukan diperbaiki agar cakupan
imunisasi dapatsesuai target. Hal ini dilakukan dengan merencanakan kegiatan penyuluhan
dengan jelas dan melaksanakannya sesuai perencenaan.
7.2.1.4. Evaluasi program imunisasi juga diharapkan dilakukan terus menerussecara berkala
setiap tahun di Puskesmas Jelambar I supaya perkembangan keberhasilan cakupan imunisasi
dapat diketahui daritahun ke tahun. Hal ini juga penting agar dapat dipastikan cakupanimunisasi
yang tinggi dapat dipertahankan dan sekiranya berlaku penurunan dapat diperbaiki dengan
segera berdasarkan penyebab yangditemukan dari evaluasi menurut pendekatan sistem.
7.2.2.
Puskesmas Kecamatan Wijaya Kusuma7.2.2.1. Mengambil kira kunjungan dari luar wilayah
kerja dalam menetapkan jumlah sasaran bayi di Puskesmas Kelurahan Jelambar 1. Hal
inimengelakkan dari kelebihan cakupan 100% akan membawa masalahkecukupan logistik yang
tidak sesuai jumlah yang direncanakan.7.2.2.2. Menetapkan target imunisasi sesuai target yang
ditetapkan DinkesPropinsi. Diharapkan dalam tempoh setahun keseluruhan imunisasidapat
mencapai target.
7.2.3.
Sekretariat Kelurahan Jelambar 7.2.3.1. Melakukan pendataan ulang atau survei ulang monografi
penduduknuntuk memastikan angka-angkanya karena cakupan yang berlebihandari imunisasi
puskesmas bisa mengisyaratkan jumlah bayi atau penduduk yang lebih tinggi dari catatan sedia
ada.28
1. Membina sarana keteladanan gizi (kantin sekolah,dll)
2. Membina sarana keteladanan lingkungan
a. menggerakkan pemeliharaan dan pengawas an lingk sekolah ( pengelolaan
sampah, SPAL, WC dan kamar mandi, kebersihan kantin sekolah, ruang UKS dan
ruang kelas)
b. mencegah terbentuknya tempat pembiakan binatang penyebar penyakit ( lalat,
nyamuk).
3. Membina kebersihan perseorangan peserta didik
a. pemeriksaan rutin kebersihan kuku, telinga, rambut, gigi
b. mengajarkan cara gosok gigi yang benar.
• Pemeriksaan kes, meliputi gigi dan mulut, mata telinga dan tenggerokan, kulit
dan rambut, dsb.
• Pemeriksaan perkembangan kecerdasan
• Pemberian imunisasi
• Penemuan kasus-kasus dini
• Pengobatan sederhana
• Pertolongan pertama
• Rujukan bila menemukan kasus yang tidak dapat ditanggulangi di sekolah
• Termasuk: pemeliharaan dan pemeriksaan kes guru.